Timothy Winter

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Timothy Winter
Winter pada Agustus 2017
GelarShaykh
Nama lainAbdal Hakim Murad
Informasi pribadi
Lahir
Timothy John Winter

15 Mei 1960 (umur 63)
DenominasiSunni[1]
MazhabMaliki[2]
KredoAsh'ari
GerakanNeo-Traditionalism[3]
Almamater
Pekerjaan

Abdal Hakim Murad (lahir dengan nama: Timothy John Winter; 15 Mei 1960) adalah akademisi, teolog, dan cendekiawan Islam Inggris [6][7] yang mendukung gerakan dan pemikiran neo-tradisionalisme Islam. Karya-karyanya bertemakan teologi Islam, modernitas, dan hubungan Anglo-Muslim.[8][9] Selain itu, ia juga menerjemahkan beberapa teks terkait dengan ajaran dan kajian Islam.

Murad adalah pendiri dan dekan Cambridge Muslim College,[10] Profesor Kajian Islam Aziz Foundation di Cambridge Muslim College dan Ebrahim College,[11] direktur kajian (Teologi dan Kajian Keagamaan) di Wolfson College[12][13] dan dosen Kajian Islam di Faculty of Divinity di Universitas Cambridge.[14][15][16]

Latar belakang dan pendidikan[sunting | sunting sumber]

Murad merupakan anak seorang arsitek dan seniman.[17][18]

Ia masuk Islam pada 1979. Pendidikannya ditempuh di Westminster School dan lulus sebagai ahli bahasa Arab dari Pembroke College, Cambridge pada 1983.[17] Setelah dari Cambridge, ia melanjutkan di Universitas Al Azhar, Kairo[17][19] dan belajar secara mandiri kepada beberapa ilmuan di Saudi Arabia dan Yaman.[20] Setelah kembali ke Inggris, ia belajar bahasa Turki dan Persia di Universitas London.[19]

Pekerjaan utama[sunting | sunting sumber]

Pada 2009, Murad membantu pendirian Cambridge Muslim College, lembaga yang direncakan untuk melatih para imam di Inggris.[21][22][23] Murad juga mengetuai Anglo-Muslim Fellowship for Eastern Europe dan Sunna Project yang menerbitkan hadist-hadits berbahasa Arab terkemuka.[20] [17] Di sela-sela kesibukannya, ia menjabat sebagai sekretaris Muslim Academic Trust.[17] Ia aktif mengalihbahasakan teks-teks penting Islam ke bahasa Inggris, termasuk menerjemahkan dua jilid Ihya Ulum al-Din karya Imam al-Ghazali. Selain kerja penerjemahan, Murad juga menulis sendiri berbagai artikel tentang teologi Islam, relasi Muslim-Kristen, dan dua buku berbahasa Turki tentang teologi politik. Ulasannya terhadap buku-buku kadang terbit di Times Literary Supplement. Ia juga merupakan editor Cambridge Companion to Classical Islamic Theology (2008) dan penulis Bombing without Moonlight yang pada 2007 mendapatkan penghargaan dari Raja Abdullah I.[24] Murad juga merupakan kontributor aktif beberapa acara Radio BBC 4's bertajuk Thought for the Day.[25][26] Selain itu, Murad adalah salah satu dari sekian penandatangan A Common Word Between Us and You, sebuah surat terbuka ulama Islam kepada para pemimpin Kristen yang menyerukan perdamaian dan kesalingpahaman antargolongan.[27]

Cambridge Mosque Project[sunting | sunting sumber]

Murad merupakan pendiri dan ketua Cambridge Central Mosque [28] yang telah mendirikan masjid baru yang dirancang khusus di Cambridge untuk menampung lebih dari 1.000 jamaah.[26][29] Masjid tersebut bertemakan masjid ramah lingkungan yang menggunakan konsep green energy dan almost-zero carbon footprint.[28] Terkait proyek tersebut, Murad menyatakan bahwa masjid tersebut akan menjadi landmark kelas dunia yang sangat penting dan oleh orang-orang akan dianggap sebagai bagian utuh Cambridge.[29]

Pandangan politik[sunting | sunting sumber]

Pandangan tentang Islamofobia[sunting | sunting sumber]

Murad kerap melancarkan kritik terhadap istilah "Islamophobia". Menurutnya, implikasi dari istilah tersebut didasarkan pada ketakutan ras atau kesukuan daripada terhadap agama.[30] Meski demikian, ia mengecam meruncingnya permusuhan terhadap Islam di Eropa, dan menyatakan bahwa hal tersebut dipicu hilangnya keyakinan dan tradisi di Eropa sendiri. Menurutnya, kondisi tersebut mengakibatkan orang Eropa membentuk identitas mereka dengan membandingkan diri mereka sendiri dengan orang Islam sebagai kelompok lain.[31]

Pandangan tentang ekstremisme[sunting | sunting sumber]

Murad merupakan seorang muslim tradisionalis dan berpandangan bahwa ekstremis seperti al-Qaeda sebagai kelompok agama yang tidak sah dan tidak otentik. Ia mencela kegagalan ekstremis untuk memahami hukum, teologi, dan fatwa Islam.[32] Ia tegas menentang bom bunuh diri. Menurut Murad, Osama bin Laden dan tangan kanannya Ayman al-Zawahiri tidak islami dan melanggar ajaran Islam.[32]

Murad sangat kritis terhadap kebijakan negara-negara barat yang menurutnya memicu kebencian dan kemarahan dunia muslim.[33] Ia juga sangat kritis terhadap ideologi Wahhabi Arab Saudi yang ia yakini telah menjustifikasi dalih teologis kepada ekstremis untuk mengesahkan ideologi ekstremisme dan kekerasan-kekerasan yang mereka lakukan.[33]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Adik laki-laki Murad adalah jurnalis dan penulis sepak bola Henry Winter.[18]

Penghargaan dan nominasi[sunting | sunting sumber]

Pada 2003, Murad mendapatkan anugerah Pilkington Teaching Prize Cambridge University dan pada 2007 ia dianugerahi King Abdullah I Prize forr Islamic Thought atas jasanya menulis buku Bombing Without Moonlight .[14][13] Secara konsisten ia rutin masuk daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh yang setiap tahun dirilis oleh Institut Pemikiran Islam Royal Aal al-Bayt dan pada 2012 menempati peringkat ke-50 sebagai muslim paling berpengaruh di dunia.[20] Pada Januari 2015, ia mendapatkan nominasi dalam ketagori Services to Education oleh British Muslim Awards.[34] Pada 2022, Murad menduduki peringkat ke-45 dalam daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh.[35]

Publikasi[sunting | sunting sumber]

Buku[sunting | sunting sumber]

  • Travelling Home: Essays on Islam in Europe (Cambridge: The Quilliam Press, 2020)
  • Gleams from the Rawdat al-Shuhada: (Garden of the Martyrs) of Husayn Vaiz Kashifi (Cambridge: Muslim Academic Trust, 2015)
  • Montmorency's Book of Rhymes Illustrated by Anne Yvonne Gilbert (California: Kinza Press, 2013)
  • Commentary on the Eleventh Contentions (Cambridge: Quilliam Press Ltd, 2012)
  • XXI Asrda Islom: Postmodern Dunyoda qiblani topish (Tashkent: Sharq nashriyoti, 2005)
  • Muslim Songs of the British Isles: Arranged for Schools (London: Quilliam Press Ltd, 2005)
  • Postmodern Dünya’da kibleyi bulmak (Istanbul: Gelenek, 2003)
  • Co-authored with John A. Williams, Understanding Islam and the Muslims (Louisville: Fons Vitae, 2002)
  • Understanding the Four Madhhabs: Facts About Ijtihad and Taqlid (Cambridge: Muslim Academic Trust, 1999)


Sebagai editor[sunting | sunting sumber]

  • The Cambridge Companion to Classical Islamic Theology (Cambridge: Cambridge University Press, 2008) ISBN 978-0-521-78058-2
  • Islam, Religion of Life by Abdul Wadod Shalabi (USA: Starlatch Press, 2006) ISBN 1-929694-08-3
  • Co-edited with Richard Harries and Norman Solomon, Abraham’s Children: Jews, Christians and Muslims in Conversation (Edinburgh: T&T Clark/Continuum, 2006)

Terjemahan[sunting | sunting sumber]


Artikel[sunting | sunting sumber]

  • “America as a Jihad State: Middle Eastern Perceptions of Modern American Theopolitics.” Muslim World 101 (2011): 394–411.
  • "Opinion: Bin Laden's sea burial was 'sad miscalculation" CNN.com (9 May 2011).
  • “Jesus and Muhammad: New Convergences.” Muslim World 99/1 (2009): 21–38.
  • “Poverty and the Charism of Ishmael.” In Building a Better Bridge: Muslims, Christians, and the Common Good, edited by Michael Ipgrave (Washington, DC: Georgetown University Press, 2009).
  • "Ibn Kemal (d. 940/1534) on Ibn 'Arabi's Hagiology." In Sufism and Theology, edited by Ayman Shihadeh (Edinburgh: Edinburgh University Press, 2007).
  • "The Saint with Seven Tombs." In The Inner Journey: Views from the Islamic Tradition, edited by William Chittick (Ashgate: White Cloud Press, 2007).
  • "Ishmael and the Enlightenment's Crise de Coeur." In Scripture, Reason, and the Contemporary Islam-West Encounter, edited by Basit Bilal Koshul and Steven Kepnes (New York: Palgrave, 2007).
  • "Qur'anic Reasoning as an Academic Practice." Modern Theology 22/3 (2006): 449–463; reprinted in The Promise of Scriptural Reasoning, edited by David Ford and C. C. Pecknold (Malden: Blackwell, 2006).
  • “The Chador of God on Earth: the Metaphysics of the Muslim Veil.” New Blackfriars 85 (2004): 144–157.
  • “Bombing Without Moonlight: the Origins of Suicidal Terrorism.” Encounters 10:1–2 (2004): 93–126.
  • "The Poverty of Fanaticism." In Fundamentalism, and the Betrayal of Tradition, edited by Joseph Lumbard (Bloomington: World Wisdom, 2004).
  • “Readings of the ‘Reading’.” In Scriptures in Dialogue: Christians and Muslims Studying the Bible and the Qur'an Together, edited by Michael Ipgrace (London: Church House Publishing, 2004), 50–55.
  • “Tradition or Extradition? The threat to Muslim-Americans.” In The Empire and the Crescent: Global Implications for a New American Century, edited by Aftab Ahmad Malik (Bristol: Amal Press, 2003).
  • "Muslim Loyalty and Belonging: Some Reflections on the Psychosocial Background." In British Muslims: Loyalty and Belonging, edited by Mohammad Siddique Seddon, Dilwar Hussain, and Nadeem Malik (Leicester: Islamic Foundation; London: Citizens Organising Foundation, 2003).
  • Pulchra ut luna: some Reflections on the Marian Theme in Muslim-Catholic Dialogue.” Journal of Ecumenical Studies 36/3 (1999): 439–469.
  • “The Last Trump Card: Islam and the Supersession of Other Faiths.” Studies in Interreligious Dialogue 9/2 (1999): 133–155.
  • “Scorning the Prophet goes beyond free speech – it’s an act of violence” Daily Telegraph (17 Jan 2015).


Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Timothy Winter: British Muslim scholar Tim Winter reflects on Ramadan under lockdown". The National. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Timothy Winter: Britain's most influential Muslim - and it was all down to a peach". Independent. 
  3. ^ Quisay, Walaa (2019) (dalam bahasa en). Neo-traditionalism in the West: navigating modernity, tradition, and politics (Tesis PhD). University of Oxford. https://ora.ox.ac.uk/objects/uuid:dc7aec3c-757e-4004-a721-db2d9ee3ba13. 
  4. ^ Ridgeon, Lloyd (2001). Islamic Interpretations of Christianity. Palgrave Macmillan. hlm. 225. ISBN 0312238541. 
  5. ^ Geaves, Ron (2013). Sufism in Britain. London, United Kingdom: Bloomsbury Academic. hlm. 182. ISBN 978-1441112613. 
  6. ^ Winter, Dr Timothy (2013-07-22). "Dr Timothy Winter". www.divinity.cam.ac.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-25. 
  7. ^ Mannan, Salam (28 March 2020). "PEOPLE". Cambridge Muslim College (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-25. 
  8. ^ "Sh. Abdal Hakim Murad | masud.co.uk". masud.co.uk. Diakses tanggal 2021-01-25. 
  9. ^ Murad, Abdal-Hakim. "Abdal-Hakim Murad - Articles". masud.co.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-25. 
  10. ^ "People | Cambridge Muslim College". www.cambridgemuslimcollege.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-16. 
  11. ^ College, Ebrahim (2015-01-28). "Dr Abdal Hakim Murad – Ebrahim College". Ebrahim College (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-15. 
  12. ^ "Dr Timothy Winter — Faculty of Divinity". www.divinity.cam.ac.uk (dalam bahasa Inggris). 22 July 2013. Diakses tanggal 2017-04-16. 
  13. ^ a b "People | Wolfson". 
  14. ^ a b Dr Timothy Winter, Faculty of Divinity, University of Cambridge: People.
  15. ^ Wolfson College.
  16. ^ "BBC - Religions - Islam: Muslim Spain (711-1492)". www.bbc.co.uk. 
  17. ^ a b c d e Peck, Tom (20 August 2010). "Timothy Winter: Britain's most influential Muslim – and it was all down to a peach". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 June 2022. Diakses tanggal 20 August 2010. 
  18. ^ a b Hasan, Mehdi (10 March 2015). "How Islamic is Islamic State?". New Statesman. Diakses tanggal 26 May 2015. 
  19. ^ a b "Al-Karam – Learn & Serve". 
  20. ^ a b c Schleifer, Abdallah (2011). The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims, 2012. Amman, Jordan: The Royal Islamic Strategic Studies Centre. hlm. 98. ISBN 978-9957-428-37-2. 
  21. ^ Muslim Integration College.
  22. ^ H. Jones, Stephen (2013). New Labour and the Re-making of British Islam: The Case of the Radical Middle Way and the "Reclamation" of the Classical Islamic Tradition, 2013. Bristol, United Kingdom: Centre for the Study of Ethnicity and Citizenship. hlm. 560. 
  23. ^ De Freytas-Tamura, Kimiko (24 August 2014). "Britain Appeals to Anti-Extremist Imams in Effort to Uproot Seeds of Radicalization". The New York Times. Diakses tanggal 6 December 2014. 
  24. ^ "People | Wolfson". www.wolfson.cam.ac.uk. 
  25. ^ "Search results for abdal hakim murad". BBC. 
  26. ^ a b Butt, Riazat (3 October 2011). "Cambridge mosque wins support from local non-Muslims". The Guardian. Diakses tanggal 26 May 2015. 
  27. ^ MacFARQUHAR, NEIL (12 October 2007). "In Open Letter, Muslims Seek Cooperation With Christians as a Step Toward Peace". The New York Times. New York. Diakses tanggal 7 January 2015. 
  28. ^ a b Habriri, Najlaa (29 September 2014). "Europe's first "Eco-Mosque" to open in Cambridge". Asharq Al-Awsat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 May 2015. Diakses tanggal 26 May 2015. 
  29. ^ a b "Cambridge £15m mosque plans approved for Mill Road site". BBC. 22 August 2012. Diakses tanggal 26 May 2015. 
  30. ^ Murad, Abdal Hakim (2020). Travelling Home. Cambridge, United Kingdom: The Quilliam Press. hlm. 36. ISBN 978-1872038209. 
  31. ^ Murad, Abdal Hakim (2020). Travelling Home. Cambridge, United Kingdom: The Quilliam Press. hlm. 49. ISBN 978-1872038209. 
  32. ^ a b L. Esposito, John (2010). The Future of IslamPerlu mendaftar (gratis). Oxford, United Kingdom: Oxford University Press. hlm. 99. ISBN 978-0199745968. 
  33. ^ a b L. Esposito, John (2010). The Future of IslamPerlu mendaftar (gratis). Oxford, United Kingdom: Oxford University Press. hlm. 101. ISBN 978-0199745968. 
  34. ^ "British Muslim Awards 2015 finalists unveiled". Asian Image. 23 January 2015. Diakses tanggal 1 November 2015. 
  35. ^ Schleifer, Abdullah (2019). "The Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims, 2022" (PDF). The Royal Islamic Strategic Studies Centre: 103. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]