Lompat ke isi

Tengu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tengu dalam lukisan Utagawa Kuniyoshi

Tengu (天狗) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha.[1] Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様, tuan sihir).

Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti "sangat bangga dengan diri sendiri". Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan "hana ga takai" (hidungnya tinggi).[butuh rujukan]

Asal usul

[sunting | sunting sumber]
Seorang wanita melakukan upacara ritual kutukan

Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, tengu digambarkan bisa berlari di udara, dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap.[butuh rujukan]

Model awal tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama. Dalam Hikayat Heike, tengu digambarkan seperti "Manusia tetapi tidak seperti manusia, burung tetapi tidak seperti burung, anjing tetapi tidak seperti anjing, tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti anjing, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang."[butuh rujukan]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Matsumura, Akira (2006). Daijirin (edisi ke-Edisi ke-3). Sanseido. ISBN 4-3851-3905-9. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Inggris) Tengu di situs web Obakemono Project.
  • (Inggris) Tengu menurut situs The A-Z Dictionary of Japanese Buddhist Statuary