Semarang Contemporary Art Gallery

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Semarang Contemporary Art Gallery adalah galeri seni yang berlokasi di kawasan Kota Lama Semarang. Lebih tepatnya, museum modern ini terletak di Jalan Taman Srigunting Nomor 5-6, Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Lokasi museum ini berjarak sekitar 3,8 kilometer dari Kawasan Simpang Lima Semarang.

Museum ini didirikan pada tahun 2001 yang menampilkan berbagai karya seniman kontemporer Asia di Indonesia. Ada berbagai pameran karya seni rupa dari seniman lokal maupun mancanegara yang ditampilkan di galeri seni ini.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Semarang Contemporary Art Gallery telah berdiri sejak tahun 2001, dimiliki oleh seorang kolektor dan filantropi di bidang seni bernama Chris Dharmawan. Pendirian galeri ini dilakukan guna meningkatkan apresiasi terhadap para seniman khususnya dalam seni rupa kontemporer di Indonesia.

Pada tahun 2007, Chris Dharmawan melakukan konservasi pada gedung yang lokasinya merupakan bagian dari cagar budaya di Kota Lama Semarang. Setelah melakukan konservasi gedung, museum tersebut diresmikan sebagai Galeri Semarang pada tahun 2008. Hingga saat ini, Semarang Contemporary Art Gallery masih terus beroperasi dengan menyajikan berbagai pameran karya seni rupa untuk mengembangkan pariwisata lokal.

Bangunan[sunting | sunting sumber]

Sebelum resmi didirikan sebagai Galeri Seni di Kota Semarang, bangunan ini sangat lekat dengan sejarahnya. Pada tahun 1882, gedung tersebut merupakan tempat tinggal Pastur L Prinsen dan juga termasuk tempat ibadah umat Katolik. Hingga akhirnya bangunan tersebut diruntuhkan dan dibangun kembali pada tahun 1918.

Gedung ini memiliki konsep gaya Spanish Colonial dimana terdapat taman yang digunakan untuk berparade oleh para serdadu Belanda dahulu. Kemudian pada tahun 1937, gedung ini ditempati oleh Oei Tiong Ham Concern, seorang pemilik perusahaan asuransi pertama di Indonesia yakni De Indische Lloyd.

Seiring berjalannya waktu, dalam perjalanannya gedung ini diambil oleh pengusaha pribumi terkemuka, disewakan sebagai gudang, dealer motor, dan kantor Perusahaan Besar Farmasi Tempo. Hingga pada tahun 1998 gedung ini terakhir kali digunakan sebagai pabrik sirup Fresh.

Kemudian pemilik Semarang Contemporary Art Gallery melakukan konservasi pada gedung ini dan meresmikannya sebagai Galeri Semarang pada tahun 2008.[1] Hingga saat ini, bangunan museum tersebut masih lekat dengan unsur sejarah. Sebab, lokasi gedung ini juga dikelilingi dengan bangunan peninggalan kolonial seperti Gereja Blenduk dan taman Srigunting.

Aktivitas[sunting | sunting sumber]

Aktivitas yang diselenggarakan di museum ini sangat beragam, salah satunya adalah memamerkan karya-karya seni rupa kontemporer. Galeri seni ini secara rutin mengadakan agenda pameran seni yang berbeda setidaknya 2 bulan sekali. Adapun karya yang dipamerkan mulai dari karya 2 dimensi, 3 dimensi, dan lain-lain.

Aktivitas yang diselenggarakan di museum seni ini tidak lain untuk memperkenalkan seni kepada masyarakat dari berbagai latar belakang. Setiap masyarakat mulai dari anak muda dan orang dewasa bisa datang berkunjung ke tempat ini untuk mengabadikan momen dan menyaksikan setiap karya seni yang ditampilkan di museum.

Hingga saat ini, Semarang Contemporary Art Gallery terus menampilkan karya terutama dari seniman lokal. Tidak sedikit para pula seniman mancanegara turut berkontribusi dalam memamerkan karya seninya di Galeri Semarang.[2]

Karya Seni[sunting | sunting sumber]

Museum seni ini menyuguhkan berbagai koleksi karya dari para seniman di seluruh Indonesia. Museum ini juga sering menyelenggarakan pameran seperti lukisan, sketsa, arsip, rekaman pertunjukkan hingga instalasi.[3] Beberapa pameran seni yang telah dilakukan di museum ini diantaranya adalah:

  • KUNE KUNE
  • Private Purview
  • (F): Space, Time, Movement
  • FORMLESS: on Human Artifice and Natural Order
  • Your Silence Will Not Protect You
  • Renaissance of China (?)
  • Sensing Sensation

Referensi[sunting | sunting sumber]