Pulau Banggai
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Indonesia |
Koordinat | 1°37′S 123°34′E / 1.617°S 123.567°E |
Kepulauan | Kepulauan Banggai |
Luas | 294 km2 |
Titik tertinggi | 300 m |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tengah |
Kota terbesar | Kota Banggai (16.589 jiwa) |
Kependudukan | |
Penduduk | 47.769 jiwa (31 Desember 2023) |
Kepadatan | 162 jiwa/km2 |
Kelompok etnik | Suku Banggai |
Pulau Banggai adalah salah satu pulau di wilayah Kabupaten Banggai Laut, provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Pulau ini terletak di tenggara Pulau Peleng, di utara pulat Salue Besar dan di timur laut pulau Labobo.
Pulau Banggai secara administratif terletak di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Ibu kota kabupaten ini, yaitu Kota Banggai berada di pulau ini. Pulau Banggai terbagi menjadi empat kecamatan yaitu Kecamatan Banggai Utara, Banggai, Banggai Selatan dan Banggai Tengah.
Perekonomian
[sunting | sunting sumber]Di Pulau Banggai masyarakat bergantung pada kehidupan perikanan. Banggai Cardinal Fish adalah ikan yang hanya hidup berkembang biak secara baik di perairan Pulau Banggai dan merupakan ikon Kabupaten Banggai Kepulauan. Selain itu Ikan kerapu hidup juga merupakan primadona tangkapan nelayan. Kerapu macan lebih murah daripada kerapu tikus, dan yang termahal ikan napoleon.
Kontribusi perikanan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Bangkep tahun 2002 tercatat Rp 33,3 miliar, atau sekitar 6,8 persen dari total kegiatan ekonomi Rp 491,4 miliar. Perkebunan menyumbang 19,4 persen dan tanaman bahan pangan 18,5 persen.
Andalan perkebunan wilayah ini adalah kelapa, cengkih, kakao, dan jambu mete yang dihasilkan hampir di 19 kecamatan. Dari masing-masing komoditas tersebut tahun 2002 dihasilkan 18.235 ton kelapa, 805 ton cengkih, 1.642 ton kakao, dan 1.115 ton jambu mete. Karena di Bangkep belum ada industri pengolahan yang mampu menyerap hasil perkebunan ini, petani memasarkan dalam bentuk apa adanya ke luar Bangkep.
Hasil kelapa, berupa kopra biasanya dikirim ke Luwuk, ibu kota Kabupaten Banggai yang terdapat pabrik minyak goreng . Sebagian dikirim ke Surabaya. Adapun jambu mete sebagian besar dibeli oleh pedagang dari Pulau Jawa. Cengkih yang dulu pernah menjadi pundi-pundi uang petani kini terpuruk.
Meskipun sumbangan tanaman bahan pangan wilayah ini terhadap perekonomian Banggai Kepulauan cukup berarti, untuk mencukupi kebutuhan pangan terutama beras, masih mendatangkan dari luar. Pulau Banggai (4 Kecamatan) dan di Pulau Peling khusus Salakan, listrik telah menyala 24 jam. Sebagai wilayah kepulauan, angkutan laut sangat dibutuhkan. Di pulau Banggai khususnya disinggahi KM Sinabung yang terjadwal setiap hari jumat melalui alur perjalanan dari Bitung, Banggai, Kendari, Makassar, terus ke Tanjung Priok, Jakarta.
Pulau-pulau sekitar
[sunting | sunting sumber]Di sekitar pulau Banggai terdapat beberapa pulau kecil yang terdiri dari: