Zaman Musim Semi dan Gugur: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Menghapus Kategori:Artikel yang belum dirapikan April 2013 menggunakan HotCat |
||
(45 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
|||
{{Sejarah Tiongkok}} |
{{Sejarah Tiongkok}} |
||
'''Zaman Musim Semi dan Gugur''' ([[Hanzi]]: 春秋時代, [[hanyu pinyin]]: chunqiu shidai, [[bahasa Inggris]]: ''Spring and Autumn Period'') ([[770 SM]] - [[476 SM]]) adalah sebuah zaman dalam penghujung [[Dinasti Zhou]] di [[Tiongkok]]. Zaman Musim Semi dan Gugur mendapat namanya karena nama sebuah buku terkenal dari zaman itu ''[[Chun Qiu]]'' yang artinya "Musim Semi dan Gugur". |
'''Zaman Musim Semi, dan Gugur''' ([[Hanzi]]: 春秋時代, [[hanyu pinyin]]: chunqiu shidai, [[bahasa Inggris]]: ''Spring and Autumn Period'') ([[770 SM]] - [[476 SM]]) adalah sebuah zaman dalam penghujung [[Dinasti Zhou]] di [[Tiongkok]]. Zaman Musim Semi, dan Gugur mendapat namanya karena nama sebuah buku terkenal dari zaman itu ''[[Chun Qiu]]'' yang artinya "Musim Semi dan Gugur". |
||
== Permulaan == |
|||
'''Zaman Musim Semi, dan Musim Gugur''' adalah sebuah kitab klasik yang ditulis oleh [[Kong Hu Cu]] yang masuk dalam kumpulan [[Wu Jing]], dan terjadi pada masa [[Dinasti Zhou]] pada tahun 722 SM - 481 SM. Roman klasik ini juga biasa disebut ''Zaman Lima Raja Besar Chun Qiu'', karena pada masa itu terdapat 5 raja besar yang saling mencari pengaruh, dan kekuatan, walaupun masih terdapat banyak negeri-negeri, dan bangsa-bangsa kecil (sekitar 40-an) yang pada akhirnya satu persatu ditaklukkan atau ditarik kesalah satu pihak yang kuat, kelima raja negeri besar itu adalah [[Adipati Huan dari Qi]] (齐桓公), [[Adipati Wen dari Jin]] (晋文公), [[Raja Zhuang dari Chu]] (楚庄王), [[Adipati Mu dari Qin]] (秦穆公), dan [[Adipati Xiang dari Song]] (宋襄公). Pada umumnya mereka masih mengakui kerajaan Zhou, tetapi beberapa ada yang sudah tidak mengirimkan upeti. |
|||
== |
== Perseteruan Qi dan Chu == |
||
⚫ | Dari lima negeri tersebut, ''negeri Qi'' dan ''negeri Chu'' adalah yang terkuat, dan ditakuti. Negeri Qi menguasai negeri-negeri kecil dibagian utara, dan [[negeri Chu]] menguasai negeri-negeri dibagian selatan. Cara penguasaan negeri Qi, dan Chu berbeda, negeri Qi menggunakan cara memberikan bantuan kepada negeri-negeri kecil lain seperti menyelesaikan politik dalam negeri orang lain ataupun mencegah negeri lain dari serangan musuh negeri itu, dan kemudian membuat perserikatan dengan menggunakan sistem "''menjunjung Dewan Kerajaan Zhou''" (pada puncaknya, perserikatan ini terdiri dari gabungan lebih dari 10 negeri),sedangkan negeri Chu menggunakan cara memberi terror, dan ketakutan melalui kekuatan pasukannya yang membuat negeri-negeri kecil gentar, ngeri, dan akhirnya takluk. Persaingan Qi - Chu semakin memuncak ketika kerjaan Zhou yang sebelumnya memihak negeri Qi kemudian berpindah pihak ke negeri Chu karena hasutan permaisuri kerajaan Zhou. Kerajaan Zhou juga mengajak beberapa negeri yang sebelumnya memihak negeri Qi untuk bergabung dengan negeri Chu, seperti negara The yang mempunyai letak wilayah di antara negeri Qi, dan Chu. |
||
⚫ | |||
== Kematian Adipati Huan membuat negeri Qi menjadi lemah == |
|||
Ketika kematian Adipati Huan dari Qi, kemudian negeri Qi menjadi lemah, juga terjadi perebuatan kekuasaan, dan negeri Song ingin merebut menjadi ''ketua raja-raja muda'' menggantikan negeri Qi, tetapi gagal karena negeri-negeri kecil masih mendukung negeri Chu. Pada akhirnya, negeri Chu karena sogokan negeri Zheng kemudian menyerang negeri Song, kemudian negeri Song meminta bantuan kepada negeri Qin yang saat itu menjadi negeri yang sangat kuat setelah terjadi pergantian Kaisar. Negeri Qin bergabung dengan ketiga negari besar lainnya (Qi,Jin,Song) dan mengalahkan Chu. |
|||
== Negeri Qin mengangkat diri menjadi Ketua perserikatan == |
|||
Setelah memukul mundur negeri Chu. Raja dari negeri Qin mengumpulkan negeri Qi,Jin,Song, dan 7 negeri-negeri kecil berkumpul di Kerajaan Zhou dengan maksud mengangkat dirinya menjadi pengganti raja Huan sebagai Ketua dari ''perserikatan raja-raja''. Saat itu [[negeri Zheng]] tidak hadir dalam pertemuan di ''kerajaan Zhou'', sehingga raja Qin marah, dan bersama-sama negeri Jin menyerang negeri Zheng. Zheng meminta bantuan kepada negeri Chu tetapi karena baru kalah perang, negeri Chu tidak mengirim pasukan bantuan. Akhirnya negeri Zheng menggunakan [[taktik adu domba]] dengan mengirimkan surat kepada negeri Jin bahwa negeri Jin, dan negeri Qin sekarang ini sama kuatnya, karena negeri Zheng dekat dengan negeri Qin, maka Zheng akan menjadi milik Qi, dan negeri Qi akan menjadi lebih besar, dan kuat, yang kemudian suatu waktu akan menyerang negeri Jin. Raja negeri Jin yang berhasil dihasut kemudian menarik pasukan kembali ke negerinya. Pada saat itu, negeri Chu mengirimkan surat perdamaian dengan negeri Qin. Setelah perdamaian antara 2 negeri paling besar pada saat itu yaitu Chu, dan Qin, perang-perang berikutnya tidak lagi dianggap dalam skala besar. Peperangan berlanjut sampai kepada masa "[[Zaman Negara-Negara Berperang]]" |
|||
== Tokoh - Tokoh == |
== Tokoh - Tokoh == |
||
*''' |
* '''Adipati Huan dari Qi''', Raja Muda yang paling besar pengaruhnya pada zaman ini dibanding Raja-raja muda lain. Dia berhasil menjadi ketua perserikatan raja-raja muda |
||
* '''Guan Zhong ''''''', penasehat militer negeri Qi |
|||
*'''Koan Tion'''g, penasihat dan ahli strategy negeri Cee. Namanya juga pernah disebutkan di cerita Samkok. |
|||
* '''Baili Xi''', perdana menteri negeri Qin |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[de:Zeit der Frühlings- und Herbstannalen]] |
|||
[[en:Spring and Autumn Period]] |
|||
[[es:Primaveras y Otoños]] |
|||
[[fi:Kevättä ja syksyä]] |
|||
[[fr:Période des Printemps et des Automnes]] |
|||
[[he:תקופת האביב והסתיו]] |
|||
[[ja:春秋時代]] |
|||
[[ko:춘추 시대]] |
|||
[[no:Vår- og høstannalenes tid]] |
|||
[[pt:Período dos Reinos Combatentes]] |
|||
[[tr:İlkbahar ve Sonbahar Dönemi]] |
|||
[[vi:Xuân Thu]] |
|||
[[zh:春秋时期]] |
Revisi per 31 Desember 2021 01.58
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Bagian dari seri artikel mengenai | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
ZAMAN KUNO | |||||||
Neolitikum ±8500 – ±2070 SM | |||||||
Tiga Maharaja dan Lima Kaisar ±6000 – ±4000 SM | |||||||
Dinasti Xia ±2070 – ±1600 SM | |||||||
Dinasti Shang ±1600 – ±1046 SM | |||||||
Dinasti Zhou ±1046 – 256 SM | |||||||
Zhou Barat ±1046 – 771 SM | |||||||
Zhou Timur 770 - 256 SM | |||||||
Zaman Musim Semi dan Gugur 770 - 476 SM | |||||||
Periode Negara Perang 476 - 221 SM | |||||||
ZAMAN KEKAISARAN | |||||||
Dinasti Qin 221–206 SM | |||||||
Dinasti Han 206 SM – 220 M | |||||||
Han Barat 206 SM – 8 M | |||||||
Dinasti Xin 8-23 | |||||||
Han Timur 23-220 | |||||||
Tiga Negara 220–280 | |||||||
Wei, Shu, dan Wu | |||||||
Dinasti Jin (晉) 265–420 | |||||||
Jin Barat (西晋) 265-316 | |||||||
Jin Timur (东晋) 317-420 |
Enam Belas Negara 304-439 | ||||||
Dinasti Selatan dan Utara 420–589 | |||||||
Dinasti Sui 581–618 | |||||||
Dinasti Tang 618–907 | |||||||
(Dinasti Zhou Kedua 690–705) | |||||||
Lima Dinasti dan Sepuluh Negara 907–960 |
Dinasti Liao 907–1125 | ||||||
Dinasti Song 960–1279 |
|||||||
Song Utara 960-1127 |
Xia Barat 1038-1227 | ||||||
Song Selatan 1127-1279 |
Jin (金) 1115-1234 |
||||||
Dinasti Yuan 1271–1368 | |||||||
Dinasti Ming 1368–1644 | |||||||
Dinasti Qing 1644–1911 | |||||||
ZAMAN MODERN | |||||||
Republik Tiongkok 1912–1949 di Tiongkok Daratan | |||||||
Republik Rakyat Tiongkok 1949–kini |
Republik Tiongkok di Taiwan 1949–kini di Taiwan | ||||||
Zaman Musim Semi, dan Gugur (Hanzi: 春秋時代, hanyu pinyin: chunqiu shidai, bahasa Inggris: Spring and Autumn Period) (770 SM - 476 SM) adalah sebuah zaman dalam penghujung Dinasti Zhou di Tiongkok. Zaman Musim Semi, dan Gugur mendapat namanya karena nama sebuah buku terkenal dari zaman itu Chun Qiu yang artinya "Musim Semi dan Gugur".
Permulaan
Zaman Musim Semi, dan Musim Gugur adalah sebuah kitab klasik yang ditulis oleh Kong Hu Cu yang masuk dalam kumpulan Wu Jing, dan terjadi pada masa Dinasti Zhou pada tahun 722 SM - 481 SM. Roman klasik ini juga biasa disebut Zaman Lima Raja Besar Chun Qiu, karena pada masa itu terdapat 5 raja besar yang saling mencari pengaruh, dan kekuatan, walaupun masih terdapat banyak negeri-negeri, dan bangsa-bangsa kecil (sekitar 40-an) yang pada akhirnya satu persatu ditaklukkan atau ditarik kesalah satu pihak yang kuat, kelima raja negeri besar itu adalah Adipati Huan dari Qi (齐桓公), Adipati Wen dari Jin (晋文公), Raja Zhuang dari Chu (楚庄王), Adipati Mu dari Qin (秦穆公), dan Adipati Xiang dari Song (宋襄公). Pada umumnya mereka masih mengakui kerajaan Zhou, tetapi beberapa ada yang sudah tidak mengirimkan upeti.
Perseteruan Qi dan Chu
Dari lima negeri tersebut, negeri Qi dan negeri Chu adalah yang terkuat, dan ditakuti. Negeri Qi menguasai negeri-negeri kecil dibagian utara, dan negeri Chu menguasai negeri-negeri dibagian selatan. Cara penguasaan negeri Qi, dan Chu berbeda, negeri Qi menggunakan cara memberikan bantuan kepada negeri-negeri kecil lain seperti menyelesaikan politik dalam negeri orang lain ataupun mencegah negeri lain dari serangan musuh negeri itu, dan kemudian membuat perserikatan dengan menggunakan sistem "menjunjung Dewan Kerajaan Zhou" (pada puncaknya, perserikatan ini terdiri dari gabungan lebih dari 10 negeri),sedangkan negeri Chu menggunakan cara memberi terror, dan ketakutan melalui kekuatan pasukannya yang membuat negeri-negeri kecil gentar, ngeri, dan akhirnya takluk. Persaingan Qi - Chu semakin memuncak ketika kerjaan Zhou yang sebelumnya memihak negeri Qi kemudian berpindah pihak ke negeri Chu karena hasutan permaisuri kerajaan Zhou. Kerajaan Zhou juga mengajak beberapa negeri yang sebelumnya memihak negeri Qi untuk bergabung dengan negeri Chu, seperti negara The yang mempunyai letak wilayah di antara negeri Qi, dan Chu.
Kematian Adipati Huan membuat negeri Qi menjadi lemah
Ketika kematian Adipati Huan dari Qi, kemudian negeri Qi menjadi lemah, juga terjadi perebuatan kekuasaan, dan negeri Song ingin merebut menjadi ketua raja-raja muda menggantikan negeri Qi, tetapi gagal karena negeri-negeri kecil masih mendukung negeri Chu. Pada akhirnya, negeri Chu karena sogokan negeri Zheng kemudian menyerang negeri Song, kemudian negeri Song meminta bantuan kepada negeri Qin yang saat itu menjadi negeri yang sangat kuat setelah terjadi pergantian Kaisar. Negeri Qin bergabung dengan ketiga negari besar lainnya (Qi,Jin,Song) dan mengalahkan Chu.
Negeri Qin mengangkat diri menjadi Ketua perserikatan
Setelah memukul mundur negeri Chu. Raja dari negeri Qin mengumpulkan negeri Qi,Jin,Song, dan 7 negeri-negeri kecil berkumpul di Kerajaan Zhou dengan maksud mengangkat dirinya menjadi pengganti raja Huan sebagai Ketua dari perserikatan raja-raja. Saat itu negeri Zheng tidak hadir dalam pertemuan di kerajaan Zhou, sehingga raja Qin marah, dan bersama-sama negeri Jin menyerang negeri Zheng. Zheng meminta bantuan kepada negeri Chu tetapi karena baru kalah perang, negeri Chu tidak mengirim pasukan bantuan. Akhirnya negeri Zheng menggunakan taktik adu domba dengan mengirimkan surat kepada negeri Jin bahwa negeri Jin, dan negeri Qin sekarang ini sama kuatnya, karena negeri Zheng dekat dengan negeri Qin, maka Zheng akan menjadi milik Qi, dan negeri Qi akan menjadi lebih besar, dan kuat, yang kemudian suatu waktu akan menyerang negeri Jin. Raja negeri Jin yang berhasil dihasut kemudian menarik pasukan kembali ke negerinya. Pada saat itu, negeri Chu mengirimkan surat perdamaian dengan negeri Qin. Setelah perdamaian antara 2 negeri paling besar pada saat itu yaitu Chu, dan Qin, perang-perang berikutnya tidak lagi dianggap dalam skala besar. Peperangan berlanjut sampai kepada masa "Zaman Negara-Negara Berperang"
Tokoh - Tokoh
- Adipati Huan dari Qi, Raja Muda yang paling besar pengaruhnya pada zaman ini dibanding Raja-raja muda lain. Dia berhasil menjadi ketua perserikatan raja-raja muda
- Guan Zhong '', penasehat militer negeri Qi
- Baili Xi, perdana menteri negeri Qin