Lompat ke isi

Psamtik III: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Mengubah: it:Psammetico III
Mengganti Psamtik_III.jpg dengan File:Head_of_Osiris-E_10706_(Louvre_Museum).jpg (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: File renamed: Criterion 3 (obvious error) · Obvious err
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21: Baris 21:
}}
}}


'''Psamtik III''' (juga dieja '''Psammetichus''' atau '''Psammeticus''') adalah firaun terakhir [[dinasti keduapuluh enam Mesir|dinasti ke-26]] [[Mesir Kuno]] yang berkuasa dari tahun 526 SM hingga 525 SM. [[Herodotus]] menyatakan bahwa Psamtik hanya menguasai Mesir selama enam bulan, sebelum kerajaannya diserbu oleh Persia dibawah pimpinan Raja [[Cambyses II]].<ref>''The New Encyclopædia Britannica: Micropædia'', Vol.9 15th edition, 2003. hal.756</ref> Ia berhasil dikalahkan dalam pertempuran di [[Pelusium]]. Psamtik III melarikan diri ke Memphis, dan kemudian ditangkap. Firaun yang telah dijatuhkan itu lalu dibawa ke [[Susa]], dan selanjutnya dihukum mati.
'''Psamtik III''' (juga dieja '''Psammetichus''' atau '''Psammeticus''') adalah firaun terakhir [[dinasti keduapuluh enam Mesir|dinasti ke-26]] [[Mesir Kuno]] yang berkuasa dari tahun 526 SM hingga 525 SM. [[Herodotus]] menyatakan bahwa Psamtik hanya menguasai Mesir selama enam bulan, sebelum kerajaannya diserbu oleh Persia di bawah pimpinan Raja [[Cambyses II]].<ref>''The New Encyclopædia Britannica: Micropædia'', Vol.9 15th edition, 2003. hal.756</ref> Ia berhasil dikalahkan dalam pertempuran di [[Pelusium]]. Psamtik III melarikan diri ke Memphis, dan kemudian ditangkap. Firaun yang telah dijatuhkan itu lalu dibawa ke [[Susa]], dan selanjutnya dihukum mati.<ref name=britannica>''The New [[Encyclopædia Britannica]]: Micropædia'', Vol.9, 15th edition, 2003. p.756</ref>


== Catatan kaki ==
== Keluarga ==
Psamtik III adalah putra [[Amasis II]] dari salah satu istrinya, Ratu [[Tentkheta]]. Ia meneruskan tahta ayahnya sebagai firaun pada tahun [[526 SM]], ketika Amasis wafat setelah memerintah dengan sejahtera selama 44 tahun.<ref name=britannica/> Menurut Herodotus, Psamtik III mempunyai seorang putra yang bernama Amasis, juga seorang istri dan anak perempuan, keduanya tidak ditulis namanya dalam catatan sejarah.<ref name=herodotus>Herodotus. Historia. Buku III.</ref>

== Pemerintahan dan kejatuhan ==
[[Berkas:Head of Osiris-E 10706 (Louvre Museum).jpg|jmpl|130px|Kepala patung Psamtik III.]]
<!--{{further2|[[Battle of Pelusium (525 BC)]]}}-->
Psamtik memerintah Mesir tidak lebih dari enam bulan. Beberapa hari setelah dinobatkan, hujan turun di Thebes, suatu peristiwa langka yang membuat sejumlah orang Mesir ketakutan, karena menafsirkannya sebagai firasat buruk. Firaun muda dan tidak berpengalaman ini tidak berdaya menghadapi serangan [[kekaisaran Akhemeniyah|tentara Persia]]. Setelah pasukan Persia di bawah pimpinan [[Cambyses II]] telah melintasi padang gurun [[Sinai]] dengan bantuan orang [[Arab]], terjadi pertempuran sengit di dekat [[Pelusium]], sebuah kota perbatasan timur Mesir, pada musim semi tahun 525 SM.<ref name=britannica/> Tentara Mesir dikalahkan di Pelusium, ketika Psamtik dikhianati oleh salah seorang sekutunya, [[:en:Phanes of Halicarnassus|Phanes dari Halicarnas]]. Akibatnya, Psamtik dan tentaranya harus mundur ke [[Memphis, Mesir|Memphis]].<ref name=britannica/> Tentara Persia merebut kota itu setelah mengepung dalam waktu lama, dan Psamtik ditawan. Tidak lama kemudian, Cambyses memerintahkan hukuman mati publik atas 2000 penduduk terkemuka, termasuk salah satu putra raja.<ref name=britannica/>

== Pembuangan dan kematian ==
Menurut Herodotus, putri Psamtik dijadikan budak, putranya dihukum mati dan salah satu sahabat laki-lakinya dijadikan pengemis.<ref name=herodotus/> Mereka ini dibawa ke hadapannya untuk menguji reaksinya, dan ia hanya marah setelah melihat keadaan si pengemis. Psamtik III tidak dihukum mati, tetapi putranya dipotong-potong. Psamtik dipenjarakan dan dibawa ke Susa dalam keadaan dirantai. Mulanya ia diperlakukan dengan baik, tetapi kemudian Psamtik dilaporkan merencanakan pemberontakan terhadap Cambyses, sehingga dihukum dengan dipaksa meminum darah banteng, dan ini menyebabkan kematiannya.<ref name=herodotus/>

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.globalegyptianmuseum.org/detail.aspx?id=7709 Cartouche of Psammetichus]
* [http://www.globalegyptianmuseum.org/detail.aspx?id=7709 Cartouche of Psammetichus]
* [http://www.bostonleadershipbuilders.com/herodotus/book03.htm Herodotus histories]
* [http://www.bostonleadershipbuilders.com/herodotus/book03.htm Herodotus histories]
{{Penguasa Mesir Kuno}}


{{bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Psametik Iii}}
{{DEFAULTSORT:Psametik Iii}}

[[Kategori:Kematian 525 SM]]
[[Kategori:Kematian 525 SM]]
[[Kategori:Firaun Mesir]]
[[Kategori:Dinasti kedua puluh enam Mesir]]

[[ar:بسماتيك الثالث]]
[[de:Psammetich III.]]
[[en:Psamtik III]]
[[es:Psamético III]]
[[eu:Psametiko III.a]]
[[fi:Psametik III]]
[[fr:Psammétique III]]
[[hr:Psamtik III.]]
[[hu:III. Pszammetik]]
[[it:Psammetico III]]
[[nl:Psammetichus III]]
[[pl:Psametych III]]
[[pt:Psamético III]]
[[ru:Псамметих III]]
[[sh:Psametih III]]
[[sv:Psammetikus III]]
[[vi:Psametik III]]
[[yo:Psamtik III]]
[[zh:普萨美提克三世]]

Revisi terkini sejak 17 Agustus 2022 05.36

Psamtik III (juga dieja Psammetichus atau Psammeticus) adalah firaun terakhir dinasti ke-26 Mesir Kuno yang berkuasa dari tahun 526 SM hingga 525 SM. Herodotus menyatakan bahwa Psamtik hanya menguasai Mesir selama enam bulan, sebelum kerajaannya diserbu oleh Persia di bawah pimpinan Raja Cambyses II.[1] Ia berhasil dikalahkan dalam pertempuran di Pelusium. Psamtik III melarikan diri ke Memphis, dan kemudian ditangkap. Firaun yang telah dijatuhkan itu lalu dibawa ke Susa, dan selanjutnya dihukum mati.[2]

Psamtik III adalah putra Amasis II dari salah satu istrinya, Ratu Tentkheta. Ia meneruskan tahta ayahnya sebagai firaun pada tahun 526 SM, ketika Amasis wafat setelah memerintah dengan sejahtera selama 44 tahun.[2] Menurut Herodotus, Psamtik III mempunyai seorang putra yang bernama Amasis, juga seorang istri dan anak perempuan, keduanya tidak ditulis namanya dalam catatan sejarah.[3]

Pemerintahan dan kejatuhan

[sunting | sunting sumber]
Kepala patung Psamtik III.

Psamtik memerintah Mesir tidak lebih dari enam bulan. Beberapa hari setelah dinobatkan, hujan turun di Thebes, suatu peristiwa langka yang membuat sejumlah orang Mesir ketakutan, karena menafsirkannya sebagai firasat buruk. Firaun muda dan tidak berpengalaman ini tidak berdaya menghadapi serangan tentara Persia. Setelah pasukan Persia di bawah pimpinan Cambyses II telah melintasi padang gurun Sinai dengan bantuan orang Arab, terjadi pertempuran sengit di dekat Pelusium, sebuah kota perbatasan timur Mesir, pada musim semi tahun 525 SM.[2] Tentara Mesir dikalahkan di Pelusium, ketika Psamtik dikhianati oleh salah seorang sekutunya, Phanes dari Halicarnas. Akibatnya, Psamtik dan tentaranya harus mundur ke Memphis.[2] Tentara Persia merebut kota itu setelah mengepung dalam waktu lama, dan Psamtik ditawan. Tidak lama kemudian, Cambyses memerintahkan hukuman mati publik atas 2000 penduduk terkemuka, termasuk salah satu putra raja.[2]

Pembuangan dan kematian

[sunting | sunting sumber]

Menurut Herodotus, putri Psamtik dijadikan budak, putranya dihukum mati dan salah satu sahabat laki-lakinya dijadikan pengemis.[3] Mereka ini dibawa ke hadapannya untuk menguji reaksinya, dan ia hanya marah setelah melihat keadaan si pengemis. Psamtik III tidak dihukum mati, tetapi putranya dipotong-potong. Psamtik dipenjarakan dan dibawa ke Susa dalam keadaan dirantai. Mulanya ia diperlakukan dengan baik, tetapi kemudian Psamtik dilaporkan merencanakan pemberontakan terhadap Cambyses, sehingga dihukum dengan dipaksa meminum darah banteng, dan ini menyebabkan kematiannya.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ The New Encyclopædia Britannica: Micropædia, Vol.9 15th edition, 2003. hal.756
  2. ^ a b c d e The New Encyclopædia Britannica: Micropædia, Vol.9, 15th edition, 2003. p.756
  3. ^ a b c Herodotus. Historia. Buku III.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]