Lompat ke isi

Punggok cokelat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Punggok coklat)
Punggok Cokelat
Punggok cokelat di Phuket, Thailand
Terancam
CRSingkatan dari Critical (Kritis)
ENSingkatan dari Endangered (Genting)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
 
NTSingkatan dari Not Threatened (Tidak terancam)
Aman
LCSingkatan dari Least-Concern (Aman)

Risiko Rendah  (IUCN 3.1)[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
N. scutulata
Nama binomial
Ninox scutulata
(Raffles, 1822)

Punggok cokelat[2]:65 (Ninox scutulata) adalah spesies burung hantu dalam famili Strigidae. Burung ini tersebar luas mulai dari India di barat, ke timur melalui Asia Tenggara hingga ke Cina selatan, Kalimantan, dan Palawan; ke selatan hingga Pulau Jawa.

Pengenalan

[sunting | sunting sumber]

Burung hantu yang mirip elang, berukuran sedang, panjang tubuh (paruh hingga ujung ekor) lk. 30 cm. Bulu-bulu berwarna gelap, matanya besar, dan tidak ada piringan wajah. Sisi atas tubuh (punggung) cokelat tua, sisi bawah tubuh (dada dan perut) kuning tua dengan coretan-coretan cokelat kemerahan. Dagu, bintik pada pangkal paruh, dan tungging berwarna putih.[3]:203

Iris mata berwarna kuning terang. Paruh abu-abu kebiruan dengan sera berwarna hijau; kaki kuning.[3]:203

Suara berupa siulan tinggi merdu dua nada: "pung-ok.. pung-ok.." berulang-ulang; nada kedua pendek meninggi, siulan diulangi setiap satu atau dua detik. Punggok cokelat kadang-kadang bersuara untuk waktu yang lama, terutama pada saat subuh dan senja hari.[3]:203

Habitat dan kebiasaan

[sunting | sunting sumber]

Habitat punggok cokelat adalah hutan, wilayah perkebunan, dan belukar.[4]:196 Biasanya punggok mulai aktif menjelang senja, terbang mengejar capung atau serangga lain yang ditangkap dengan cakarnya sambil terbang. Kadang-kadang, satu keluarga berburu bersama-sama di sekitar ladang. Punggok cokelat memangsa aneka serangga seperti jenis-jenis capung, kumbang, tonggeret, kecoa, lebah, dan lain-lain.[5]:203

Telur punggok cokelat, koleksi Museum Wiesbaden

Punggok cokelat membuat sarang di lubang-lubang pohon, di mana betinanya meletakkan dua atau tiga telur yang hampir bulat dan berwarna putih. Tidak ada catatan mengenai sarang dari Jawa.[5]:203

Anak jenis dan penyebaran

[sunting | sunting sumber]

Ninox scutulata memiliki beberapa anak jenis:[6]

Tiga anak jenis yang lain, berdasarkan beberapa rujukan, dinaikkan statusnya sebagai spesies tersendiri.[7][8] Yakni:

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BirdLife International (2012). "Ninox scutulata". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013. 
  2. ^ Burung Indonesia & B. van Balen. (2010). Informasi tambahan: "Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan". Bogor: Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia.
  3. ^ a b c MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. (2000). Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7
  4. ^ King, B., M. Woodcock, & E.C. Dickinson. (1975). A field guide to the birds of South-East Asia. London: Collins. ISBN 0-00-219206-3
  5. ^ a b MacKinnon, J. (1993). Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Jogyakarta: Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-150-2
  6. ^ Gill F., D. Donsker & P. Rasmussen (Eds). (2020). Owls, at IOC World Bird List (v10.1). doi : 10.14344/IOC.ML.10.1. Updated 25-Jan-2020, accessed 12/III/2020
  7. ^ King, B.F. (2002). "Species limits in the Brown Boobook Ninox scutulata complex". Bulletin of the British Ornithologists’ Club 122: 250–257.
  8. ^ Rasmussen, P.C. & J.C. Anderton. (2005). Birds of South Asia: the Ripley Guide. Barcelona: Lynx Edicions.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]