Sukasari, Rajeg, Tangerang
Sukasari | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Banten | ||||
Kabupaten | Tangerang | ||||
Kecamatan | Rajeg | ||||
Kode pos | 15545[1] | ||||
Kode Kemendagri | 36.03.11.2011 | ||||
Luas | 328.034 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 8.758 jiwa | ||||
Kepadatan | 8.758 jiwa/km² | ||||
|
Sukasari adalah desa yang berada di kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia. Desa Sukasari memiliki luas wilayah 328.034 Ha dan didominasi oleh area persawahan. Desa Sukasari terdiri atas empat dusun, yaitu Jati Gemblok, Bolang, Sarakan Pinggir, dan Nanggul.
Kondisi Geografi
[sunting | sunting sumber]Desa Sukasri merupakan desa dengan tipologi persawajah. Batas wilayah desa sebelah utara adalah Desa Pisangan Jaya. Sementara itu, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Sindangsari, sebelah barat dengan Desa Mekarsari, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Mekarjaya.
Kondisi Demografi
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2014, jumlah penduduk Desa Sukasari sebanyak 8.758 jiwa, terdiri dari 4.508 jiwa laki-laki dan 4.250 jiwa perempuan. Jumlah penduduk berusia 0-17 tahun sebanyak 254 jiwa dan penduduk berusia 18-65 tahun sebanyak 8.504 jiwa.
Kondisi Sosial
[sunting | sunting sumber]Agama Islam sangat mendominasi di Desa Sukasari dan kehidupan beragama di desa ini terbilang sangat baik. Hal itu terbukti dengan digelarnya pengajian oleh berbagai majelis ta’lim setiap malam.
Dalam matapencahariannya, 1.398 orang menjadi buruh tani. Mereka mengolah pertanian berupa padi dan labu di kawasan Desa Sukasari.Selain buruh tani, 33 orang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Lalu, sebanyak 669 orang bekerja sebagai wiraswasta atau pedagang, 1.447 menjadi pekerja lainnya, seperti pemuka agama, bidan, dan lain-lain. Tercatat jumlah pengangguran di Desa Sukasari sebanyak 350 orang.
Mata pencaharian masyarakat Desa Sukasari dilihat dari jenisnya, mata pencaharian sebagai petani, swasta, dan wiraswasta/pedagang masih cukup dominan meskipun tidak menjadi primadona untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat karena ada sebagian kecil masyarakat yang mempunyai mata pencaharian lain. Meskipun demikian, angka pengangguran masih mencapai angka 350 jiwa. Di samping itu jumlah penduduk yang kurang mampu mencapai 3,805 jiwa, atau 761 kepala keluarga.
Referensi
[sunting | sunting sumber]