Lompat ke isi

Premana Premadi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Premana Premadi
Premadi pada tahun 2019
Lahir13 Juli 1964 (umur 60)
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Almamater
Karier ilmiah
Bidang
Institusi
DisertasiThe study of light propagation in inhomogeneous universes using the gravitational lensing method (1996)
Pembimbing doktoralRichard Matzner

Premana Wardayanti Premadi (lahir 13 Juli 1964) adalah seorang astronom Indonesia yang merupakan guru besar Institut Teknologi Bandung. Dia telah menjadi kepala Observatorium Bosscha sejak 2018.

Kehidupan awal dan pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Premadi lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 13 Juli 1964.[1] Ayahnya, Premadi, adalah seorang dokter bedah dan ibunya, Soewarni Premadi, adalah seorang perawat.[2] Ia sempat belajar di Palembang saat sekolah dasar sebelum melanjutkan studinya di Jakarta.[3] Dalam sebuah wawancara, Premadi menyatakan bahwa dia terinspirasi untuk belajar astronomi oleh guru sekolah menengahnya dan dari gambar yang dikirim oleh Program Voyager.[4]

Ia memperoleh gelar Sarjana Astronomi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1988, dan kemudian gelar Doktor dari Universitas Texas di Austin pada tahun 1996.[5] Ia menjadi perempuan Indonesia pertama yang meraih gelar doktor dalam bidang astrofisika.[6][7] Menurut Premadi, dia juga satu-satunya wanita dan orang Asia yang mempelajari astrofisika di Austin pada masanya.[1] Disertasinya diberi judul, The Study of Light Propagation in Inhomogeneous Universes Using the Gravitational Lensing Method (diterjemahkan secara bebas menjadi "Kajian Perambatan Cahaya di Alam Semesta Tak Homogen Menggunakan Metode Lensa Gravitasi").[8] Richard Matzner menjadi pembimbing doktoral Premadi dan Hugo Martel menjadi mentornya.[8] Dia diperkenalkan dengan Matzner oleh Cécile DeWitt-Morette.[8]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Sabuk asteroid utama 12937 Premadi, yang ditemukan pada tahun 1960 oleh C. J. van Houten, dinamai untuk menghormatinya pada tahun 2017.[9][10] Dia adalah astronom wanita pertama di Indonesia yang diberi nama asteroid untuk menghormatinya.[4] Dia dianugerahi beasiswa kehormatan dari Royal Astronomical Society pada tahun 2023.[11]

Beberapa projek yang telah dilaksanakan oleh Premana Premadi di antaranya[12]:

  • Perencanaan Taman Bintang dan Planetarium Untuk Wisata Edukasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (2020)
  • Kajian Astronomi dengan Integral Field Unit observatorium Nasional Timau: Instrumentasi dan Studi Diffuse Interstellar Band Ekstragalaksi (2019)
  • Pelaksanaan Kegiatan Penelitian untuk Hibah Penelitian No.NE/P018866/1 (2019)
  • Kajian Astronomi dengan Integral Field Unit Observatorium Nasional Timau: Studi Astrofisika Ekstragalaksi dengan Lyman-Alpha (2018)
  • Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Untuk Hibah Penelitian No. NE/P018866/1 (2017)
  • Memanfaatkan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 untuk Edukasi Sains Masyarakat dan Siswa (2016)
  • Pelatihan Lanjutan untuk SDM Lokal dan Workshop Guru sebagai Program Rintisan Science Center Kupang Nusa Tenggara Timur (2016)
  • Prediksi Model Fisis Ultraluminous X-Ray Sources Berdasarkan Analisa Spektrum Sinar-X pada Sistem Galaksi Berinteraksi (2015)
  • Studi Kelayakan dan Persiapan Sumber Daya Manusia dalam rangka Perintisan Science Center di Kupang Nusa Tenggara Timur (2015)
  • The 4th International Conference on Mathematics and Natural Sciences (ICMNS) (2013)
  • Parameterisasi Evaluasi Galaksi dalam Lingkungan Gugus Galaksi dan Medan (2012)
  • Kunjungan Observatorium Bosscha (2011)

Publikasi

[sunting | sunting sumber]

Beberapa publikasi yang telah dilaksanakan oleh Premana Premadi di antaranya[12]:

  • Measuring the impact of Indonesian antennas on global geodetic VLBI network(2021)
  • Puspitarini L., Premadi P.W., Colless M., Oh S., Hidayat T., Putra M., Barone T.M., Said K., Barat D.A Search for Extragalactic Diffuse Interstellar Bands: SAMI Data(2019)
  • Jaelani A.T., Emas N.P.A.P., Premadi P.W., M Mulki F.A. Constraints on Dark Energy Models in Cosmology from Double-Source Plane Strong Lensing System(2019)
  • Viridi S., Premadi P., Aditiawati P., Maqdir E.S., Suheri T., Halid J., Sari K.N., Pasaribu U.S., Sudaryani N.M., Latifah N., Rahimah S. Simulation of bioeconomy system using agent-based model in the case of smart, green, and conventional farming(2019)
  • Astronomy as entrance to STEAM capacity building(2018)
  • Considering the Astro-tourism Potential in Indonesia using GCIS-MCDA(2018)
  • Purwati F.G., Ekawanti N., Luthfiandari, Premadi P.W. Measuring the level of public understanding of total solar eclipse from the mass media: Palembang as sample(2016)
  • Laesanpura A., Hidayat T., Abdurachman D., Mahasena P., Premadi P.W., Wulandari H., Suharyadi Y., Sjarmidi A. Micro-gravity measurements during the total solar eclipse of 9 March 2016 in Indonesia(2016)
  • Handini A.T., Yulianty Y., Premadi P.W., Annafi A. UNAWE Indonesia project: Raising total solar eclipse 2016 awareness through educational packages(2016)
  • Jaelani A.T., Premadi P.W. Mass reconstruction of galaxies clusters: Abell 2219, RXC J2248.7-4431, and SDSS J1004+4112 using strong gravitational lensing(2015)
  • Hidayat T., Munir A., Dermawan B., Jaelani A.T., Léon S., Nugroho D.H., Suksmono A.B., Mahasena P., Premadi P.W., Herdiwijaya D., Kunjaya C., Dupe Z.L., Brahmantyo B., Mandey D., Yusuf M., Tri Wulandari H.R., Arief F., Irfan M., Puri Jatmiko A.T., Akbar E Radio frequency interference measurements in Indonesia: A survey to establish a radio astronomy observatory(2014)
  • Jaelani A.T., Premadi P.W. The Hubble constant estimation using 18 gravitational lensing time delays(2014)
  • Hidayat T., Mahasena P., Dermawan B., Hadi T.W., Premadi P.W., Herdiwijaya D. Clear sky fraction above Indonesia: An analysis for astronomical site selection(2012)
  • Martel H., Premadi P. Light propagation in inhomogeneous universes. V. Gravitational lensing of distant supernovae(2008)
  • Premadi P.W., Maryam A.S. SFR relation with galaxy environment and colour at z between 0.03 and 0.1(2006)
  • Premadi P., Martel H. Light propagation in inhomogeneous universes. IV. Strong lensing and environmental effects(2004)
  • Martel H., Premadi P., Matzner R. Light propagation in inhomogeneous universes. III. Distributions of image separations(2002)
  • Martel H., Premadi P., Matzner R. Light propagation in inhomogeneous universes. III. Distributions of image separations(2002)
  • Cosmological parameter survey using the gravitational lensing method(2001)
  • Cosmological parameter survey using the gravitational lensing method(2001)
  • Premadi P., Martel H., Matzner R., Futamase T. Light propagation in inhomogeneous universes. II. Cosmological parameter survey(2001)
  • Testing the convergence of the multiple lens plane algorithm(2000)
  • Testing the convergence of the multiple lens plane algorithm(2000)
  • Various approaches to cosmological gravitational lensing in inhomogeneous models(1999)
  • Various approaches to cosmological gravitational lensing in inhomogeneous models(1999)
  • Light propagation in inhomogeneous universes. I. Methodology and preliminary results(1998)
  • Morphological evolution of galaxies(1998)
  • Analysis of 'gauge modes' in linearized relativity(1997)
  • Analysis of 'gauge modes' in linearized relativity(1997)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Berkenalan dengan Sosok Perempuan Kepala Observatorium Boscha". liputan6.com. 28 November 2019. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  2. ^ "Sains, Religi, dan Manusia di Mata Premana Wardayanti Premadi, Doktor Astrofisika Wanita Pertama Indonesia". Femina. 17 Juni 2017. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  3. ^ "Mengenal Premana, Perempuan Pertama Kepala Observatorium Bosscha". Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. 27 Desember 2019. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  4. ^ a b "Kisah Astronom Wanita Pertama RI yang Diabadikan di Asteroid". CNN Indonesia. 3 September 2021. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  5. ^ "Prof. Dra. Premana Wardayanti Premadi, Ph.D." Institut Teknologi Bandung. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  6. ^ "Premana Premadi, Memberdayakan Masyarakat Lewat Astronomi". General Electric. 19 Februari 2018. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  7. ^ "Kepala Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi Raih Penghargaan Inspiring Women 2022". Institut Teknologi Bandung. 21 Mei 2022. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  8. ^ a b c Premadi, Premana Wardayanti (December 1996). The Study of Light Propagation in Inhomogeneous Universes Using the Gravitational Lensing Method (Tesis Ph.D.). University of Texas at Austin. OCLC 39186698. 
  9. ^ "12937 Premadi (3024 P-L)". JPL Small-Body Database. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  10. ^ Widyanto, Untung (9 April 2017). "Astronom ITB Jadi Nama Asteroid 12937 Premadi". Tempo. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  11. ^ "Honorary Fellowship - Dr. Premana Premadi" (PDF). Royal Astronomical Society. Diakses tanggal 19 Oktober 2023. 
  12. ^ a b ITB, Webmaster Team, Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi. "Premana Wardayanti Premadi -". Institut Teknologi Bandung (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-04.