Serial Musikal Nurbaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Serial Musikal Nurbaya
Poster promosi
Genre
PembuatIndonesia Kaya
Terinspirasi olehSitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai
oleh Marah Roesli
Ditulis oleh
  • Chriskevin Adefrid
  • Latifah Maurinta
  • Veronica Gabriella
  • Ilya Aktob
Sutradara
Pemeran
Penata musikIvan Tangkulung
Negara asalIndonesia
Bahasa asli
Jmlh. episode6 (daftar episode)
Produksi
Produser eksekutif
Produser
  • Billy Gamaliel
  • Teguh Yasa Abratama
  • Selly Asril
  • Rina Damayanti
SinematografiBella Panggabean
PenyuntingM. Rozy Anwar
Pengaturan kameraMulti-kamera
Durasi18–28 menit
Rilis asli
JaringanYouTube
Rilis1 Juli (2021-07-01) –
5 Agustus 2021 (2021-8-5)

Serial Musikal Nurbaya (atau hanya disebut Nurbaya) adalah serial web drama musikal Indonesia tahun 2021 yang terinspirasi dari karya sastra Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Roesli.[1] Serial tersebut memadukan unsur film arahan Naya Anindita dan unsur pertunjukan teater arahan Venytha Yoshiantini. Cerita dalam serial mengambil latar Jakarta tahun 1970-an yang merupakan interpretasi ulang dari kisah aslinya.[2] Ensembel pemeran termasuk Arawinda Kirana, Bukie B. Mansyur, Bima Zeno Pooroe, Riafinola Ifani Sari Jessica Januar, dan Galabby.[3]

Serial ditayangkan perdana pada 1 Juli 2022 di kanal YouTube Indonesia Kaya[4] dan berhasil mengumpulkan 18 juta penonton dalam 6 minggu penayangan. Pada 2022, Serial Musikal Nurbaya memenangkan penghargaan perunggu untuk kategori "Best PR Campaign: Entertainment" dalam acara Marketing-Interactive PR Awards.[5]

Premis[sunting | sunting sumber]

Berkisah tentang kisah romansa antara Siti Nurbaya dan Samsul Bahri, yang harus menjalani hubungan jarak jauh karena Samsul mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Belanda. Nurbaya kemudian terpaksa menikah dengan Tuan Meringgih untuk membebaskan ayahnya dari penjara karena kasus pencemaran nama baik dari sebuah tempat hiburan bernama “Taman Edan”. Tempat tersebut dikelola oleh Anton, orang kepercayaan Meringgih. Taman Edan sebenarnya menjadi tempat hiburan malam yang menjajakan minuman keras dan prostitusi wanita, tidak ada yang berani melawan atau menuntut Taman Edan karena kekuasaan Tuan Meringgih. Setiap polisi dan hakim sudah dibayar oleh Meringgih sehingga sulit mendapatkan keadilan disana. Nurbaya memiliki niat untuk membebaskan seluruh wanita di Taman Edan, ia dibantu kekasihnya yang bernama Samsul Bahri yang sudah pulang ke Jakarta berencana menuntut Meringgih di pengadilan melalui bukti-bukti yang sudah ia kumpulkan dengan memanfaatkan statusnya sebagai istri Tuan Meringgih.[6]

Pemeran dan karakter[sunting | sunting sumber]

Kredit diadaptasi dari situs web resmi produksi.[7] Tanda "*" menandakan pemeran tidak dipilih dari proses audisi Mencari Siti.

  • Arawinda Kirana sebagai Siti Nurbaya (6 episode), perempuan Minang yang tinggal di Jakarta dan dibesarkan oleh lingkungan keluarga yang kental dengan budaya Minang. Arawinda mengaplikasikan ilmu feminisme yang ia pelajari terhadap tokoh yang ia perankan.[8]
  • Bukie B. Mansyur sebagai Samsul Bahri (5 episode), kekasih Siti Nurbaya yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi hukum di Belanda. Bukie dituntut untuk menurunkan berat badan sampai 10 kilogram untuk memerankan tokoh tersebut. Serial ini menjadi debutnya di industri hiburan.[8]
  • Bima Zeno Pooroe sebagai Tuan Meringgih (dalam buku Datuk Maringgih) (6 episode), seorang perantau dari Padang yang menjadi pengusaha di Jakarta dengan bisnis tempat hiburan Taman Edan.[8]
  • Riafinola* sebagai Etek Rahma (4 episode), tante dari Siti Nurbaya. Nola adalah salah satu artis terakhir yang dihubungi oleh produser untuk bergabung. Untuk pengembangan karakternya, Nola diberi kebebasan untuk mencari inspirasi dan referensi sendiri.[9] Berperan sebagai ibu Minangkabau berumur 50 tahun menjadi salah satu tantangan baginya.[10]
  • Jessica Januar sebagai Siti Alimah (3 episode), kakak sepupu Nurbaya yang juga merupakan tempat Nurbaya berkeluh kesah.
  • Galabby sebagai Isabella (5 episode), istri pertama Meringgih berprofesi sebagai penyanyi di panggung Taman Edan, dan juga merupakan pemenang Kontes Ratu Edan pertama.
  • Lukas O. Prayogi sebagai Anton (4 episode) anak didik dan tangan kanan Tuan Meringgih.
  • Beyon Destiano sebagai Lakeswara (4 episode), penyanyi dan pembawa acara di Taman Edan. Untuk pendalaman karakter ini, Beyon mengulik pembawa acara yang membawa acara di tahun 70-an dari penggalan kata-katanya hingga membuat latar belakang cerita sendiri.[11]
  • Elhaq Latief sebagai Baktiar dan Gerardo Tanor berperan Arifin (4 episode), teman baik dari Nurbaya dan Samsul Bahri.
  • Angga Baruna sebagai Eep, Putri I.Kamila sebagai Iis, & Sandhidea Cahyo N sebagai Sony (5 episode), trio ajudan Tuan Meringgih.
  • Gabriel Harvianto* sebagai Saiful (episode 1), suami dari Siti Alimah. Gabriel juga bertindak sebagai pelatih vokal para pemain.
  • Rusmedie Agus* sebagai Baginda Sulaiman (2 episode), ayah dari Nurbaya, juga pemilik Surat Kabar Cakrawala. Ia juga bertindak sebagai pelatih akting para pemain.

Penyanyi legendaris Minang, Elly Kasim* hadir sebagai penampilan spesial dalam episode 3. Ini menjadi penampilan terakhirnya di industri hiburan sebelum ia meninggal pada Agustus 2021.[12] Terdapat pula kelompok ensembel yang memerankan berbagai macam peran serta turut bernyanyi dan menari yang terdiri dari 15 orang di antaranya Putri Varianda, Rolands Rogers Istia, Claudya Christina Hutasoit, Novalias Bari, Mentari Varianda, Ni Made Ayu Raharsini Gurnitha, Odorikus Kaloka, Wahyu Kurnia, Aldafi Adnan, Ara Ajisiwi, Nala Amrytha, Dorothy Averina Pehtrus, Denny Maiyosta, Chandra Jumara Mukti & Kartika Widya Handayani.

Episode[sunting | sunting sumber]

No.Tanggal tayang asliRef.
11 Juli 2021 (2021-07-01)[13]
Berlatar di Jakarta, cerita bermula ketika Siti Nurbaya hadir dalam acara Baralek Gadang, pesta pernikahan Siti Alimah yang merupakan sepupunya. Tuan Meringgih yang bertemu Siti Nurbaya di pesta pernikahan Siti Alimah terpikat dengan pesona Nurbaya. Samsul Bahri mengatakan kepada Nurbaya bahwa ia mendapatkan beasiswa dan harus melanjutkan pendidikan di Belanda.
28 Juli 2021 (2021-07-08)[14]
Tuan Meringgih kian berambisi untuk mendapatkan Nurbaya. Tuan Meringgih berencana akan memperistri Nurbaya. Sementara itu Nurbaya bergelut dengan rindu terhadap kekasihnya Samsul. Nurbaya belum bisa bertemu dengan Samsul karena Samsul sedang berada di Belanda. Nurbaya tidak menerima Tuan Meringgih dan tidak ingin menjadi istrinya. Tuan Meringgih mulai merencanakan hal jahat agar Nurbaya bisa dia dapatkan. Ia membuat rencana agar ayah Nurbaya dipenjara dan Nurbaya bersedia untuk dipinjami uang serta menikah dengannya. Demi sang ayah tercinta Nurbaya pun akhirnya menikah dengan Tuan Meringgih dan mengakhiri kisah cintanya dengan Samsul Bahri.
315 Juli 2021 (2021-07-15)[15]
Nurbaya menikah dengan Tuan Meringgih. setelah keduanya melaksanakan pernikahan, Nurbaya tidak bahagia menjalani kehidupan. Di tengah-tengah keterpurukan itu, Nurbaya menemukan suatu rahasia yang dapat membantunya membalikkan situasi hidupnya. Isabella memberitahu Tuan Meringgih adalah pemilik asli Taman Edan. Nurbaya juga salah satu dari banyak wanita yang terjebak oleh tipu muslihat Tuan Meringgih. Nurbaya akhirnya memutuskan untuk menyelidiki tentang hal tersebut.
422 Juli 2021 (2021-07-22)[16]
Samsul telah menyelesaikan studi hukumnya di Belanda dan kembali ke Tanah Air, sementara Nurbaya yang telah terpaksa menikah tengah memperjuangkan hidupnya kembali. Ketika Samsul melawat di kematian ayah Nurbaya, Nurbaya meminta bantuan Samsul untuk menjatuhkan Tuan Meringgih. Kemudian Nurbaya dan Samsul mengajak para pelayan di Taman Edan untuk merencanakan sesuatu supaya dapat menjatuhkan Tuan Meringgih.
529 Juli 2021 (2021-07-29)[17]
Rencana Nurbaya untuk menjatuhkan Tuan Meringgih pun telah bulat. Nurbaya melaksanakan rencananya dalam Kontes Kecantikan Ratu Edan dan membongkar kebusukan dari Tuan Meringgih beserta kejahatan prostitusinya di Taman Edan. Tuan Meringgih yang murka mencoba membalikkan situasi dan membalaskan dendam dengan membunuh Nurbaya.
65 Agustus 2021 (2021-08-05)[18]
Kisah tersebut berakhir dengan tragis, Nurbaya dan Samsul tidak dapat bersatu. Namun Samsul tetap berjuang mencari keadilan akan kasus kematian Nurbaya dan berupaya keras untuk membantu mewujudkan keinginan Nurbaya selama ini yaitu mengadili Tuan Meringgih dan menjeroboskannya ke balik jeruji besi. Namun, hal tersebut tentu bukanlah sebuah hal yang mudah karena Tuan Meringgih bisa membeli apapun, bahkan keadilan dalam ruang sidang. Samsul akhirnya berhasil menegakkan keadilan dan menang melawan Tuan Meringgih.

Produksi[sunting | sunting sumber]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Setelah sukses mengangkat enam cerita rakyat Indonesia dengan adaptasi dari segi cerita dan penggunaan teknologi secara daring, untuk kemasan cerita dalam program #MusikaldiRumahAja pada 2020, Indonesia Kaya kembali mempersembahkan program virtual untuk para penikmat seni Indonesia dengan memproduksi drama musikal bertajuk Serial Musikal Nurbaya. Teater virtual tersebut terinspirasi dari novel sastra karya sastrawan Marah Roesli bertajuk Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai yang terbit pada 1992. Serial ini memadukan antara aspek visual dan musik sebagai pengiring cerita.[19] Direktur program Indonesia Kaya Renitasari Adrian, menyebut bahwa Nurbaya merupakan produksi pementasan Indonesia Kaya yang terbesar selama masa pandemi Covid-19.[20]

Serial Musikal Nurbaya ini merupakan proyek kolaborasi dengan banyak pihak, Indonesia Kaya turut bekerja sama dengan sutradara film Garin Nugroho yang bertindak sebagai produser eksekutif. Diproduseri oleh Bayu Pontiagust, proyek ini menggabungkan teknik panggung dan teknik film dengan arahan Venytha Yoshiantini dari kelompok Teater Musikal Nusantara yang berperan sebagai sutradara teater dan Naya Anindita sebagai sutradara film. Untuk departemen suara, Gabriel Harvianto bertindak sebagai pelatih vokal dan Andrea Miranda yang bertugas untuk merancang komposisi musik yang diproduksi Ivan Tangkulung selaku direktur musik. Set dan penataan ruang dilakukan para ahli dalam studio kosong yang diterjemahkan menjadi panggung musikal. Untuk perpaduan rekaman gambar, koreografi dan pertunjukan merupakan hasil kolaborasi Bella Panggabean sebagai sinematografer, Caron Shaine sebagai manager produksi, dan Iskandar Loedin sebagai direktur artistik.[21][22]

Penulisan naskah[sunting | sunting sumber]

Naskah cerita ini ditulis Chriskevin Adefrid dari Teater Musikal Nusantara bekerja sama dengan Latifah Maurinta dari Bandung, Veronica Gabriella dari Tangerang, dan Ilya Aktob A.M dari Semarang yang terpilih melalui audisi. Untuk menemukan para penulis skenario yang terlibat dalam produksi, Indonesia Kaya melakukan serangkaian proses pencarian secara virtual bertajuk "Mencari Penulis". Dalam Mencari Penulis, terdapat 514 peserta yang mengirim karya tulisnya dan 70 di antaranya terpilih mengikuti kelas menulis daring bersama Garin Nugroho dan Nia Dinata pada 25 November 2020. Setelah melakukan seleksi ketat, akhirnya terpilih 3 orang yang mejadi bagian dari tim penulis naskah.[23] Proses penulisan naskah berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama tim mengambil unsur utama seperti premis dan karakterisasi. Kemudian mereka memutuskan apa saja yang dipertahankan dan masuk di cerita dunia baru. Dari dunia baru tersebut kemudian diadaptasi ke fase tiga yaitu skrip, karena medianya berbentuk hibrid antara teater dan film.[24]

Chriskevin bersama tim melakukan eksplorasi cerita Siti Nurbaya yang bisa beradaptasi dengan latar zaman apa pun dan membuktikan bahwa dari segi premis dan pesan masih relevan dengan pengemasan yang baru. Ilya Aktob mengaku tantangan terbesar dalam penulisan naskah yaitu bagaimana untuk menyampaikan "ruh" dari novel aslinya yang mana bukan sekedar cerita perjodohan tapi lebih kompleks termasuk kritik pada zamannya.[25] Atas dasar hal tersebut, tim penulis menafsirkan ulang kisah klasik tersebut dengan pengembangan ide kreatif dari naskah cerita dan pengambilan latar kejadian. Serial tersebut dikemas dalam format modern tanpa menghilangkan unsur kebudayaan masyarakat Minang. Latar tempatnya bukan lagi di Minangkabau pada tahun 1920-an, tetapi diubah di Jakarta tahun 1970-an. Garin Nugroho memiliki visi untuk mengangkat seluk-beluk Jakarta terutama konteks sosial yang terjadi di tahun 70-an karena relevan jika cerita Siti Nurbaya diadaptasi ke era tersebut. Sejumlah penyesuaiannya juga dilakukan sebagai bentuk interpretasi ulang atas karya sastra tersebut. Pemilihan Jakarta di masa modern menjadi latar karena berbentuk musikal virtual sehingga memperhatikan bukan hanya musik saja tapi juga secara visual. Dengan budaya dan kultur pop modern era 70-an di mana dunia fesyen sedang mengalami perubahan besar yang mengubah gaya berbusana menjadi lebih modis. Dari segi musik, masa 70-an merupakan lembaran baru bagi dunia musik di Indonesia. Selain itu banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi di Jakarta pada masa itu yang masih relevan ke masa sekarang. Dalam episode kedua, Jakarta khas era 70-an semakin dikokohkan dengan latar belakang karakter Bung Meringgih yang mana ia menjalankan bisnis kelab hingga prostitusi. Dan ditilik lewat sejarah, tempat hiburan malam, perjudian, dan prostitusi sempat berjaya semasa Ali Sadikin memimpin Jakarta. Pengembangan ide kreatif yang lain seperti penambahan karakter hingga penggabungan dua karakter menjadi satu.[26][27][28]

Pemilihan pemeran[sunting | sunting sumber]

Untuk menemukan para pemeran yang terlibat dalam produksi, Indonesia Kaya melakukan serangkaian proses pencarian para seniman-seniman yang berlangsung pada 8–31 Desember 2020 secara virtual melalui program "Mencari Siti". Peserta audisi harus mengirimkan bukti bakat akting, vokal, dan koreografi sesuai persyaratan yang berlaku dari Indonesia Kaya.[29] Sebanyak 800 pendaftar diseleksi ketat hingga tersisa 100 orang yang berkesempatan mendapat pelatihan daring dari EKI Dance Company serta seniman Hartati. Pada akhirnya terpilih 28 orang bertalenta yang menjadi bagian dari drama musikal. Dari 28 orang bertalenta yang berhasil lolos audisi, terdapat tiga tokoh utama di antaranya Arawinda Kirana sebagai Siti Nurbaya, Bukie B. Mansyur sebagai Samsul Bahri, dan Bima Zeno Pooroe sebagai Tuan Meringgih.[30][31] Dalam menentukan tiga karakter utama dalam serial ini diadakan serangkaian audisi lanjutan dan workshop memperdalam materi-materi pertunjukan seperti lagu dan naskah juga latihan fisik. Ketiga karakter utama ini terpilih dari peserta audisi tahap kedua yang telah mengikuti proses audisi secara langsung. Para peserta yang berasal dari Jakarta, Padang, Bandung, Malang, dan Mataram menyanyikan lagu serta membacakan dua monolog yang sudah ditentukan ke hadapan para juri secara langsung maupun virtual dengan mengirimkan video berupa monolog dan lagu yang telah dipilih oleh tim Indonesia Kaya, hingga terpilih tiga karakter utama yang dinilai mampu menampilkan karakter utama dalam produksi ini.[32]

Pengambilan gambar[sunting | sunting sumber]

Proses pengambilan gambar dan karantina dimulai setelah seluruh jajaran pemeran terpenuhi pada Mei 2021. Sebelum produksi berlangsung para pemeran telah mengikuti pelatihan vokal, koreografi dan akting untuk mematangkan kemampuan. Karena diproduksi di masa pandemi Covid-19, seluruh personel yang terlibat menjalankan protokol kesehatan yang berlaku seperti memakai masker dan menjaga jarak. Sebelum memulai kegiatan, seluruh personel juga melakukan tes swab antigen 2 kali seminggu untuk memastikan kegiatan produksi aman dari risiko penularan Covid-19.[33] Pengambilan gambar dilakukan di studio. Desain produksi ditata oleh Iskandar Loedin dan Ichtiar Iskandar. Teknik penggarapannya menggabungkan dua bidang visual yaitu film dan teater. Proses pembuatan serial musikal diawali dengan pendekatan teater. Setelahnya dilakukan pendekatan film dengan banyak bagian dikosongkan untuk diisi di proses pengambilan gambar. Untuk bloking kamera tetap menggunakan cara teater yang berprinsip bahwa kamera adalah penonton.[34] Berbeda dengan teater yang tidak boleh ada salah karena hanya sekali tampil, pengambilan gambar di serial adalah hasil pengambilan berkali-kali dari para pemerannya. Dalam menyanyikan lagu, dilakukan secara sinkronisasi bibir untuk mempercepat prosesnya sehingga jika ada pengulangan adegan, maka lagu dan pemusik tidak perlu mengulang karena sudah ada rekamannya.[35]

Koreografi[sunting | sunting sumber]

Selain aransemen musik, koreografi juga jadi titik atensi karena adanya perpaduan fillm dan teater untuk mengangkat adegan, setiap geraknya bertujuan membantu penonton mendapat energi dari setiap adegan. Penanggug jawab koreografi yaitu Pasha Prakarsa dibantu Davit Fitrik dan Venytha Yoshiantini. Tim mendapatkan inspirasi gerakan bersumber dari tiga faktor yaitu cerita lakon, musik yang digubah, serta datang dari para pemain. Pasha mengatakan, sejak pertama kali bertemu para pemain, ia secara aktif bertanya tentang kemampuan mereka untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menciptakan koreografi. Dalam prosesnya, ada koreografi yang diciptakan selama berminggu-minggu, tetapi ada juga koreografi yang dibuat dalam 10 detik, diciptakan di tempat saat pengambilan gambar karena ada perubahan arasemen musik dan set. Salah satu perwujudan koreografi yakni lewat berbagai gabungan seni tari di dalamnya. Selain tarian khas Minang, beragam genre tarian juga diaplikasikan di antaranya koreografi bernuansa broadway, jazz, balet, dan teknik akrobat.[36]

Pasha menyebut, episode keempat adalah episode yang paling menantang dari sisi koreogeafi. Sebab dalam adegan ini, semua pemain disatukan di dalam satu ruangan ketika membawakan lagu "Kemenangan". Episode keempat ini juga merupakan titik balik bagi para pemain untuk menampilkan koreografinya masing-masing.[37]

Musik[sunting | sunting sumber]

Serial Musikal Nurbaya (Original Cast Recording)
Sampul album
Album lagu tema karya the Cast of Serial Musikal Nurbaya
Dirilis21 Agustus 2021 (2021-08-21)
Direkam2021
Studio
Genre
Durasi51:10
BahasaBahasa Indonesia
LabelTEMAN Music
ProduserIvan Tangkulung

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Komposisi musik sepenuhnya diproduksi Ivan Tangkulung selaku direktur musik. Terdapat 18 lagu yang dibuat dengan inspirasi dari isi novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai yang kemudian dipadukan dengan budaya musik Minang dan pop era 70-an. Seperti dalam lagu "Harta, Tahta, Nurbaya", dan "Takdir dan Pilihan". Selain itu, ada juga musik dangdut yang merupakan akulturasi musik Melayu dan India pada lagu "Etek Rahma". Ivan juga mendapat banyak masukan dari penulis naskah, sutradara, tim Indonesia Kaya untuk memperkaya unsur musik dalam serial. Banyaknya lagu pun berdampak pada lamanya proses pengerjaan. Untuk komposisi musiknya sendiri, memakan waktu selama 2 bulan, sedangkan proses aransemen memakan waktu selama 4 bulan.[38][39] Untuk menyanyikan lagu-lagu yang ditampilkan di setiap episode, para pemeran melewati perekaman vokal di studio terlebih dahulu untuk kemudian menggabungkan adegan dan sinkronisasi bibir untuk diambil gambarnya.[35]

Daftar lagu[sunting | sunting sumber]

Kredit diadaptasi dari Spotify.[40] Seluruh lagu digubah oleh Ivan Tangkulung. Lirik lagu ditulis Ivan Tangkulung, kecuali lagu 2, 9, 15, dan 18 ditulis oleh Chriskevin Adefrid.

Serial Musikal Nurbaya (Original Cast Recording)
No.JudulPenampilDurasi
1."Seharusnya Wanita"Arawinda1:33
2."Nikah Nikah Nikah"
3:48
3."Takdir dan Pilihan"
  • Arawinda
  • Bukie B. Mansyur
1:58
4."Harta Tahta Nurbaya"Bima Zeno Pooroe2:26
5."Dalang Sebenarnya"
  • Bima Zeno Pooroe
  • Bukie B. Mansyur
  • Galabby
  • The Cast of Serial Musikal Nurbaya
3:05
6."Pena dan Kata"
  • Arawinda
  • Bukie B. Mansyur
2:53
7."Etek Rahma"Riafinola2:29
8."Belum Berakhir"
  • Arawinda
  • Jessica Januar
2:42
9."Nyonya Meringgih"Galabby2:29
10."Samsul Kembali ke Jakarta"
  • Bukie B. Mansyur
  • Elhaq Latief
  • Gerardo Tanor
3:29
11."Trio Iis, Sony, Eep"
  • Angga Baruna
  • Sandhidea Cahyo N
  • Putri Indam Kamila
2:51
12."Kemenangan"
  • Arawinda
  • Beyon Destiano
  • Bukie B. Mansyur
  • Elhaq Latief
  • Gerardo Tanor
  • The Cast of Serial Musikal Nurbaya
3:02
13."Akhirnya Bersama"
  • Arawinda
  • Bukie B. Mansyur
3:50
14."Diam Diam Diam"Bima Zeno Pooroe2:07
15."Sudah Sudah Sudah"
  • Bukie B. Mansyur
  • Jessica Januar
  • The Cast of Serial Musikal Nurbaya
2:37
17."Pengakuan Dalang"Bima Zeno Pooroe2:47
18."Sampai Berakhir (Finale)"
  • Bukie B. Mansyur
  • The Cast of Serial Musikal Nurbaya
3:53
Durasi total:51:10

Beberapa lagu yang ditampilkan dalam serial tidak dimasukkan ke dalam album seperti lagu "Kasiah Tak Sampai" yang dinyanyikan oleh Elly Kasim dalam episode 3 di adegan pernikahan Siti Nurbaya.

Perilisan[sunting | sunting sumber]

Serial Musikal Nurbaya terdiri dari enam episode. Episode perdananya dirilis pada 1 Juli 2021 di kanal YouTube Indonesia Kaya dan diunggah satu episode setiap minggunya yakni pada hari Kamis 19.00 WIB.[4] Setelah mendapat respon positif dari publik, serial tersebut kemudian ditayangkan di layanan video sesuai permintaan, Mola TV yang tersaji dengan format film pada September 2021.[41]

Penerimaan[sunting | sunting sumber]

Jumlah penonton[sunting | sunting sumber]

Sejak penayangan perdananya, serial tersebut mengumpulkan 3 juta penonton untuk setiap episodenya.[42] Setelah perilisan 4 episode, Serial Musikal Nurbaya mengumpulkan 10 juta penonton.[43] Jumlah tersebut meningkat hingga 18 juta penonton dalam 6 minggu penayangan, hasil akumulasi dari seluruh episode.[44]

Tanggapan kritis[sunting | sunting sumber]

Rizka Khaerunnisa, jurnalis dari Antara, dalam artikelnya bertajuk Siti Nurbaya dalam Bingkai Masa Silam, Kini dan Nanti menyatakan bahwa "Serial Musikal Nurbaya ini bukan sekadar drama musikal biasa sebab konsep serta teknik penyutradaraan panggung dan film dipadupadankan. Segenap elemen yang sudah kentara sejak adegan pertama itu menciptakan atmosfer yang elok, mulai dari koreografi, musik, pencahayaan, kostum, sampai set panggung. Yang menarik, kamera bergerak dinamis dari berbagai arah sehingga membentuk pengalaman visual yang berbeda."[25] Givania Diwiya Citta dari Cosmopolitan, menilai "serial musikal ini menyuguhkan kombinasi dari keindahan visual, akting dan koreografi mumpuni, juga balutan komposisi musik yang ear catchy.", ia juga menulis bahwa "fleksibilitas dan keterbukaan ruang untuk para pemeran dalam mendalami serta mengeksplor cerita juga semakin membuat para karakter ini otentik."[45]

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Serial Musikal Nurbaya memenangkan penghargaan perunggu untuk kategori "Best PR Campaign: Entertainment" dalam acara Marketing-Interactive PR Awards 2022 yang diselenggarakan di Ballroom Shangri-La, Singapura pada 13 Mei 2022. Ini merupakan pertama kalinya pihak produksi mengikutsertakan Serial Musikal Nurbaya dalam kompetisi internasional.[5] Album lagu tema dinominasikan untuk kategori Album Musikal Terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia 2023.[46]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2021-06-29). "Memboyong Karya Sastra Indonesia ke Panggung Drama Musikal Virtual Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-08. 
  2. ^ "Serial Musikal Nurbaya Manjakan Telinga dengan Musikalisasi Dialog". Tribun-timur.com. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  3. ^ "Drama Musikal 'Siti Nurbaya' di Era Milenial". kumparan. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  4. ^ a b Media, Kompas Cyber (2021-07-26). "Saksikan Serial Musikal Nurbaya, Tayang Tiap Kamis di YouTube Indonesia Kaya Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  5. ^ a b Media, Kompas Cyber (2022-05-18). "Serial Musikal Nurbaya Dapat Penghargaan di Singapura Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  6. ^ majalahsunday (2021-08-25). "Serial Musikal Nurbaya: Mengungkap Keadilan Melalui Cinta". Majalah Sunday (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-07. 
  7. ^ "Mencari Siti". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  8. ^ a b c Liputan6.com (2021-06-28). "Mengenal Lebih Dekat 3 Pemeran Utama Serial Musikal Nurbaya, Dari Mahasiswi Perfilman Sampai Penyiar Radio". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  9. ^ "Nola B3 Sempat Takut Perankan Tokoh Antagonis di Serial Musikal Nurbaya - kumparan.com". kumparan.com. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  10. ^ Media, Kompas Cyber (2021-07-27). "Cerita Nola Be3 Perankan Karakter Etek Rahma di Serial Musikal Nurbaya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  11. ^ "Begini Pendalaman Karakter yang Dilakukan Para Pemain Serial Musikal Nurbaya". suara.com. 2021-07-26. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  12. ^ Detikcom, Tim. "Sosok Elly Kasim, Penyanyi Legendaris yang Bawa Budaya Minang dalam Musik". detikhot. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  13. ^ "Serial Musikal NURBAYA Episode 1". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  14. ^ "Serial Musikal NURBAYA Episode 2". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  15. ^ "Serial Musikal NURBAYA Episode 3". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  16. ^ "Serial Musikal NURBAYA Episode 4". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  17. ^ "Serial Musikal NURBAYA Episode 5". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  18. ^ "Serial Musikal NURBAYA Episode 6". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  19. ^ ID, Alinea. "Serial musikal Nurbaya: Adaptasi sastra ke drama musikal". Diakses tanggal 2023-07-06. 
  20. ^ Tunggal, Nawa (2021-07-10). "Mencari Siti, Lahirlah Nurbaya". kompas.id. Diakses tanggal 2023-07-08. 
  21. ^ "Garin Nugroho Kembali dengan Karya Terbaru, Serial Musikal Virtual Nurbaya, Mulai Tayang Hari Ini". Femina. 1 Juli 2021. Diakses tanggal 6 Juli 2023. 
  22. ^ "SERIAL MUSIKAL NURBAYA ADAPTASI KARYA SASTRA INDONESIA KE PANGGUNG DRAMA MUSIKAL VIRTUAL". www.djarumfoundation.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-07. 
  23. ^ Kamis, 24 Juni 2021 15:02. "Audisi Ratusan Pemeran dan Penulis Berbakat, Novel Siti Nurbaya Bakal Diadaptasi Jadi Serial Musikal". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2023-07-05. 
  24. ^ Liputan6.com (2021-06-28). "Serial Musikal Nurbaya, Satukan Film dengan Teater". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  25. ^ a b antaranews.com (2021-07-12). "Siti Nurbaya dalam bingkai masa silam, kini dan nanti". Antara News. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  26. ^ developer, mediaindonesia com (2021-06-28). "Terlahir Lagi, Siti Nurbaya versi Musikal Siap Mengudara". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  27. ^ "Novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai Tampil Modern di Serial Musikal Nurbaya". VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  28. ^ Media, Kompas Cyber (2021-06-29). "Ini Perbedaan Serial Musikal Nurbaya dengan Novel Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  29. ^ "Garin Nugroho dan Indonesia Kaya Gelar Audisi Mencari Siti". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2023-07-08. 
  30. ^ Agnes, Tia. "Musikal Online Mencari Siti Cari Talenta Baru di Industri Seni Pertunjukan". detikhot. Diakses tanggal 2023-07-08. 
  31. ^ Agnes, Tia. "28 Peserta Terpilih Ramaikan Musikal Mencari Siti". detikhot. Diakses tanggal 2023-07-08. 
  32. ^ antaranews.com (2021-05-29). "Tiga karakter terpilih bintangi serial musikal "Nurbaya"". Antara News. Diakses tanggal 2023-07-05. 
  33. ^ Media, Kompas Cyber (2021-05-31). "Jajaran Cast Terpenuhi, Serial Musikal Nurbaya Segera Diproduksi Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  34. ^ Agnes, Tia. "Serial Musikal Nurbaya Manjakan Penonton dengan Visualisasi Tak Biasa". detikhot. Diakses tanggal 2023-07-08. 
  35. ^ a b "Teater Rasa Film, Serial Musikal Nurbaya Tayang 1 Juli di YouTube Indonesia Kaya - Hai". hai.grid.id. Diakses tanggal 2023-07-08. 
  36. ^ "Uniknya Koreografi Serial Musikal Nurbaya, Padukan Tari Minang sampai Broadway". liputan6.com. 2023-07-07. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  37. ^ Media, Kompas Cyber (2021-07-27). "Koreografi Episode 4 Serial Musikal Nurbaya Jadi yang Paling Menantang Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  38. ^ Suryowati, Estu (26 Juli 2021, 18:31 WIB). "Serial Musikal Nurbaya Lebih Hidup dengan 23 Lagu". Jawa Pos. Diakses tanggal 5 Juli 2023. 
  39. ^ developer, mediaindonesia com (2021-07-26). "Komposer Serial Musikal Berbagi Cerita di Balik Proses Berkarya". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2023-07-07. 
  40. ^ Serial Musikal Nurbaya (Original Cast Recording), 2021-08-06, diakses tanggal 2023-07-06 
  41. ^ "Serial Musikal Nurbaya Akan Tayang di Mola TV dengan Format Berbeda - kumparan.com". kumparan.com. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  42. ^ Media, Kompas Cyber (2021-07-26). "Serial Musikal Nurbaya Episode 4 Konsisten Manjakan Telinga Penonton lewat Musikalisasi Dialog". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  43. ^ Pramudya, Windy Eka. "Serial Musikal Nurbaya Ditonton Lebih dari 10 Juta Viewers". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  44. ^ "Indonesia Kaya on Instagram: Sahabat IK, terima kasih banyak lebih dari 18 juta penonton untuk #SerialMusikalNurbaya dalam 6 minggu penayangannya". Instagram. 12 Agustus 2021. Diakses tanggal 6 Juli 2023. 
  45. ^ "Sudah Nonton? Ini Serial Musikal Nurbaya yang Sarat Nilai Indonesia!". www.cosmopolitan.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-06. 
  46. ^ "Daftar Nominasi AMI Awards 2023". hiburan. Diakses tanggal 2024-03-06. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]