Sabuk Venus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bulan dilihat melalui sabuk Venus. Perhatikan bahwa Bulan Purnama berada di dekat pusat bidang pandang, yang berarti Matahari harus berada di belakang kamera, tepat di bawah cakrawala.

Sabuk Venus, korset Venus, atau lengkungan anti-senja adalah fenomena atmosfer yang terlihat sesaat sebelum fajar atau setelah senja, selama tahap senja sipil. Fenomena ini berupa cahaya merah muda memanjang kira-kira 10–20° di atas cakrawala mengelilingi pengamat.

Di satu sisi, sabuk Venus sebenarnya adalah suatu alpenglow yang terlihat di atas cakrawala saat senja, di dekat titik antisolar. Seperti alpenglow, sinar matahari terdefleksi yang memerah juga menciptakan Sabuk Venus. Tidak seperti pada fenomena alpenglow, sinar matahari dibiaskan oleh partikulat halus yang menyebabkan lengkungan kemerahan dari Sabuk melayang tinggi di atmosfer dan bertahan lama setelah matahari terbenam atau menjelang matahari terbit.

Saat senja berlangsung, cahaya terpisah dari cakrawala oleh bayangan gelap bayangan Bumi, atau "segmen gelap" Warna merah muda lengkung itu disebabkan oleh defleksi cahaya yang memerah dari Matahari terbit atau terbenam. Efek yang sangat mirip bisa dilihat pada gerhana bulan total. Cahaya zodiak, yang disebabkan oleh pantulan sinar matahari yang menyebar dari debu antarplanet di Tata Surya, juga merupakan fenomena serupa.

Fenomena ini dinamakan berdasarkan cestus, korset atau pita dada dari dewi Yunani Kuno Aphrodite, yang biasa disamakan dengan dewi Romawi Venus. Planet Venus, apabila terlihat, biasanya terletak di sabuk Venus.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "ALMA and Chajnantor at Twilight". ESO Picture of the Week. Diakses tanggal 18 January 2014. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]