Selar tetengkek
Selar tetengkek | |
---|---|
Selar tetengkek (Megalaspis cordyla) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Superfamili: | |
Famili: | |
Genus: | Megalaspis |
Spesies: | M. cordyla
|
Nama binomial | |
Megalaspis cordyla (Linnaeus, 1758)
| |
Perkiraan wilayah agihan selar tetengkek | |
Sinonim | |
Selar tengkek atau selar tetengkek (Megalaspis cordyla) adalah sejenis ikan yang hidup di perairan pantai sampai kedalaman 80 m, termasuk ke dalam suku Carangidae.
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Tubuh bulat memanjang, seperti torpedo; dengan moncong meruncing dan tangkai ekor (caudal peduncle) mengecil kokoh. Panjang keseluruhan dapat mencapai 80 cm (TL, total length), namum umumnya sekitar 30–40 cm; berat dapat mencapai 3-4 kg.[3]
Mata berukuran sedang, dengan pelupuk lemak yang berkembang baik menutupi seluruh lingkaran mata kecuali pada suatu celah tegak berpusat pada pupil mata. Rahang atas dengan gigi runcing kecil-kecil, yang sebelah luar sedikit lebih besar; rahang bawah dengan sebaris gigi kecil-kecil. Ujung belakang rahang atas kurang lebih sejajar tengah mata. Sisir saring pada busur insang yang pertama 26-32 buah (termasuk yang mengerdil). Cleithrum (gelangan bahu) halus pada tepiannya, tanpa tonjolan-tonjolan.[3]
Sirip punggung (dorsal) dua buah; yang sebelah depan dengan VIII jari-jari keras (duri), dan yang kedua (belakang) terdiri dari I duri dan 18-20 jari-jari lunak, diikuti oleh 7-9 jari-jari yang terpisah-pisah sebagai sirip-sirip kecil (finlet) hingga ke pangkal ekor. Sirip dubur (anal) yang sebelah depan dengan II duri, dan yang belakang I duri dan 16-17 jari-jari lunak, diikuti 8-10 sirip-sirip kecil hingga ke pangkal ekor. Gurat sisi dengan sisik-sisik yang mengeras dan membesar (disebut perisai); mula-mula melengkung ke atas di bagian depan tubuh, dan mulai mendatar kurang-lebih di bawah duri sirip punggung no 4 atau 5; 21-28 sisik di bagian yang melengkung, dilanjutkan dengan 51-59 perisai yang amat besar, yang berangsur-angsur mengecil hingga ke pangkal ekor. Ruas-ruas tulang belakang (vertebrae) 10 + 14 buah.[3]
Sisi atas kepala dan badan abu-abu kebiruan hingga hijau, sisi samping dan perut putih keperakan. Di sudut belakang atas tutup insang terdapat sebuah bintik hitam besar. Sirip-sirip punggung dan dubur pucat atau kekuningan, dengan ujung kusam; sirip-sirip dada dan perut pucat berujung kusam; sirip ekor berwarna gelap di tepinya.[3]
Ekologi dan agihan
[sunting | sunting sumber]Selar tetengkek termasuk ikan pelagis kecil yang buas. Ikan ini berenang dalam kelompok, dan terutama memangsa ikan-ikan yang lebih kecil.[3]
Selar tengkek menyebar di daerah pantai dan perairan karang seluruh Indonesia, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Filipina dan ke selatan sampai perairan tropis Australia.
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Selar tetengkek termasuk ikan konsumsi dengan harga menengah. Ikan ini ditangkap dengan jaring insang, payang, pukat cincin, pancing, pancing tonda, dan bubu atau sero.[3] Tetengkek dipasarkan dalam bentuk segar, atau diasinkan.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Bleeker, P. 1852. "Bijdrage tot de Kennis der Makreelachtige Visschen van den Soenda-Molukschen Archipel". Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap der Kunsten en Wetenschappen. Deel XXIV: 49. Batavia :Egbert Heemen, 1779-1922.
- ^ Linnaeus, C. & L. Salvius. 1758. Systema naturae per regna tria naturae, secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis. Tomus I: 298. Editio decima, reformata. Holmiae : Impensis Direct. Laurentii Salvii, 1758-1759.
- ^ a b c d e f Smith-Vaniz, W.F.. 2001. Megalaspis cordyla. in Kent E. Carpenter & Volker H. Niem (Eds.). FAO Species Identification Guide: The Living Marine Resources of The Western Pacific. Vol. 4 Bony fishes part 2 (Mugilidae to Carangidae): 2726. Food and Agriculture Organization, Rome. ISBN 92-5-104301-9
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- FAO Species Fact Sheets: Megalaspis cordyla (Linnaeus, 1758)
- Foto Ikan Selar tetengkek
- Selar tetengkek[pranala nonaktif permanen]