Prasasti Ngadoman
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Prasasti Ngadoman ditemukan di kampung Ngaduman, desa Tajuk, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (dekat Salatiga). Prasasti ini penting karena kemungkinan besar merupakan perantara antara aksara Kawi dengan aksara Buda.
Alihaksara diplomatis
[sunting | sunting sumber]- 'ong sri sarasoti kreta wukir hadi damalung uri
- ping buwana 'añakra murusa patirtan palemaran hapan yang
- widi hani déni yang raditya yang wulan hanele ‘i halahayu
- ni dewamanusa yang hanut yang hagawe bajaran tapak tangtu kabah.ha
- deni dewamanusa muwah. sang tumon sangng amanah arenge luputa
- ring ila ila pad.a kadelana tutur jati yén ana ngabah ta
- npa bekel apatik wenang tanpa baktaha histri pitung hajama tan wawa
- dona wastu sri syati sakawarsa | 1371
Alihbahasa
[sunting | sunting sumber]Om Sri Saraswati, gunung Damalung (Merbabu) yang agung dan suci. Engkau adalah kehidupan di buana ini, melingkari, menjelma menjadi manusia, tempat air … sebab Hyang Widi … oleh Dewa Matahari, Dewa Bulan yang menyinari baik buruknya Dewa dan manusia. Juga yang melihat yang punya hati, mendengar dan akan lolos dari apa-apa yang dilarang oleh tradisi. Semuanya sama-sama percaya akan tutur yang sejatinya. Jika ada yang … tanpa memiliki abdi-abdi, mampu tidak membawa seorang wanita, tujuh … tidak beristri dengan sesungguhnya (Pada tahun Saka 1371 (1449/’50 Masehi).
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Bacaan selanjutnya
[sunting | sunting sumber]- J.G. de Casparis, Indonesian Paleography, 1975