Lompat ke isi

Kitab Yoël: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 47 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q131643
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(26 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{for multi|tokoh Alkitab yang menjadi nama dari kitab ini|Yoël||Yoel (disambiguasi)}}
[[Image:Joel (Michelangelo).jpg|right|thumb|Lukisan Nabi Yoel karya [[Michelangelo]]]]
{{Perjanjian Lama|prophetic}}
{{Tanakh OT}}
[[Berkas:Joel (Michelangelo).jpg|ka|jmpl|Lukisan Nabi Yoël karya [[Michelangelo]]]]
'''Kitab Yoël''' adalah salah satu dari kumpulan kitab [[nabi-nabi kecil]] atau kedua belas nabi dalam [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Berisi Firman Tuhan yang datang kepada nabi [[Yoel]] bin Petuel.<ref name="Pilon"/> Tema besar kitab ini adalah: Hari Tuhan yang Besar dan Mengagumkan. Pemberitaan tentang Hari Tuhan oleh nabi [[Yoël]] bukanlah baru pertama kalinya diberitakan, sebelumnya sudah pernah diberitakan oleh nabi-nabi terdahulu seperti nabi [[Amos]].<ref name="Groenen"/> Kitab Yoel menceritakan tentang bencana yang menimpa umat [[Israel]] dan ajakan nabi Yoel kepada para imam dan seluruh umat untuk bertobat. Bencana alam merupakan pendahuluan sebelum datangnya Hari Tuhan atau akhir zaman.<ref name="Groenen"/>
'''Kitab Yoël'''<ref group="lower-alpha">Penggunaan huruf ''ë'' (huruf ''e'' dengan [[Diaresis|diaresis/trema]]) dimaksudkan untuk menandakan bahwa huruf ''o'' dan ''e'' merupakan dua [[Vokal|huruf vokal]] yang dilafalkan terpisah dan bukan merupakan huruf [[diftong]] ''oe'' dalam [[Ejaan Van Ophuijsen|ejaan lama]] yang dilafalkan sama dengan huruf ''u'' dalam [[Ejaan Bahasa Indonesia|ejaan baru]].</ref> atau '''Kitab Yoel''' (disingkat '''Yoël'''; akronim '''Yl.''') merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok [[kitab-kitab kenabian]] dan khususnya dalam kelompok [[nabi-nabi kecil]] pada [[Perjanjian Lama]] di dalam [[Alkitab]] [[Kristen]]. Dalam [[Tanakh]] atau [[Alkitab Ibrani]], kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "[[Nabi-nabi kecil|Dua Belas Nabi]]", yang termasuk dalam kelompok [[Nevi'im]], atau yang lebih tepatnya dalam kelompok [[Nevi'im|nabi-nabi akhir]].


== Pengarang/Narasumber ==
== Nama ==
Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu [[Yoël|Yoël bin Petuel]], nabi [[Orang Yahudi|Yahudi]] yang diperkirakan hidup jauh setelah pembuangan ke Babel, tepatnya pada abad ke-5 SM saat [[Yudea]] menjadi provinsi di bawah [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Persia Akhemeniyah]]. Nama "Yoël" sendiri merupakan serapan dari kata dalam bahasa {{lang-he|יוֹאֵל}} (''Yoel''), yang diperkirakan merupakan gabungan dari nama Allah יה ([[Nama Allah (Ibrani)|Yah]]) dan kata אֵל (''el'', <small>har.</small> "[[Allah (Kristen)|Allah]]/Tuhan"). Oleh karena itu, nama tersebut kemungkinan berarti "[[Yahweh]] adalah Allah" atau "yang baginya Yahweh adalah Allah".<ref name="biblecommenter.com">{{cite web|url=http://jfb.biblecommenter.com/joel/1.htm|title=Commentary by A. R. Faussett|website=Jfb.biblecommenter.com|access-date=26 August 2017|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20090426084141/http://jfb.biblecommenter.com/joel/1.htm|archive-date=26 April 2009}}</ref>
Kitab ini diyakini ditulis oleh Nabi [[Yoël]] atau pengikutnya yang mencatat nubuat yang diterima nabi itu dari Tuhan. Yoel adalah seorang nabi yang bernubuat di tanah [[Yehuda]] tepatnya di pusat kota [[Yerusalem]]. Nama Yoel sendiri adalah nama yang umum di [[Israel]] yang artinya [[Tuhan]] (="Yah" dari "[[YHWH]]") adalah [[Allah]] (="El"). Ia dikenal sebagai nabi kultis oleh karena ia bertugas di sekitar [[Bait Allah (Yerusalem)|Bait Allah]].<ref name="Pilon"> P.K Pilon. 2009. ''Tafsiran Alkitab: Kitab Yoel''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 2.</ref> Ia banyak menekankan pada upacara imamat dan berbagai perayaan keagamaan.<ref name="LaSor"> W.S LaSor, Hubbard, F.W Bush. 2005. ''Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 354.</ref> Yoel memperkenalkan dirinya sebagai "bin Petuel"<ref>{{Alkitab|Yoel 1:1}}</ref> atau anak Petuel.<ref name="LaSor"/>


== Waktu Penulisan ==
== Isi ==
Kitab ini berisi nubuat-nubuat yang datang kepada nabi [[Yoël]] bin Petuel.<ref name="Pilon"/> Tema besar kitab ini adalah: Hari Tuhan yang Besar dan Mengagumkan. Pemberitaan tentang Hari Tuhan oleh nabi [[Yoël]] bukanlah baru pertama kalinya diberitakan, sebelumnya sudah pernah diberitakan oleh nabi-nabi terdahulu seperti nabi [[Amos]].<ref name="Groenen"/> Kitab Yoël menceritakan tentang bencana yang menimpa umat [[Israel]] dan ajakan nabi Yoël kepada para imam dan seluruh umat untuk bertobat. Bencana alam merupakan pendahuluan sebelum datangnya Hari Tuhan atau akhir zaman.<ref name="Groenen"/>
Tidak ada keterangan apapun mengenai waktu penulisan kitab Yoel, karena kitab ini tidak menyebutkan raja atau peristiwa bersejarah yang diketahui tanggalnya, sehingga untuk menetapkan waktu harus dengan memperhatikan isi kitabnya.


Struktur dari Kitab Yoël terbagi sebagai berikut:<ref name="Bergant">Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.</ref>
Ada yang beranggapan bahwa berita Yoel terjadi sementara masa awal pemerintahan Raja Yoas (835-830 SM) yang naik takhta Yehuda pada usia 7 tahun<ref>{{Alkitab|2Raj 11:21}}</ref> dan tetap berada di bawah perwalian [[Imam Besar Yahudi|imam besar]] Yoyada selama ia di bawah umur; situasi itu mungkin menjelaskan keunggulan para imam dalam kitab ini dan tidak adanya acuan kepada raja. Tema nubuat dan gaya sastra Yoel lebih dekat dengan nabi-nabi [[abad ke-8 SM]], [[Amos]], [[Mikha]], dan [[Yesaya]] daripada dengan nabi-nabi pasca-pembuangan seperti [[Hagai]], [[Zakharia]] dan [[Maleakhi]]. Semua fakta ini dan beberapa fakta lainnya cenderung mengarah pada [[abad ke-9 SM]] sebagai latar belakang kitab ini.
* Bagian pertama: Tulah Belalang ({{Alkitab|Yoel 1:1-2:17}})
*# {{Alkitab|Yoel 1:1-4}}, tentang kerusakan yang ditimbulkan belalang.
*# {{Alkitab|Yoel 1:5-20}}, berisi seruan nabi Yoël untuk meratap.
*# {{Alkitab|Yoel 2:1-11}}, tentang tanda akan bahaya besar.
*# {{Alkitab|Yoel 2:12-17}}, berisi ajakan kepada umat agar bertobat.


* Bagian kedua: Jawaban Tuhan kepada Israel dan segala bangsa ({{Alkitab|Yoel 2:18-3:21}})
Ada juga yang beranggapan bahwa pelayanan Yoel terjadi setelah orang Yahudi dari [[pembuangan ke Babel]] kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci (~ 510-400 SM). Pada waktu ini tidak ada raja di Yehuda dan para pemimpin rohani yang terkemuka adalah imam. Sejumlah pertimbangan yang mendukung:<ref name="Pilon"/>
*# {{Alkitab|Yoel 2:18-27}}, tentang belas kasih Tuhan pada umat.
# Peristiwa penyerakan yang disebutkan dalam Yoel 3:1-3 menandakan bahwa zaman pembuangan telah terjadi.
*# {{Alkitab|Yoel 2:28-32}}, tentang berkat bagi umat.
# Keadaan umat yang digambarkkan lebih menunjukkan umat pada masa setelah pembuangan. Tidak disebutkan sama sekali tentang raja-raja. Umat dipimpin oleh para tua-tua (Yoel 1:2; 1:14) dan para imam.
*# {{Alkitab|Yoel 3:1-17}}, berisi tentang penghakiman segala bangsa.
# Pokok-pokok eskatologis yang disampaikan sangat khas dari zaman setelah pembuangan.
*# {{Alkitab|Yoel 3:18-21}}, tentang kehadiran Tuhan di Yerusalem.
==Teks==
*Ada 3 naskah sumber utama Kitab Yoel: [[Teks Masoret|Masoretik]], [[Septuaginta]] dan [[Gulungan Laut Mati]].
== Struktur Kitab Yoel ==
Struktur dari Kitab Yoel terbagi sebagai berikut:<ref name="Bergant"> Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.</ref>
*Bagian pertama: Tulah Belalang ({{Alkitab|Yoel 1:1-2:17}})
# Pasal 1:1-4, tentang kerusakan yang ditimbulkan belalang.
# Pasal 1:5-20, berisi seruan nabi Yoel untuk meratap.
# Pasal 2:1-11, tentang tanda akan bahaya besar.
# Pasal 2:12-17, berisi ajakan kepada umat agar bertobat.


=== Deskripsi ===
*Bagian kedua: Jawaban Tuhan kepada Israel dan segala bangsa ({{Alkitab|Yoel 2:18-3:21}})
==== Bencana di Israel ====
# Pasal 2:18-27, tentang belas kasih Tuhan pada umat.
Nabi Yoël menyerukan tentang bencana alam yang akan menimpa Israel yaitu munculnya kawanan belalang yang memakan habis tumbuhan di seluruh penjuru negeri.<ref name="Groenen">C.Groenen. 1992. ''Pengantar ke dalam Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 303.</ref> Akibatnya, terjadi kelaparan hebat yang mengancam pelaksanaan ibadat korban ({{Alkitab|Yoel 1:2-5; 2:1-11}}).<ref name="Groenen"/> Disusul dengan datangnya musim kemarau yang panjang sehingga membuat tanah kering dan mematikan kehidupan tumbuhan dan hewan ({{Alkitab|Yoel 1:9-12; 16-20}}).<ref name="Groenen"/> Bagi nabi Yoël, semua bencana tersebut menandakan bahwa umat dan bangsa-bangsa yang lain akan segera mendapatkan penghakiman dari Allah.<ref name="LaSor"/>
# Pasal 2:28-32, tentang berkat bagi umat.
Datangnya belalang dan bencana kekeringan menjadi pertanda akan kedatangan hari Tuhan yang menakutkan seperti yang diberitakan oleh nabi [[Amos]] ({{Alkitab|Amos 5:18-20}}) dan [[Zefanya]] ({{Alkitab|Zefanya 1:7; 14-18}}).<ref name="LaSor"/>
# Pasal 3:1-17, berisi tentang penghakiman segala bangsa.
# Pasal 3:18-21, tentang kehadiran Tuhan di Yerusalem.


== Isi Pemberitaan==
==== Hari Tuhan ====
Kedatangan hari Tuhan ditandai dengan munculnya belalang perusak yang mengancam kota [[Yerusalem]] dan tanah [[Yehuda]].<ref name="Pilon"/> Ini membuktikan bahwa umat belum menyadari kedatangan [[Hari Tuhan]] yang benar-benar akan terjadi sehingga mereka diajak untuk berbalik kembali kepada Allah melalui pertobatan dengan sungguh-sungguh.<ref name="Pilon"/> Walaupun pada bagian awal kitab ini digambarkan keadaan umat dan seluruh kota berada di ambang kehancuran tetapi pada penjelasan tentang Hari Tuhan menegaskan bahwa penghakiman akhir itu pun akan tiba juga.<ref name="Stuart">{en} Douglas Stuart. 1987. ''Word Bbiblical Commentary vol 31:Hosea-Jonah''. Texas: Word Book Publisher. Hlm 271.</ref> Orang-orang yang beriman pada Tuhan tidak akan menerima penghukuman sedangkan mereka yang melawan kehendak-Nya akan dihukum.<ref name="Stuart"/> Uniknya dalam kitab Yoël, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat.<ref name="Pilon"/> Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.<ref name="Pilon"/>
=== Tentang Bencana di Israel ===
Nabi Yoel menyerukan tentang bencana alam yang akan menimpa Israel yaitu munculnya kawanan belalang yang memakan habis tumbuhan di seluruh penjuru negeri.<ref name="Groenen"> C.Groenen. 1992. ''Pengantar ke dalam Perjanjian Lama''. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 303.</ref> Akibatnya, terjadi kelaparan hebat yang mengancam pelaksanaan ibadat korban (Yoel 1:2-5; 2:1-11).<ref name="Groenen"/> Disusul dengan datangnya musim kemarau yang panjang sehingga membuat tanah kering dan mematikan kehidupan tumbuhan dan hewan (Yoel 1:9-12; 16-20).<ref name="Groenen"/> Bagi nabi Yoel, semua bencana tersebut menandakan bahwa umat dan bangsa-bangsa yang lain akan segera mendapatkan penghakiman dari Allah.<ref name="LaSor"/>
Datangnya belalang dan bencana kekeringan menjadi pertanda akan kedatangan hari Tuhan yang menakutkan seperti yang diberitakan oleh nabi [[Amos]] (Amos 5:18-20) dan [[Zefanya]] (Zefanya 1:7; 14-18).<ref name="LaSor"/>


=== Tentang Hari Tuhan ===
=== Struktur ===
==== Pasal 1 ====
Kedatangan hari Tuhan ditandai dengan munculnya belalang perusak yang mengancam kota [[Yerusalem]] dan tanah [[Yehuda]].<ref name="Pilon"/> Ini membuktikan bahwa umat belum menyadari kedatangan [[Hari Tuhan]] yang benar-benar akan terjadi sehingga mereka diajak untuk berbalik kembali kepada Allah melalui pertobatan dengan sungguh-sungguh.<ref name="Pilon"/> Walaupun pada bagian awal kitab ini digambarkan keadaan umat dan seluruh kota berada di ambang kehancuran tetapi pada penjelasan tentang Hari Tuhan menegaskan bahwa penghakiman akhir itu pun akan tiba juga.<ref name="Stuart">{en} Douglas Stuart. 1987. ''Word Bbiblical Commentary vol 31:Hosea-Jonah''. Texas: Word Book Publisher. Hlm 271.</ref> Orang-orang yang beriman pada Tuhan tidak akan menerima penghukuman sedangkan mereka yang melawan kehendak-Nya akan dihukum.<ref name="Stuart"/> Uniknya dalam kitab Yoel, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat.<ref name="Pilon"/> Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.<ref name="Pilon"/>
* Pasal ini terdiri dari 20 ayat, diawali dengan judul yang mengandung identitas nabi [[Yoël]]: "Firman TUHAN yang datang kepada Yoël bin Petuel."({{Alkitab|Yoel 1:1}}) dan berpusat pada "Tulah belalang sebagai hukuman TUHAN" yang berlanjut sampai [[Yoël 2|pasal 2 ayat 11]].
* Struktur:<ref name="Bergant"/>
*# {{Alkitab|Yoel 1:1}} = Judul
*# {{Alkitab|Yoel 1:2-4}} tentang kerusakan yang ditimbulkan belalang.
*# {{Alkitab|Yoel 1:5-20}} berisi seruan nabi Yoël untuk meratap


==Analisa==
==== Pasal 2 ====
* Pasal ini terdiri dari 32 ayat, berpusat pada "Tulah belalang sebagai hukuman TUHAN" yang dimulai dari [[Yoël 1|pasal 1 ayat 2]] serta belas kasih Tuhan bagi umat-Nya.
Banyaknya acuan ke Sion dan pelayanan di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi kepada Yehuda dan Yerusalem. Keakrabannya dengan imam-imam menyebabkan beberapa orang mengira bahwa dia seorang nabi "imam" (bd. Yer 28:1,5) yang mengucapkan firman Tuhan yang sejati.
* Struktur:<ref name="Bergant"/>
*# {{Alkitab|Yoel 2:1-11}} tentang tanda akan bahaya besar.
*# {{Alkitab|Yoel 2:12-17}} berisi ajakan kepada umat agar bertobat.
*# {{Alkitab|Yoel 2:18-27}} tentang belas kasih Tuhan pada umat.
*# {{Alkitab|Yoel 2:28-32}} tentang berkat bagi umat


==== Pasal 3 ====
Peristiwa langsung yang mengakibatkan penulisan kitab ini ialah serbuan belalang dan musim kering yang hebat, perpaduan yang menghancurkan hampir setiap lapisan masyarakat Yehuda. Kemampuan wabah belalang untuk melahap segala sesuatu yang hijau seluas beberapa mil persegi cukup sering terjadi di wilayah itu pada zaman dahulu dan sekarang.
* Pasal ini terdiri dari 21 ayat yang berpusat pada hukuman TUHAN atas musuh-musuh Israel dan berkat untuk umat Tuhan.
Lima ciri utama menandai kitab ini.
* Struktur:<ref name="Bergant"/>
(1) Kitab ini menjadi salah satu adikarya sastra yang terindah dalam PL.
*# {{Alkitab|Yoel 3:1-17}} berisi tentang penghakiman segala bangsa.
(2) Kitab ini berisi nubuat PL yang paling terkemuka tentang pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada hari Pentakosta.
*# {{Alkitab|Yoel 3:18-21}} tentang kehadiran Tuhan di Yerusalem.
(3) Kitab ini mencatat banyak malapetaka nasional -- bencana belalang, kekeringan dan kelaparan, kebakaran, serbuan pasukan asing, bencana-bencana di langit -- sebagai hukuman Allah atas kemerosotan rohani dan moral.
(4) Kitab ini menekankan bahwa Allah kadang-kadang bekerja secara berdaulat di dalam sejarah melalui bencana-bencana alam dan serbuan pasukan supaya mendatangkan pertobatan, kebangunan rohani dan penebusan.
(5) Kitab ini memperagakan seorang pengkhotbah kenabian yang, karena hubungannya dekat dengan Allah dan keunggulan rohani, dapat memanggil umat Allah secara meyakinkan untuk bertobat sebagai bangsa pada masa krisis dalam sejarah mereka dan menghasilkan hal-hal positif melalui pertobatan itu.


== Naskah sumber ==
==Penggenapan Dalam Perjanjian Baru==
* [[Naskah Masorah]] (bahasa Ibrani, abad ke-10 M)
Beberapa ayat kitab Yoel sangat menyumbang kepada berita [[Perjanjian Baru]].
* [[Septuaginta]] ([[bahasa Yunani]]; abad ke-3 SM)
# Nubuat tentang kedatangan Roh Kudus (Yoel 2:28-32) secara khusus dikutip Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (Kis 2:16-21), setelah Roh Kudus turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja mula-mula dengan manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam bahasa roh, bernubuat, dan memuji Allah (Kis 2:4,6-8,11,17-18).
* [[Naskah Laut Mati]] (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama:<ref>{{Cite web |url=http://downloads.thewaytoyahuweh.com/pdf.php |title=Transkrip Naskah Laut Mati |access-date=2013-05-13 |archive-date=2013-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130630013406/http://downloads.thewaytoyahuweh.com/pdf.php |dead-url=yes }}</ref>
# Ajakan Petrus kepada banyak orang yang berkumpul pada hari raya Yahudi itu mengenai perlunya berseru kepada nama Tuhan dan menerima keselamatan telah diilhami (sebagian) oleh apa yang dikatakan Yoel (Yoel 2:32; Yoel 3:14, lih. Kis 2:21,37-41); Paulus juga mengutip ayat yang sama dari Yoel (lih Rom 10:13).
** 4Q78<sup>c</sup> (4QXII<sup>c</sup>)
# Tanda-tanda apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoel akan terjadi pada akhir zaman (Yoel 2:30-31) bukan saja dikutip oleh Petrus (Kis 2:19-20) tetapi juga diacu oleh Yesus (mis. Mat 24:29) dan Yohanes di Patmos (Wahyu 6:12-14).
** 4Q82<sup>g</sup> (4QXII</sup>g</sup>)
# Nubuat Yoel tentang penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di Lembah Yosafat (Yoel 3:2,12-14) dikembangkan lebih jauh dalam kitab terakhir di Alkitab (Wahyu 14:18-20; Wahyu 16:12-16; Wahyu 19:19-21; Wahyu 20:7-9).
** Wadi Murabba’at Minor Prophets (MurXII)


== Kepengarangan ==
Ada unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoel oleh Perjanjian Baru ini. Karunia-karunia Roh yang mulai mengalir melalui umat Allah pada hari Pentakosta masih tersedia bagi orang percaya hari ini (bd.1Kor 12:1-14:40). Demikian pula, ayat-ayat yang langsung mendahului nubuat Yoel tentang Roh Kudus (yaitu gambaran masa menuai dari hujan musim gugur dan musim semi, Yoel 2:23-27) dan ayat-ayat setelah itu (yaitu tanda-tanda di langit pada akhir zaman, Yoel 2:30-32) menunjukkan bahwa nubuat tentang pencurahan Roh Kudus (Yoel 2:28-29) mencakup bukan hanya hujan awal Roh Kudus pada hari Pentakosta, tetapi juga pencurahan akhir Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada akhir zaman.<ref name="Stuart"/> Uniknya dalam kitab Yoel, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat.<ref name="Pilon"/> Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.<ref name="Pilon"/>
Kitab ini diyakini ditulis oleh [[Yoël]] atau pengikutnya yang mencatat nubuat yang diterima nabi itu dari Tuhan. Yoël adalah seorang nabi yang bernubuat di tanah [[Yehuda]] tepatnya di pusat kota [[Yerusalem]]. Nama Yoël sendiri adalah nama yang umum di [[Israel]] yang artinya [[Tuhan]] (="Yah" dari "[[YHWH]]") adalah [[Allah]] (="El"). Ia dikenal sebagai nabi kultis oleh karena ia bertugas di sekitar [[Bait Allah (Yerusalem)|Bait Allah]].<ref name="Pilon">P.K Pilon. 2009. ''Tafsiran Alkitab: Kitab Yoël''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 2.</ref> Ia banyak menekankan pada upacara imamat dan berbagai perayaan keagamaan.<ref name="LaSor">W.S LaSor, Hubbard, F.W Bush. 2005. ''Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 354.</ref> Yoël memperkenalkan dirinya sebagai "bin Petuel"<ref>{{Alkitab|Yoel 1:1}}</ref> atau anak Petuel.<ref name="LaSor"/>


Tidak ada keterangan apapun mengenai waktu penulisan kitab Yoël, karena kitab ini tidak menyebutkan raja atau peristiwa bersejarah yang diketahui tanggalnya, sehingga untuk menetapkan waktu harus dengan memperhatikan isi kitabnya.
== Pasal 1 ==
* Pasal ini terdiri dari 20 ayat, diawali dengan judul yang mengandung identitas nabi [[Yoel]]: "Firman TUHAN yang datang kepada Yoel bin Petuel."({{Alkitab|Yoel 1:1}}) dan berpusat pada "Tulah belalang sebagai hukuman TUHAN" yang berlanjut sampai [[Yoel 2|pasal 2 ayat 11]].
* Struktur:<ref name="Bergant"/>
# {{Alkitab|Yoel 1:1}} = Judul
# {{Alkitab|Yoel 1:2-4}} tentang kerusakan yang ditimbulkan belalang.
# {{Alkitab|Yoel 1:5-20}} berisi seruan nabi Yoel untuk meratap


Ada yang beranggapan bahwa berita Yoël terjadi sementara masa awal pemerintahan Raja Yoas (835-830 SM) yang naik takhta Yehuda pada usia 7 tahun<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 11:21}}</ref> dan tetap berada di bawah perwalian [[Imam Besar Yahudi|imam besar]] Yoyada selama ia di bawah umur; situasi itu mungkin menjelaskan keunggulan para imam dalam kitab ini dan tidak adanya acuan kepada raja. Tema nubuat dan gaya sastra Yoël lebih dekat dengan nabi-nabi [[abad ke-8 SM]], [[Amos]], [[Mikha]], dan [[Yesaya]] daripada dengan nabi-nabi pasca-pembuangan seperti [[Hagai]], [[Zakharia]] dan [[Maleakhi]]. Semua fakta ini dan beberapa fakta lainnya cenderung mengarah pada [[abad ke-9 SM]] sebagai latar belakang kitab ini.
== Pasal 2 ==
* Pasal ini terdiri dari 32 ayat, berpusat pada "Tulah belalang sebagai hukuman TUHAN" yang dimulai dari [[Yoel 1|pasal 1 ayat 2]] serta belas kasih Tuhan bagi umat-Nya.
* Struktur:<ref name="Bergant"/>
# {{Alkitab|Yoel 2:1-11}} tentang tanda akan bahaya besar.
# {{Alkitab|Yoel 2:12-17}} berisi ajakan kepada umat agar bertobat.
# {{Alkitab|Yoel 2:18-27}} tentang belas kasih Tuhan pada umat.
# {{Alkitab|Yoel 2:28-32}} tentang berkat bagi umat


Ada juga yang beranggapan bahwa pelayanan Yoël terjadi setelah orang Yahudi dari [[pembuangan ke Babel]] kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci (~ 510-400 SM). Pada waktu ini tidak ada raja di Yehuda dan para pemimpin rohani yang terkemuka adalah imam. Sejumlah pertimbangan yang mendukung:<ref name="Pilon"/>
== Pasal 3 ==
# Peristiwa penyerakan yang disebutkan dalam {{Alkitab|Yoel 3:1-3}} menandakan bahwa zaman pembuangan telah terjadi.
* Pasal ini terdiri dari 21 ayat yang berpusat pada hukuman TUHAN atas musuh-musuh Israel dan berkat untuk umat Tuhan.
# Keadaan umat yang digambarkkan lebih menunjukkan umat pada masa setelah pembuangan. Tidak disebutkan sama sekali tentang raja-raja. Umat dipimpin oleh para tua-tua ({{Alkitab|Yoel 1:2; 1:14}}) dan para imam.
* Struktur:<ref name="Bergant"/>
# Pokok-pokok eskatologis yang disampaikan sangat khas dari zaman setelah pembuangan.
# {{Alkitab|Yoel 3:1-17}} berisi tentang penghakiman segala bangsa.

# {{Alkitab|Yoel 3:18-21}} tentang kehadiran Tuhan di Yerusalem.
== Perikop ==
Judul [[perikop]] dalam Kitab Yoël menurut [[Alkitab Terjemahan Baru]] oleh [[Lembaga Alkitab Indonesia|LAI]] adalah sebagai berikut.
;Hukuman bencana di [[Kerajaan Yehuda|Israel]]
* Judul (1:1)
* Tulah [[belalang]] sebagai hukuman [[Yahweh|T<small>UHAN</small>]] (1:2 – 2:11)
* Seruan untuk [[Pertobatan|bertobat]] (2:12–17)
;Janji berkat untuk umat Israel dan hukuman bagi musuh-musuhnya
* Janji T<small>UHAN</small> kepada bangsa yang bertobat (2:18–27)
* Hari T<small>UHAN</small> (2:28–32)
* Hukuman atas musuh-musuh [[Suku Israel|Israel]] (3:1–8)
* Berkat untuk umat T<small>UHAN</small> (3:9–21)

== Analisis ==
Banyaknya acuan ke Sion dan pelayanan di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi kepada Yehuda dan Yerusalem. Keakrabannya dengan imam-imam menyebabkan beberapa orang mengira bahwa dia seorang nabi "imam" (bandingkan {{Alkitab|Yeremia 28:1,5}}) yang mengucapkan firman Tuhan yang sejati.

Peristiwa langsung yang mengakibatkan penulisan kitab ini ialah serbuan belalang dan musim kering yang hebat, perpaduan yang menghancurkan hampir setiap lapisan masyarakat Yehuda. Kemampuan wabah belalang untuk melahap segala sesuatu yang hijau seluas beberapa mil persegi cukup sering terjadi di wilayah itu pada zaman dahulu dan sekarang.
Lima ciri utama menandai kitab ini.
# Kitab ini menjadi salah satu adikarya sastra yang terindah dalam PL.
# Kitab ini berisi nubuat PL yang paling terkemuka tentang pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada hari Pentakosta.
# Kitab ini mencatat banyak malapetaka nasional—bencana belalang, kekeringan dan kelaparan, kebakaran, serbuan pasukan asing, bencana-bencana di langit—sebagai hukuman Allah atas kemerosotan rohani dan moral.
# Kitab ini menekankan bahwa Allah kadang-kadang bekerja secara berdaulat di dalam sejarah melalui bencana-bencana alam dan serbuan pasukan supaya mendatangkan pertobatan, kebangunan rohani dan penebusan.
# Kitab ini memperagakan seorang pengkhotbah kenabian yang, karena hubungannya dekat dengan Allah dan keunggulan rohani, dapat memanggil umat Allah secara meyakinkan untuk bertobat sebagai bangsa pada masa krisis dalam sejarah mereka dan menghasilkan hal-hal positif melalui pertobatan itu.

== Hubungan dengan Perjanjian Baru ==
Beberapa ayat kitab Yoël sangat menyumbang kepada berita [[Perjanjian Baru]].
# Nubuat tentang kedatangan Roh Kudus ({{Alkitab|Yoel 2:28-32}}) secara khusus dikutip Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (Kis 2:16-21), setelah Roh Kudus turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja mula-mula dengan manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam bahasa roh, bernubuat, dan memuji Allah ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 2:4,6-8,11,17-18}}).
# Ajakan Petrus kepada banyak orang yang berkumpul pada hari raya Yahudi itu mengenai perlunya berseru kepada nama Tuhan dan menerima keselamatan telah diilhami (sebagian) oleh apa yang dikatakan Yoël ({{Alkitab|Yoel 2:32}}; {{Alkitab|Yoel 3:14}}, lihat {{Alkitab|Kisah Pra Rasul 2:21,37-41}}); Paulus juga mengutip ayat yang sama dari Yoël (lihat {{Alkitab|Roma 10:13}}).
# Tanda-tanda apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoël akan terjadi pada akhir zaman ({{Alkitab|Yoel 2:30-31}}) bukan saja dikutip oleh [[Simon Petrus|Petrus]] ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 2:19-20}}) tetapi juga diacu oleh Yesus (misalnya {{Alkitab|Matius 24:29}}) dan [[Yohanes]] di [[Patmos]] ({{Alkitab|Wahyu 6:12-14}}).
# Nubuat Yoël tentang penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di Lembah Yosafat ({{Alkitab|Yoel 3:2,12-14}}) dikembangkan lebih jauh dalam kitab terakhir di Alkitab ({{Alkitab|Wahyu 14:18-20; Wahyu 16:12-16; Wahyu 19:19-21; Wahyu 20:7-9}}).

Ada unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoël oleh Perjanjian Baru ini. Karunia-karunia Roh yang mulai mengalir melalui umat Allah pada hari Pentakosta masih tersedia bagi orang percaya hari ini (bandingkan {{Alkitab|1 Korintus 12:1-14:40}}). Demikian pula, ayat-ayat yang langsung mendahului nubuat Yoël tentang Roh Kudus (yaitu gambaran masa menuai dari hujan musim gugur dan musim semi, {{Alkitab|Yoel 2:23-27}}) dan ayat-ayat setelah itu (yaitu tanda-tanda di langit pada akhir zaman, {{Alkitab|Yoel 2:30-32}}) menunjukkan bahwa nubuat tentang pencurahan Roh Kudus ({{Alkitab|Yoel 2:28-29}}) mencakup bukan hanya hujan awal Roh Kudus pada hari Pentakosta, tetapi juga pencurahan akhir Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada akhir zaman.<ref name="Stuart"/> Uniknya dalam kitab Yoël, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat.<ref name="Pilon"/> Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.<ref name="Pilon"/>

== Catatan ==
{{notelist}}


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 87: Baris 115:
* [[Pentakosta]]
* [[Pentakosta]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kisah Para Rasul 2]], [[Roma 10]].
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kisah Para Rasul 2]], [[Roma 10]].

{{Yoël}}
{{Yoël}}
{{Kitab-kitab Alkitab}}
{{Kitab-kitab Alkitab}}
{{Books of Nevi'im}}
{{Kitab-kitab Nevi'im}}
[[Kategori:Kitab Perjanjian Lama|Yoël]]

[[Kategori:Kitab Perjanjian Lama|Yoel]]
[[Kategori:Kitab Yoël| ]]
[[Kategori:Kitab Yoel| ]]

[[sr:Књига Јоила]]

Revisi terkini sejak 4 September 2022 09.33

Lukisan Nabi Yoël karya Michelangelo

Kitab Yoël[a] atau Kitab Yoel (disingkat Yoël; akronim Yl.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi kecil pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab Kristen. Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Dua Belas Nabi", yang termasuk dalam kelompok Nevi'im, atau yang lebih tepatnya dalam kelompok nabi-nabi akhir.

Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Yoël bin Petuel, nabi Yahudi yang diperkirakan hidup jauh setelah pembuangan ke Babel, tepatnya pada abad ke-5 SM saat Yudea menjadi provinsi di bawah Kekaisaran Persia Akhemeniyah. Nama "Yoël" sendiri merupakan serapan dari kata dalam bahasa bahasa Ibrani: יוֹאֵל‎ (Yoel), yang diperkirakan merupakan gabungan dari nama Allah יה (Yah) dan kata אֵל (el, har. "Allah/Tuhan"). Oleh karena itu, nama tersebut kemungkinan berarti "Yahweh adalah Allah" atau "yang baginya Yahweh adalah Allah".[1]

Kitab ini berisi nubuat-nubuat yang datang kepada nabi Yoël bin Petuel.[2] Tema besar kitab ini adalah: Hari Tuhan yang Besar dan Mengagumkan. Pemberitaan tentang Hari Tuhan oleh nabi Yoël bukanlah baru pertama kalinya diberitakan, sebelumnya sudah pernah diberitakan oleh nabi-nabi terdahulu seperti nabi Amos.[3] Kitab Yoël menceritakan tentang bencana yang menimpa umat Israel dan ajakan nabi Yoël kepada para imam dan seluruh umat untuk bertobat. Bencana alam merupakan pendahuluan sebelum datangnya Hari Tuhan atau akhir zaman.[3]

Struktur dari Kitab Yoël terbagi sebagai berikut:[4]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

Bencana di Israel

[sunting | sunting sumber]

Nabi Yoël menyerukan tentang bencana alam yang akan menimpa Israel yaitu munculnya kawanan belalang yang memakan habis tumbuhan di seluruh penjuru negeri.[3] Akibatnya, terjadi kelaparan hebat yang mengancam pelaksanaan ibadat korban (Yoel 1:2–5; 2:1–11).[3] Disusul dengan datangnya musim kemarau yang panjang sehingga membuat tanah kering dan mematikan kehidupan tumbuhan dan hewan (Yoel 1:9–12; 16–20).[3] Bagi nabi Yoël, semua bencana tersebut menandakan bahwa umat dan bangsa-bangsa yang lain akan segera mendapatkan penghakiman dari Allah.[5] Datangnya belalang dan bencana kekeringan menjadi pertanda akan kedatangan hari Tuhan yang menakutkan seperti yang diberitakan oleh nabi Amos (Amos 5:18–20) dan Zefanya (Zefanya 1:7; 14–18).[5]

Hari Tuhan

[sunting | sunting sumber]

Kedatangan hari Tuhan ditandai dengan munculnya belalang perusak yang mengancam kota Yerusalem dan tanah Yehuda.[2] Ini membuktikan bahwa umat belum menyadari kedatangan Hari Tuhan yang benar-benar akan terjadi sehingga mereka diajak untuk berbalik kembali kepada Allah melalui pertobatan dengan sungguh-sungguh.[2] Walaupun pada bagian awal kitab ini digambarkan keadaan umat dan seluruh kota berada di ambang kehancuran tetapi pada penjelasan tentang Hari Tuhan menegaskan bahwa penghakiman akhir itu pun akan tiba juga.[6] Orang-orang yang beriman pada Tuhan tidak akan menerima penghukuman sedangkan mereka yang melawan kehendak-Nya akan dihukum.[6] Uniknya dalam kitab Yoël, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat.[2] Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.[2]

  • Pasal ini terdiri dari 20 ayat, diawali dengan judul yang mengandung identitas nabi Yoël: "Firman TUHAN yang datang kepada Yoël bin Petuel."(Yoel 1:1) dan berpusat pada "Tulah belalang sebagai hukuman TUHAN" yang berlanjut sampai pasal 2 ayat 11.
  • Struktur:[4]
    1. Yoel 1:1 = Judul
    2. Yoel 1:2–4 tentang kerusakan yang ditimbulkan belalang.
    3. Yoel 1:5–20 berisi seruan nabi Yoël untuk meratap
  • Pasal ini terdiri dari 32 ayat, berpusat pada "Tulah belalang sebagai hukuman TUHAN" yang dimulai dari pasal 1 ayat 2 serta belas kasih Tuhan bagi umat-Nya.
  • Struktur:[4]
    1. Yoel 2:1–11 tentang tanda akan bahaya besar.
    2. Yoel 2:12–17 berisi ajakan kepada umat agar bertobat.
    3. Yoel 2:18–27 tentang belas kasih Tuhan pada umat.
    4. Yoel 2:28–32 tentang berkat bagi umat
  • Pasal ini terdiri dari 21 ayat yang berpusat pada hukuman TUHAN atas musuh-musuh Israel dan berkat untuk umat Tuhan.
  • Struktur:[4]
    1. Yoel 3:1–17 berisi tentang penghakiman segala bangsa.
    2. Yoel 3:18–21 tentang kehadiran Tuhan di Yerusalem.

Naskah sumber

[sunting | sunting sumber]

Kepengarangan

[sunting | sunting sumber]

Kitab ini diyakini ditulis oleh Yoël atau pengikutnya yang mencatat nubuat yang diterima nabi itu dari Tuhan. Yoël adalah seorang nabi yang bernubuat di tanah Yehuda tepatnya di pusat kota Yerusalem. Nama Yoël sendiri adalah nama yang umum di Israel yang artinya Tuhan (="Yah" dari "YHWH") adalah Allah (="El"). Ia dikenal sebagai nabi kultis oleh karena ia bertugas di sekitar Bait Allah.[2] Ia banyak menekankan pada upacara imamat dan berbagai perayaan keagamaan.[5] Yoël memperkenalkan dirinya sebagai "bin Petuel"[8] atau anak Petuel.[5]

Tidak ada keterangan apapun mengenai waktu penulisan kitab Yoël, karena kitab ini tidak menyebutkan raja atau peristiwa bersejarah yang diketahui tanggalnya, sehingga untuk menetapkan waktu harus dengan memperhatikan isi kitabnya.

Ada yang beranggapan bahwa berita Yoël terjadi sementara masa awal pemerintahan Raja Yoas (835-830 SM) yang naik takhta Yehuda pada usia 7 tahun[9] dan tetap berada di bawah perwalian imam besar Yoyada selama ia di bawah umur; situasi itu mungkin menjelaskan keunggulan para imam dalam kitab ini dan tidak adanya acuan kepada raja. Tema nubuat dan gaya sastra Yoël lebih dekat dengan nabi-nabi abad ke-8 SM, Amos, Mikha, dan Yesaya daripada dengan nabi-nabi pasca-pembuangan seperti Hagai, Zakharia dan Maleakhi. Semua fakta ini dan beberapa fakta lainnya cenderung mengarah pada abad ke-9 SM sebagai latar belakang kitab ini.

Ada juga yang beranggapan bahwa pelayanan Yoël terjadi setelah orang Yahudi dari pembuangan ke Babel kembali ke Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci (~ 510-400 SM). Pada waktu ini tidak ada raja di Yehuda dan para pemimpin rohani yang terkemuka adalah imam. Sejumlah pertimbangan yang mendukung:[2]

  1. Peristiwa penyerakan yang disebutkan dalam Yoel 3:1–3 menandakan bahwa zaman pembuangan telah terjadi.
  2. Keadaan umat yang digambarkkan lebih menunjukkan umat pada masa setelah pembuangan. Tidak disebutkan sama sekali tentang raja-raja. Umat dipimpin oleh para tua-tua (Yoel 1:2; 1:14) dan para imam.
  3. Pokok-pokok eskatologis yang disampaikan sangat khas dari zaman setelah pembuangan.

Judul perikop dalam Kitab Yoël menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.

Hukuman bencana di Israel
Janji berkat untuk umat Israel dan hukuman bagi musuh-musuhnya
  • Janji TUHAN kepada bangsa yang bertobat (2:18–27)
  • Hari TUHAN (2:28–32)
  • Hukuman atas musuh-musuh Israel (3:1–8)
  • Berkat untuk umat TUHAN (3:9–21)

Banyaknya acuan ke Sion dan pelayanan di dalam Bait Suci sepanjang kitab ini menunjukkan bahwa ia seorang nabi kepada Yehuda dan Yerusalem. Keakrabannya dengan imam-imam menyebabkan beberapa orang mengira bahwa dia seorang nabi "imam" (bandingkan Yeremia 28:1,5) yang mengucapkan firman Tuhan yang sejati.

Peristiwa langsung yang mengakibatkan penulisan kitab ini ialah serbuan belalang dan musim kering yang hebat, perpaduan yang menghancurkan hampir setiap lapisan masyarakat Yehuda. Kemampuan wabah belalang untuk melahap segala sesuatu yang hijau seluas beberapa mil persegi cukup sering terjadi di wilayah itu pada zaman dahulu dan sekarang. Lima ciri utama menandai kitab ini.

  1. Kitab ini menjadi salah satu adikarya sastra yang terindah dalam PL.
  2. Kitab ini berisi nubuat PL yang paling terkemuka tentang pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada hari Pentakosta.
  3. Kitab ini mencatat banyak malapetaka nasional—bencana belalang, kekeringan dan kelaparan, kebakaran, serbuan pasukan asing, bencana-bencana di langit—sebagai hukuman Allah atas kemerosotan rohani dan moral.
  4. Kitab ini menekankan bahwa Allah kadang-kadang bekerja secara berdaulat di dalam sejarah melalui bencana-bencana alam dan serbuan pasukan supaya mendatangkan pertobatan, kebangunan rohani dan penebusan.
  5. Kitab ini memperagakan seorang pengkhotbah kenabian yang, karena hubungannya dekat dengan Allah dan keunggulan rohani, dapat memanggil umat Allah secara meyakinkan untuk bertobat sebagai bangsa pada masa krisis dalam sejarah mereka dan menghasilkan hal-hal positif melalui pertobatan itu.

Hubungan dengan Perjanjian Baru

[sunting | sunting sumber]

Beberapa ayat kitab Yoël sangat menyumbang kepada berita Perjanjian Baru.

  1. Nubuat tentang kedatangan Roh Kudus (Yoel 2:28–32) secara khusus dikutip Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (Kis 2:16-21), setelah Roh Kudus turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja mula-mula dengan manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam bahasa roh, bernubuat, dan memuji Allah (Kisah Para Rasul 2:4,6–8,11,17–18).
  2. Ajakan Petrus kepada banyak orang yang berkumpul pada hari raya Yahudi itu mengenai perlunya berseru kepada nama Tuhan dan menerima keselamatan telah diilhami (sebagian) oleh apa yang dikatakan Yoël (Yoel 2:32; Yoel 3:14, lihat Kisah Pra Rasul 2:21,37–41); Paulus juga mengutip ayat yang sama dari Yoël (lihat Roma 10:13).
  3. Tanda-tanda apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoël akan terjadi pada akhir zaman (Yoel 2:30–31) bukan saja dikutip oleh Petrus (Kisah Para Rasul 2:19–20) tetapi juga diacu oleh Yesus (misalnya Matius 24:29) dan Yohanes di Patmos (Wahyu 6:12–14).
  4. Nubuat Yoël tentang penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di Lembah Yosafat (Yoel 3:2,12–14) dikembangkan lebih jauh dalam kitab terakhir di Alkitab (Wahyu 14:18–20; Wahyu 16:12–16; Wahyu 19:19–21; Wahyu 20:7–9).

Ada unsur masa kini dan masa depan dalam semua penerapan kitab Yoël oleh Perjanjian Baru ini. Karunia-karunia Roh yang mulai mengalir melalui umat Allah pada hari Pentakosta masih tersedia bagi orang percaya hari ini (bandingkan 1 Korintus 12:1–14:40). Demikian pula, ayat-ayat yang langsung mendahului nubuat Yoël tentang Roh Kudus (yaitu gambaran masa menuai dari hujan musim gugur dan musim semi, Yoel 2:23–27) dan ayat-ayat setelah itu (yaitu tanda-tanda di langit pada akhir zaman, Yoel 2:30–32) menunjukkan bahwa nubuat tentang pencurahan Roh Kudus (Yoel 2:28–29) mencakup bukan hanya hujan awal Roh Kudus pada hari Pentakosta, tetapi juga pencurahan akhir Roh Kudus atas seluruh umat manusia pada akhir zaman.[6] Uniknya dalam kitab Yoël, sama sekali tidak disebutkan tentang dosa atau kesalahan khusus yang dilakukan umat.[2] Dalam kitab ini umat dipanggil untuk mempersiapkan dirinya menghadap Tuhan dengan berlaku rendah hati selama menjalani hidup di dunia.[2]

  1. ^ Penggunaan huruf ë (huruf e dengan diaresis/trema) dimaksudkan untuk menandakan bahwa huruf o dan e merupakan dua huruf vokal yang dilafalkan terpisah dan bukan merupakan huruf diftong oe dalam ejaan lama yang dilafalkan sama dengan huruf u dalam ejaan baru.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Commentary by A. R. Faussett". Jfb.biblecommenter.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2009. Diakses tanggal 26 August 2017. 
  2. ^ a b c d e f g h i P.K Pilon. 2009. Tafsiran Alkitab: Kitab Yoël. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 2.
  3. ^ a b c d e C.Groenen. 1992. Pengantar ke dalam Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 303.
  4. ^ a b c d Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius. Hlm 648.
  5. ^ a b c d W.S LaSor, Hubbard, F.W Bush. 2005. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 354.
  6. ^ a b c {en} Douglas Stuart. 1987. Word Bbiblical Commentary vol 31:Hosea-Jonah. Texas: Word Book Publisher. Hlm 271.
  7. ^ "Transkrip Naskah Laut Mati". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-30. Diakses tanggal 2013-05-13. 
  8. ^ Yoel 1:1
  9. ^ 2 Raja–raja 11:21

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]