Lompat ke isi

Kabupaten Ketapang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:
|nama wakil kepala daerah = [[Farhan]]
|nama wakil kepala daerah = [[Farhan]]
|sekretaris daerah = [[Alexander Wilyo]]
|sekretaris daerah = [[Alexander Wilyo]]
|luas = 31588,00
|luas = 31588
|penduduk = 591917
|penduduk = 591917
|penduduktahun = [[2022]]
|penduduktahun = [[2022]]

Revisi per 22 Juni 2024 19.57

Kabupaten Ketapang
Keraton Kerajaan Matan Tanjungpura
Keraton Kerajaan Matan Tanjungpura
Lambang resmi Kabupaten Ketapang
Motto: 
asri
Peta
Peta
Kabupaten Ketapang di Kalimantan
Kabupaten Ketapang
Kabupaten Ketapang
Peta
Kabupaten Ketapang di Indonesia
Kabupaten Ketapang
Kabupaten Ketapang
Kabupaten Ketapang (Indonesia)
Koordinat: 1°35′00″S 110°30′00″E / 1.58333°S 110.5°E / -1.58333; 110.5
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
Tanggal berdiri11 Maret 1418
Dasar hukum-
Ibu kotaDelta Pawan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 9
  • Desa: 253
Pemerintahan
 • BupatiMartin Rantan
 • Wakil BupatiFarhan
 • Sekretaris DaerahAlexander Wilyo
Luas
 • Total31.588 km2 (12,196 sq mi)
Populasi
 • Total591.917
 • Kepadatan19/km2 (49/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 64,80% Islam
  • 1,20% Buddha
  • 0,12% Konghucu
  • 0,09% Hindu
  • 0,08% Lainnya[1]
 • IPMKenaikan 67,92 (2022)
sedang[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
6106 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 534
Pelat kendaraanKB xxxx
Kode Kemendagri61.04 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.165.047.376.000,- (2020)
Situs webwww.ketapangkab.go.id

Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah tingkat II yang terletak di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten Ketapang berada di kecamatan Delta Pawan atau yang dikenal sebagai Kota Ketapang, yang terletak di Delta Sungai Pawan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 31.588,00 km² dan memiliki penduduk sebanyak 591.917 jiwa (2022).[1]

Kabupaten Ketapang merupakan bagian dari Tanah Kayong dan merupakan lokasi Kerajaan Tanjungpura. Keraton kerajaan tersebut masih terjaga sampai sekarang di Kecamatan Benua Kayong. Nama Tanjungpura diabadikan di Kalimantan Barat seperti perguruan tinggi negeri Universitas Tanjungpura dan Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura.

Kabupaten Ketapang dikenal sebagai penghasil bauksit atau bijih aluminium. Bauksit yang ditambang kemudian diolah di smelter yang dibangun oleh PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) di Kecamatan Kendawangan. PT WHW adalah perusahaan pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yang memproduksi Smelter Grade Alumina (SGA).[3]

Sejarah

Masa pemerintahan Hindia Belanda

Keraton Saunan

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sejak tahun 1936 Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah (afdeling) yang merupakan bagian dari Keresidenan Kalimantan Barat (Residente Western Afdeling van Borneo) dengan pusat pemerintahannya di Pontianak. Kabupaten Ketapang ketika itu dibagi menjadi tiga Onder Afdeling, yaitu:

  • Sukadana, berkedudukan di Sukadana
  • Matan Hilir, berkedudukan di Ketapang
  • Matan Hulu, berkedudukan di Nanga Tayap

Masing-masing Onder Afdeling dipimpin oleh seorang Wedana.

Tiap-tiap Onder Afdeling dibagi lagi menjadi Onder Distrik, yaitu:

  • Sukadana terdiri dari Onder Distrik Sukadana, Simpang Hilir dan Simpang Hulu
  • Matan Hilir terdiri dari Onder Distrik Matan Hilir dan Kendawangan
  • Matan Hulu terdiri dari Onder Distrik Sandai, Nanga Tayap, Tumbang Titi dan Marau

Masing-masing Onder Distrik dipimpin oleh seorang Asisten Wedana.

Afdeling Ketapang terdiri atas tiga kerajaan, yaitu:

  • Kerajaan Matan yang membawahi Onder Afdeling Matan Hilir dan Matan Hulu
  • Kerajaan Sukadana yang membawahi Onder Distrik Sukadana
  • Kerajaan Simpang yang membawahi Onder Distrik Simpang Hilir dan Simpang Hulu

Masing-masing kerajaan dipimpin oleh seorang Panembahan. Sampai tahun 1942, wilayah-wilayah ini dipimpin oleh:

Masa Pendudukan Jepang

Masa pemerintahan Hindia Belanda berakhir dengan datangnya bala tentara Jepang pada tahun 1942. Dalam masa pendudukan tentara Jepang, Kabupaten Ketapang masih tetap dalam status Afdeling, hanya saja pimpinan langsung diambil alih oleh Jepang.

Pemerintahan pendudukan Jepang yang berakhir kekuasaannya pada tahun 1945 diganti oleh Pemerintahan Tentara Belanda (NICA). Pada masa ini bentuk pemerintahan yang ada sebelumnya masih diteruskan. Kabupaten Ketapang berstatus Afdeling yang disempurnakan dengan Stard Blood 1948 No. 58 dengan pengakuan adanya Pemerintahan swapraja. Pada waktu itu Kabupaten Ketapng terbagi menjadi tiga pemerintahan swapraja, yaitu Sukadana, Simpang dan Matan, kemudian semua daerah swapraja yang ada digabungkan menjadi sebuah Federasi.

Pembentukan Kabupaten Ketapang pada masa Pemerintahan Republik Indonesia adalah berdasakan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 yang menetapkan status Kabupaten Ketapang sebagai bagian Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat yang dipimpin oleh seorang Bupati.

Geografi

Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur.

Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai yang merupakan muara sungai, berupa rawa-rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Batas Wilayah

Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Sanggau
Timur Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Sintang
Selatan Laut Jawa
Barat Selat Karimata dan Kabupaten Kayong Utara

Topografi

Daerah pantai memanjang dari utara ke selatan dan daerah aliran sungai merupakan dataran berawa-rawa, yakni mulai dari kecamatan Telok Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata. Sedangkan wilayah perhuluan umumnya berupa daerah berbukit-bukit. Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah sungai Pawan. Juga terdapat sungai-sungai besar lainnya, yakni sungai Merawan , Kendawangan dan Jelai.

Geologi

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Ketapang berupa tanah podsolik merah kuning, litosol/regosol, latosol, andosol dan organosal.

Tanah podsolik merah kuning terdapat di daerah hulu bagian tengah, memanjang dari utara ke selatan, meliputi kecamatan:

  • Tumbang Titi
  • Jelai Hulu
  • Marau
  • Simpang Hulu
  • Sandai
  • Nanga Tayap
  • Sungai Laur
  • Sebagian kecamatan Manis Mata

Tanah litosol/rigosol terdapat di daerah hulu agak ke timur, sebagian besar terdapat di kecamatan:

  • Sungai Laur
  • Simpang Hulu
  • Sandai
  • Nanga Tayap


Tanah latosol terdapat di kecamatan:

  • Sandai
  • Sungai Laur

Tanah organosal sebagian besar terdapat di daerah pantai, memanjang dari utara ke selatan, yaitu di kecamatan:

  • Simpang Hilir
  • Pulau Maya Karimata
  • Sukadana
  • Matan Hilir Utara
  • Matan Hilir Selatan
  • Kendawangan
  • Manis Mata

Jenis tanah andosol hanya terdapat di kecamatan Sandai bagian timur.

Iklim

Kabupaten Ketapang beriklim tropis dengan suhu rata-rata 23,70 °C - 26,70 °C dan suhu pada siang hari mencapai 30,80 °C serta memiliki curah hujan rata-rata 3696,1 mm/tahun dengan curah hujan rata-rata per tahun sebanyak 214 kali, sedangkan kecepatan angin adalah 3,1 knot dan merupakan yang tertinggi di Kalimantan Barat.

Pemerintahan

Bupati

Kantor bupati Ketapang, Kalimantan Barat.

Bupati Ketapang saat ini dijabat oleh Martin Rantan, didampingi wakil bupati, Farhan. Martin dan Farhan adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Ketapang 2020. Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, melantik mereka pada 26 Februari 2021, untuk masa jabatan 2021-2024. Jabatan bupati ini menjadi periode kedua bagi Martin. Sebelumnya ia berpasangan dengan Soeprapto.[4]

No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Wakil Bupati
(13)
Martin Rantan
26 Februari 2021
Petahana
H. Farhan

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Ketapang dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019[5] 2019-2024[6]
PKB 2 Penurunan 1
Gerindra 3 Kenaikan 6
PDI-P 9 Penurunan 7
Golkar 8 Kenaikan 10
NasDem 3 Kenaikan 4
PKS 0 Kenaikan 1
Perindo (baru) 2
PPP 4 Steady 4
PAN 6 Penurunan 4
Hanura 5 Penurunan 4
Demokrat 5 Penurunan 2
Jumlah Anggota 45 Steady 45
Jumlah Partai 9 Kenaikan 11

Kecamatan

Kabupaten Ketapang terdiri dari 20 kecamatan, 9 kelurahan, dan 253 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 578.533 jiwa dengan luas wilayah 31.240,74 km² dan sebaran penduduk 19 jiwa/km².[7][8]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ketapang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
61.04.21 Air Upas 9 Desa
61.04.18 Benua Kayong 4 7 Desa
Kelurahan
61.04.16 Delta Pawan 5 4 Desa
Kelurahan
61.04.19 Hulu Sungai 12 Desa
61.04.14 Jelai Hulu 22 Desa
61.04.04 Kendawangan 19 Desa
61.04.03 Manis Mata 22 Desa
61.04.02 Marau 10 Desa
61.04.12 Matan Hilir Selatan 11 Desa
61.04.01 Matan Hilir Utara 5 Desa
61.04.17 Muara Pawan 8 Desa
61.04.11 Nanga Tayap 20 Desa
61.04.24 Pemahan 7 Desa
61.04.05 Sandai 13 Desa
61.04.20 Simpang Dua 6 Desa
61.04.22 Singkup 8 Desa
61.04.07 Sungai Laur 19 Desa
61.04.25 Sungai Melayu Rayak 11 Desa
61.04.08 Simpang Hulu 15 Desa
61.04.13 Tumbang Titi 25 Desa
TOTAL 9 253
Kota Ketapang dan Tugu Tolak Bala

Ekonomi

Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayu, kelapa sawit, sarang burung walet dan jasa perdagangan.

Pendidikan

Terdapat beberapa SD, SMP, SMA dan SMK di kota ini.

Beberapa perguruan tinggi juga ada di daerah ini, antara lain:

  • STAI Al Haudl (Sekolah Tinggi Agama Islam)
  • Politeknik Negeri Ketapang (Politap)
  • Akademi Manajemen Komputer dan Informatika (AMKI) Ketapang
  • Universitas Terbuka (UT)

Kesehatan

Terdapat Tiga rumah sakit di kota ini, yakni :

  1. Rumah Sakit Umum Daerah Agoesdjam (Negri/Pemerintah Daerah)
  2. Rumah Sakit Fatima (Swasta/Yayasan Pelayanan Kasih)
  3. dan Rumah Sakit Bersalin Permata Bunda (Swasta).

Demografi

Kelenteng Tua Pek Kong

Jumlah penduduk Kabupaten Ketapang yang meliputi 20 kecamatan adalah 570.657 jiwa (tahun 2020) yang terdiri dari laki-laki 297.266 jiwa dan perempuan 273.391 jiwa. Kota Ketapang adalah kota yang multi suku dan etnis, yaitu Suku Dayak dan Melayu serta Tionghua yang merupakan tiga suku terbesar di kota ini. Selain itu juga ada suku Jawa dan Madura. Orang Tionghua di kota ini menggunakan dialek Tiochiu (dalam ejaan Mandarin: Chaozhou) sebagai bahasa pengantar sesama warga Tionghua. Juga terdapat sebagian kecil orang Tionghua yang menggunakan bahasa Khek (Hakka).

Transportasi

Kota Ketapang dapat dijangkau dari kota lain melalui Bandar Udara Rahadi Oesman, Terminal Bis Ketapang dan Pelabuhan Sukabangun Ketapang. Terdapat penerbangan ke Pontianak dan Semarang via Pangkalan Bun. Juga telah ada penerbangan langsung ke Jakarta oleh armada Aviastar dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Armada penerbangan lain yang melayani penerbangan dari dan ke Kota Ketapang adalah NAM Air dan Wings Air.

Selain penerbangan, saat ini juga telah tersedia angkutan perjalanan darat dari Kota Ketapang menuju Pontianak atau sebaliknya, menggunakan bis DAMRI dengan waktu tempuh berkisar 10 hingga 12 jam.

Transportasi antar desa di Ketapang menggunakan bus, kapal cepat (speed boat). Terdapat bus dari Ketapang ke Sukadana (ibukota Kabupaten Kayong Utara dengan jarak tempuh 80 km, sekitar 2 jam perjalanan.

Transportasi di tengah kota dapat menggunakan angkot yang dalam bahasa setempat disebutoplet (mobil jenis minibus atau van) serta ojek.

Penas Air mendarat di Ketapang dari Jakarta

Pariwisata

Tugu Ale-ale
  • Terdapat banyak pantai sepanjang garis pantai Kabupaten Ketapang. Pantai-pantai yang indah dan mudah terjangkau di antaranya: Pantai Sungai Jawi (Pantai Penage) (10 km ke Selatan), Pantai Tanjung Batu (30 km ke Selatan), Pantai Pagar Mentimun (45 km ke Selatan), Pantai Air Mata Permai (13 km ke Utara) dan Pantai Tanjung Belandang (15 km ke Utara).
Indahnya Pantai Sungai Jawi saat matahari terbenam
  • Tugu Ale-ale terletak di perempatan Jl. R. Suprapto dan jalan menuju jembatan Pawan 1 yang melintasi Sungai Pawan. Ale-ale adalah sejenis kerang berkulit halus yang menjadi makanan khas dari daerah Ketapang. Tugu ini juga sebagai titik 0 Kilo meter Kota Ketapang.
  • Tugu Tolak Bala terletak di tengah Kota Ketapang, yakni di pertigaan Jl. Merdeka dan Jl. A. Yani.
  • Keraton Matan Tanjungpura, dahulu merupakan Kesultanan/Kerajaan, saat ini dipimpin Raja PRK Haji Gusti Kamboja, terletak di Kelurahan Mulia Kerta KetPang dan menghadap ke Sungai Pawan.
  • Kelenteng Tua Pek Kong, yaitu tempat ibadah umat Tridharma yang terletak di Jl. Merdeka, Ketapang.

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ a b c "Kabupaten Ketapang Dalam Angka 2023" (pdf). www.ketapangkab.bps.go.id. BPS Kabupaten Ketapang. hlm. 10, 92, 206–207. Diakses tanggal 27 November 2023. 
  2. ^ "Indeks Pembangunan 2022-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 27 November 2023. 
  3. ^ Zufrizal (2019-09-18). "SMELTER BAUKSIT : Well Harvest Winning Setor Rp367 Miliar kepada Negara". bisnis.com. 
  4. ^ "Martin Rantan – H. Farhan Resmi Dilantik Gubernur Sutarmidji Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ketapang". Kabar65News.com. 26 Februari 2021. Diakses tanggal 27 Februari 2021. 
  5. ^ Perolehan Kursi DPRD Ketapang 2014-2019
  6. ^ Perolehan Kursi DPRD Ketapang 2019-2024
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar