Riki Dhamparan Putra
Riki Dhamparan Putra | |
---|---|
Lahir | 1 Juli 1975 Pasaman, Sumatera Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Seniman |
Dikenal atas | Penyair |
Riki Dhamparan Putra (lahir 1 Juli 1975) adalah seorang penyair Indonesia.[1][2] Ia meluncurkan buku kumpulan puisi pertamanya yang bertajuk Percakapan Lilin (LP) di Danes Art Veranda, Denpasar, Bali pada Agustus 2004.[1]
Fadlillah Malin Sutan di Harian Haluan menyebut Riki bersama E.S. Ito, Raudal Tanjung Banua, Dewi Sartika, Indrian Koto, dan Damhuri Muhammad sebagai generasi sastrawan Indonesia asal Minangkabau yang tumbuh besar di luar Sumatera Barat setelah generasi pendahulunya, seperti Gus tf Sakai.[3]
Ia juga aktif menulis esai sosial dan budaya di pelbagai media yang terbit di Indonesia. Kumpulan esainya yang telah terbit adalah Suaka-Suaka Kearifan (2018) dan Berdiang di Perapian Buya Syafii (2021) .
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Pesta Puisi, Silaturahmi Antargenerasi" Diarsipkan 2015-09-23 di Wayback Machine. Bali Post, 22-08-2004. Diakses 03-11-2014.
- ^ "Invasi Budaya dalam Mitologi Etnik" Diarsipkan 2014-11-02 di Wayback Machine. Kompas.com, 31-10-2009. Diakses 03-11-2014.
- ^ "Apa kabar sastra Indonesia?" Diarsipkan 2014-11-02 di Wayback Machine. Haluan, 21-08-2011. Diakses 03-11-2014.
6. https://tarbiyahislamiyah.id/langgam-minang-dan-jeritan-pancasila-di-perapian-buya-syafii/
7. https://geotimes.id/berita/membaca-ruang-batin-indonesia/