Lompat ke isi

Suling Divje Babe

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suling Divje Babe ditemukan di gua Divje Babe di Slovenia pada tahun 1995 oleh tim arkeolog yang dipimpin oleh Ivan Turk.[1] Penemuan ini menggemparkan dunia arkeologi karena suling tersebut diyakini sebagai salah satu instrumen musik tertua di dunia. Artefak ini berasal dari zaman Paleolitik Tengah, sekitar 50.000 tahun yang lalu, dan dianggap telah dibuat oleh Neanderthal, menunjukkan kemampuan kognitif dan artistik mereka yang lebih maju dari yang sebelumnya diperkirakan. Penemuan Suling Divje Babe merupakan bukti sejarah penting yang menunjukkan bahwa Neanderthal, yang punah sekitar 30.000 tahun lalu, memiliki kehidupan spiritual dan kemampuan artistik yang berkembang.[2]

Penemuan Suling Divje Babe

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1995, sebuah suling yang terbuat dari tulang ditemukan di gua Divje Babe dekat Cerkno, Slovenia, selama penggalian sistematis yang dipimpin oleh arkeolog Ivan Turk. Gua ini terletak di bawah tepi timur laut dataran tinggi Šebrelje, sekitar 230 meter di atas Sungai Idrijca.[3] Situs ini awalnya merupakan sarang beruang gua, tetapi pada zaman es terakhir, gua ini juga dikunjungi oleh manusia, termasuk Neanderthal dan kemudian manusia modern secara anatomis.

Suling tersebut ditemukan di dekat perapian, dalam lapisan tanah yang terbentuk sekitar 60.000 hingga 50.000 tahun yang lalu. Artefak ini terbuat dari tulang paha anak beruang gua (Ursus spelaeus) dan memiliki empat lubang yang terletak di bagian yang diyakini sebagai badan suling. Posisi dan ukuran lubang-lubang ini menunjukkan kemungkinan bahwa suling ini digunakan untuk memainkan nada musik tertentu, mirip dengan suling modern.

Penemuan ini memicu banyak perdebatan di kalangan ilmuwan. Sebagian peneliti berpendapat bahwa lubang-lubang pada tulang tersebut sengaja dibuat oleh Neanderthal untuk menciptakan alat musik, menunjukkan kemampuan kognitif dan artistik mereka yang lebih maju daripada yang sebelumnya diperkirakan. Mereka menekankan bahwa pola dan keseragaman lubang-lubang tersebut tidak mungkin terjadi secara acak melalui proses alami. Di sisi lain, skeptis berpendapat bahwa lubang-lubang ini mungkin disebabkan oleh gigitan hewan atau proses alami lainnya, bukan oleh tangan manusia.

Jika suling ini benar-benar merupakan alat musik yang dibuat oleh Neanderthal, penemuan ini akan memberikan wawasan penting tentang kehidupan sosial dan budaya mereka. Alat musik dianggap memiliki peran penting dalam komunikasi, ritual, dan ekspresi emosional, yang menunjukkan tingkat kompleksitas sosial yang tinggi.

Pembuatan Suling Divje Babe

[sunting | sunting sumber]

Suling Divje Babe adalah artefak prasejarah yang menarik perhatian banyak ilmuwan karena diyakini sebagai salah satu alat musik tertua di dunia. Suling ini terbuat dari tulang paha beruang gua muda dan memiliki empat lubang, dua di antaranya terawat dengan sempurna dan dua lainnya sebagian terjaga.

Para arkeolog telah melakukan berbagai eksperimen praktis untuk memahami bagaimana Neanderthal membuat lubang pada suling ini. Menggunakan replika perkakas yang ditemukan di dalam gua Divje Babe, mereka merekonstruksi proses pembuatannya. Neanderthal kemungkinan besar menggunakan perkakas batu yang runcing untuk mengukir lubang kecil di tulang. Setelah itu, mereka menggunakan pelubang tulang untuk memperbesar dan merapikan lubang tersebut. Proses ini menghasilkan lubang-lubang yang seragam dan terletak pada posisi yang strategis, mirip dengan lubang jari pada suling modern.

Berbagai analisis dan eksperimen telah dilakukan untuk memastikan bahwa lubang-lubang ini memang buatan manusia dan bukan hasil gigitan hewan atau proses alamiah lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola dan keseragaman lubang-lubang tersebut sangat tidak mungkin terjadi secara kebetulan atau melalui gigitan hewan. Kesimpulan ini didukung oleh kesesuaian lubang-lubang tersebut dengan teknik dan alat yang mungkin digunakan oleh Neanderthal.

Jika benar bahwa Suling Divje Babe digunakan sebagai alat musik, ini memberikan wawasan penting tentang kehidupan sosial dan budaya Neanderthal. Kemampuan untuk menciptakan alat musik menunjukkan tingkat kompleksitas kognitif dan artistik yang lebih tinggi dari yang sebelumnya diperkirakan. Alat musik memainkan peran penting dalam komunikasi, ritual, dan ekspresi emosional, yang semuanya merupakan aspek penting dari kehidupan sosial yang maju.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/hiburan/pr-1013339296/hingga-ada-yang-berusia-ribuan-tahun-inilah-5-alat-musik-tertua-di-dunia-apakah-digunakan-di-indonesia?page=all.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  2. ^ https://validnews.id/catatan-valid/alat-musik-tiup-tertua-di-dunia.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan); Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan);
  3. ^ "Neanderthal flute". www.nms.si. Diakses tanggal 2024-05-30.