Taraksakum
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Taraxacum dens-leonis | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Asterid |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | T. dens-leonis
|
Nama binomial | |
Taraxacum dens-leonis Desf., 1799
|
Taraksakum (Taraxacum dens-leonis) adalah tanaman semak berumpun dengan tinggi 40–50 cm. Batangnya tidak bercabang dengan daun berbentuk tunggal, lonjong, tepi berlekuk, ujung runcing dengan panjang 6–40 cm dengan lebar 2–6 cm dengan kandungan daunnya mengandung Saponin, Flaconoida dan tanin .Bunganya berkarakter majemuk berumpun bertangkai dengan panjang 30 cm, berbulu jarang, berlubang, beralur, daun pelinding tersusun seperti sisik, bentuk bongkil, mahkota bentuk cakram, pangkal berambut lebat, hijau muda dengan buah berbentuk tabung putih. Bijinya berbentik padi, pipih memanjang, berusuk, berambut halus sperti beludru dan kuning. Akarnya tunggang dan kuning kecoklatan dengan rimpang beralur.
Manfaat
[sunting | sunting sumber]Akar Taraksakum berkhasiat untuk memperbanyak air susu ibu dan untuk memperbaiki pencernaan. Ambil 30 gram akar segar Taraksakum dipotong kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, didinginkan, diperas dan disarang. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Balitbang Kesehatan Departemen Kesehatan, 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1