Pulau Aro, Kuantan Tengah, Kuantan Singingi
Pulau Aro | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Riau |
Kabupaten | Kuantan Singingi |
Kecamatan | Kuantan Tengah |
Kode pos | 29511 |
Kode Kemendagri | 14.09.02.2003 |
Luas | 25,25 km2 |
Jumlah penduduk | 1214 jiwa |
Kepadatan | 48,079 jiwa/km2 |
Pulau Aro adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Singingi, Riau, Indonesia.
Sejarah Desa
[sunting | sunting sumber]Pada jaman dulunya desa dimaksud disini belum ada, dan pada saat inil memang tidak ada sejarah yang menceritakan secara detail tentang berdirinya Desa Pulau Aro. Akan tetapi berdasarkan cerita - cerita yang dihimpun pada dulunya di kenegerian Teluk Kuantan terdapat satu kesatuan yang disebut dengan desa Koto yaitu desa yang tertua di Kenegerian Teluk Kuantan ( Pada dulunya desa Koto tidak ditempat sekarang ). Seiring dengan perjalanan waktu karena semakin ramainya penduduk di Desa ini pada suatu saat sebahagian dari penduduk Koto membuka lahan yang pada saat itu masih hutan, mereka berpencar sehingga berdirinya desa-desa lain yang pertama kali yaitu : Desa Pulau Aro, Pulau Kedundung, Seberang Taluk, dan Sawah yang mana pada saat ini jumlah desa di kenegerian Teluk Kuantan sudah mencapai 10 Desa karna adanya pemekaran sesuai dengan perkembangan zaman.
Dan khusus Desa Pulau Aro, pembukaan lahan pertama kalinya sekitar pada tahun 1801 M, yang diprakarsai oleh beberapa orang. Dan pada saat pembukaan lahan tersebut mereka menemukan batang Aro yang sangat besar yang berada di dekat Pulau yang terhampar di tepi sungai kuantan ( dulu sungai kuantan tidak seluas sekarang ). Dan pada saat itulah mereka ingin menamakan daerah yang meraka buka dengan sebutan Pulau Aro. Dulunya masing-masing wilayah ini belum mempunyai pemimpin, akan tetapi karna penduduknya sudah mulai bertambah, maka mereka mulai melakukan penunjukan ketua rombongan diantara mereka, yang berguna untuk merundingkan apabila terjadi sesuatu hal yang terjadi diwilayah masing-masing. Seperti pada saat penentuan batas-batas wilayah, masing-masing ketua rombongan sepakat untuk menentukan batas ditentukan dengan sistim hukum alam. Batas – batas ini dibuktikan dengan adanya aliran sungai yang membatasi masing –masing wilayah, namun seiring dengan perkembangan jaman kedudukan masing-masing batas tersebut ada yang bergeser, seperti yang terjadi antara Desa Pulau Aro dan Desa Koto, padahal dulunya telah dibangun jembatan Lilisan yang berarti Cupak/takaran sebagai batas wilayah.
Setelah Kemerdekaan diraih oleh Indonesia dan Pemerintahan Daerah dan kecamatan dibentuk, maka disahkanlah Desa Pulau Aro sebagai Desa bahagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan samapai saat ini telah terjadi beberapa pergantian kepala Desa.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Letak dan Luas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Desa Pulau Aro merupakan salah satu dari 20 desa dan 3 kelurahan di wilayah Kecamatan Kuantan Tengah, yang terletak 1 s/d 2 Kilometer ke arah Selatan dari kota kecamatan. Desa Pulau Aro mempunyai luas wilayah seluas 25,25 KM2 / 25.250.000 hektar.
Pembagian Wilayah Desa
[sunting | sunting sumber]Pembagian wilayah Desa Pulau Aro dibagi menjadi 3 dusun, yaitu Dusun Poriang, Dusun Teratak Padang dan Dusun Pulau-pulau, Dimana setiap dusun ada yang mempunyai wilayah pertanian dan perkebunan, sementara pusat Desa berada di dusun Teratak Padang, dan setiap dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun (kadus).
Iklim
[sunting | sunting sumber]Iklim Desa Pulau Aro sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Pulau Aro Kecamatan Kuantan Kuantan Tengah.
Struktur Pemerintahan Desa
[sunting | sunting sumber]Struktur Organisasi Desa Pulau Aro Kecamatan Kuantan Tengah menganut Sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal.
NAMA | JABATAN |
Herlianto | Kepala Desa |
Andes Pardian, S.Sos | Sekretaris Desa |
Harsudito | KASI Pelayanan |
Harsudito | KASI Kesejahteraan |
Aprilis Suandi, S.Pd | KASI Pemerintahan |
Arief Budiman | KAUR Keuangan |
Arief Budiman | KAUR Perencanaan |
Arief Budiman | KAUR Umum dan ADM |
Willy Leo Kardo | Kepala Dusun Poriang |
Ashadi Cahyadi | Kepala Dusun Teratak Padang |
Eka Putra, S.Sos, M.si | Kepala Dusun Pulau-Pulau |
NAMA | JABATAN |
R.Efendi, A.Md | Ketua BPD |
Sehiber | Wakil Ketua BPD |
Septi Nendya Lisa, A.Md, Keb | Sekretaris BPD |
Efri Suhendi | Anggota BPD |
Riski Parindra | Anggota BPD |
Kependudukan
[sunting | sunting sumber]Jumlah Penduduk
[sunting | sunting sumber]Desa Pulau Aro mempunyai jumlah penduduk 1.214 Jiwa, yang tersebar dalam 3 Wilayah Dusun dan 6 wilayah RW dengan rincian sebagai berikut :
Keterangan | Dusun Pulau-Pulau | Dusun Teratak Padang | Dusun Poriang |
Jiwa | 487 | 402 | 325 |
KK | 156 | 136 | 92 |
Tingkat Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Tingkat pendidikan masyarakat Desa Pulau Aro adalah sebagai berikut.
Pra Sekolah | SD | SMP | SLTA | Sarjana |
100 | 150 | 140 | 810 | 100 |
Mata Pencaharian
[sunting | sunting sumber]Karena Desa Pulau Aro merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.komoditas yang ditanam diantaranya adalah padi,sawit,karet,singkong,dan beberapa sayur-mayur. data mata pencaharian penduduk desa pulau aro selengkapnya sebagai berikut.
Petani | Pedagang | PNS | Buruh |
350 | 7 | 22 | 20 |
Pola Penggunaan Tanah
[sunting | sunting sumber]Penggunaan tanah di Desa Pulau Aro sebagian besar diperuntukan untuk tanah Persawahan dan Perkebunan sedangkan sisanya untuk tanah kering yang merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Pemilikan Ternak
[sunting | sunting sumber]Jumlah kepemilikan ternak oleh penduduk Desa Pulau Aro adalah sebagai berikut :
Ayam/itik | Kambing | Sapi | Kerbau | Lain-lain |
400 | 106 | 20 | 70 |
Sarana dan Prasarana Desa
[sunting | sunting sumber]Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Pulau Aro secara garis besar adalah sebagai berikut :
Balai Desa | Jalan Kab. | Jalan Kec. | Jalan Desa | Mesjid/Surau |
1 | 1 | - | 3 | 5 |
Perekonomian
[sunting | sunting sumber]Kondisi ekonomi masyarakat Desa Pulau Aro secara kasat mata terlihat jelas perbedaannya antara Rumah Tangga yang berkategori miskin, sangat miskin, sedang dan kaya. Hal ini disebabkan karena mata pencahariannya di sektor-sektor usaha yang berbeda-beda pula, sebagian besar di sektor non formal seperti Petani, pedagang, buruh tani, dan di sektor formal seperti PNS pemda, Honorer, guru, tenaga medis.
Potensi Desa
[sunting | sunting sumber]Persawahan
[sunting | sunting sumber]Luasnya hamparan persawahan yang terletak tidak jauh dari “Danau Inayan” mempunyai daya tarik tersendiri.Dalam sistem pengolahan sawah yang dilakukan oleh kebanyakan petani yang ada di Desa Pulau Aro masih menggunakan sistem tradisonal. Hanya saja pada pembajakan sawah petani di Desa telah terbentuk teknologi berupa hand tracktor. Untuk saluran irigasi di desa ini belum ada. Petani hanya mengandalkan curah hujan untuk pengairan sawah. Sehingga pada saat akan melakukan penanaman padi dilakukan musyawarah terlebih dahulu untuk melihat situasi dan kondisi dari iklim.
Kebun Ubi Kayu
[sunting | sunting sumber]Dalam bidang perkebunan, Desa Pulau Aro memiliki potensi yang cukup tinggi. Dari sekian banyaknya hasil pertanian, ubi kayu menjadi hasil pertanian yang paling banyak menghasilkan panen. Karena ubi kayu merupakan komoditas tanaman terpenting bagi masyarakat di Desa Pulau Aro. Hal ini membuat ubi kayu menjadi potensi di desa yang tidak hanya dijual melainkan diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai jual tinggi sehingga dapat memaksimalkan pendapatan masyarakat di Desa Pulau Aro.
Kebun Sawit
[sunting | sunting sumber]Kebun sawit di Desa Pulau Aro terletak di seberang sungai kuantan,tepatnya didaerah Sungai Tolang.
Danau Inayan
[sunting | sunting sumber]Danau Inayan merupakan sebuah danau alami yang berada di Dusun Teratak Padang,konon katanya danau ini tidak pernah kering.Saat ini Danau Inayan sudah diisi dengan bibit ikan dan ikan-ikan besar dengan harapan kedepannya Danau Inayan bisa menjadi objek wisata berupa kolam pancing.
Sungai Kuantan
[sunting | sunting sumber]Sungai Kuantan merupakan salah satu sungai yang sering digunakan oleh masyarakat Desa Pulau Aro sebagai lokasi mandi, menyuci pakaian, penyedotan pasir dan menangkap ikan. Sungai ini memiliki hamparan air berwarna coklat susu dan kerikil-kerikil kecil.