Lompat ke isi

Women on Web

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


WOMEN ON WEB
Tanggal pendirian10 November 2005; 18 tahun lalu (2005-11-10)
PendiriRebecca Gomperts
TipeOrganisasi Nonprofit
Kantor pusatToronto, Canada
Wilayah
Seluruh dunia
JasaAkses layanan aborsi aman
Bahasa resmi
Bahasa Indonesia
Situs webwww.womenonweb.org

Women on Web (WoW) adalah sebuah Organisasi nirlaba asal Kanada yang menyediakan akses layanan aborsi aman untuk kesehatan dan peningkatan mutu kehidupan perempuan.[1] Organisasi ini merupakan organisasi nonprofit yang terdaftar di Kanada. Dr. Rebecca Gomperts, seorang dokter Belanda, pada 2005[2], mendirikan organisasi ini.

Perempuan atau orang yang membutuhkan akses aborsi aman dapat melakukan konsultasi online melalui Women on Web dan mengajukan permintaan pil aborsi dari tim medis yang berlisensi. Layanan ini tersedia dalam 16 bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Ada helpdesk setiap hari yang akan membaca email pertanyaan dan permohonan.

Penelitian[3] menunjukkan bahwa tidak tersedianya layanan aborsi yang aman justru memaksa perempuan untuk mengakses layanan yang tidak aman. Hal ini malah membahayakan kesehatan dan nyawa mereka. Women on Web bertujuan untuk membuat layanan aborsi aman dapat diakses oleh semua perempuan dan orang hamil tanpa ada rasa malu dan terbebas dari stigma.

Aborsi medis dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan kombinasi obat mifepristone dan misoprostol sebelum minggu ke-12 kehamilan.[4][5] Mifepristone dan misoprostol merupakan kombinasi obat yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan. Prosesnya menyerupai keguguran dengan titngkat efektivitas 97% pada 60 hari pertama kehamilan.[6][7] Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Obstetrics and Gynecology pada 2018 menunjukkan bahwa perempuan dapat menggunakan mifepristone dan misoprostol sendiri di rumah tanpa harus tatap muka dengan dokter selama memiliki informasi dan petunjuk yang tepat.[5]

Sejak Februari 2022, Women on Web menyediakan pil aborsi lebih awal—sebelum kehamilan yang tidak diinginkan: "Dengan layanan baru ini, perempuan dapat meminta pil aborsi terlebih dahulu dan meminumnya segera setelah mereka mengetahui bahwa mereka mengalami kehamilan yang tidak diinginkan."[8]

Penelitian

[sunting | sunting sumber]

Layanan aborsi melalui telemedis terbukti aman, efektif, dan berteriam bagi perempuan. Hal ini diungkapkan beberapa penelitian ilmiah berdasarkan pengalaman perempuan yang menggunakan layanan WOmen on Web.[9][10][11][12][13] Organisasi Kesehatan Dunia juga telah mengakui bahwa layanan aborsi yang dibantu oleh Women on Web merupakan layanan yang aman.[14]

Laman Women on Web pernah disensor di beberapa negara. Untuk menghindari keterbatasan akses, Women on Web mengelola beberapa laman berbahasa lokal supaya perempuan dan orang hamil yang membutuhkan tetap bisa melakukan konsultasi online. Berikut beberapa situs hasil kelola Women on Web:

Orang-orang juga dapat mengirim email ke Women on Web dan meja bantuan mereka dapat mengirim formulir konsultasi melalui email.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "About Women on Web". Daily Telegraph (dalam bahasa Inggris). 2020-05-29. ISSN 0307-1235. Diakses tanggal 2020-05-29. 
  2. ^ Grant, Rebecca. "The Website Providing Abortion Without Borders" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-10-21. 
  3. ^ "Preventing unsafe abortions". World Health Organization. 2020-05-29. Diakses tanggal 2020-05-29. 
  4. ^ "Abortion". Journal of Midwifery & Women's Health. 62 (3): 383–384. 29 May 2017. doi:10.1111/jmwh.12634. PMID 28556579. 
  5. ^ a b Gomperts, Rj; Jelinska, K; Davies, S; Gemzell-Danielsson, K; Kleiverda, G (2008-08-01). "Using telemedicine for termination of pregnancy with mifepristone and misoprostol in settings where there is no access to safe services". BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology (dalam bahasa Inggris). 115 (9): 1171–1178. doi:10.1111/j.1471-0528.2008.01787.x. ISSN 1471-0528. PMID 18637010. 
  6. ^ Chen MJ, Creinin MD (July 2015). "Mifepristone With Buccal Misoprostol for Medical Abortion: A Systematic Review". Obstetrics and Gynecology. 126 (1): 12–21. doi:10.1097/AOG.0000000000000897. PMID 26241251. 
  7. ^ "I need an abortion". Women on Web. 2020-05-29. Diakses tanggal 2020-05-29. 
  8. ^ "Women on Web starts providing abortion pills in advance". Women on Web. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  9. ^ Abigail R. A. Aiken; Jennifer E. Starling; Alexandra van der Wal; Sascha van der Vliet; Kathleen Broussard; Dana M. Johnson; Elisa Padron; Rebecca Gomperts; James G. Scott (Jan 2020). "Demand for Self-Managed Medication Abortion Through an Online Telemedicine Service in the United States". American Journal of Public Health. 110 (1): 97. doi:10.2105/AJPH.2019.305369. PMC 6893344alt=Dapat diakses gratis. PMID 31622157. 
  10. ^ Abigail R.A. Aiken, Kathleen Broussard, Dana M. Johnson, Elisa Padron (11 July 2018). "Motivations and Experiences of People Seeking Medication Abortion Online in the United States". Perspectives on Sexual and Reproductive Health. 50 (4): 157–163. doi:10.1363/psrh.12073. PMC 8256438alt=Dapat diakses gratis Periksa nilai |pmc= (bantuan). PMID 29992793. 
  11. ^ Les, Krisztina; Gomperts, Rebecca; Gemzell-Danielsson, Kristina (22 Nov 2017). "Experiences of women living in Hungary seeking a medical abortion online". The European Journal of Contraception & Reproductive Health Care. 22 (5): 360–362. doi:10.1080/13625187.2017.1397112. PMID 29164948. 
  12. ^ Abigail R.A. Aiken; Katherine A. Guthrie; Marlies Schellekens; James Trussell; Rebecca Gomperts (September 20, 2017). "Barriers to accessing abortion services and perspectives on using mifepristone and misoprostol at home in Great Britain". An International Reproductive Health Journal Contraception. 97 (2): 177–183. doi:10.1016/j.contraception.2017.09.003. PMC 5801070alt=Dapat diakses gratis. PMID 28941978. 
  13. ^ Rebecca Gomperts; Marlies Schellekens; Peter Leusink; Gunilla Kleiverda (6 Nov 2019). "Abortushulp kent te veel barrières". 
  14. ^ Sarah Boseley (27 September 2017). "Almost half of all abortions performed worldwide are unsafe, reveals WHO". Guardian. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]