Pulau Seram: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
== Penduduk == |
== Penduduk == |
||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Alfuren uit de bergen van Ceram TMnr 10005708.jpg|jmpl|200px|Orang-orang Alifuru dari daerah pegunungan Pulau Seram. Foto: [[KITLV]]]] |
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Alfuren uit de bergen van Ceram TMnr 10005708.jpg|jmpl|200px|Orang-orang Alifuru dari daerah pegunungan Pulau Seram. Foto: [[KITLV]]]] |
||
Penduduk asli Pualu Seram adalah [[suku Alifuru|kelompok Alifuru]] yang menuturkan berbagai bahasa Austronesia. Mereka dipercaya sebagai asal-muasal [[orang Ambon]] melalui percampuran dengan pelbagai pendatang dari Maluku Utara, Banda, Maluku Tenggara, maupun luar Maluku. Kelompok Alifuru mendiami daerah pegunungan, sementara yang disebut sebagai orang Ambon mendiami [[Pulau Ambon]], [[Kepulauan Lease|Pulau-Pulau Lease]], dan pesisir Pulau Seram. Saat ini, ada beberapa suku independen di Pulau Seram selain yang secara umum dikenal sebagai orang Ambon, yakni [[Suku Huaulu|Huaulu]] di Seram Bagian Utara, [[Suku Nuaulu|Nuaulu]] di Seram Bagian Selatan, [[Suku Alune|Alune]] serta [[Suku Wemale|Wemale]]. Sekarang telah banyak pendatang di pulau ini, baik transmigran asal [[Suku Jawa|Jawa]], migran informal asal [[Suku Buton|Buton]], bahkan keturunan [[Tionghoa]] atau [[Arab]]. |
|||
Penduduk aslinya adalah [[suku Alifuru]]. Terdapat juga beberapa suku lainnya seperti [[suku Hoaulu]] yang terletak desanya di daerah Seram bagian Utara. Namun sekarang telah banyak pendatang dari berbagai pulau di sekitarnya, terutama suku bangsa [[Tionghoa]] dan [[Arab]] |
|||
{{clr}} |
{{clr}} |
||
Secara administratif Pulau Seram dibagi menjadi tiga kabupaten: [[Kabupaten Maluku Tengah]], [[Kabupaten Seram Bagian Barat]], dan [[Kabupaten Seram Bagian Timur]]. |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
Revisi per 28 Juni 2024 23.53
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Indonesia |
Koordinat | 3°08′S 129°30′E / 3.133°S 129.500°E |
Kepulauan | Kepulauan Maluku |
Luas | 17.100 km2 |
Titik tertinggi | Binaiya (3.027 m) |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Maluku |
Kabupaten | Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur |
Kota terbesar | Masohi (36.533 jiwa) |
Kependudukan | |
Penduduk | 479.150 jiwa (31 Desember 2023[1]) |
Kepadatan | 28 jiwa/km2 |
Kelompok etnik | Suku Ambon, Alune, Manusela, Wemale |
Info lainnya | |
Zona waktu | |
Pulau Seram terletak di sebelah utara Pulau Ambon, Provinsi Maluku, Indonesia. Di Pulau Seram ada tiga Kabupaten yaitu kabupaten Maluku Tengah dengan ibu kota Masohi serta dua kabupaten hasil pemekaran yaitu Kabupaten Seram Timur dengan ibu Kotanya Bula dan Kabupaten Seram Bagian Barat dengan Ibu Kotanya Piru. Di pulau ini terdapat beberapa pelabuhan: Amahai, Masohi, Kairatu, Piru dan pelabuhan rakyat seperti Tehoru, Bula, Geser, Wahai, Kobisadar dan Way ley.
Geografi
Pulau Seram memiliki wilayah seluas 18.625 km2 , dengan panjang 340 km dan lebar 60 km. Titik tertingginya ialah Gunung Binaiya, setinggi 3.027m di atas permukaan laut.
Pulau Seram memiliki alam pegunungan dan hutan tropis. Produk-produk yang dihasilkan antara lain cengkih, pala, kopra, damar, sagu, ikan, dan minyak. Terdapat satu taman nasional yaitu Taman Nasional Manusela yang terkenal karena banyak hewan dan tumbuhan endemiknya. Untuk mencapai tempat ini dapat ditempuh melalui Negeri Yaputih atau Hatu di Kecamatan Tehoru, kurang lebih 100 km dari Masohi. Bisa juga melalui Negeri Wahai, di Seram Utara, yang rutenya melewati beberapa negeri seperti Huaulu, Kanikeh, dan negeri-negeri pegunungan lainnya.
Penduduk
Penduduk asli Pualu Seram adalah kelompok Alifuru yang menuturkan berbagai bahasa Austronesia. Mereka dipercaya sebagai asal-muasal orang Ambon melalui percampuran dengan pelbagai pendatang dari Maluku Utara, Banda, Maluku Tenggara, maupun luar Maluku. Kelompok Alifuru mendiami daerah pegunungan, sementara yang disebut sebagai orang Ambon mendiami Pulau Ambon, Pulau-Pulau Lease, dan pesisir Pulau Seram. Saat ini, ada beberapa suku independen di Pulau Seram selain yang secara umum dikenal sebagai orang Ambon, yakni Huaulu di Seram Bagian Utara, Nuaulu di Seram Bagian Selatan, Alune serta Wemale. Sekarang telah banyak pendatang di pulau ini, baik transmigran asal Jawa, migran informal asal Buton, bahkan keturunan Tionghoa atau Arab.
Sejarah
Misionaris Portugal berada di Pulau Seram pada abad ke-16. Pos dagang Belanda didirikan pada awal abad ke-17. Misionaris menyebarkan Agama Katolik di Pulau Seram pada saat itu. Pada 1650, Seram dikuasai oleh Belanda. Injil Josef Kam juga sampai di Pulau Seram.
Agama
Sebagian besar penduduk Seram beragama Islam, disusul Kristen Protestan, Katolik, dan kepercayaan animisme. Untuk agama Protestan, Gereja Protestan Maluku merupakan salah satu gereja tertua di Pulau Seram.
Lihat pula
- Kepulauan Maluku
- Pulau Kelang
- Pulau Manipa
- Pulau Boano
- Pulau Ambon
- Pulau Haruku
- Pulau Saparua
- Pulau Nusa Laut
Referensi
Pranala luar
- (Inggris)Seacology Seram Island Health Clinic Project
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Juni 2024.