Simpul orbit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Simpul naik merupakan salah satu elemen orbit.

Simpul orbit adalah dua titik di mana sebuah orbit berpotongan dengan sebuah bidang acuan tertentu.[1] Sebuah orbit yang tidak berinklinasi atau berada sejajar dengan bidang acuan tidak memiliki simpul orbit.

Bidang acuan[sunting | sunting sumber]

Bidang acuan yang umum digunakan antara lain:

Perbedaan kedua simpul[sunting | sunting sumber]

Animasi simpul dua objek dengan lintasan elips. (Klik gambar.)

Apabila arah gerak objek dari satu sisi bidang acuan ke sisi yang lain sudah terdefinisi, maka kedua simpul orbit dapat dibedakan. Untuk orbit geosentris dan heliosentris, simpul naik (simpul utara atau ascending node dalam bahasa Inggris) adalah titik di mana objek bergerak dari bidang acuan ke arah utara. Sebaliknya, simpul turun (simpul selatan atau descending node dalam bahasa Inggris) adalah titik di mana objek bergerak ke arah selatan setelah berpotongan dengan bidang acuan.[3] Untuk objek di luar Tata Surya, simpul naik objek adalah titik di mana objek mulai bergerak menjauhi pengamat, sementara simpul turun adalah titik di mana objek bergerak mendekati pengamat.[4], p. 137.

Letak simpul orbit mungkin digunakan sebagai salah satu dari beberapa parameter yang mendeskripsikan sebuah orbit, atau disebut sebagai elemen orbit. Letak simpul dapat ditentukan dengan menggunakan garis bujur simpul naik (atau terkadang garis bujur simpul.)

The line of nodes is the intersection of the object's orbital plane with the plane of reference. It passes through the two nodes.[2]

Simbol dan nomenklatur[sunting | sunting sumber]

Simbol dari simpul naik adalah (Unicode: U+260A, ☊), sementara simbol dari simpul turun adalah (Unicode: U+260B, ☋). Pada zaman pertengahan dan modern, simpul naik dan turun masing-masing disebut sebagai "kepala naga" (bahasa Latin: caput draconis, bahasa Arab: ra's al-jauzahar) dan "ekor naga" (bahasa Latin: cauda draconis).[5]:p.141;[6]:p.245 Istilah tersebut awalnya digunakan sebagai penentu lokasi di mana Bulan berpotongan dengan lintasan gerak Matahari di langit. Istilah dalam bahasa Arab yang berbunyi ganzaar, genzahar, geuzaar, dan zeuzahar digunakan pada zaman pertengahan barat untuk mendeskripsikan kedua simpul.[7]:pp.196–197;[8]:p.65;[9]:pp.95–96 Istilah αναβιβάζων and καταβιβάζων dalam bahasa Yunani juga digunakan untuk simpul naik dan turun.[10][11]: ¶27

Simpul Bulan[sunting | sunting sumber]

Untuk orbit Bulan mengelilingi Bumi, bidang acuan yang digunakan adalah ekliptika, bukan bidang ekuatorial. Tarikan gravitasi Matahari terhadap Bulan menyebabkan simpulnya terus bergerak ke barat dengan siklus 18,6 tahun.[1][12]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "node". Columbia Encyclopedia (edisi ke-6th). New York: Columbia University Press. 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 9, 2007. Diakses tanggal May 17, 2007. 
  2. ^ a b c Darling, David. "line of nodes". The Encyclopedia of Astrobiology, Astronomy, and Spaceflight. Diakses tanggal May 17, 2007. 
  3. ^ ascending node, entry in The Encyclopedia of Astrobiology, Astronomy, and Spaceflight, David Darling, on line, accessed May 17, 2007.
  4. ^ The Binary Stars, R. G. Aitken, New York: Semi-Centennial Publications of the University of California, 1918.
  5. ^ Survey of Islamic Astronomical Tables, E. S. Kennedy , Transactions of the American Philosophical Society, new series, 46, #2 (1956), pp. 123–177.
  6. ^ Cyclopædia, or, An universal dictionary of arts and sciences Diarsipkan 2008-12-02 di Wayback Machine., Ephraim Chambers, London: Printed for J. and J. Knapton [and 18 others], 1728, vol. 1.
  7. ^ Planetary Latitudes, the Theorica Gerardi, and Regiomontanus, Claudia Kren, Isis, 68, #2 (June 1977), pp. 194–205.
  8. ^ Prophatius Judaeus and the Medieval Astronomical Tables, Richard I. Harper, Isis 62, #1 (Spring, 1971), pp. 61–68.
  9. ^ Lexicographical Gleanings from the Philobiblon of Richard de Bury, Andrew F. West, Transactions of the American Philological Association (1869-1896), 22 (1891), pp. 93–104.
  10. ^ anabibazon, entry in Webster's third new international dictionary of the English language unabridged: with seven language dictionary, Chicago: Encyclopædia Britannica, 1986. ISBN 0-85229-503-0.
  11. ^ New thoughts on the genesis of the mysteries of Mithras[pranala nonaktif permanen], Roger Beck, Topoi 11, #1 (2001), pp. 59–76.
  12. ^ Marcia Rieke. "Introduction: Coordinates, Seasons, Eclipses (lecture notes)". Astronomy 250. University of Arizona. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-26. Diakses tanggal May 17, 2007.