Tanjung Perangat, Sambaliung, Berau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tanjung Perangat
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenBerau
KecamatanSambaliung
Kodepos
77371
Kode Kemendagri64.03.03.2014
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


Tanjung Perangat merupakan salah satu kampung yang bertempat di kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Pembagian[sunting | sunting sumber]

Tanjung Perangat terbagi menjadi dua kampung, yaitu Tanjung Perangat dan Trans Tanjung Perangat. Tanjung Perangat Bernama Asli Seragan, Dan Setelah Dilakukan Program Transmigrasi Pada Tahun 1995 Dan 1997 Maka Terbentuklah Kelurahan / Desa / Kampung Tanjung Perangnat

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Asal warga kampung Trans Tanjung Perangat merupakan pendatang yang berasal dari daerah Jawa dan juga Sulawesi melalui program transmigrasi pada tahun 1997. Sedangkan, warga Kampung Tanjung Perangat merupakan penduduk asli kampung tersebut.

Trans Tanjung Perangat dan Kampung Tanjung Perangat tergabung dalam satu kelurahan yang terbagi menjadi tujuh RT. RT 1 dan 2 berada di Kampung sedangkan RT 3, 4, 5, 6 dan 7 berada di atas. Populasi penduduk sekitar lima ratus orang, dengan luas wilayah sekitar 2000 hektare. Mata pencaharian warga di desa ini pada umumnya adalah petani, peternak, dan nelayan.

Tanaman yang mereka hasilkan adalah padi, sayuran, dan buah-buahan, dan yang sekarang dikembangkan oleh warga Atas merupakan pembudidayaan karet. Sedangkan untuk peternakan adalah peternakan unggas dan sapi, untuk nelayan ikan yang mereka hasilkan adalah jenis ikan air tawar dan laut.

Keanekaragaman budaya di kampung merupakan hal unik yang ada di kampung ini. Dalam 1 kampung rata-rata adalah orang yang memang satu keluarga. Di kampung Tanjung Perangat terdapat 2 Sekolah Dasar, yakni SDN 005 yang berada di kampung dan SDN 003 yang berada di Trans.

1 PAUD juga ada di kampung Tanjung Perangat. Perhatian pemerintah terhadap SDN 005 dan SDN 003 yang ada di Kampung Tanjung Perangat sangat minim, akibatnya SDN yang ada sangat minim oleh sarana mengajar, bahkan kelas untuk siswa harus disekat sehingga sangat tidak efektif untuk anak-anak yang ingin belajar di kelas.