Lompat ke isi

Visi Indonesia 2030

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Visi 2030 atau Visi Indonesia 2030 adalah sebuah Visi keadaan Indonesia pada tahun 2030. Visi ini dikembangkan oleh Yayasan Indonesia Forum dan dinyatakan dalam konferensi pers pada tanggal 22 Maret 2007.

Pernyataan dalam visi

[sunting | sunting sumber]

Dalam Visi ini dinyatakan bahwa:

  1. perekonomian Indonesia akan menjadi kekuatan nomor 1 di dunia pada tahun 2030 diikuti China, India, Amerika Serikat dan Uni Eropa
  2. jumlah penduduk sebesar 285 juta jiwa,
  3. PDB Indonesia bisa mencapai 5,1 triliun $US.
  4. Pendapatan perkapita US$ 18.000 per tahun

Untuk mencapai cita-cita dan impian ini, beberapa asumsi harus dapat tercapai, yaitu:

  1. pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62 %/tahun
  2. laju inflasi 4,95 %/tahun
  3. pertumbuhan penduduk rata-rata 1,12 % per-tahun.

Jika seluruh komponen bangsa bekerja sama dengan bersinergi untuk mengelola berbagai keunggulannya seperti sumber daya alam serta menyelesaikan persoalan-persoalan di dalam negeri, maka impian ini pasti akan berhasil. Beberapa persoalan tersebut di antaranya adalah: mewujudkan masyarakat yang beradab dan berkualitas, menciptakan kehidupan masyarakat demokratis, mewujudkan keamanan/kesatuan dan kedamaian, dan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.

Tanggapan

[sunting | sunting sumber]
  1. Dalam sambutannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa yakin bahwa Indonesia bisa masuk dalam jajaran ekonomi lima besar dunia mulai 2030.
  2. Menurut Haryono Suyono, sukses dari impian Visi Indonesia 2030 mengharuskan pemerintah bersama-sama masyarakat untuk mempersiapkan sumber daya manusia bermutu, lewat bidang pendidikan dan pelatihan selama 15 tahun pertama. Cita-cita ini hanya akan bisa terwujud jika kita semua komit memberi perhatian dan prioritas yang tinggi terhadap bidang pendidikan, terutama di bidang ilmu murni dan terapan, ilmu komputer dan elektronika, selain juga pendidikan budi pekerti dan pengetahuan global.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]