Teh susu mutiara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teh susu mutiara

Teh susu mutiara atau lebih sering disebut boba (Hanzi: 珍珠奶茶; Pinyin: zhēn zhū nǎi chá, 波霸奶茶; bō bà nǎi chá; 泡泡茶; pào pào chá, Inggris: bubble tea) adalah sejenis minuman teh susu dari teh hitam, susu, sirup gula ditambah dengan "mutiara" atau "boba" yang terbuat dari tapioka. Minuman ini berasal dari Taiwan dan terkenal di Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Eropa, dan Amerika Utara.[1][2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Teh susu mutiara muncul pada dekade 1980an. Dua kedai teh di Taiwan, Hanlin Tea Room dan Chen Shui Tang sama-sama mengklaim membuat minuman ini pertama kali pada 1986.[3]

Tu Tsong-he, pemilik Hanlin Tea Room mengklaim dirinya yang menciptakan teh susu mutiara pada tahun 1986. Dia terinspirasi dari bola-bola tapioka berwarna putih yang dilihatnya saat berbelanja di pasar Ya Mu Liao. Sampai hari ini, Hanlin Tea menyajikan dua versi mutiara yaitu mutiara putih dan mutiara hitam.[3]

Lui Han-chein, pemilik kedai teh Chen Shui Tang mengklaim bahwa kedainya adalah yang pertama kali mencipatakan teh susu mutiara. Minuman ini diciptakan pada tahun 1987, saat kedai tehnya mengadakan kompetisi membuat resep kreatif. Manager kedai bernama Lin Hsiu-hui memiliki ide untuk menambahkan mutiara dari tepung tapioka ke dalam teh susu. Ide ini muncul karena Lin menyukai Fen Yuan, jajanan pasar yang berbentuk bola-bola tapioka.[3]

Perkembangan[sunting | sunting sumber]

Klaim resep teh susu mutiara ini mengakibatkan dua kedai teh tersebut terlibat dalam gugatan hukum jangka panjang. Pada 2019 pengadilan memutuskan bahwa teh susu mutiara bukan produk yang dipatenkan, sehingga siapa yang menciptakannya tidaklah penting.[3]

Teh susu mutiara populer pada 1990an dan segera menyebar ke penjuru Asia, terutama Tiongkok, Jepang, dan Singapura. Minuman ini sekarang menjadi fenomena global dengan pertumbuhan pasar yang masif dan pembukaan cabang global dari perusahaan seperti CoCo Fresh Tea & Juice, Chatime, dan Gong Cha. Pasar global teh boba diperkirakan mencapai 4 miliar dollar AS pada 2030 dengan konsumen baru di Eropa dan Amerika Serikat.[1]

Pada dekade 2000an, produsen teh boba semakin menjamur dengan kemunculan merek Koi, Tiger Sugar, The Alley, dan Xin Fu Tang yang berekspansi ke Asia. Taiwan menetapkan tanggal 30 April sebagai Hari Teh Boba Nasional. Pada 2019, Gong Cha Singapura merayakan Hari Teh Boba dengan bekerjasama dengan Deliveroo untuk mengadakan giveaway teh boba terbesar.[2]

Pembuatan[sunting | sunting sumber]

Mutiara atau boba dibuat dari tepung pati, gula aren, dan air. Ketiga bahan ini dicampur dan dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil, kemudian direbus hingga berubah menjadi kenyal dan mengkilap. Umumnya pati yang digunakan berasal dari tapioka, tetapi terkadang dicampur dengan pati ubi. Gula aren membuat bola-bola boba berwarna coklat kehitaman. Boba yang baru dibuat hanya bertahan satu-dua hari sehingga tak jarang perusahaan akan menambahkan pengawet.[3]

Pada awalnya, teh boba dibuat dengan teh hitam dan krimer. Namun, seiring berjalannya waktu, teh yang digunakan semakin bervariasi, seperti teh hijau, teh melati, oolong, dan tieguanyin (variasi teh oolong dengan aroma mirip kopi), terkadang dicampur atau digantikan dengan minuman rasa buah. Krimer juga diganti dengan susu atau alternatif pengganti susu.[3]

Dalam perkembangannya boba tidak hanya digunakan untuk campuran teh susu, tetapi juga dicampur dengan kopi, bahkan disajikan sebagai topping pizza.[3] Variasi teh boba juga semakin banyak. Umumnya ada dua jenis teh, yakni es teh buah yang terdiri atas buah, teh, dan es dan teh susu yang dibuat dari teh, susu, pemanis, krimer, dan es. Pilihan topping juga semakin bervariasi, di antaranya aloe vera, jeli, custard, konyaku, dan kacang merah. Boba juga bisa berwarna coklat kehitaman, putih, transparan atau warna lain.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b World Coffee Portal (2023-10-27). "Why it's boom time for bubble tea". World Coffee Portal. Diakses tanggal 2024-04-07. 
  2. ^ a b c Yip, Lynnett (2020-01-01). "How boba, or bubble tea, went global". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-04-07. 
  3. ^ a b c d e f g Wei, Clarissa (2023-10-03). "What is boba tea, Taiwan's iconic drink?". National Geographic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-04-07. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]