Lompat ke isi

Syu'bah bin al-Hajjaj

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Syu'bah
Syu'bah bin al-Hajjaj
Kun-yahAbu Bustham
NamaSyu'bah
Nisbahal-'Ataki al-Wasithi al-Bashri
Minat utamaNahwu
Hadis

Al-Imām Abū Busṭām Syu'bah bin al-Hajjāj bin al-Warad al-'Ataki al-Wāsiṭi al-Baṣri (bahasa Arab: الإمام أبو بسطام شعبة بن الحجاج بن الورد العتكي الواسطي البصري ) atau lebih dikenal dengan Syu'bah bin al-Hajjāj (lahir pada tahun 80 Hijriah, wafat di Basra pada tahun 160 H) adalah seorang tabi'in, ulama dan syaikh yang berasal dari Basra, Irak. Ia hidup pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan dan terkenal sebagai ulama ahli hadis. Syu'bah bin Al-Hajjaj meninggal dalam usia 77 tahun. [1][butuh rujukan]

Syu'bah bin Al Hajjaj awalnya merupakan budak dari Ubadah bin al-Aghar. Setelah dibebaskan ia belajar ilmu hadis dari banyak guru. Hingga akhirnya ia menjadi seorang ulama ahli hadis yang terkenal dan memiliki murid-murid yang menjadi ulama besar. Bahkan namanya abadi dalam rantai sanad dalam kitab Sahih Bukhari yang terkenal sebagai kitab rujukan kedua umat islam setelah Al-Qur'an.

Penggambaran Dirinya oleh Ulama

[sunting | sunting sumber]

Syu'bah bin Al-Hajjaj merupakan orang yang terkenal menjaga perilaku dan tutur katanya. Selain itu, ia juga dikenal sebagai seseorang yang cerdas dan memiliki kemampuan menghafal secara baik. Sejak kecil ia sudah mencintai ilmu hadis dan mampu menghafal ribuan hadis Nabi Muhammad saw. [1]

Syu'bah bin Hajjaj digambarkan sebagai seseorang yang sedikit gagap ketika berbicara menurut Abu Bahr Al Bakrawi. Abu Bahr Al Bakrawi juga menggambarkan Syu'bah bin Al-Hajjaj sebagai seseorang yang begitu kuat ibadahnya, termasuk banyak berpuasa dan makan ala kadarnya sehingga kulitnya tampak kering dan punggungnya bengkok. [1]

Riwayat hadis

[sunting | sunting sumber]

Ia mendapatkan hadis dari:

  • Anas bin Sirin
  • Ismail bin Raja
  • Salamah bin Kuhail
  • Jami' bin Syaddad
  • Sa'id bin Abi Sa'id al-Maqbari
  • Jablah bin Sahim
  • Al-Hakam bin 'Utaibah
  • 'Amru bin Murrah
  • Zabid bin al-Harits al-Yami
  • Qatadah bin Du'amah
  • Mu'awiyyah bin Qurrah
  • Abu Hamzah adh-Dhab'i
  • 'Amru bin Dinar
  • Yahya bin Abi Katsir
  • 'Ubaid bin al-Hasan
  • 'Adi bin Tsabit
  • Thalhah bin Manshur
  • al-Minhal bin 'Amru
  • Sa'id bin Abi Burdah
  • Sammak bin al-Walid
  • Ayyub as-Sakhtiyani
  • Manshur bin al-Mu'tamir
  • Muhammad bin Sirin

Ia mendengarkan hadis dari:

Ia meriwayatkan hadis kepada:

Perkataan ulama tentangnya

[sunting | sunting sumber]
  • Ahmad bin Hambal berkata: Tidak ada pada masa Syu’bah orang yang sepertinya dalam bidang hadits dan tidak ada yang lebih baik tentang hal hadits daripadaanya
  • Imam Asy-Syafi'i berkata: Andaikata tidak ada Syu’bah, orang Irak tidak banyak mengetahui hadits
  • Sufyan ats-Tsauri berkata: Syu’bah adalah Amirul Mukminin dalam bidang hadits
  • Shalih Ibnu Muhammad berkata: Ulama yang mau mengatakan tentang hal rijal hadits adalah Syu’bah

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • ^ a b c Abduh, Bilif (2023). Ensiklopedia Tokoh Islam Dunia. Yogyakarta: Checklist. hlm. 280 – 281. ISBN 978-602-5479-65-6.