Lompat ke isi

Selaput otak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Selaput otak
Meninges pada sistem saraf pusat
Pengidentifikasi
MeSHD008578
TA98A14.1.01.001
TA25369
FMA231572
Daftar istilah anatomi

Meninges adalah sistem membran yang melapisi sistem saraf pusat. Meningen tersusun atas unsur kolagen dan fibril yang elastis [1] serta cairan serebrospinal [2] Meninges terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu duramater, arachnoid dan piameter.[1][2] Dura mater juga disebut sebagai pachymeninx (membran keras), sedangkan arachnoid mater dan pia disebut sebagai leptomeninges(Membran halus).[3] Fungsi utama meninges dan kelenjar serebrospinal adalah untuk melindungi sistem saraf pusat.

Duramater

[sunting | sunting sumber]

Dura mater kadang kala disebut pachimeningen atau meningen fibrosa karena tebal, kuat, dan mengandung serabut kolagen. Pada dura mater dapat diamati adanya serabut elastis, fibrosit, saraf, pembuluh darah, dan limfa.[2] Lapisan dalam dura mater terdiri dari beberapa lapis fibrosit pipih dan sel-sel luar dari lapisan arachnoid.[2]

Arachnoid

[sunting | sunting sumber]

Lapisan arachnoid terdiri atas fibrosit berbentuk pipih dan serabut kolagen.[2] Lapisan arachnoid mempunyai dua komponen, yaitu suatu lapisan yang berhubungan dengan dura mater dan suatu sistem trabekula yang menghubungkan lapisan tersebut dengan pia mater. Ruangan di antara trabekula membentuk ruang subarachnoid yang berisi cairan serebrospinal dan sama sekali dipisahkan dari ruang subdural.[4] Pada beberapa daerah, arachnoid melubangi dura mater, dengan membentuk penonjolan yang membentuk trabekula di dalam sinus venous dura mater.[4] Bagian ini dikenal dengan vilus arachnoidalis yang berfungsi memindahkan cairan serebrospinal ke darah sinus venous.[4][5] Arachnoid merupakan selaput yang tipis dan transparan. Arachnoid berbentuk seperti jaring laba-laba. Antara Arachnoid dan piameter terdapat ruangan berisi cairan yang berfungsi untuk melindungi otak bila terjadi benturan. Baik arachnoid dan piameter kadang-kadang disebut sebagai leptomeninges.

Piamater adalah membran yang sangat lembut dan tipis. Lapisan ini melekat pada otak. Pia mater mengandung sedikit serabut kolagen dan membungkus seluruh permukaan sistem saraf pusat dan vaskula besar yang menembus otak.[2]

Sistem ventrikel

[sunting | sunting sumber]

Sistem ventrikel terdiri dari dua ventrikel lateral (masing-masing memiliki tanduk frontal, bagian tengah = cella media, tanduk posterior, dan tanduk inferior). Kemudian ada ventrikel ketiga yang sempit dan terletak di antara dua belahan diencephalon. Terakhir ada ventrikel keempat yang memanjang dari pontine menuju meduler. Ventrikel lateral berhubungan dengan ventrikel ketiga melalui foramen interventrikuler (Monro). Sedangkan ventrikel ketiga berhubungan dengan ventrikel keempat melalui aqueduct cerebral. Muara dari sistem ventrikel ini berada di dalam ruang subaraknoid yang keluar melalui tiga jalur:Median aperture tunggal (foramen Magendie) dan lubang lateral yang berpasangan(foramen Luschka).[3]

Peradangan

[sunting | sunting sumber]

Dalam kondisi normal, meningen dalam keadaan. Apabila meningen terinfeksi suatu agen maka infeksi mengakibatkan peradangan pada meningen yang disebut meningitis.[6] Meningitis terutama terjadi pada bagian subarachinoid yang melibatkan arachnoid dan pia mater. Namun tidak menutup kemungkinan bila meningitis juga terjadi di dura mater.[6] Meningitis dapat disebabkan oleh beragam agen, misalnya bakteri, virus, fungi dan protozoa.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b (Inggris) Radovsky A, Mahler JF. 1999. Nervous system. Di dalam: RR Maronpot, GA Boorman, BW Gaul, Editor. Pathology of The mouse Reference and Atlas. Vienna: Cache River Press. Hlm 81-115.
  2. ^ a b c d e f (Inggris) Beitz AJ, Fletcher TF. 2006. Nervous System. Di dalam: JA Eurell, BL Frappier, editor. Dellmann’s Textbook of Veterinary Histology. Ed ke-6. Oxford: Blackwell Publishing. Hlm 91-116.
  3. ^ a b (Inggris) M Baehr and M Frotscher (2005). Duus' Topical Diagnosis in Neurology. Thieme. ISBN 1-58890-215-3. 
  4. ^ a b c (Indonesia) Junquereira LC, Carneiro J. 1982. Histologi Dasar. Ed ke-3. Dharma A, penerjemah. Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Basic Histology. Hlm 287-308, 323-335.
  5. ^ (Indonesia) Bevelender G, Ramaley JA. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Ed ke-8. Gunarso I, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari Essentials of Histology, 8th Ed. Hlm 252-267, 422-423.
  6. ^ a b (Inggris) Ironside JW. 1994. Central and Peripheral Nervous Systems. Di dalam: Underwood JCE, editor. General and Systematic Pathology. New York: Churchill Livingstone. Hlm 747-802.
  7. ^ (Inggris) Percy DH, Barthold SW. 2001. Pathology of Laboratory Rodents and Rabbits. Ed ke-2. Iowa: Iowa State Press.