Saatnya Dunia Berubah: Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung
Pengarang | Siti Fadilah |
---|---|
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia & Inggris |
Genre | Buku kesehatan |
Penerbit | Sulaksana Watinsa Indonesia |
Tanggal terbit | 2007 |
Tgl. terbit (bhs. Inggris) | 2007 |
Halaman | 200 |
ISBN | ISBN 978-979-9254-17-7 |
Saatnya Dunia Berubah: Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung adalah buku yang ditulis oleh Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K). Buku ini berisi tentang tuduhan konspirasi barat terhadap sampel virus flu burung.[1]
Buku ini terbit pula dalam bahasa Inggris dengan judul It's Time for the World to Change.
Isi buku
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah sebagian kutipan dari apa yang tertulis di buku tersebut.
Namun ironisnya pembuat vaksin adalah perusahaan yang ada di negara-negara industri, negara maju, negara kaya yang tidak mempunyai kasus flu burung pada manusia. Dan kemudian vaksin itu dijual ke seluruh dunia juga akan dijual ke negara kita. Tetapi tanpa sepengetahuan apalagi kompensasi untuk si pengirim virus, yaitu saudara kita yang ada di Vietnam.
Mengapa begini? Jiwa kedaulatan saya terusik. Seolah saya melihat ke belakang, ada bayang-bayang penjajah dengan semena-mena merampas padi yang menguning, karena kita hanya bisa menumbuk padi menggunakan lesung, sedangkan sang penjajah punya mesin sleyp padi yang modern. Seolah saya melihat penjajah menyedot minyak bumi di Tanah Air kita seenaknya, karena kita tidak menguasai teknologi dan tidak memiliki uang untuk mengolahnya. Inikah yang disebut neo-kolonialisme yang diramal oleh Bung Karno 50 tahun yang lalu? Ketidak-berdayaan suatu bangsa menjadi sumber keuntungan bangsa yang lain? Demikian jugakah pengiriman virus influenza di WHO yang sudah berlangsung selama 50 tahun, dengan dalih oleh karena adanya GISN (Global Influenza Surveillance Network). Saya tidak mengerti siapa yang mendirikan GISN yang sangat berkuasa tersebut sehingga negara-negara penderita Flu Burung tampak tidak berdaya menjalani ketentuan yang digariskan oleh WHO melalui GISN dan harus patuh meskipun ada ketidak-adilan?
Kutipan
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah kutipan dari berbagai pihak dan media terhadap buku dan perjuangan yang dilakukan oleh Siti Fadilah
- "Keberhasilan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mereformasi WHO adalah contoh sangat bagus keberhasilan perjuangan berdiplomasi kelas dunia secara modern."
Prof. Dr. Juwono Soedarsono, Menteri Pertahanan Indonesia. - "For the sake of basic human interests, the Indonesian government declares that genomic data on bird flu viruses can be accessed by anyone". With those words, spoken on August, 3rd, Siti Fadilah Supari started a revolution that could yet save the world from the ravages of a pandemic disease. That is because Indonesia's health minister has chosen a weapon that may prove more useful than todays best vaccines in tackling such emerging threats as avian flu: transparency.[2]
The Economist, London (UK), August 10th, 2006
Referensi
[sunting | sunting sumber]Sumber
[sunting | sunting sumber]- ^ WHO: SBY Minta Buku Menkes “Saatnya Dunia Berubah” Ditarik. Diarsipkan 2008-06-24 di Wayback Machine. Harian Sinar Indonesia Baru, 22 Februari 2008
- ^ (Inggris)Global health: Pandemics and transparency. The Economist, London (UK), August 10th, 2006
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia)Ulasan buku di TMbookstore.com
- (Indonesia)Menkes Luncurkan Buku Karyanya. ANTARANEWS, 6 Februari 2008.
- (Indonesia)Ulasan menarik tentang buku tersebut di blog paintofveil Diarsipkan 2009-10-27 di Wayback Machine.