The Master Junior

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

The Master Junior
Negara asalIndonesia
Produksi
Durasi120 menit
Rilis asli
JaringanRCTI
Acara terkait
The Master

The Master Junior adalah sebuah acara bakat yang ditayangkan di RCTI setiap Minggu, pukul 17.00 WIB.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Bulan Mei lalu, tim The Master RCTI berangkat ke Surabaya, Medan, Bandung dan Jakarta, untuk mencari kandidat The Master Season 3 yang layak untuk menjadi the next Master. Uniknya, para peminat yang datang untuk audisi ini tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Namun, karena adanya batasan usia, para magician cilik yang berbakat ini harus rela tidak bisa mengikuti The Master Season 3. Berangkat dari pengalaman tersebut, RCTI berinisiatif untuk membuat program bertajuk The Master Junior, sebuah ajang reality show talent search yang mencari magician cilik berbakat. Program The Master Junior akan ditayangkan pertama kalo pada Minggu, 5 Juli pkl. 17.30 WIB.

Rabu 2 Juli kemarin, untuk pertama kalinya 6 kandidat The Master Junior yang diperkenalkan kepada publik. Keenam kandidat ini datang dari berbagai daerah seperti Porong Sidoarjo, Banten, Medan, dan semuanya berusia antara 6 sampai 14 tahun. Berbeda dari The Master, para magician cilik akan ditemani oleh seorang kandidat The Master, seperti Limbad, Rhomedal, Rizuki, Abu Marlo, Denny Darko, yang berperan sebagai kakak mentor mereka. Namun, ketika tampil di atas panggung, para magician cilik ini tetap harus tampil sendirian.

Uniknya, Deddy Corbuzier dan Romy Rafael, yang juga akan menjadi juri pada The Master Junior seolah melihat sosok mereka waktu kecil para diri kandidat The Master Junior. "Saya saja sudah tengil, ternyata ada lagi yang lebih tengil", ucap Deddy melihat penampilan Leon yang berasal dari Medan. Sedangkan Rommy mengatakan bahwa Asror mengingatkan dirinya ketika masih kecil.

Peserta[sunting | sunting sumber]

Asror Khoiruh Bantani[sunting | sunting sumber]

Lahir di Banten tanggal 13 Januari 1998, anak pertama dari 3 bersaudara ini sudah menekuni dunia magic sejak berusia 5 tahun. Sang ayah yang berprofesi sebagai pengasuh pondok Pesantren Raudutzikiri di Banten telah melihat "kelebihan" lain yang dimiliki oleh putra sulungnya tersebut. Dengan sedikit kemampuan yang ia miliki, sang ayah memberikan pelajaran kepada si kecil Asror agar dapat menjadi magician yang handal. Berkat kemampuannya bermain magic, Asror sudah bisa mencari uang sendiri di usia 8 tahun. Bersama sang ayah Asror bermain magic di sekolah-sekolah dan mendapat bayaran. Hasil dari kerja kerasnya tersebut ia tabung untuk membeli alat-alat magic.

Otak yang cerdas, keluguan dan kemampuan berinteraksi merupakan modal utama dari anak yang sangat mengidolakan ayahnya ini. Kemampuan Asror memang di atas anak-anak seusianya yang lain. Bahkan di usianya yang muda ini ia mempunyai suatu misi mulia yaitu dapat mengangkat nama daerah asalnya, Banten.

Satu hal lagi yang membedakan mentalis cilik ini dengan anak lainnya, Ia sangat mengidolakan Deddy Corbuzier. Menurut dia walau banyak orang mengatakan Master Deddy sombong namun mata hatinya dapat mengatakan kalau Deddy Corbuzier adalah orang yang baik hati.

Joya[sunting | sunting sumber]

Sepintas, tidak ada yang menyangka kalau di balik tubuh mungil Joya tersimpan kemampuan yang luar biasa. Terbiasa melihat sang ayah yang juga seorang classic magician, minat Joya terhadap classic magic mulai tumbuh dengan sendirinya. Berkat kemampuan dan ketekunannya Joya sudah banyak menjuarai turnamen-turnamen magic. Ada 2 turnamen yang berkesan baginya yaitu saat menjadi juara Harapan III sewaktu melawan Aldi dan Rhomedal dan saat menjadi juara I di magic cafe dimana Danny Cole adalah salah satu jurinya.

Magic telah membawa banyak keuntungan bagi anak ke 2 dari 3 bersaudara ini. Karena dengan Magic ia pun dapat turut membantu perekonomian keluarganya yang sangat sederhana. Gadis cilik yang belum genap berusia 8 tahun ini sangat senang bisa menjadi salah satu kandidat The Master Junior. Meski demikian, dengan polosnya Joya mengaku memiliki sedikit rasa takut bertemu dan dikomentari oleh Deddy Corbuzier.

Chriss "Leon"[sunting | sunting sumber]

Satu-satunya kandidat asal Medan ini merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara. Sejak satu tahun lalu, ibu dan ayah Leon harus berpisah. Perpisahan kedua orangtuanya membuat Leon mengalihkan perhatian kepada dunia magic yang penuh dengan keajaiban. Leon mempelajari seni magic sejak 5 tahun lalu dari sang kakak yang juga seorang mentalis. Bahkan bersama Pablo, sang kakak, ia sudah sering show dan dikenal sebagai duo mentalis. Setiap honor yang ia terima bersama sang kakak, dijadikan tabungan untuk dapat membahagiakan sang ibu yang membesarkan ia dan kakaknya sebagai single parent.

Kondisi keluarga Leon justru memberikan motivasi untuk mengikuti The Master Junior. Harapannya adalah agar kedua orangtuanya yang sudah berpisah dapat duduk berdampingan saat menyaksikan aksinya di panggung The Master Junior.

Nova Tuhfan Nabielah (Nabila)[sunting | sunting sumber]

Dari Dulu Nabila selalu merasa bahwa ia berbeda dengan orang lain. Tragedi lumpur Lapindo yang menimpanya, membuat Nabila harus tinggal di tenda pengungsian. Di tengah kesedihannya ia menyaksikan tayangan The Master bersama teman-teman sesama pengungsi, dan ia melihat suatu keajaiban yang belum pernah ia saksikan sebelumnya. Nabila bahkan merasakan sensasi tersendiri saat melihat aksiā€“aksi para kandidat The Master. Dan akhirnya ia menyadari "keistimewaan" yang ia miliki, yaitu dunia magic adalah dunianya.

Dalam pencarian jati dirinya, Nabila menyadari bahwa ia adalah seorang mentalis yang dapat membaca pikiran dan memprediksi masa depan. Namun rasa bangga dalam dirinya tidak ingin berhenti sampai di situ saja. Melalui panggung The Master Junior, Nabila ingin membangkitkan kembali semangat dari sesama anak korban lumpur Lapindo.

Glenn Geraldi[sunting | sunting sumber]

Glenn lahir sebagai anak bungsu dari 2 bersaudara pada keluarga yang berkecimpung dalam dunia magic. Besar dalam lingkungan magician, sejak umur 5 tahun ia dan kakak perempuannya sudah dididik dan dilatih oleh sang ayah untuk menjadi magician handal. Saat duduk di bangku TK, Glenn sudah piawai memamerkan kemampuannya di atas panggung.

Berbeda dengan kakaknya yang berhenti menekuni dunia magic ketika sudah tumbuh besar, bocah periang yang lincah ini tidak berhenti menekuni dunia magic. Dan kemampuannya tidak bisa diremehkan. Meski masih berusia belia, Glenn sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi. Dari sekadar mengisi acara di pesta ulang tahun, bermain di mal dalam acara-acara besar, sampai menjadi juara kompetisi magic dan tampil di TV sudah pernah dilakoninya.

Berbekal kepiawaiannya dalam classical magic dan pembawaannya yang ceria dan menggemaskan, Glenn mengikuti The Master Junior. Alasannya hanya satu, Ia senang menghibur orang dengan kemampuan yang dimilikinya.

Double-D (Donny & Doddy) - The Twin Illusionists[sunting | sunting sumber]

Doddy & Donny punya sebuah kelebihan yang sangat mereka sukai. Mereka kembar dan sangat kompak! Tak hanya kompak dalam berpenampilan, kesukaan mereka pun sama, yaitu sama-sama menggilai dunia Magic. Sejak umur 10 tahun, duo ilusionis muda ini menimba ilmu dari berbagai magician, semua di bawah bimbingan sang ayah. Sekarang, kedua pengagum Rhomedal ini memiliki satu tujuan. Lewat The Master Junior, mereka berambisi menjadi pesulap kembar nomor satu di Indonesia. Mereka adalah saudara kembar. Mereka juga satu - satunya master kembar di The Master Junior. Mereka berdua mempunyai cita - cita untuk menjadi Master Twin terbaik di Indonesia dan mancanegara. Mungkin kalian agak susah untuk membedakan mereka.Karena mereka mempunyai wajah yang hampir sama.Tetapi,menurut saya.Kalau Doddy itu lebih tinggi dan putih dari Donny. Double D jarang show ke luar kota,mereka hanya sering show di kota mereka sendiri,Jakarta. Mereka paling sering perform di Mall Artha Gading,Jakarta. Biasanya mereka juga sering mengadakan meeting di Sky cafe, Muara Karang. Mereka mempunyai sebuah event organizer yaitu Twin Star EO untuk acara - acara sweet 17th, ulang tahun adik - adik, prom nite,dll. info lebih lanjut: @TwinStarEO Mereka berdua orang yang baik juga ramah dan dapat cepat berinteraksi dengan lingkungannya. Bukan hanya itu,mereka juga berbakat karena Ayah mereka juga seorang pesulap.

Musim 2[sunting | sunting sumber]

Muhammad Rafi Kurniawan - Pekalongan[sunting | sunting sumber]

Sejak Rafi masih berusia 3 tahun, dia sudah sangat menyukai seni magic. Waktu itu, dia melihat pertunjukkan sulap di televisi lalu merengek ke ayah dan ibunya minta diajarkan sulap. Rafi yang berasal dari keluarga sederhana tetap ngotot ingin belajar sulap meski secara otodidak. Berkat ketekunannya dalam belajar, Rafi sudah tampil bermain sulap sejak umur 4 tahun. Begitu mendengar ada audisi The Master Junior 1, Rafi nekad datang ke Jakarta walaupun waktu itu kakinya sedang sakit dan harus duduk di kursi roda. Padahal dia harus menempuh perjalanan 7 jam loh dari rumahnya. Tim RCTI terpaksa tidak meloloskan Rafi karena kakinya masih luka, tetapi Rafi dapat kesempatan untuk tampil di The Master Junior 2. Horeee.... Selamat ya Rafi!

Sakti Sahatma Samudra Naibaho - Medan[sunting | sunting sumber]

Teman kita yang berasal dari Medan ini ngefans banget sama Om Joe Sandy, bahkan dia bercita-cita menjadi The Next Master of Number! Wahhh...!! Seperti Om Joe, Sakti juga memiliki otak yang pintar. Masih berumur 4 tahun, tetapi Sakti sudah masuk SD. Dan sekarang dia sudah duduk di kelas 3 SMP walaupun masih berumur 12 tahun!! Kepintaran Sakti ini mungkin didapat dari papanya yang seorang dokter. Selain pintar, Sakti ternyata suka membantu orang lain juga. Di klinik pengobatan cuma-cuma milik papanya, Sakti juga membantu melatih pasien yang menderita tunanetra.

Fadia Rakhtaful Zikri - Jakarta[sunting | sunting sumber]

Melihat gadis cilik yang satu ini, pasti teman-teman langsung merasakan kesan misterius. Gimana tidak? Berbadan mungil tetapi suka banget memakai pakaian gypsi dengan baju dan bandana serba hitam. Tapi ternyata dibalik penampilannya, Fadia tetap masih anak-anak dan sangat menggemaskan. Walau baru belajar magic selama 4 bulan, tetapi Fadia tidak takut berbicara di depan umum. Kemampuannya itu ia pelajari dari papanya yang seorang Dosen dan Motivator. Fadia sangat ingin menjadi Master Junior karena ia ingin menyenangkan kedua orangtuanya. Bahkan Fadia punya cita-cita membelikan rumah untuk papa dan mamanya bersama dua adik kecilnya. Semoga sukses ya Fadia.

Arif Hidayat - Jakarta[sunting | sunting sumber]

Berawal dari iseng-iseng datang ke toko Magic dan belajar di sana, teman kita Arif mulai menyukai dunia magic. Untungnya, mama dan papanya juga mendukung hobinya tersebut. Tak tanggung-tanggung lohh, demi menjadi the next Master Junior, Arif sampai belajar pada seorang magician berpengalaman dari Thailand bernama Mamada. Arif memiliki cita-cita untuk menjadi seorang illusionist yang hebat seperti Om David Copperfield, magician idolanya.

Kevin Tania - Bandung[sunting | sunting sumber]

Masih berusia 12 tahun, Kevin ternyata sangat kreatif, percaya diri dan punya banyak ide brilian. Baginya, magic adalah salah satu sumber inspirasi hidupnya. Mulai dari bangun sampai tidur lagi, yang dipikiran Kevin cuma magic, magic dan magic!! Selain membeli alat-alat magic, Kevin juga suka membuat sendiri alat-alat untuk trik magicnya. Setiap punya waktu senggang, Ia pasti tidak mempelajari magic. Selain berbakat di bidang magic ternyata Kevin juga punya bakat lain, yaitu menggambar. Beberapa kali ia mengirimkan gambar hasil karyanya ke majalah dan tak jarang ia mewakili sekolahnya untuk lomba menggambar. Dan tentu saja bakat menggambarnya itu mendukung seni magic yang ia pilih yaitu Mentalism.

Vanessa Audy - Jakarta[sunting | sunting sumber]

Gadis kecil berumur 7 tahun ini memang baru saja mempelajari dunia sulap, tetapi ia memiliki potensi yang luar biasa, trik-trik magic dapat dipelajarinya dalam waktu singkat. Berbekal rasa percaya diri dan dorongan dari kakak yang merupakan pemain sinetron cilik, Randy Martin, penampilan Vanes di audisi Master Junior 2 sangat mempesona Om Deddy. Pada awalnya Vanes sangat takut berhadapan dengan Om Deddy Corbuzier tetapi karena keinginannya yang besar untuk lolos The Master Junior, ia pun memberanikan diri dan menunjukkan kemampuannya, dan tidak diduga ia malah terkejut melihat Om Master Deddy tertawa melihat aksinya. Pencinta warna Pink ini berlatih keras untuk menjadi yang terbaik, setiap pulang sekolah atau bahkan hingga larut malam ia rela berlatih, dan ia pun menunjukkan kesungguhannya untuk menjadi seorang Master Junior