Lompat ke isi

Wikipedia:Artikel Pilihan/6 2012: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{TFAempty}} {{TFAfooter||Candi|Penyergapan kalifah}}'
 
Hanamanteo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''''[[Belenggu (novel)|Belenggu]]''''' merupakan salah satu novel Indonesia oleh [[Armijn Pane]]. Diilhami oleh teori [[psikoanalisis]] milik [[Sigmund Freud]], novel ini menceritakan cinta segitiga antara seorang dokter, istrinya, dan temannya; cinta segitiga ini akhirnya membuat semua mereka kehilangan orang yang paling dicintai. Pertama kali diterbitkan oleh majalah sastra ''[[Poedjangga Baroe]]'' dalam tiga bagian dari April hingga Juni 1940, ''Belenggu'' merupakan satu-satunya novel yang diterbitkan majalah tersebut dan [[novel psikologis]] Indonesia pertama. Dasar-dasar cerita ''Belenggu'' sudah wujud dalam dua [[cerpen]] yang ditulis Armijn sebelumnya, yaitu "Barang Tiada Berharga" (1935) dan "Lupa" (1936). Novel yang dihasilkan, yang ditulis untuk mencerminkan aliran pikiran manusia dan dengan menggunakan tanda [[elipsis]] dan [[monolog]] untuk mewujudkan konflik batin, sangat berbeda daripada karya-karya sebelumnya. Dibanding karya sastra Indonesia sebelumnya, yang terbatas pada tema tradisional seperti "yang baik melawan yang jahat", ''Belenggu'' mengutamakan konflik psikis tokoh. Novel ini juga menunjukkan kalau sifat modern dan tradisional itu sebenarnya berlawanan. ('''[[Belenggu (novel)|Selengkapnya]]''')
{{TFAempty}}

{{TFAfooter||Candi|Penyergapan kalifah}}
{{TFAfooter|Fotosintesis|Candi|Penyergapan kafilah}}

Revisi terkini sejak 16 November 2019 08.27

Belenggu merupakan salah satu novel Indonesia oleh Armijn Pane. Diilhami oleh teori psikoanalisis milik Sigmund Freud, novel ini menceritakan cinta segitiga antara seorang dokter, istrinya, dan temannya; cinta segitiga ini akhirnya membuat semua mereka kehilangan orang yang paling dicintai. Pertama kali diterbitkan oleh majalah sastra Poedjangga Baroe dalam tiga bagian dari April hingga Juni 1940, Belenggu merupakan satu-satunya novel yang diterbitkan majalah tersebut dan novel psikologis Indonesia pertama. Dasar-dasar cerita Belenggu sudah wujud dalam dua cerpen yang ditulis Armijn sebelumnya, yaitu "Barang Tiada Berharga" (1935) dan "Lupa" (1936). Novel yang dihasilkan, yang ditulis untuk mencerminkan aliran pikiran manusia dan dengan menggunakan tanda elipsis dan monolog untuk mewujudkan konflik batin, sangat berbeda daripada karya-karya sebelumnya. Dibanding karya sastra Indonesia sebelumnya, yang terbatas pada tema tradisional seperti "yang baik melawan yang jahat", Belenggu mengutamakan konflik psikis tokoh. Novel ini juga menunjukkan kalau sifat modern dan tradisional itu sebenarnya berlawanan. (Selengkapnya)

Artikel pilihan sebelumnya: FotosintesisCandiPenyergapan kafilah