Produk pengecoran logam setengah jadi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Produk pengecoran logam setengah jadi atau semi-finished casting products adalah produk antara coran yang diproduksi dalam pabrik baja yang memerlukan pengolahan lebih lanjut sebelum menjadi barang jadi. Ada empat jenis: ingot, bloom (balok), billet (batangan), dan slab (lempengan).[1][2]

Proses pengolahan logam dibagi atas 3 bagian pokok yaitu :

  1. Industri hulu : industri yang mengolah bahan tambang berupa biji logam menjadi logam dasar melalui proses pemurnian dan proses reduksi/peleburan.
  2. Industri antara : industri yang mengolah logam dasar baik yang berbentuk ingot primer atau masih berupa logam cair menjadi produk antara seperti billet, slab, bloom, rod atau ingot paduan untuk industri pengecoran.
  3. Industri hilir : industri yang mengolah lebih lanjut produk industri antara menjadi produk setengah jadi dan selanjutnya melalui proses pabrikasi dan pengerjaan akhir menjadi produk jadi.[3][4][5]

Pengolahan bijih besi akan menghasil tiga jenis produk besi baja, diantaranya flat product, long product, dan stainless steel. Masing-masing jenis produk besi memiliki produk induk yang bisa diturunkan dan diolah menjadi produk lainnya. Produk induk dari flat product adalah slabs (lempengan) yang bisa diolah menjadi produk turunan berupa besi lembaran atau plat besi. Sedangkan long product memiliki produk induk berupa billets dan blooms. Produk-produk induk ini biasa dikenal sebagai produk setengah jadi karena dalam prosesnya produk-produk ini akan dibentuk lagi menjadi produk siap pakai.

  • Slabs, lempengan sebagai induk dari flat product, merupakan batang baja yang mengalami proses hot-rolled (giling) hingga membentuk lembaran dengan lebar hingga 3000 mm dan ketebalan mencapai 320 mm.
  • Bloom, balok adalah batang baja yang dihasilkan dari proses rolling (pilin) dengan ukuran hingga 500 mm, penampangnya memiliki bentuk persegi maupun persegi panjang.
  • Billet, batangan adalah produk olahan yang sama seperti blooms namun memiliki bentuk yang lebih kecil dengan ukuran sekitar 180 mm2.
Flat Product

Steel Plates, merupakan produk yang dihasilkan melalu pemanasan slabs. Plat besi biasanya digunakan sebagai bahan utama untuk konstruksi jembatan, pembuatan kapal, tangki, pipa besi, mesin, dan juga peralatan industri.

Hot-Rolled Sheets, merupakan produk turunan slabs yang dihasilkan dengan cara memanaskan slabs hingga mencapai suhu 1000° F dan menggiling slabs dalam rolling mill untuk membuatnya lebih pipih hingga memiliki ketebalan dibawah 12 mm. Hot-rolled sheets biasanya digunakan pada aplikasi non-surface seperti rangka, roda, suspensi, dan bagian dalam lainnya pada badan mobil atau truk. Produk ini juga biasa digunakan pada alat pertanian, industri konstruksi, pembuatan mesin, tabung, pipa, dan rel pelindung.

Cold-Rolled Sheets, merupakan lembaran besi yang diperoleh melalui proses perendaman slabs pada cairan asam untuk menghilangkan kerak dan kotoran dari permukaan besi baja. Setelah itu slabs digiling dalam rolling mill tanpa pemanasan ulang hingga mencapai ketebalan yang diinginkan. Cold-rolled sheets biasanya digunakan pada aplikasi permukaan seperti panel maupun bagian badan produk-produk otomotif. Sebelum dijual dan digunakan oleh pengguna akhir, cold-rolled sheets biasanya dilapisi atau dicat terlebih dahulu. Dengan begitu, sudah jelas bahwa harga cold-rolled sheets akan lebih mahal daripada hot-rolled sheets.

Coated Sheets, merupakan cold-rolled sheets yang telah dilapisi dengan seng atau aluminium yang kita kenal dengan nama galvanis, galvalum, dan galvanil. Produk ini lebih tahan terhadap korosi dan lebih mudah untuk di cat. Coated sheets memiliki harga yang lebih tinggi karena prosesnya lebih rumit dan kualitasnya benar-benar diperhatikan. Penggunaan coated sheets biasanya diterapkan pada aplikasi eksterior seperti peralatan rumah tangga, roofing dan siding, peralatan pemanas dan pendingin ruangan, saluran udara, kotak saklar, serta kemasan makanan.

Long Product

Bars, dibuat dengan memilin billet. Jenis bars yang paling umum dipasaran adalah merchant bar dan reinforcing bar. Merchant bar meliputi besi as, vierkant, pipa kotak, strip besi, juga sambungan-sambungan besi lainnya yang digunakan untuk membuat pagar, furnitur, dan alat pertanian. Sedangkan reinforcing bar (rebar) atau lebih dikenal dengan nama besi beton digunakan untuk memperkuat konstruksi bangunan seperti jembatan, jalan raya, dan gedung-gedung bertingkat. Besi beton adalah salah satu komponen penting dalam berbagai macam konstruksi, misalnya rumah dan gedung perkantoran. Besi beton digunakan sebagai tulangan pondasi untuk memperkokoh konstruksi.

Special Bar Quality (SBQ) Steel, merupakan produk dalam long product yang memiliki kualitas paling baik. Produk ini biasanya diperdagangkan dalam kontrak jangka panjang karena membutuhkan banyak spesifikasi dalam pembuatannya seperti kekuatan dan lifetime. SBQ Steel banyak digunakan dalam aplikasi yang memprioritaskan keselamatan seperti poros, poros engkol, roda gigi transmisi, atau bantalan.

Wire Rods, merupakan gulungan kawat baja yang biasa digunakan di industri otomotif, konstruksi, dan pengelasan.

Wire Products, merupakan produk turunan dari wire rod yang diolah untuk meningkatkan fungsinya dalam aspek finishing, dimensi, maupun sifat fisik. Produk ini biasanya digunakan untuk pegas, pengencangan, kawat beton, konduktor listrik, maupun kabel struktural.

Structural Sections, merupakan produk yang sering digunakan dalam industri konstruksi. Structural sections dibuat dengan memanaskan billet atau blooms untuk dibentuk menjadi berbagai macam bentuk yang dibutuhkan. Produk ini diantaranya adalah kanal besi Wide Flange (WF), UNP, CNP, H-Beam, dan lainnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Glossary, ArcelorMittal, diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2007, diakses tanggal 4 March 2010. 
  2. ^ Definition of standard mill terms, diarsipkan dari versi asli tanggal 2 February 1999, diakses tanggal 4 March 2010. 
  3. ^ Titanium Metal Glossary, diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2008, diakses tanggal 4 March 2010. 
  4. ^ Degarmo, E. Paul; Black, J T.; Kohser, Ronald A. (2003), Materials and Processes in Manufacturing (edisi ke-9th), Wiley, hlm. 383, ISBN 0-471-65653-4. 
  5. ^ Global Steel Slab Market Outlook. Commodity Inside. 16-08-2018.