Untaian Permata (geopolitik): Perbedaan antara revisi
baru |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Short description|strategi laut Tiongkok}} |
{{Short description|strategi laut Tiongkok}} |
||
'''Untaian Permata''' ({{lang-en|String of Pearls}}) adalah teori geopolitik tentang dugaan rencana Tiongkok di kawasan [[Samudra Hindia]].<ref>{{Cite web|url=https://www.pacforum.org/programs/pacific-forum/publications/issues-and-insights|title=Issues and Insights {{!}} Pacific Forum|website=www.pacforum.org|language=en|access-date=2018-12-22}}</ref> Istilah ini mengacu kepada sebaran fasilitas [[militer Tiongkok|militer]] dan komersial Tiongkok yang dihubungkan oleh [[jalur komunikasi laut]] dari [[Daratan Tiongkok]] ke [[Port Sudan]] di [[Tanduk Afrika]]. Jalur laut ini melintasi beberapa selat penting seperti [[Bab-el-Mandeb|Selat Mandeb]], [[Selat Malaka]], [[Selat Hormuz]], dan [[Selat Lombok]] dan pusat-pusat maritim strategis di [[Pakistan]], [[Sri Lanka]], [[Bangladesh]], [[Maladewa]], dan [[Somalia]]. |
'''Untaian Permata''' ({{lang-en|String of Pearls}}) adalah teori geopolitik tentang dugaan rencana Tiongkok di kawasan [[Samudra Hindia]].<ref>{{Cite web|url=https://www.pacforum.org/programs/pacific-forum/publications/issues-and-insights|title=Issues and Insights {{!}} Pacific Forum|website=www.pacforum.org|language=en|access-date=2018-12-22|archive-date=2018-12-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20181222173336/https://www.pacforum.org/programs/pacific-forum/publications/issues-and-insights|dead-url=yes}}</ref> Istilah ini mengacu kepada sebaran fasilitas [[militer Tiongkok|militer]] dan komersial Tiongkok yang dihubungkan oleh [[jalur komunikasi laut]] dari [[Daratan Tiongkok]] ke [[Port Sudan]] di [[Tanduk Afrika]]. Jalur laut ini melintasi beberapa selat penting seperti [[Bab-el-Mandeb|Selat Mandeb]], [[Selat Malaka]], [[Selat Hormuz]], dan [[Selat Lombok]] dan pusat-pusat maritim strategis di [[Pakistan]], [[Sri Lanka]], [[Bangladesh]], [[Maladewa]], dan [[Somalia]]. |
||
Banyak pengamat di India yang yakin bahwa Untaian Permata, [[Koridor Ekonomi Tiongkok–Pakistan]], dan sebagian [[Inisiatif Sabuk dan Jalan]] mengancam [[keamanan nasional]] India.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.indiatimes.com/news/india/here-is-all-you-should-know-about-string-of-pearls-china-s-policy-to-encircle-india-324315.html|title=Here Is All You Should Know About 'String Of Pearls', China's Policy To Encircle India|date=2017-06-22|website=indiatimes.com|language=en|access-date=2018-12-22}}</ref> Sistem ini akan mengepung India<ref name=":0" /> dan mengancam [[proyeksi kekuasaan]], perdagangan, dan [[integritas wilayah]]nya.<ref>{{Cite web|url=https://www.indiatoday.in/india/story/china-encircle-india-string-of-pearls-982930-2017-06-15|title=Can China really encircle India with its String of Pearls? The great game of Asia|last=DelhiJune 15|first=Prabhash K. Dutta New|last2=June 15|first2=2017UPDATED:|website=India Today|language=en|access-date=2018-12-22|last3=Ist|first3=2017 15:51}}</ref> Selain itu, dukungan Tiongkok untuk musuh bebuyutan India, Pakistan (lihat [[perang dan konflik India-Pakistan]]), sekaligus proyek [[Pelabuhan Gwadar]] dipandang sebagai suatu ancaman. India juga khawatir Tiongkok akan membangun [[pangkalan militer luar negeri|pangkalan militer laut luar negeri]] di Gwadar<ref name=":0" /> sehingga Tiongkok bisa melancarkan [[perang ekspedisi]] di kawasan Samudra Hindia.<ref>{{Cite web|url=https://eurasiantimes.com/india-aptly-countering-chinas-string-of-pearls-in-the-indian-ocean/|title=China's "String of Pearls" Resulted in India's 1st Loss at the Indian Ocean|last=Times|first=EurAsian|date=2018-03-31|website=EurAsian Times: Latest Asian, Middle-East, EurAsian, Indian News|language=en-US|access-date=2018-12-22}}</ref> India mulai mengambil berbagai macam tindakan untuk meredam persepsi ancaman tersebut.<ref name="TheWorld2" /> |
Banyak pengamat di India yang yakin bahwa Untaian Permata, [[Koridor Ekonomi Tiongkok–Pakistan]], dan sebagian [[Inisiatif Sabuk dan Jalan]] mengancam [[keamanan nasional]] India.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.indiatimes.com/news/india/here-is-all-you-should-know-about-string-of-pearls-china-s-policy-to-encircle-india-324315.html|title=Here Is All You Should Know About 'String Of Pearls', China's Policy To Encircle India|date=2017-06-22|website=indiatimes.com|language=en|access-date=2018-12-22}}</ref> Sistem ini akan mengepung India<ref name=":0" /> dan mengancam [[proyeksi kekuasaan]], perdagangan, dan [[integritas wilayah]]nya.<ref>{{Cite web|url=https://www.indiatoday.in/india/story/china-encircle-india-string-of-pearls-982930-2017-06-15|title=Can China really encircle India with its String of Pearls? The great game of Asia|last=DelhiJune 15|first=Prabhash K. Dutta New|last2=June 15|first2=2017UPDATED:|website=India Today|language=en|access-date=2018-12-22|last3=Ist|first3=2017 15:51}}</ref> Selain itu, dukungan Tiongkok untuk musuh bebuyutan India, Pakistan (lihat [[perang dan konflik India-Pakistan]]), sekaligus proyek [[Pelabuhan Gwadar]] dipandang sebagai suatu ancaman. India juga khawatir Tiongkok akan membangun [[pangkalan militer luar negeri|pangkalan militer laut luar negeri]] di Gwadar<ref name=":0" /> sehingga Tiongkok bisa melancarkan [[perang ekspedisi]] di kawasan Samudra Hindia.<ref>{{Cite web|url=https://eurasiantimes.com/india-aptly-countering-chinas-string-of-pearls-in-the-indian-ocean/|title=China's "String of Pearls" Resulted in India's 1st Loss at the Indian Ocean|last=Times|first=EurAsian|date=2018-03-31|website=EurAsian Times: Latest Asian, Middle-East, EurAsian, Indian News|language=en-US|access-date=2018-12-22}}</ref> India mulai mengambil berbagai macam tindakan untuk meredam persepsi ancaman tersebut.<ref name="TheWorld2" /> |
||
[[ |
[[Berkas:Collardeperlaschino.png|jmpl|500px|Peta Untaian Permata Tiongkok tahun 2012. Beberapa legenda keliru; #13 di peta seharusnya #15 di teks; #14 di peta seharusnya #13 di teks; #15 di peta seharusnya #14 di teks. {{Link language|es}}|alt=]] |
||
Sebagai konsep geopolitik, istilah ini pertama kali digunakan dalam laporan internal [[Departemen Pertahanan AS]] yang berjudul "Energy Futures in Asia".<ref name="WTimes">[http://www.washingtontimes.com/news/2005/jan/17/20050117-115550-1929r "China builds up strategic sea lanes"], ''[[The Washington Times]]'', Washington, 17 January 2005. Retrieved on 4 May 2013.</ref> Istilah ini juga populer dalam lingkup geopolitik dan kebijakan luar negeri India untuk menyoroti kekhawatiran India atas proyek-proyek [[Inisiatif Sabuk dan Jalan]] milik Tiongkok di seluruh Asia Selatan.<ref>{{cite book |
Sebagai konsep geopolitik, istilah ini pertama kali digunakan dalam laporan internal [[Departemen Pertahanan AS]] yang berjudul "Energy Futures in Asia".<ref name="WTimes">[http://www.washingtontimes.com/news/2005/jan/17/20050117-115550-1929r "China builds up strategic sea lanes"], ''[[The Washington Times]]'', Washington, 17 January 2005. Retrieved on 4 May 2013.</ref> Istilah ini juga populer dalam lingkup geopolitik dan kebijakan luar negeri India untuk menyoroti kekhawatiran India atas proyek-proyek [[Inisiatif Sabuk dan Jalan]] milik Tiongkok di seluruh Asia Selatan.<ref>{{cite book |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
}}</ref> Menurut [[European Union Institute for Security Studies|EUISS]], [[Dialog Keamanan Kuadrilateral]] (beranggotakan [[Amerika Serikat]], India, [[Australia]], dan [[Jepang]]) adalah respons langsung terhadap agresifnya kebijakan luar negeri dan keamanan Tiongkok di kawasan [[Indo-Pasifik]].<ref>https://www.iss.europa.eu/sites/default/files/EUISSFiles/Brief%203%20The%20Indo-Pacific_0.pdf</ref> |
}}</ref> Menurut [[European Union Institute for Security Studies|EUISS]], [[Dialog Keamanan Kuadrilateral]] (beranggotakan [[Amerika Serikat]], India, [[Australia]], dan [[Jepang]]) adalah respons langsung terhadap agresifnya kebijakan luar negeri dan keamanan Tiongkok di kawasan [[Indo-Pasifik]].<ref>https://www.iss.europa.eu/sites/default/files/EUISSFiles/Brief%203%20The%20Indo-Pacific_0.pdf</ref> |
||
Untaian Permata menunjukkan semakin besarnya pengaruh geopolitik Tiongkok melalui serangkaian upaya untuk menambah akses ke pelabuhan dan bandara, memperbesar dan mempercanggih militer, serta memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara mitra dagang.<ref name="Pehrson">Pehrson, Christopher J.[http://www.strategicstudiesinstitute.army.mil/pdffiles/PUB721.pdf ''String of Pearls: Meeting the Challenge of China's Rising Power Across the Asian Littoral.''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130220132545/http://www.strategicstudiesinstitute.army.mil/pdffiles/PUB721.pdf |date=2013-02-20 }}, "[[Carlisle Papers in Security Strategy]]", July 2006. Retrieved on 4 May 2013.</ref> Pemerintah Tiongkok bersikukuh bahwa strategi laut mereka sepenuhnya bersifat damai dan bertujuan melindungi kepentingan perdagangan kawasan.<ref name=":1">[http://www.bjreview.com.cn/quotes/txt/2009-04/23/content_192517.htm Hu: China Would Never Seek Hegemony], "[[Xinhua News Agency]]", Beijing, 23 April 2009. Retrieved on 4 May 2013.</ref> Perdana Menteri Tiongkok, [[Hu Jintao]]<ref name=":1" /> dan Xi Jinping,<ref>{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/2018/12/18/world/asia/xi-china-speech-takeaways.html|title=4 Takeaways from Xi Jinping’s Speech Defending Communist Party Control|last=Buckley|first=Chris|date=2018-12-18|work=The New York Times|access-date=2018-12-22|last2=Myers|first2=Steven Lee|language=en-US|issn=0362-4331}}</ref> sama-sama menegaskan bahwa Tiongkok tidak akan menjadi [[hegemoni|pihak dominan]] dalam hubungan luar negeri. Analisis ''[[The Economist]]'' tahun 2013 menunjukkan bahwa Tiongkok benar-benar berniat untuk berdagang.<ref>{{cite journal |url=https://www.economist.com/news/international/21579039-chinas-growing-empire-ports-abroad-mainly-about-trade-not-aggression-new-masters |title=China's growing empire of ports abroad is mainly about trade, not aggression |date=8 June 2013 |journal=The Economist |accessdate=5 November 2013}}</ref> Meski katanya aksi Tiongkok menciptakan [[dilema keamanan]] antara Tiongkok dan India di Samudra Hindia, pandangan ini dipersoalkan oleh sejumlah pengamat karena Tiongkok memiliki kelemahan strategis yang mendasar.<ref>{{cite journal|url=https://www.academia.edu/7698002|title=Beyond the String of Pearls: Is there really a Security Dilemma in the Indian Ocean?|author=David Brewster|date=|website=|archive-url=|archive-date=|dead-url=|access-date=11 August 2014}}</ref> |
|||
==Lihat pula== |
== Lihat pula == |
||
*[[Strategi Amerika Serikat di Asia]] |
* [[Strategi Amerika Serikat di Asia]] |
||
*[[Sembilan Garis Putus]] |
* [[Sembilan Garis Putus]] |
||
* [[Pangkalan Bantuan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di Djibouti]] |
* [[Pangkalan Bantuan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di Djibouti]] |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{reflist|2}} |
{{reflist|2}} |
||
{{Hubungan luar negeri Republik Rakyat Tiongkok}} |
{{Hubungan luar negeri Republik Rakyat Tiongkok}} |
||
[[ |
[[Kategori:Istilah geopolitik]] |
||
[[ |
[[Kategori:Samudra Hindia]] |
||
[[ |
[[Kategori:Keamanan internasional]] |
||
[[ |
[[Kategori:Geografi militer]] |
||
[[ |
[[Kategori:Doktrin militer]] |
||
[[ |
[[Kategori:Bantuan luar negeri Tiongkok]] |
Revisi terkini sejak 31 Januari 2022 07.31
Untaian Permata (bahasa Inggris: String of Pearls) adalah teori geopolitik tentang dugaan rencana Tiongkok di kawasan Samudra Hindia.[1] Istilah ini mengacu kepada sebaran fasilitas militer dan komersial Tiongkok yang dihubungkan oleh jalur komunikasi laut dari Daratan Tiongkok ke Port Sudan di Tanduk Afrika. Jalur laut ini melintasi beberapa selat penting seperti Selat Mandeb, Selat Malaka, Selat Hormuz, dan Selat Lombok dan pusat-pusat maritim strategis di Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh, Maladewa, dan Somalia.
Banyak pengamat di India yang yakin bahwa Untaian Permata, Koridor Ekonomi Tiongkok–Pakistan, dan sebagian Inisiatif Sabuk dan Jalan mengancam keamanan nasional India.[2] Sistem ini akan mengepung India[2] dan mengancam proyeksi kekuasaan, perdagangan, dan integritas wilayahnya.[3] Selain itu, dukungan Tiongkok untuk musuh bebuyutan India, Pakistan (lihat perang dan konflik India-Pakistan), sekaligus proyek Pelabuhan Gwadar dipandang sebagai suatu ancaman. India juga khawatir Tiongkok akan membangun pangkalan militer laut luar negeri di Gwadar[2] sehingga Tiongkok bisa melancarkan perang ekspedisi di kawasan Samudra Hindia.[4] India mulai mengambil berbagai macam tindakan untuk meredam persepsi ancaman tersebut.[5]
Sebagai konsep geopolitik, istilah ini pertama kali digunakan dalam laporan internal Departemen Pertahanan AS yang berjudul "Energy Futures in Asia".[6] Istilah ini juga populer dalam lingkup geopolitik dan kebijakan luar negeri India untuk menyoroti kekhawatiran India atas proyek-proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan milik Tiongkok di seluruh Asia Selatan.[7] Menurut EUISS, Dialog Keamanan Kuadrilateral (beranggotakan Amerika Serikat, India, Australia, dan Jepang) adalah respons langsung terhadap agresifnya kebijakan luar negeri dan keamanan Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik.[8]
Untaian Permata menunjukkan semakin besarnya pengaruh geopolitik Tiongkok melalui serangkaian upaya untuk menambah akses ke pelabuhan dan bandara, memperbesar dan mempercanggih militer, serta memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara mitra dagang.[9] Pemerintah Tiongkok bersikukuh bahwa strategi laut mereka sepenuhnya bersifat damai dan bertujuan melindungi kepentingan perdagangan kawasan.[10] Perdana Menteri Tiongkok, Hu Jintao[10] dan Xi Jinping,[11] sama-sama menegaskan bahwa Tiongkok tidak akan menjadi pihak dominan dalam hubungan luar negeri. Analisis The Economist tahun 2013 menunjukkan bahwa Tiongkok benar-benar berniat untuk berdagang.[12] Meski katanya aksi Tiongkok menciptakan dilema keamanan antara Tiongkok dan India di Samudra Hindia, pandangan ini dipersoalkan oleh sejumlah pengamat karena Tiongkok memiliki kelemahan strategis yang mendasar.[13]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Strategi Amerika Serikat di Asia
- Sembilan Garis Putus
- Pangkalan Bantuan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di Djibouti
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Issues and Insights | Pacific Forum". www.pacforum.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-22. Diakses tanggal 2018-12-22.
- ^ a b c "Here Is All You Should Know About 'String Of Pearls', China's Policy To Encircle India". indiatimes.com (dalam bahasa Inggris). 2017-06-22. Diakses tanggal 2018-12-22.
- ^ DelhiJune 15, Prabhash K. Dutta New; June 15, 2017UPDATED:; Ist, 2017 15:51. "Can China really encircle India with its String of Pearls? The great game of Asia". India Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-22.
- ^ Times, EurAsian (2018-03-31). "China's "String of Pearls" Resulted in India's 1st Loss at the Indian Ocean". EurAsian Times: Latest Asian, Middle-East, EurAsian, Indian News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-22.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaTheWorld2
- ^ "China builds up strategic sea lanes", The Washington Times, Washington, 17 January 2005. Retrieved on 4 May 2013.
- ^ C. Raja Mohan (2012-11-28). Sino-Indian Rivalry in the Indo-Pacific. Brookings Institution Press, 2012. ISBN 978-0870033063.
- ^ https://www.iss.europa.eu/sites/default/files/EUISSFiles/Brief%203%20The%20Indo-Pacific_0.pdf
- ^ Pehrson, Christopher J.String of Pearls: Meeting the Challenge of China's Rising Power Across the Asian Littoral. Diarsipkan 2013-02-20 di Wayback Machine., "Carlisle Papers in Security Strategy", July 2006. Retrieved on 4 May 2013.
- ^ a b Hu: China Would Never Seek Hegemony, "Xinhua News Agency", Beijing, 23 April 2009. Retrieved on 4 May 2013.
- ^ Buckley, Chris; Myers, Steven Lee (2018-12-18). "4 Takeaways from Xi Jinping's Speech Defending Communist Party Control". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2018-12-22.
- ^ "China's growing empire of ports abroad is mainly about trade, not aggression". The Economist. 8 June 2013. Diakses tanggal 5 November 2013.
- ^ David Brewster. "Beyond the String of Pearls: Is there really a Security Dilemma in the Indian Ocean?". Diakses tanggal 11 August 2014.