Suku Manipa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Manipa
Peta Kepulauan Manipa dan penduduknya (kiri atas), 1724.
Jumlah populasi
2.700[1]
Daerah dengan populasi signifikan
Maluku (Pulau Manipa)
Bahasa
Manipa, Melayu Ambon, dan Indonesia
Agama
Islam (terutama Sunni)[2]
Kelompok etnik terkait
Wemale dan penduduk asli Maluku lainnya[3]

Suku Manipa adalah kelompok etnis yang berasal dari Pulau Manipa di Maluku, Indonesia. Secara administratif, wilayah yang dihuni suku Manipa termasuk kedalam kecamatan Kepulauan Manipa. Suku ini berkerabat dengan suku Wemale di dataran utama Pulau Seram, khususnya yang mendiami pesisir utara Seram Bagian Barat.[3]

Kapitan Jonker, seorang bangsawan lokal dan serdadu VOC yang terkenal berasal dari suku Manipa.[4][5] Jonker lahir di Pulau Manipa pada tahun 1620, dengan nama Achmad Sangadji Kawasa. Nama yang mengacu kepada seorang sangaji (jabatan penguasa lokal di Kepulauan Maluku) bernama Kawasa yang merupakan ayah kandung dari Jonker.[6][7][8]

Masyarakat[sunting | sunting sumber]

Masyarakat suku Manipa terikat oleh budaya yang disebut sebagai Haikalima dan Henaluaka. Budaya ini mengikat masyarakat yang memiliki bahasa dan karakter yang berbeda dalam satu jalinan persaudaraan. Budaya ini juga menjadi penentu perdamaian untuk meredakan jika kemungkinan terjadi konflik antara pribumi dan pendatang di Pulau Manipa.[9]

Diantara masyarakat suku Manipa dan pendatang Buton juga lazim terjadi pernikahan, khususnya antara laki-laki Buton dan perempuan Manipa.[10] Setelah menikah, laki-laki suku Buton tersebut kemudian akan menyandang marga suku Manipa. Proses penikahannya bersifat umum sebagaimana diatur dalam syariat Islam.[11]

Agama[sunting | sunting sumber]

Halaman pembuka Al-Qur'an bergaya Barat, dengan terjemahan interlinear Melayu dari Pulau Manipa, 1694.

Masyarakat suku Manipa mayoritas merupakan penganut Islam Sunni. Di Pulau Manipa, Islam sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakatnya, salah satunya ialah tradisi pernikahan yang menggunakan syariat Islam. Islam disebarkan oleh Kesultanan Ternate yang pada abad ke-15 hingga 17 menguasai sebagian Kepulauan Maluku.[2]

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Manipa umumnya menggunakan bahasa Manipa sebagai bahasa utama mereka, yakni sebuah bahasa Austronesia dari Indonesia bagian timur. Selain bahasa Manipa, mereka juga menuturkan bahasa Indonesia dan Melayu Ambon jika berbicara dengan orang diluar suku mereka. Pada tahun 1981, penutur bahasa Manipa berjumlah sekitar 1.500 orang.[12]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Manipa, Soow Huhelia in Indonesia". joshuaproject.net (dalam bahasa Inggris). Joshua Project. Diakses tanggal 18 Juni 2023. 
  2. ^ a b Handoko, Wuri (November 2009). "Pengaruh Islam dan Kesultanan Ternate di Wilayah Pulau Buano, Seram Bagian Barat". kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id. Ambon, Indonesia: Balai Arkeologi Ambon. Diakses tanggal 18 Juni 2023. 
  3. ^ a b Wahyuni, Sri (Desember 2022). "Family Name dan Stratifikasi Sosial Dalam Dinamika Masyarakat Maluku (Studi Masyarakat Negeri Adat di Ambon dan Tual)". journal.iain-ternate.ac.id. Yogyakarta, Indonesia: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. Diakses tanggal 18 Juni 2023. 
  4. ^ Vink, Markus. "The World's Oldest Trade": Dutch Slavery and Slave Trade in the Indian Ocean in the Seventeenth Century, Journal of World History - Vol.14:2, University of Hawai'i Press, Juni 2003.
  5. ^ HAMKA, Dari Perbendaharaan Lama, Cet.2, Pustaka Panji Mas, Jakarta, 1982.
  6. ^ van der Chijs, J.A. (1850). Kapitein Jonker 1630?–1689 (dalam bahasa Belanda). 
  7. ^ Valentijn, Francois (1726). Oud en Nieuwe Oost-Indie (dalam bahasa Belanda). 
  8. ^ Rijnenberg, J. (1867). Geschiedenis der Nederlanders op Java of in den Nederlandsch Oost-Indischen Archipel (dalam bahasa Belanda). 
  9. ^ Pellu, Arif (2013). "Peran Haikalima dan Henaluaka pada Masyarakat Manipa di Kecamatan Pulau Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat". onesearch.id. Ambon, Indonesia: IAIN Ambon. Diakses tanggal 18 Juni 2023. 
  10. ^ Pacina, Wahab (2015). "Dampak Sumpah Leluhur Terhadap Masuknya Laki-laki Buton di Negeri Buano Hatuputih Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat". onesearch.id. Ambon, Indonesia: IAIN Ambon. Diakses tanggal 18 Juni 2023. 
  11. ^ Lausepa, Amina (2021). "Etnografi: Tradisi Pindah Marga Dalam Pernikahan Di Negeri Buano Hatuputih Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat". onesearch.id. Ambon, Indonesia: IAIN Ambon. Diakses tanggal 18 Juni 2023. 
  12. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2019). "Manipa". Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]