Tewadar
Tampilan
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Desember 2021) |
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. |
Tewadar merupakan tarian dari kampung Kokoda di daerah Sorong. Nama tewadar sendiri berasal dari sebutan bagi seorang dukun, sehingga tarian ini menggambarkan pengobatan orang sakit oleh seorang dukun. Penari tarian ini terdiri dari beberapa puluh penari pria dan diiringi oleh tifa dan gong. Setiap penari membawa perisai dan parang dan mengenakan rumbai-rumbai sebagai penutup badan bagian bawah yang dibuat dari rumput-rumputan, serta mengenakan perhiasan dada dan lengan serta kalung. Selanjutnya, kepala penari ditutup dengan noken, yaitu sejenis alat untuk membawa sesuatu yang dicangkolkan di kepala. Noken ini berbentuk rajut. Selain itu, noken yang digunakan dalam tarian ini dihias dengan bermacam-macam bulu burung.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Desember 2023. |
- ^ Djamaludin;, SUDARSONO; Atjep. Tari-Tarian Indonesia I (dalam bahasa Indonesia). Proyek Pengembangan Media Kebudayaan.