Lompat ke isi

Ruang (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ruang
SutradaraTeddy Soeriaatmadja
ProduserTeddy Soeriaatmadja
Jhonny Jonathan
SkenarioTeddy Soeriaatmadja
Adi Nugroho
CeritaTeddy Soeriaatmadja
PemeranLuna Maya
Winky Wiryawan
Slamet Rahardjo
Reggy Lawalata
Adinia Wirasti
Kaharuddin Syah
Lukman Hakim
Nungki Kusumastuti
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
16 Maret 2006
Durasi95 menit
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBahasa Indonesia

Ruang adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2006 dengan sutradara Teddy Soeriaatmadja. Ruang bercerita tentang Rais (Slamet Rahardjo) yang dikejutkan dengan pengakuan ibunya bahwa ia bukanlah anak darinya dan sang ayah, Khairil, melainkan anak seorang perempuan lain bernama Kinasih yang melahirkannya pada tahun 1950-an.

Ruang mendapat 9 nominasi dalam ajang Festival Film Indonesia 2006 termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Teddy Soeriaatmadja, dan Pemeran Utama Wanita Terbaik (untuk Luna Maya), namun gagal memenangkan penghargaan itu.

Rais (Slamet Rahardjo) adalah seorang diplomat Indonesia yang bermukim di luar negeri. Kabar meninggalnya ibunya membuatnya kembali ke Indonesia untuk melayat sambil menemui kembali adiknya, Rima (Reggy Lawalata), karena suatu pesan dari mendiang ibunya. Rais dan Rima sama-sama terkejut saat mengetahui bahwa pesan terakhir ibu mereka, yang tersimpan dalam kotak tua bernama Ruang berisi surat-surat, adalah dua pengakuan. Pengakuan pertama adalah sang ibu ternyata bukanlah ibu kandung Rais, tapi anak dari ayahnya dan wanita lain. Pengakuan lain adalah cerita rinci bagaimana ayah mereka bisa berhubungan dengan perempuan itu sebelum menikah dengan sang ibu.

Pada tahun 1950an, Khairil (Winky Wiryawan) adalah seorang pemuda yatim piatu yang bekerja pada tuan tanah Gustav (Kaharuddin Syah) sebagai pekerja lepas. Kepribadian Khairil yang pendiam dan puitis bertolak belakang dengan pekerja-pekerja lain yang urakan dan lebih suka menghabiskan gaji mereka bersenang-senang. Suatu hari, istri Gustav (Nungki Kusumastuti) dan putrinya, Kinasih (Luna Maya) datang. Khairil yang awalnya tidak menyukai perempuan pun mulai memperhatikan Kinasih, hingga pada akhirnya mereka berkesempatan untuk main sepeda bersama dan melihat matahari terbenam di bukit. Khairil tahu bahwa ia berbeda kasta dengan Kinasih, tetapi seperti cinta pertama pada umumnya, ia tetap menaruh harapan.

Di masa dimana perjodohan masih berlangsung secara umum, Kinasih pun dijodohkan orang tuanya dengan Andika (Lucky Hakim), teman sepermainannya dari kecil dan dari keluarga yang berada. Orang tua Kinasih yang sudah tahu bahwa putrinya sering bersama Khairil pun melarang Kinasih untuk terus berhubungan dengan pemuda miskin itu, tetapi Kinasih membangkang, malah berakhir dengan keduanya berhubungan badan. Gustav dan istrinya lantas sangat malu atas perlakuan putri mereka, dan Gustav pun mengirim Kinasih untuk tinggal jauh sebelum dinikahkan dengan Andika, meninggalkan Khairil tanpa kekasih, pekerjaan ataupun tempat tinggal.

Setelah beberapa waktu, Khairil yang sudah menetap dirumah kecil pinggir pantai pun sudah berdekatan dengan wanita lain, Flori (Adinia Wirasti), yang tak lain adalah ibu dari Rais dan Rima, meskipun Kinasih terus berada dalam benaknya. Tiba-tiba Andika mendatangi Khairil, dengan niat menyampaikan kabar bahwa Kinasih telah meninggal dunia melahirkan putranya, dan Andika, yang selama ini tahu bahwa Kinasih dan Khairil saling mencintai, memberikan sang bayi untuk dirawat oleh Khairil, setelah diketahui bahwa ayah dari sang anak bukanlah Andika tapi Khairil. Anak itulah Rais. Flori yang mencintai Khairil sepenuh hati pun rela untuk merawat anak yang bukan darah dagingnya seperti milik sendiri, dan akhirnya kilas balik berakhir dengan Andika meninggalkan kediaman Khairil dan Khairil menikahi Flori. Khairil akhirnya meninggal beberapa puluh tahun kemudian, setelah memiliki Rima bersama Flori.

Rais, di masa sekarang, mencoba memahami perasaan wanita yang selama ini ia panggil ibu. Ia pun sampai di rumah pantai tempat ia pertama kali diberikan pada Khairil sebagai bayi dari Andika, dan ia duduk di kursi rotan yang biasa diduduki Khairil saat muda. Saat sedang menikmati pemandangan pesisir pantai, seseorang menelepon Rais, dan ia mengangkat selagi bertanya apakah orang di ujung telepon itu sudah siap untuk memaafkan Rais.

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
2006 Festival Film Indonesia Film Cerita Panjang Terbaik Teddy Soeriaatmadja & Jhonny Jonathan - Parama Entertainment Nominasi
Sutradara Terbaik Teddy Soeriaatmadja Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terbaik Luna Maya Nominasi
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Reggy Lawalata Nominasi
Penulis Skenario Asli Terbaik Teddy Soeriaatmadja & Adi Nugroho Nominasi
Pengarah Sinematografi Terbaik Arief R. Pribadi Nominasi
Pengarah Artistik Terbaik Frans XR Paat Nominasi
Penyunting Gambar Terbaik W. Ichwandiardono Nominasi
Penata Musik Terbaik Adimolana Machmud Nominasi
Festival Film Internasional Balinale Sutradara Terbaik Teddy Soeriaatmadja Menang
MTV Indonesia Movie Awards Most Favourite Actor Winky Wiryawan Nominasi
Most Favourite Actress Luna Maya Nominasi
Festival Film Jakarta Pemeran Utama Pria Terpilih Winky Wiryawan Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terpilih Luna Maya Nominasi
Penata Cahaya Terpilih Mulyadi Nominasi
Penata Artistik Terpilih Frans X.R Paat Nominasi
Penata Musik Terpilih Adimolana Machmud Nominasi
Penyunting Gambar Terpilih W. Ichwandiardono Nominasi
2007 Indonesian Movie Awards Film Terfavorit Teddy Soeriaatmadja & Jhonny Jonathan - Parama Entertainment Nominasi
Pemeran Utama Pria Terbaik Winky Wiryawan Nominasi
Pemeran Utama Pria Terfavorit Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terbaik Luna Maya Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terfavorit Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Slamet Rahardjo Menang
Pemeran Pendukung Pria Terfavorit Nominasi