Rawa Pitu, Tulang Bawang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rawa Pitu
Negara Indonesia
ProvinsiLampung
KabupatenTulang Bawang
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total18.164 jiwa
 • Kepadatan107/km2 (280/sq mi)
Kode pos
34594
Kode Kemendagri18.05.22
Kode BPS1808055
Luas169,18 km²
Desa/kelurahan9 kampung
Situs webrawapitu.tulangbawangkab.go.id

Rawa Pitu (aksara Lampung: ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Indonesia. Rawa Pitu diambil dari nama sungai yang mengelilingi kecamatan tersebut, yaitu sebagai singkatan dari nama sungai Pidada dan sungai Tulang Bawang.

Batas[sunting | sunting sumber]

Secara geografi Kecamatan Rawa Pitu merupakan bagian wilayah Kabupaten Tulang Bawang dengan luas 14,046 km² dan berpenduduk 20.158 jiwa.[1]

Rawa Pitu memiliki batas-batas sebagai berikut:

Utara Kecamatan Gedung Aji
Timur Kecamatan Gedung Meneng

Kecamatan Gedung Aji Baru

Selatan Kecamatan Gedung Meneng
Barat Kecamatan Penawar Aji

Pembagian Administratif[sunting | sunting sumber]

Rawa Pitu terbagi menjadi 9 kampung, yakni;

  1. Andalas Cermin
  2. Batang Hari
  3. Bumi Sari
  4. Gedung Jaya
  5. Mulyo Dadi
  6. Panggung Mulyo (Panggung Mulya)
  7. Rawa Ragil
  8. Sumber Agung
  9. Duto Yoso Mulyo

Rawa Pitu awalnya terdiri dari 7 kampung, yakni:[sunting | sunting sumber]

  1. SP I Sumber Agung; merupkan daerah paling utara dari Rawa Pitu, penduduk dikampung ini cukup banyak mayoritas mereka berprofesi sebagai petani padi, sawit, karet dan sayur mayur.
  2. SP II Batang Hari; merupakan letak kantor kecamatan rawa pitu, disini berdiri KTM namun saat ini pembangunannya sudah lapuk, Di desa ini terdapat pondok pesantren yang cukup terkenal di daerah Rawa Pitu.
  3. SP III Panggung Mulyo; Desa paling barat di daerah Rawa Pitu, daerah ini sering kali menjadi langganan banjir jika musim hujan tiba, hutan di sebrang tanggul yang kini di tebas menjadi lokasi pertanian menjadi salah satu penyebab nya, hal tersebut menyebabkan sungai Tulangbawang yg tepat berada di sebrang desa menjadi tanpa di halangi lagi oleh hutan rawa. desa ini merupakn desa paling sedikit penduduk nya, tercatat tidak lebih dari 500 kk saja. didesa ini terdapat bendungan di ujung desa hal tersebut menyebabkan saluran anak sungai tidak dapat di aliri oleh air dari sungai Tulangbawang, itulah yang menyebabkan pertanian padi didesa ini sekarang beralih ke petani sawit.
  4. SP IV Andalas Cermin; merupakan desa paling luas dan banyak penduduk nya didesa ini terdapat kantor kepolisian sektor kecamatan Rawa Pitu atau sering disebut Polsek Rawa Pitu, di sini juga sekarang sudah ada SMA Negri 1. didesa ini terkenal dengan gadis-gadis cantik nya. desa ini juga merupakan penduduk berpenghasilan dari bertani padi, sawit, karet dan ada juga yang berprofesi sebagai antar jemput penumpang yang akan menuju ke PT. Indo Lampung Perkasa atau Perusahaan Tebu yang merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia.
  5. SP VI Duta Yosomulyo; daerah ini dikenal dengan desa berpenghasilan pertanian padi terbaik di Rawa Pitu, lokasi yang tidak terlalu jauh dari akses kecamatan dan desa sebelah menjadi lokasi paling strategis untuk para petani padi. sawah disini dapat di oleh 2 kali dalam 1 tahun dan dalam per hekar dapat menghasilkan 7-8 ton.
  6. SP 6 A dan SP 6 B; Merupakan desa di sisi timur Rawa Pitu, desa ini terkenal karena merupakan salah satu lumbung padi di Rawa Pitu, produktivitas lahan yang sangat bagus membuat dese ini makmur dalam hal pertanian padi nya, banyak orang dari desa sekitas yang tiap tahun menggantungkan hidup atau sumber pekerjaan disini, seperti menanam padi, mambajak sawah, memanen padi, dll
  7. SP 7 Rawa Ragil. merupakan desa paling timur di Rawa Pitu desa ini juga memiliki sebutan lain yaitu rawa ragil, istilah ini tak lain dikarenakan merupan desa terakhir di Rawa Pitu, desa ini seperti halnya SP 6 merupakan lumbung padi di daerah Rawa Pitu.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawang". tulangbawangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2023-03-03. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]