Lompat ke isi

Tengkorak Sebuah Kerangka dengan Rokok yang Menyala

Koordinat: 52°21′31″N 4°52′53″E / 52.35854°N 4.881319°E / 52.35854; 4.881319
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tengkorak Sebuah Kerangka dengan Rokok yang Menyala
Belanda: Kop van een skelet met brandende sigaret
PetaKoordinat: 52°21′30.74″N 4°52′52.75″E / 52.3585389°N 4.8813194°E / 52.3585389; 4.8813194
SenimanVincent van Gogh
Tahunca 1885–86
F212
MediumMinyak di atas kanvas
Ukuran32 cm × 24.5 cm (13 in × 9,6 in)
LokasiMuseum Van Gogh, Amsterdam
Koordinat52°21′31″N 4°52′53″E / 52.35854°N 4.881319°E / 52.35854; 4.881319

Tengkorak Sebuah Kerangka dengan Rokok yang Menyala (bahasa Belanda: Kop van een skelet met brandende sigaret) adalah sebuah karya awal buatan Vincent van Gogh. Lukisan minyak di atas kanvas berukuran kecil dan tak bertanggal yang menampilkan sebuah kerangka dan rokok tersebut merupakan bagian dari koleksi permanen Museum Van Gogh di Amsterdam.[1] Karya tersebut diyakini dibuat pada musim dingin 1885–86 sebagai sebuah tanggapan humor terhadap praktik-praktik akademik konservatif[1] – sebelum melukis model-model manusia hidup, salah satu kegiatan akademis adalah dengan melakukan studi kerangka, untuk mempelajari anatomi manusia – sebuah asumsi yang berdasarkan pada fakta bahwa Van Gogh berada di Antwerpen pada masa itu, menghadiri kelas-kelas di Akademi Seni Rupa Murni Kerajaan, kelas-kelas yang kemudian ia katakan membosankan dan tak mengajarkannya apapun.[2]

Van Gogh memasukkan kerangka dalam salah satu karya lainnya pada saat ia berada di Antwerpen, yaitu sebuah sketsa "kerangka yang menggantung dan kucing". Pada 1887–88,[3] van Gogh membuat dua lukisan lain dengan tengkorak, satu-satunya karya lainnya (selain sebuah gambar dari periode yang sama) yang memakai tengkorak sebagai sebuah motif.[2]

Karya tersebut berukuran 32 x 24,5 cm. Karya tersebut dianggap sebuah vanitas atau memento mori, pada masa saat kondisi kesehatan Van Gogh kurang baik. Karya tersebut dipengaruhi oleh karya-karya Hercules Segers, seorang seniman asal Belanda pada abad ke-17, atau dari Félicien Rops, seorang Belgia yang sezaman dengan Van Gogh. Meskipun sering kali ditafsirkan sebagai kritikan terhadap rokok, Van Gogh sendiri merupakan seorang pecandu rokok, dan masih merokok sampai kematiannya pada 1890.[2]

Pada 2008, lukisan tersebut dipakai oleh perancang grafis Chip Kidd pada sampul edisi pertama When You Are Engulfed in Flames, sebuah kumpulan esai yang ditulis oleh David Sedaris. Sedaris dikatakan telah "terkesima dengan lukisan tersebut" setelah melihatnya di sebuah kartu pos selama kunjungannya ke Amsterdam.[2]

Lukisan tersebut disimpan oleh saudara Van Gogh Theo Van Gogh. Setelah ia meninggal pada 1891, karya tersebut diwarisi oleh istrinya, Johanna van Gogh-Bonger, dan lalu setelah kematian Johanna pada 1925 lukisan ini diwarisi oleh putra mereka, Vincent Willem van Gogh. Kemudian, pada tahun 1962, Yayasan Van Gogh memperoleh lukisan ini. Karya ini disimpan di Museum Stedelijk dari tahun 1962 sampai 1973, dan telah menjadi bagian dari koleksi permanen di Museum Van Gogh, Amsterdam, sejak 1973.[4]

Tengkorak (1887/1888) Tengkorak (1887/1888)
Tengkorak (1887/1888)
Tengkorak (1887/1888)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Skull of a Skeleton with Burning Cigarette, 1886". Van Gogh Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-03. Diakses tanggal 2013-05-19. This curious and somewhat macabre little painting is undated. It was probably executed in the winter of 1885–86, during Van Gogh’s stay in Antwerp....This skull with a cigarette was likely meant as a kind of joke, and probably also as a comment on conservative academic practice. 
  2. ^ a b c d Bundrick, Sheramy (June 14, 2008). "Memento Mori or Just a Joke?". Van Gogh's Chair (blog). blogspot.com. Diakses tanggal 2013-05-19. [H]is letters and anecdotes from others record that he sparred with his drawing and painting teachers and was scornful of conservative academic practice. His time at the Academy lasted only weeks; he felt he was learning nothing and later proclaimed academic training "damned boring". Taken from that perspective, 'Skull of a Skeleton with Burning Cigarette' could be read as a thumbing-of-the-nose at 'the establishment.' 
  3. ^ ""Hanging skeleton and cat"". 
  4. ^ Skull with Burning Cigarette, vggallery.com

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]