Sejarah pascaklasik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Diamong Sutra, World's first printed book
Sutra Intan dari Dunhuang, Tiongkok, yang diterbitkan pada tahun 868 sebagai buku cetak pertama dalam sejarah dunia menggunakan teknik cetak blok kayu.

Sejarah pascaklasik (juga disebut era pasca-zaman kuno atau era pramodern) adalah periodisasi yang biasa digunakan oleh aliran "sejarah dunia" alih-alih Abad Pertengahan, yang kurang lebih identik.[1] Periode ini berlangsung dari sekitar 500 M hingga 1500 M, meskipun mungkin ada perbedaan dan perdebatan regional. Era ini secara global ditandai oleh ekspansi peradaban secara geografis dan pengembangan jaringan perdagangan di antara berbagai peradaban.[1][2]

Di Asia, penyebaran Islam menciptakan kekhalifahan dan Zaman Kejayaan Islam dengan perdagangan di antara benua Asia, Afrika, dan Eropa, serta kemajuan ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan. Di Asia Timur, Kekaisaran Tiongkok terbentuk dan berkuasa penuh dalam bentuk beberapa dinasti makmur yang memengaruhi Korea, Vietnam, dan Jepang. Agama-agama seperti Buddha dan Neo-Konfusianisme menyebar di wilayah ini.[3] Bubuk mesiu dikembangkan di Tiongkok selama era pascaklasik. Kekaisaran Mongol menghubungkan Eropa dan Asia, menciptakan perdagangan yang aman dan stabilitas antara kedua wilayah.[4] Secara keseluruhan, populasi dunia meningkat dua kali lipat, dari sekitar 210 juta penduduk pada tahun 500 menjadi 461 juta penduduk pada tahun 1500.[5] Populasi umumnya tumbuh dengan stabil sepanjang periode tetapi mengalami beberapa penurunan insidental dalam beberapa peristiwa, di antaranya wabah Yustinianus, ekspansi Mongol, penaklukan India oleh Muslim, dan maut hitam.[6]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Stearns, Peter N. (2017). "Periodization in World History: Challenges and Opportunities". Dalam R. Charles Weller. 21st-Century Narratives of World History: Global and Multidisciplinary Perspectives. Palgrave. ISBN 978-3-319-62077-0. 
  2. ^ The Post‐Classical Era Diarsipkan 2014-10-31 di Wayback Machine. by Joel Hermansen
  3. ^ Thompson, John M. (2010-10-19). The Medieval World: An Illustrated Atlas (dalam bahasa Inggris). National Geographic Books. hlm. 82. ISBN 9781426205330. 
  4. ^ Times Books (Firm), cartographer., Harper Collins atlas of world history, hlm. 128, ISBN 9780723010258, OCLC 41347894 
  5. ^ Klein Goldewijk, Kees; Beusen, Arthur; Janssen, Peter (2010-03-22). "Long-term dynamic modeling of global population and built-up area in a spatially explicit way: HYDE 3.1". The Holocene. 20 (4): 565–573. Bibcode:2010Holoc..20..565K. doi:10.1177/0959683609356587. ISSN 0959-6836. 
  6. ^ Haub (1995): "The average annual rate of growth was actually lower from 1 A.D. to 1650 than the rate suggested above for the 8000 B.C. to 1 A.D. period. One reason for this abnormally slow growth was the Black Plague. This dreaded scourge was not limited to 14th century Europe. The epidemic may have begun about 542 A.D. in Western Asia, spreading from there. It is believed that half the Byzantine Empire was destroyed in the 6th century, a total of 100 million deaths."