Cangik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaikan kecil |
M. Adiputra (bicara | kontrib) k Menghapus Kategori:Tokoh pewayangan menggunakan HotCat |
||
| (4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Wajangfiguur van karbouwenhuid een oude vrouw voorstellend vermoedelijk een bediende TMnr 1772-704.jpg|240px|jmpl|Cangik]] |
|||
'''Cangik''' adalah seorang pelayan wanita [[pelawak]] kesayangan para penonton biasanya mengiringi kehadiran [[Sumbadra]] atau putri kelas atas lainnya. Meskipun perawakannya kurus, dadanya mengerut, dan penampilannya aneh, dia sangat mudah tersipu-sipu dan genit, dengan sisir yang selalu ia bawa sebagai buktinya. Suaranya tinggi, melengking dan seperti bersiul, karena dia tidak mempunyai [[gigi]]. |
'''Cangik''' atau '''Cangéh''' adalah tokoh [[pewayangan]] [[Jawa]], yang diceritakan sebagai seorang pelayan wanita [[pelawak]] kesayangan para penonton biasanya mengiringi kehadiran [[Sumbadra]] atau putri kelas atas lainnya. Meskipun perawakannya kurus, dadanya mengerut, dan penampilannya aneh, dia sangat mudah tersipu-sipu dan genit, dengan sisir yang selalu ia bawa sebagai buktinya. Suaranya tinggi, melengking dan seperti bersiul, karena dia tidak mempunyai [[gigi]]. |
||
== Sumber == |
== Sumber == |
||
| Baris 9: | Baris 10: | ||
[[Kategori:Punakawan]] |
[[Kategori:Punakawan]] |
||
[[Kategori:Tokoh pewayangan]] |
|||
[[Kategori:Tokoh pewayangan Jawa]] |
[[Kategori:Tokoh pewayangan Jawa]] |
||
Revisi terkini sejak 28 November 2020 03.19
Cangik atau Cangéh adalah tokoh pewayangan Jawa, yang diceritakan sebagai seorang pelayan wanita pelawak kesayangan para penonton biasanya mengiringi kehadiran Sumbadra atau putri kelas atas lainnya. Meskipun perawakannya kurus, dadanya mengerut, dan penampilannya aneh, dia sangat mudah tersipu-sipu dan genit, dengan sisir yang selalu ia bawa sebagai buktinya. Suaranya tinggi, melengking dan seperti bersiul, karena dia tidak mempunyai gigi.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Benedict R.O'G. Anderson. Mitologi dan Toleransi Orang Jawa, Bentang, 2003.
 | Artikel bertopik wayang ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |