Lompat ke isi

Timbungan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Timbungan sebenarnya bukan suatu makanan, tetapi merupakan suatu proses mengawetkan makanan agar tidak cepat basi. Yaitu dengan memasukkan makanan kedalam bumbung atau bambu yang telah dipotong kecil-kecil, biasanya seukuran 1 ruas bambu. Ini hanya ada di daerah-daerah tertentu saja di Bali. Hal ini biasanya dilakukan pada hari besar keagamaan, misalnya pada waktu hari raya Galungan dan Kuningan. Makanan yang dimasukkan seperti lawar daging, lawar "klungah"(kelapa yang masih muda), daun singkong, dan lain-lain. Dalam prosesnya, makanan yang sudah dimasukkan tadi harus dihangatkan/ditaruh di dekat perapian, biasanya dilakukan pada saat memasak pada pagi, siang dan sore hari. Karena prosesnya itulah maka dinamai "Timbungan". Mengenai rasanya, tentulah sangat gurih dan nikmat.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]


Daftar Pustaka

[sunting | sunting sumber]