Sistem kendali

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sistem kendali atau sistem kontrol adalah suatu sistem yang menghasilkan nilai tertentu sebagai keluarannya melalui pengendalian ataupun pengubahan ketentuan dari masukan sistem.[1] Bentuk dasar dari suatu sistem kendali ada dua jenis, yaitu sistem kalang-terbuka dan sistem kalang-tertutup.[1] Pada prinsipnya ada dua macam sistem kendali, yaitu sistem kontrol sekuensial atau logika dan sistem kontrol linear atau umpan balik. Sistem kendali berbasis logika kabur akhir-akhir ini banyak diperkenalkan sebagai gabungan di antara kedua sistem tersebut.[butuh rujukan]

Bentuk dasar[sunting | sunting sumber]

Sistem kalang-terbuka[sunting | sunting sumber]

Sistem kalang-terbuka merupakan sistem yang memiliki masukan dengan basis berupa pengalaman untuk memberikan nilai keluaran yang diinginkan. Hasil keluaran tidak dapat diberikan modofikasi sama sekali jika terjadi perubahan kondisi yang tidak diinginkan.[1] Bagian-bagian dari sistem kalang-terbuka tersusun dari subsistem-subsistem yang meliputi elemen kendali, elemen pengoreksi dan proses. Elemen kendali merupakan bagian yang berperan sebagai masukan sistem kendali dan menentukan tindakan yang akan dikerjakan di dalam sistem. Elemen pengoreksi merupakan bagian yang memberikan tanggapan masukan dari elemen kendali. Perannya untuk mengadakan, mengubah perubah yang memiliki nilai acuan pengendalian. Sedangkan proses merupakan sistem yang memiliki perubah yang dapat dikendalikan.[2]

Sistem kalang-tertutup[sunting | sunting sumber]

Sistem kalang-tertutup adalah sistem yang menggunakan umpan-balik dari sebuah isyarat pada keluaran menuju ke masukan untuk mengubah masukannya. Hasil keluaran pada sistem ini dapat dipertahankan pada kondisi ajeg, tetapi mengabaikanbeberapa perubahan kondisi yang dapat terjadi.[1] Bagian-bagian dari sistem kalang-tertutup tersusun dari subsistem-subsistem yang meliputi elemen pembanding, elemen kendali, elemen pengoreksi, proses, dan elemen pengukuran. Elemen pembanding merupakan bagian di dalam sistem yang bertugas membandingkan nilai peubah acuan yang dikendalikan dengan nilai yang dicapai. Tujuaannya untuk menghasilkan sebuah galat isyarat yang mengindikasikan nilai dari selisih antara nilai yang dicapai dengan nilai acuan. Elemen kendali merupakan elemen yang menentukan tindakan penanggulangan galat yang terjadi menggunakan elemen gabungan dari elemen pengoreksi. Sementara itu, elemen pengoreksi berfungsi untuk menghasilkan sebuah perubahan di dalam proses. Tujuannya untuk menghilangkan galat. Elemen pengoreksi lebih dikenal dengan sebutan aktuator. Elemen proses merupakan sistem dengan suatu peubah yang dikendalikan.[3] Sedangkan elemen pengukuran merupakan bagian di dalam sistem yang mampu menghasilkan sebuah isyarat yang disesuaikan dengan kondisi peubah yang dikendalikan dan memberikan isyarat umpan-balik ke elemen pembanding untuk menentukan tindakan penanggulangan jika galat terjadi.[4]

Prinsip kerja[sunting | sunting sumber]

Elektronika daya[sunting | sunting sumber]

Prinsip elektronika daya digunakan pada sistem kendali di industri. Jenis pengendalian proses yang dapat dilakukannya meliputi pengendalian proses kontinu dan pengendalian proses diskrit. pengendalian proses kontinu banyak digunakan pada proses produksi yang berlangsung secara berkelanjutan secara terus-menerus. Jenis pengendalian ini diterapkan antara lain pada industri minyak bumi, industri gas, pembangkit listrik, distribusi tenaga listrik dan sumur minyak. Sedangkan pengendalian proses diskrit digunakan pada industri dengan proses produksi yang tidak berlangsung secara terus-menerus. Salah staunya pada industri perakitan kendaraan.[5]

Penerapan[sunting | sunting sumber]

Kendali gerakan[sunting | sunting sumber]

Sistem kendali dapat dipraktikkan secara manual untuk mengendalikan setir mobil pada saat kita mengendarai atau menyetir mobil, misalnya, dengan menggunakan prinsip umpan balik. Dalam sistem yang otomatis, alat semacam ini sering dipakai untuk peluru kendali sehingga peluru akan mencapai sasaran yang diinginkan.[butuh rujukan]

Pengkondisi udara[sunting | sunting sumber]

Banyak contoh dalam bidang industri atau instrumentasi dan dalam kehidupan kita sehari-hari di mana sistem kendali dipakai. Penyejuk udara merupakan contoh yang banyak kita jumpai yang menggunakan prinsip sistem kendali, karena suhu ruangan dapat dikendalikan sehingga ruangan berada pada suhu yang kita inginkan. Contoh lainnya adalah sebuah kendali-suhu pada sistem pusat pemanasan di sebuah rumah, mempunyai masukan dari termostat atau panel kendali yang telah ditentukan suhunya dan menghasilkan keluaran berupa suhu aktual. Suhu ini diatur dengan sistem kendali sehingga sesuai dengan nilai yang ditentukan oleh masukan pada sistem.[butuh rujukan]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Setyawan, dkk. 2016, hlm. 12.
  2. ^ Setyawan, dkk. 2016, hlm. 13.
  3. ^ Setyawan, dkk. 2016, hlm. 14.
  4. ^ Setyawan, dkk. 2016, hlm. 15.
  5. ^ Ali, Muhammad (2018). Aplikasi Elektronika Daya pada Sistem Tenaga Listrik (PDF). Yogyakarta: UNY Press. hlm. 5–6. ISBN 978-602-5566-79-0. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]