Lompat ke isi

Kintarō: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
Artanisen (bicara | kontrib)
Yama-uba and Kintaro by Kitagawa Utamaro 1796.jpg
 
(26 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain}}
{{kegunaanlain}}
[[Gambar:Kuniyoshi The Giant Carp.jpg|thumb|Kintaro menunggang ikan mas, lukisan karya Tsukioka Yoshitoshi]]
[[Berkas:Yoshitoshi The Giant Carp.jpg|jmpl|Kintaro menunggang ikan [[koi]], lukisan karya Tsukioka Yoshitoshi]]
{{nihongo|'''Kintaro'''|金太郎|Kintarō}} adalah tokoh [[cerita rakyat Jepang]] berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji {{lang|ja|金}} (emas). Di tangannya, Kintaro membawa [[kapak]] (''masakari'') yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang digambarkan sedang menunggang beruang.
{{nihongo|'''Kintaro'''|金太郎|Kintarō}} adalah tokoh [[cerita rakyat Jepang]] berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji {{lang|ja|金}} ([[emas]]). Di tangannya, Kintaro membawa [[kapak]] (''masakari'') yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang digambarkan sedang menunggang [[beruang]].


Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan [[Hari Anak-anak (Jepang)|hari anak laki-laki]] di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima (''gogatsu ningyō'') yang dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang [[ikan mas]] pada bendera [[Koinobori]].
Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan [[Hari Anak-anak (Jepang)|hari anak laki-laki]] di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima (五月人形 ''gogatsu ningyō'') yang dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang ikan [[koi]] pada [[koinobori]].


Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang [[samurai]] bernama {{nihongo|Sakata Kintoki|坂田公時 atau 坂田金時}} dari [[zaman Heian]]. Menurut legenda, ibunya adalah seorang [[Yama-uba]] (wanita dari gunung, atau Yamamba) yang hamil akibat perbuatan dewa petir [[Raijin]]. Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan seekor naga merah.
Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang [[samurai]] bernama {{nihongo|Sakata Kintoki|坂田公時 atau 坂田金時}} dari [[zaman Heian]]. Menurut legenda, ibunya adalah seorang [[Yama-uba]] (wanita dari gunung, atau ''yamamba'') yang hamil akibat perbuatan dewa petir [[Raijin]]. Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan seekor naga merah.


==Legenda==
== Legenda ==
[[Gambar:Utamaro Yama-uba and Kintaro.jpg|thumb|Lukisan Kintaro bersama ibunya karya [[Kitagawa Utamaro]] ]]
[[Berkas:Yama-uba and Kintaro by Kitagawa Utamaro 1796.jpg|jmpl|Kintaro bersama ibunya, lukisan karya [[Kitagawa Utamaro]] ]]
Menurut catatan Kuil Kintaro di kota [[Oyama, Shizuoka]], Kintaro konon lahir bulan 5 tahun [[965]]. Ibunya bernama Yaegiri, putri dari ahli ukir bernama Jūbei yang bekerja di Kyoto. Kintaro adalah anaknya dengan pekerja istana bernama Sakata Kurando. Setelah mengandung, Yaegiri pulang ke kampung halaman untuk melahirkan Kintaro. Namun setelah itu, Yaegiri tidak lagi kembali ke Kyoto karena ayah Kintaro sudah meninggal dunia.
Menurut catatan Kuil Kintaro di kota [[Oyama, Shizuoka]], Kintaro konon lahir bulan 5 tahun [[965]]. Ibunya bernama Yaegiri, putri dari ahli ukir bernama Jūbei yang bekerja di Kyoto. Kintaro adalah anaknya dengan pekerja istana bernama Sakata Kurando. Setelah mengandung, Yaegiri pulang ke kampung halaman untuk melahirkan Kintaro. Namun setelah itu, Yaegiri tidak lagi kembali ke Kyoto karena ayah Kintaro sudah meninggal dunia.


Kintaro dibesarkan ibunya di kampung halamannya di [[Gunung Ashigara]]. Kintaro tumbuh sebagai anak yang kuat, namun ramah dan berbakti kepada ibunya. Setelah besar, Kintaro bergulat [[sumo]] melawan beruang di Gunung Ashigara.
Kintaro dibesarkan ibunya di kampung halamannya di [[Gunung Ashigara]]. Kintaro tumbuh sebagai anak yang kuat, tetapi ramah dan berbakti kepada ibunya. Setelah besar, Kintaro bergulat [[sumo]] melawan beruang di Gunung Ashigara.


Kintaro bertemu dengan [[Minamoto no Yorimitsu]] di puncak Gunung Ashigara pada 28 April [[976]]. Yorimitsu menjadikan Kintaro sebagai pengikutnya setelah mengetahui kekuatan fisik Kintaro yang luar biasa. Setelah namanya diganti menjadi Sakata Kintoki, ia bertugas di Kyoto, dan menjadi salah satu dari 4 pengawal Yorimitsu yang disebut kelompok Shitennō. Ketiga rekannya yang lain adalah [[Watanabe no Tsuna]], [[Urabe no Suetake]], dan [[Usui Sadamitsu]]. Kelompok Shitennō disebut dalam literatur klasik ''[[Konjaku Monogatari]]'' yang terbit sekitar 100 tahun setelah wafatnya Minamoto no Yorimitsu. Ketiga rekannya bisa dipastikan memang benar pernah ada, tapi Sakata Kintoki tidak pernah bisa dibuktikan keberadaannya.<ref>{{cite web | url=http://iroha-japan.net/iroha/D02_folktale/04_kintaro.html |title=Kintarō | author=| publisher=''Nihon bunka iroha jiten'' |accessdate=6 Januari |accessyear=2008}}</ref>
Kintaro bertemu dengan [[Minamoto no Yorimitsu]] di puncak Gunung Ashigara pada 28 April [[976]]. Yorimitsu menjadikan Kintaro sebagai pengikutnya setelah mengetahui kekuatan fisik Kintaro yang luar biasa. Setelah namanya diganti menjadi Sakata Kintoki, ia bertugas di Kyoto, dan menjadi salah satu dari 4 pengawal Yorimitsu yang disebut kelompok Shitennō. Ketiga rekannya yang lain adalah [[Watanabe no Tsuna]], [[Urabe no Suetake]], dan [[Usui Sadamitsu]]. Kelompok Shitennō disebut dalam literatur klasik ''[[Konjaku Monogatari]]'' yang terbit sekitar 100 tahun setelah wafatnya Minamoto no Yorimitsu. Ketiga rekannya bisa dipastikan memang benar pernah ada, tetapi Sakata Kintoki tidak pernah bisa dibuktikan keberadaannya.<ref>{{cite web | url=http://iroha-japan.net/iroha/D02_folktale/04_kintaro.html |title=Kintarō | author=| publisher=''Nihon bunka iroha jiten'' |accessdate=2008-01-06}}</ref>


Pada 28 April [[990]], Kintoki berhasil mengusir [[oni (mitologi)|oni]] bernama [[Shuten Dōji]] yang tinggal di [[Gunung Ōe]], [[Provinsi Tamba]] (sekarang kota [[Fukuchiyama, Kyoto|Fukuchiyama]], [[Prefektur Kyoto]]). Shuten Dōji perlu disingkirkan karena masuk ke kota membuat kekacauan. Sewaktu menghadapi Shuten Dōji, Yorimitsu bersama keempat pengawalnya (termasuk Kintoki) menyamar sebagai biksu [[Yamabushi]]. Shuten Dōji ditaklukkan dengan [[sake]] yang dicampur obat tidur.
Pada 28 April [[990]], Kintoki berhasil mengusir [[oni (cerita rakyat)|oni]] bernama [[Shuten Dōji]] yang tinggal di [[Gunung Ōe]], [[Provinsi Tamba]] (sekarang kota [[Fukuchiyama, Kyoto|Fukuchiyama]], [[Prefektur Kyoto]]). Shuten Dōji perlu disingkirkan karena masuk ke kota membuat kekacauan. Sewaktu menghadapi Shuten Dōji, Yorimitsu bersama keempat pengawalnya (termasuk Kintoki) menyamar sebagai biksu [[Yamabushi]]. Shuten Dōji ditaklukkan dengan [[sake]] yang dicampur obat tidur.


Pada [[11 Januari]] [[1012]], Sakata Kintoki, 55 tahun, meninggal dunia di Mimasaka (sekarang kota [[Shōō, Okayama|Shōō]], [[Prefektur Okayama]]) akibat panas tinggi. Pada waktu itu, Kintoki sedang dalam perjalanan menuju Kyushu untuk menumpas pemberontak. Penduduk setempat menjadikannya panutan, dan mendirikan sebuah kuil untuknya (sekarang disebut Kuil Kurigara).
Pada [[11 Januari]] [[2012]], Sakata Kintoki, 55 tahun, meninggal dunia di Mimasaka (sekarang kota [[Shōō, Okayama|Shōō]], [[Prefektur Okayama]]) akibat panas tinggi. Pada waktu itu, Kintoki sedang dalam perjalanan menuju Kyushu untuk menumpas pemberontak. Penduduk setempat menjadikannya panutan, dan mendirikan sebuah kuil untuknya (sekarang disebut Kuil Kurigara).


==Referensi==
== Lihat pula ==
* [[Kintarō-ame]]

== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


==Pranala luar==
== Pranala luar ==
{{commonscat|Kintaro}}
{{commonscat|Kintaro}}
* {{en}} [http://www.e-hon.jp/kintar/kite0.htm Kintaro, cerita bergambar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071227070625/http://www.e-hon.jp/kintar/kite0.htm |date=2007-12-27 }}, situs Digital EHON
*{{id}} [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0405/10/hib01.html Pameran Boneka "Tango no Sekku" Simbol Harapan Anak yang Sehat, Kuat dan Terkenal], ''Sinar Harapan'', 10 Mei 2004
*{{en}} [http://www.e-hon.jp/kintar/kite0.htm Kintaro, cerita bergambar], situs Digital EHON


{{Japanese folklore long}}
[[Kategori:Cerita rakyat Jepang]]


[[Kategori:Cerita rakyat Jepang]]
[[en:Kintarō]]
[[ko:사카다노 긴토키]]
[[ja:金太郎]]
[[pt:Kintarō]]
[[sv:Kintaro]]
[[tr:Kintarō]]

Revisi terkini sejak 13 Oktober 2022 12.06

Kintaro menunggang ikan koi, lukisan karya Tsukioka Yoshitoshi

Kintaro (金太郎, Kintarō) adalah tokoh cerita rakyat Jepang berupa anak laki-laki bertenaga superkuat. Ia digambarkan sebagai anak laki-laki sehat yang memakai rompi merah bertuliskan aksara kanji (emas). Di tangannya, Kintaro membawa kapak (masakari) yang disandarkan ke bahu. Ia juga kadang-kadang digambarkan sedang menunggang beruang.

Cerita Kintaro dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki di Jepang. Kintaro dijadikan tema boneka bulan lima (五月人形 gogatsu ningyō) yang dipajang untuk merayakan Hari Anak-anak. Orang tua yang memajang boneka Kintaro berharap anak laki-lakinya tumbuh sehat, kuat, dan berani seperti Kintaro. Selain itu, Kintaro sering digambarkan menunggang ikan koi pada koinobori.

Cerita Kintaro konon berasal dari kisah masa kecil seorang samurai bernama Sakata Kintoki (坂田公時 atau 坂田金時) dari zaman Heian. Menurut legenda, ibunya adalah seorang Yama-uba (wanita dari gunung, atau yamamba) yang hamil akibat perbuatan dewa petir Raijin. Kisah lain mengatakan, ibunya melahirkan bayi Kintaro dari hasil hubungannya dengan seekor naga merah.

Legenda[sunting | sunting sumber]

Kintaro bersama ibunya, lukisan karya Kitagawa Utamaro

Menurut catatan Kuil Kintaro di kota Oyama, Shizuoka, Kintaro konon lahir bulan 5 tahun 965. Ibunya bernama Yaegiri, putri dari ahli ukir bernama Jūbei yang bekerja di Kyoto. Kintaro adalah anaknya dengan pekerja istana bernama Sakata Kurando. Setelah mengandung, Yaegiri pulang ke kampung halaman untuk melahirkan Kintaro. Namun setelah itu, Yaegiri tidak lagi kembali ke Kyoto karena ayah Kintaro sudah meninggal dunia.

Kintaro dibesarkan ibunya di kampung halamannya di Gunung Ashigara. Kintaro tumbuh sebagai anak yang kuat, tetapi ramah dan berbakti kepada ibunya. Setelah besar, Kintaro bergulat sumo melawan beruang di Gunung Ashigara.

Kintaro bertemu dengan Minamoto no Yorimitsu di puncak Gunung Ashigara pada 28 April 976. Yorimitsu menjadikan Kintaro sebagai pengikutnya setelah mengetahui kekuatan fisik Kintaro yang luar biasa. Setelah namanya diganti menjadi Sakata Kintoki, ia bertugas di Kyoto, dan menjadi salah satu dari 4 pengawal Yorimitsu yang disebut kelompok Shitennō. Ketiga rekannya yang lain adalah Watanabe no Tsuna, Urabe no Suetake, dan Usui Sadamitsu. Kelompok Shitennō disebut dalam literatur klasik Konjaku Monogatari yang terbit sekitar 100 tahun setelah wafatnya Minamoto no Yorimitsu. Ketiga rekannya bisa dipastikan memang benar pernah ada, tetapi Sakata Kintoki tidak pernah bisa dibuktikan keberadaannya.[1]

Pada 28 April 990, Kintoki berhasil mengusir oni bernama Shuten Dōji yang tinggal di Gunung Ōe, Provinsi Tamba (sekarang kota Fukuchiyama, Prefektur Kyoto). Shuten Dōji perlu disingkirkan karena masuk ke kota membuat kekacauan. Sewaktu menghadapi Shuten Dōji, Yorimitsu bersama keempat pengawalnya (termasuk Kintoki) menyamar sebagai biksu Yamabushi. Shuten Dōji ditaklukkan dengan sake yang dicampur obat tidur.

Pada 11 Januari 2012, Sakata Kintoki, 55 tahun, meninggal dunia di Mimasaka (sekarang kota Shōō, Prefektur Okayama) akibat panas tinggi. Pada waktu itu, Kintoki sedang dalam perjalanan menuju Kyushu untuk menumpas pemberontak. Penduduk setempat menjadikannya panutan, dan mendirikan sebuah kuil untuknya (sekarang disebut Kuil Kurigara).

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Kintarō". Nihon bunka iroha jiten. Diakses tanggal 2008-01-06. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]