Titthiya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
'''Titthiya''' (Pāli; {{lang-sa|tīrthika}}, "pembuat-arungan," artinya orang yang berusaha menyeberangi arus [[Samsara|saṁsāra]]<ref>Keown, Damien. Oxford ''Dictionary of Buddhism'' (2004), p. 307</ref>) dalam agama Buddha adalah istilah yang mengacu pada pengikut agama selain [[Buddhisme]].<ref>{{Cite journal|last=Brancaccio|first=Pia|date=1991|title=The Buddha and the Naked Ascetics in Gandharan Art A New Interpretation|url=https://www.jstor.org/stable/29756972|journal=East and West|volume=41|issue=1/4|pages=123|issn=0012-8376|jstor=29756972}}</ref><ref>{{Cite book|last=Jaini|first=Padmanabh S.|date=2000|url=https://books.google.com/books?id=HPggiM7y1aYC&pg=PA111|title=Collected Papers on Jaina Studies|publisher=Motilal Banarsidass Publ.|isbn=978-81-208-1691-6|language=en}}</ref><ref>{{cite book|last=Dhammajoti|first=KL|date=2007|title=Sarvāstivāda Abhidharma|location=Hong Kong|publisher=Centre of Buddhist Studies at the University of Hong Kong|isbn=978-988-99296-1-9|page=259}}</ref> Istilah "kaum ''titthiya''" ditujukan untuk mereka yang meyakini satu dari 62 pandangan salah (''micchā-diṭṭhi''), seperti [[Tiga Karakteristik|meyakini adanya diri atau roh]], sehingga sering juga disebut sebagai kaum '''micchā'''.
'''Titthiya''' (Pāli; {{lang-sa|tīrthika}}, "pembuat-arungan," artinya orang yang berusaha menyeberangi arus [[Samsara|saṁsāra]]<ref>Keown, Damien. Oxford ''Dictionary of Buddhism'' (2004), p. 307</ref>) dalam agama Buddha adalah istilah yang mengacu pada pengikut agama selain [[Buddhisme]].<ref>{{Cite journal|last=Brancaccio|first=Pia|date=1991|title=The Buddha and the Naked Ascetics in Gandharan Art A New Interpretation|url=https://www.jstor.org/stable/29756972|journal=East and West|volume=41|issue=1/4|pages=123|issn=0012-8376|jstor=29756972}}</ref><ref>{{Cite book|last=Jaini|first=Padmanabh S.|date=2000|url=https://books.google.com/books?id=HPggiM7y1aYC&pg=PA111|title=Collected Papers on Jaina Studies|publisher=Motilal Banarsidass Publ.|isbn=978-81-208-1691-6|language=en}}</ref><ref>{{cite book|last=Dhammajoti|first=KL|date=2007|title=Sarvāstivāda Abhidharma|location=Hong Kong|publisher=Centre of Buddhist Studies at the University of Hong Kong|isbn=978-988-99296-1-9|page=259}}</ref> Istilah "kaum ''titthiya''" ditujukan untuk mereka yang meyakini satu dari 62 pandangan salah (''micchā-diṭṭhi''), seperti [[Tiga Karakteristik|meyakini adanya diri atau roh]], sehingga sering juga disebut sebagai kaum '''micchā'''.


Dalam [[Tripitaka Pāli|Tipitaka]], istilah ''titthiya'' mungkin merujuk secara khusus pada penganut [[Jainisme]]. Jika seorang Buddhis berlindung pada [[Tiga Permata]] dan menempuh [[Jalan Tengah]] di antara dua ekstrem, seorang titthiya tidak. Menurut Asoka Avadhana, para titthiya yang iri dengan ajaran Buddha yang dipromosikan oleh Asoka berkumpul dan berkata satu sama lain, "Jika raja Asoka ini terus menjadi pemuja Buddha, semua orang yang didorong olehnya juga akan menjadi pengikut Buddha." Mereka kemudian mendatangi rumah-rumah penduduk dan menyatakan bahwa agama mereka adalah agama yang benar dan agama Buddha tidak mengarah kepada [[Kecerahan (Buddhisme)|Kecerahan]].<ref>P. 245 ''Buddha'' by Manmatha Nath Dutt</ref>
Dalam [[Tripitaka Pāli|Tipitaka]], istilah ''titthiya'' mungkin merujuk secara khusus pada penganut [[Jainisme]]. Jika seorang Buddhis berlindung pada [[Tiga Permata]] dan menempuh [[Jalan Tengah]] di antara dua ekstrem, seorang ''titthiya'' tidak. Menurut Asoka Avadhana, para ''titthiya'' yang iri dengan ajaran Buddha yang dipromosikan oleh [[Asoka]] berkumpul dan berkata satu sama lain, "Jika raja Asoka ini terus menjadi pemuja Buddha, semua orang yang didorong olehnya juga akan menjadi pengikut Buddha." Mereka kemudian mendatangi rumah-rumah penduduk dan menyatakan bahwa agama mereka adalah agama yang benar dan agama Buddha tidak mengarah kepada [[Kecerahan (Buddhisme)|Kecerahan]].<ref>P. 245 ''Buddha'' by Manmatha Nath Dutt</ref>


Istilah ''titthiya'' dikaitkan dengan istilah [[Jainisme|Jain]], yaitu ''tirthankara'', yang artinya "pembuat-arungan/sungai".<ref>Parpola, Asko, 2003. Sacred bathing place and transcendence: Dravidian kaTa(vuL) as the source of Indo-Aryan ghâT, tîrtha, tîrthankara and (tri)vikrama. Pp. 523-574 in: Olle Qvarnström (ed.), Jainism and early Buddhism: Essays in honor of Padmanabh S. Jaini, I-II. Fremont, California: Asian Humanities Press.</ref> Pada kamus Wisdom Library, titthiya didefinisikan sebagai ''"''seorang guru sesat" dan "penganut agama lain".<ref>{{Cite web|last=www.wisdomlib.org|date=2014-08-03|title=Titthiya: 3 definitions|url=https://www.wisdomlib.org/definition/titthiya|website=www.wisdomlib.org|language=en|access-date=2024-05-19}}</ref>
Istilah ''titthiya'' dikaitkan dengan istilah [[Jainisme|Jain]], yaitu ''tirthankara'', yang artinya "pembuat-arungan/sungai".<ref>Parpola, Asko, 2003. Sacred bathing place and transcendence: Dravidian kaTa(vuL) as the source of Indo-Aryan ghâT, tîrtha, tîrthankara and (tri)vikrama. Pp. 523-574 in: Olle Qvarnström (ed.), Jainism and early Buddhism: Essays in honor of Padmanabh S. Jaini, I-II. Fremont, California: Asian Humanities Press.</ref> Pada kamus Wisdom Library, titthiya didefinisikan sebagai ''"''seorang guru sesat" dan "penganut agama lain".<ref>{{Cite web|last=www.wisdomlib.org|date=2014-08-03|title=Titthiya: 3 definitions|url=https://www.wisdomlib.org/definition/titthiya|website=www.wisdomlib.org|language=en|access-date=2024-05-19}}</ref>

Revisi per 19 Mei 2024 05.33

Titthiya (Pāli; Sanskerta: tīrthika, "pembuat-arungan," artinya orang yang berusaha menyeberangi arus saṁsāra[1]) dalam agama Buddha adalah istilah yang mengacu pada pengikut agama selain Buddhisme.[2][3][4] Istilah "kaum titthiya" ditujukan untuk mereka yang meyakini satu dari 62 pandangan salah (micchā-diṭṭhi), seperti meyakini adanya diri atau roh, sehingga sering juga disebut sebagai kaum micchā.

Dalam Tipitaka, istilah titthiya mungkin merujuk secara khusus pada penganut Jainisme. Jika seorang Buddhis berlindung pada Tiga Permata dan menempuh Jalan Tengah di antara dua ekstrem, seorang titthiya tidak. Menurut Asoka Avadhana, para titthiya yang iri dengan ajaran Buddha yang dipromosikan oleh Asoka berkumpul dan berkata satu sama lain, "Jika raja Asoka ini terus menjadi pemuja Buddha, semua orang yang didorong olehnya juga akan menjadi pengikut Buddha." Mereka kemudian mendatangi rumah-rumah penduduk dan menyatakan bahwa agama mereka adalah agama yang benar dan agama Buddha tidak mengarah kepada Kecerahan.[5]

Istilah titthiya dikaitkan dengan istilah Jain, yaitu tirthankara, yang artinya "pembuat-arungan/sungai".[6] Pada kamus Wisdom Library, titthiya didefinisikan sebagai "seorang guru sesat" dan "penganut agama lain".[7]

Referensi

  1. ^ Keown, Damien. Oxford Dictionary of Buddhism (2004), p. 307
  2. ^ Brancaccio, Pia (1991). "The Buddha and the Naked Ascetics in Gandharan Art A New Interpretation". East and West. 41 (1/4): 123. ISSN 0012-8376. JSTOR 29756972. 
  3. ^ Jaini, Padmanabh S. (2000). Collected Papers on Jaina Studies (dalam bahasa Inggris). Motilal Banarsidass Publ. ISBN 978-81-208-1691-6. 
  4. ^ Dhammajoti, KL (2007). Sarvāstivāda Abhidharma. Hong Kong: Centre of Buddhist Studies at the University of Hong Kong. hlm. 259. ISBN 978-988-99296-1-9. 
  5. ^ P. 245 Buddha by Manmatha Nath Dutt
  6. ^ Parpola, Asko, 2003. Sacred bathing place and transcendence: Dravidian kaTa(vuL) as the source of Indo-Aryan ghâT, tîrtha, tîrthankara and (tri)vikrama. Pp. 523-574 in: Olle Qvarnström (ed.), Jainism and early Buddhism: Essays in honor of Padmanabh S. Jaini, I-II. Fremont, California: Asian Humanities Press.
  7. ^ www.wisdomlib.org (2014-08-03). "Titthiya: 3 definitions". www.wisdomlib.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-19.