Lompat ke isi

Pieter Frederik Dahler: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: pembersihan kosmetika dasar
PeragaSetia (bicara | kontrib)
Menambahkan keterangan mengenai keislaman tokoh
Baris 14: Baris 14:
Bersama dengan [[Ernest Douwes Dekker|E.F.E. Douwes Dekker]], ia merupakan politisi kuat pendukung ikatan antara Indo-Eropa dan Indonesia di kolonial [[Hindia Belanda]] dan pada masa awal pascakolonial [[Indonesia]]. P.F. Dahler adalah anggota [[BPUPKI]].
Bersama dengan [[Ernest Douwes Dekker|E.F.E. Douwes Dekker]], ia merupakan politisi kuat pendukung ikatan antara Indo-Eropa dan Indonesia di kolonial [[Hindia Belanda]] dan pada masa awal pascakolonial [[Indonesia]]. P.F. Dahler adalah anggota [[BPUPKI]].


== Keluarga ==
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Makam Pieter Frederik Dahler.jpg|jmpl|Makam Dahler di Pemakaman RS Bethesda, Mrican, Yogyakarta.]]

=== Keluarga ===
Ia menikahi Eleonora Helena Emilie Maijer (3 November 1884 – 5 Maret 1916), putri dari Wilhelm Friedrich Maijer dan Wilhelmina Adriana Noordhoorn. Mereka memiliki setidaknya satu putra yang bernama Rudolf Antoine Dahler, (16 Juli 1914 – 3 Juni 1992). Setelah kematian istri pertamanya, ia menikahi istri keduanya Pauline Françoise Wattiez dan memiliki setidaknya satu putri, Sophie Faubel-Dahler, yang menikah dengan Frederik Faubel, dan seorang putra bernama L.A. (Loet) Dahler.
Ia menikahi Eleonora Helena Emilie Maijer (3 November 1884 – 5 Maret 1916), putri dari Wilhelm Friedrich Maijer dan Wilhelmina Adriana Noordhoorn. Mereka memiliki setidaknya satu putra yang bernama Rudolf Antoine Dahler, (16 Juli 1914 – 3 Juni 1992). Setelah kematian istri pertamanya, ia menikahi istri keduanya Pauline Françoise Wattiez dan memiliki setidaknya satu putri, Sophie Faubel-Dahler, yang menikah dengan Frederik Faubel, dan seorang putra bernama L.A. (Loet) Dahler.


=== Referensi ===
=== Keislaman Dahler ===
Setelah [[Indonesia]] memproklamasikan kemerdekaannya, Dahler berpindah agama dari [[Kekristenan|Kristen]] ke Islam dan mengubah namanya menjadi Amir Dachlan. Meski demikian, menjelang kematiannya, ia meminta secara pribadi untuk dikuburkan di pemakaman Kristen di kawasan Mrican. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keislaman Dahler hanya simbolis semata dan dimaksudkan sebagai wujud asimilasi dan ekspresi rasa nasionalisme.<ref>{{Cite journal|last=Rooyackers|first=Max|date=2022|title=Makna Islam Bagi Orang Indo-Eropa Nasionalis Pada Awal Masa Kemerdekaan Indonesia|url=https://e-journal.usd.ac.id/index.php/BandarMaulana/article/view/5802|journal=Bandar Maulana|volume=27|issue=1|pages=1-11}}</ref>


== Daftar pustaka ==
* Meijer, Hans ''In Indië geworteld. De 20ste eeuw.'' (Publisher: Bert Bakker, Amsterdam, 2004) P.67, 180, 217-218, 220, 222, 225, 227-228, 232-235, 242, 265, 380 ISBN 90-351-2617-3
* Meijer, Hans ''In Indië geworteld. De 20ste eeuw.'' (Publisher: Bert Bakker, Amsterdam, 2004) P.67, 180, 217-218, 220, 222, 225, 227-228, 232-235, 242, 265, 380 ISBN 90-351-2617-3
* Touwen-Bouwsma, E. ''“Japanese minority policy; The Eurasians on Java and the dilemma of ethnic loyalty.”'' in Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 152, no.4. ‘Japan, Indonesia and the WarMyths and realities.’ (Publisher: KITLV, Leiden, 1996) [http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/viewFile/1771/2532]
* Touwen-Bouwsma, E. ''“Japanese minority policy; The Eurasians on Java and the dilemma of ethnic loyalty.”'' in Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 152, no.4. ‘Japan, Indonesia and the WarMyths and realities.’ (Publisher: KITLV, Leiden, 1996) [http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/viewFile/1771/2532]
Baris 44: Baris 49:
[[Kategori:Belanda-Indonesia]]
[[Kategori:Belanda-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama ke Islam]]

Revisi per 23 Juni 2024 09.22

Pieter Frederik Dahler
LahirPieter Frederik Dahler
(1883-02-21)21 Februari 1883
Semarang, Hindia Belanda
Meninggal07 Juni 1948
Yogyakarta, Hindia Belanda
PekerjaanAktivis, Guru, Politisi
KebangsaanIndonesia

Pieter Frederik "Frits" Dahler (21 Februari 1883 – 7 Juni 1948) merupakan salah satu politisi dan aktivis Indo (Eurasia) yang berusaha menjalin kerjasama antara komunitas Indo-Eropa dengan masyarakat pribumi Hindia Belanda (sekarang: Indonesia). Setelah Perang Dunia II, namanya diganti menjadi Amir Dachlan.

Bersama dengan E.F.E. Douwes Dekker, ia merupakan politisi kuat pendukung ikatan antara Indo-Eropa dan Indonesia di kolonial Hindia Belanda dan pada masa awal pascakolonial Indonesia. P.F. Dahler adalah anggota BPUPKI.

Kehidupan pribadi

Makam Dahler di Pemakaman RS Bethesda, Mrican, Yogyakarta.

Keluarga

Ia menikahi Eleonora Helena Emilie Maijer (3 November 1884 – 5 Maret 1916), putri dari Wilhelm Friedrich Maijer dan Wilhelmina Adriana Noordhoorn. Mereka memiliki setidaknya satu putra yang bernama Rudolf Antoine Dahler, (16 Juli 1914 – 3 Juni 1992). Setelah kematian istri pertamanya, ia menikahi istri keduanya Pauline Françoise Wattiez dan memiliki setidaknya satu putri, Sophie Faubel-Dahler, yang menikah dengan Frederik Faubel, dan seorang putra bernama L.A. (Loet) Dahler.

Keislaman Dahler

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Dahler berpindah agama dari Kristen ke Islam dan mengubah namanya menjadi Amir Dachlan. Meski demikian, menjelang kematiannya, ia meminta secara pribadi untuk dikuburkan di pemakaman Kristen di kawasan Mrican. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keislaman Dahler hanya simbolis semata dan dimaksudkan sebagai wujud asimilasi dan ekspresi rasa nasionalisme.[1]

Daftar pustaka

  • Meijer, Hans In Indië geworteld. De 20ste eeuw. (Publisher: Bert Bakker, Amsterdam, 2004) P.67, 180, 217-218, 220, 222, 225, 227-228, 232-235, 242, 265, 380 ISBN 90-351-2617-3
  • Touwen-Bouwsma, E. “Japanese minority policy; The Eurasians on Java and the dilemma of ethnic loyalty.” in Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 152, no.4. ‘Japan, Indonesia and the WarMyths and realities.’ (Publisher: KITLV, Leiden, 1996) [1]

Pranala luar

  1. ^ Rooyackers, Max (2022). "Makna Islam Bagi Orang Indo-Eropa Nasionalis Pada Awal Masa Kemerdekaan Indonesia". Bandar Maulana. 27 (1): 1–11.