Lompat ke isi

Sepeda lipat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sepeda lipat adalah jenis sepeda yang dapat dilipat. Sepeda lipat memiliki engsel pada rangkanya sehingga bisa dilipat menjadi lebih ringkas. Karena itu sepeda lipat bisa dibawa ke dalam angkutan umum, disimpan di apartemen ataupun kantor di mana sepeda biasa dengan ukuran yang besar tidak diizinkan. Sepeda lipat mulai populer di Indonesia sejak maraknya komunitas pekerja bersepeda. Sepeda jenis ini populer di kalangan penglaju di mana rute-rute pendek mereka tempuh dengan sepeda sementara rute jauh tetap menggunakan angkutan umum.[butuh rujukan]

Jenis sepeda

[sunting | sunting sumber]
Sepeda lipat saat terlipat.

Sepeda lipat dikelompokkan berdasarkan ukuran diameter bannya.

  • Ukuran standar 16 dan 20 inci
  • Ukuran besar 24 inci

Serba-serbi Sepeda Lipat

[sunting | sunting sumber]
  • Sepeda lipat hanya untuk jalan rata yang beraspal. Karena itu jangan sekali-kali memakai sepeda lipat di medan-medan berat (offroad) atau untuk freestyle.
  • Sepeda lipat umumnya tidak memiliki shock depan, sehingga sangat disarankan untuk sebisa mungkin menghindari jalan berlubang atau tidak rata seperti polisi tidur.
  • Tidak disarankan mencuci sepeda lipat dengan semprotan air yang keras/deras. Hal ini untuk menghindari masuknya air ke sela-sela komponen yang dapat menyebabkan karat. Cukup siram perlahan dan bersihkan dengan lap.
  • Sebelum membeli, perhatikan baik-baik ukuran roda dan dimensi sepeda setelah dilipat. Kalau sepeda lipat akan sering dibawa bepergian, cari yang dimensi lipatannya kecil.
  • Harga sangat berpengaruh pada kerapian detail, kemudahan melipat, tingkat presisi, kelengkapan tambahan dan bahan frame.
  • Semakin ringan sepeda maka harganya akan semakin mahal.
  • Bila dipakai dengan baik dan dijaga kebersihannya, sepeda lipat bisa awet dalam waktu sangat lama.

Bagan Sepeda Lipat

[sunting | sunting sumber]
Bagian-bagian sepeda lipat.

Secara umum, sebuah sepeda lipat terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut (lihat gambar):

  1. Stang, bagian yang bisa ditarik
  2. Pengatur tinggi-rendah stang
  3. Stang bagian bawah
  4. Panel pengunci lipatan stang
  5. Batang sadel yang bisa diturunkan
  6. Pengatur tinggi-rendah sadel
  7. Panel lipatan rangka
  8. Pedal
  9. Gir rantai
  10. Rantai
  11. Front fender
  12. Rear fender
  13. Tempat pengaturan gigi/speed
  14. Pelek roda
  15. Bagasi
  16. Roda
  17. Sadel
  18. Tempat botol minuman
  19. Rack panier

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Nurhuda, Eko. Harian Jogja edisi 24 Mei 2009.