Benteng VOC (Jepara): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AnsyahF (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah: Lupa merujuk satu informasi
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
 
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox cagar budaya
{{Infobox cagar budaya|Nama=Benteng VOC Jepara|Link=http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015100500434/benteng-voc-jepara|Criteria=Bangunan|map_location=Jawa Tengah#Indonesia|Name=Benteng VOC Jepara|ownership=Pemerintah Kabupaten Jepara|coordinates={{coord|-6.586004|110.666597}}|management=* Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah
|Nama = Benteng VOC Jepara
* Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Jepara|coordinates_display={{coord|-6.586004|110.666597}}|Image=File:Fort Japara XVI.jpg|caption=Pintu masuk Benteng VOC Jepara|map_caption=Lokasi Benteng VOC Jepara di Jawa Tengah dan Indonesia}}
|Name = Benteng VOC Jepara
|Image = Berkas:Pintu Masuk Benteng VOC Jepara, 16 Mei 2021.jpg
|caption = Pintu masuk benteng yang bertuliskan "Fort Japara XVI"
|Criteria = Bangunan
|ID = Belum ada<br>(Verifikasi 7 September 2017)
|map_location = Jawa Tengah#Jawa#Indonesia
|map_caption = Lokasi di Jawa dan Indonesia
|coordinates = {{coord|-6.586004|110.666597|display=title,inline}}
|ownership = Pemerintah Kabupaten Jepara
|management = * Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah
* Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Jepara
|Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015100500434/benteng-voc-jepara
|Location=Bukit Danareja, Dusun Ujungbatu, Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah}}


'''Benteng VOC Jepara,''' juga dikenal sebagai '''Fort Japara XVI''' dan '''Loji Gunung''',<ref>{{Cite web|title=Benteng VOC - Fort Japara|url=http://tic.jepara.go.id/component/k2/item/178-benteng-voc|website=Tourism Information Center (TIC) Jepara|language=id}}</ref><ref>[https://disparbud.jepara.go.id/wp-content/uploads/sites/72/2020/02/DATA-OBYEK-WISATA-dikonversi.pdf Data Obyek Daya Tarik Wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara]</ref> adalah sebuah benteng peninggalan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] yang berada di [[Jepara, Jepara|Kecamatan Jepara]], [[Kabupaten Jepara]], [[Jawa Tengah]]. Benteng ini merupakan bagian dari kawasan yang terdiri dari benteng itu sendiri, kompleks permakaman (yang diantaranya adalah [[TMP|Taman Makam Pahlawan]] Giri Dharma), dan stebuah hutan buah.<ref name=":0">{{Cite web|date=2018-02-06|editor-last=Mustofa|editor-first=Ali|title=Lokasi Penyerahan Pantai Utara Jawa kepada VOC|url=https://radarkudus.jawapos.com/read/2018/02/06/46627/lokasi-penyerahan-pantai-utara-jawa-kepada-voc|website=Radar Kudus - JawaPos.com|language=id|access-date=2021-05-16}}</ref> Benteng ini diperkirakan berdiri pada abad ke-17 dan ditinggalkan pada awal abad ke-18 karena faktor keamanan.<ref name=":0" />
'''Benteng VOC Jepara,''' juga dikenal sebagai '''Fort Japara (XVI)''' dan '''Loji Gunung''',<ref>{{Cite web|title=Benteng VOC - Fort Japara|url=http://tic.jepara.go.id/component/k2/item/178-benteng-voc|website=Tourism Information Center (TIC) Jepara|publisher=Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Jepara|language=id}}</ref><ref>[https://disparbud.jepara.go.id/wp-content/uploads/sites/72/2020/02/DATA-OBYEK-WISATA-dikonversi.pdf Data Objek Daya Tarik Wisata]{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara</ref> adalah sebuah benteng peninggalan [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] yang berdiri di [[Kabupaten Jepara]], [[Jawa Tengah]]. Benteng ini merupakan bagian dari kawasan yang terdiri dari benteng itu sendiri, kompleks permakaman (yang diantaranya adalah [[TMP|Taman Makam Pahlawan]] Giri Dharma), dan stebuah hutan buah.<ref name=":0">{{Cite news|date=2018-02-06|editor-last=Mustofa|editor-first=Ali|title=Lokasi Penyerahan Pantai Utara Jawa kepada VOC|url=https://radarkudus.jawapos.com/read/2018/02/06/46627/lokasi-penyerahan-pantai-utara-jawa-kepada-voc|work=[[Jawa Pos|JawaPos.com]]|language=id|access-date=2021-05-16|archive-date=2021-05-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20210516145924/https://radarkudus.jawapos.com/read/2018/02/06/46627/lokasi-penyerahan-pantai-utara-jawa-kepada-voc|dead-url=yes}}</ref> Benteng ini diperkirakan berdiri pada abad ke-17 dan ditinggalkan pada awal abad ke-18 karena faktor keamanan.<ref name=":0" />


Pada September 2013, [[Balai Pelestarian Cagar Budaya]] (BPCB) Yogyakarta melakukan pemugaran dan perawatan terhadap benteng ini setelah sebuah longsor terjadi di awal tahun.<ref>{{Cite web|last=Oliez|first=Muhammad|date=2013-09-17|title=Pemugaran Benteng VOC libatkan ahli arkeologi|url=https://daerah.sindonews.com/berita/783949/22/pemugaran-benteng-voc-libatkan-ahli-arkeologi|website=SINDOnews|language=id|access-date=2021-05-16}}</ref> Penataan terhadap benteng ini dilakukan setiap tahunnya oleh Pemerintah [[Kabupaten Jepara]] sejak tahun 2014, yang setidaknya masih dilakukan pada 2019.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|date=2019-09-16|editor-last=Mustofa|editor-first=Ali|title=Usai Penataan Gardu Pandang Benteng VOC, Lanjut Penataan Taman|url=https://radarkudus.jawapos.com/read/2019/09/16/155995/usai-penataan-gardu-pandang-benteng-voc-lanjut-penataan-taman|website=Radar Kudus - JawaPos.com|language=id|access-date=2021-05-16}}</ref>
Pada September 2013, [[Balai Pelestarian Cagar Budaya]] (BPCB) Yogyakarta melakukan pemugaran dan perawatan terhadap benteng ini.<ref>{{Cite news|last=Oliez|first=Muhammad|date=2013-09-17|title=Pemugaran Benteng VOC libatkan ahli arkeologi|url=https://daerah.sindonews.com/berita/783949/22/pemugaran-benteng-voc-libatkan-ahli-arkeologi|work=[[Sindonews.com]]|language=id|access-date=2021-05-16}}</ref> Penataan terhadap benteng ini dilakukan setiap tahunnya oleh Pemerintah [[Kabupaten Jepara]] sejak tahun 2014, yang setidaknya masih dilakukan pada 2019.<ref name=":0" /><ref>{{Cite news|date=2019-09-16|editor-last=Mustofa|editor-first=Ali|title=Usai Penataan Gardu Pandang Benteng VOC, Lanjut Penataan Taman|url=https://radarkudus.jawapos.com/read/2019/09/16/155995/usai-penataan-gardu-pandang-benteng-voc-lanjut-penataan-taman|work=[[Jawa Pos|JawaPos.com]]|language=id|access-date=2021-05-16|archive-date=2021-05-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20210516145928/https://radarkudus.jawapos.com/read/2019/09/16/155995/usai-penataan-gardu-pandang-benteng-voc-lanjut-penataan-taman|dead-url=yes}}</ref>


== Lokasi ==
== Lokasi ==
Secara [[Pembagian administratif|administratif]], benteng ini berada di Dusun Ujungbatu, [[Ujungbatu, Jepara, Jepara|Kelurahan Ujungbatu]], Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Letaknya di atas sebuah bukit yang dinamakan Bukit Danareja atau Bukit Jepara, dengan ketinggian 35,05 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]]. Jaraknya sekitar 0,5 [[Kilometer|km]] ke arah utara dari pusat [[Jepara, Jepara|Kecamatan Jepara]].<ref>{{Cite web|title=Benteng VOC Jepara|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/benteng-voc-jepara/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah}}</ref>
Secara [[Pembagian administratif|administratif]], benteng ini terletak di Dusun Ujungbatu, [[Ujungbatu, Jepara, Jepara|Kelurahan Ujungbatu]], [[Jepara, Jepara|Kecamatan Jepara]], Kabupaten Jepara. Letaknya di atas sebuah bukit yang dinamakan Bukit Danareja atau Bukit Jepara, dengan ketinggian 35,05 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]]. Jaraknya hanya sekitar 0,5 [[Kilometer|km]] ke arah utara dari pusat Jepara.<ref>{{Cite web|title=Benteng VOC Jepara|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/benteng-voc-jepara/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:Gezicht op Jepara Japara (titel op object), NG-400-W.jpg|kiri|jmpl|335x335px|Sebuah gambar yang dibuat pada abad ke-18 yang menampilkan pemandangan Jepara saat itu. Bentengnya dapat dilihat di atas bukit dengan [[Bendera Belanda]].]]
[[Berkas:Gezicht op Jepara Japara (titel op object), NG-400-W.jpg|kiri|jmpl|339x339px|Sebuah gambar yang dibuat pada abad ke-18 yang menampilkan pemandangan Jepara saat itu. Benteng dapat dilihat di atas bukit dengan [[Bendera Belanda]].]]
Tidak diketahui dengan pasti kapan benteng ini didirikan. Menurut penuturan warga setempat, diperkirakan benteng ini awalnya didirikan oleh [[Imperium Portugal]], tetapi tidak sempat selesai. Pembangunannya kemudian dilanjutkan oleh Belanda.{{Sfn|Indrahti|2010|p=3}}
Tidak diketahui dengan pasti kapan benteng ini didirikan. Menurut Indrahti & Rochwulaningsih (2011), adanya [[batu karang]] dalam konstruksi benteng ini adalah ciri-ciri benteng yang dibangun oleh [[Imperium Portugal|Portugal]].{{Sfn|Indrahti|Rochwulaningsih|2011|p=47}}


Catatan sejarah menunjukkan bahwa benteng ini pernah digunakan pada abad ke-17, ketika kantor dagang VOC didirikan di sana pada 1613. VOC mendirikannya di Jepara karena kantornya yang ada di [[Kabupaten Gresik|Gresik]] selalu mendapat gangguan dari para pedagang Islam yang tinggal disana yang menentang sistem monopoli VOC.{{Sfn|Supriyono|2013|pp=35-36}}
Catatan sejarah selanjutnya hanya menunjukkan aktivitas penggunaan benteng pada abad ke-17, ketika kantor dagang VOC didirikan di sana pada 1613. VOC mendirikannya di Jepara karena kantornya yang ada di [[Kabupaten Gresik|Gresik]] selalu mendapat gangguan dari para pedagang Islam yang tinggal disana yang menentang sistem monopoli VOC.{{Sfn|Supriyono|2013|pp=35-36}}


Pada 1615, [[Sultan Agung dari Mataram]] memberikan izin kepada VOC untuk mendirikan [[loji]] sebagai kantor pewakilan dagang di Jepara. Loji itu selesai dibangun pada tahun 1618.{{Sfn|Supriyono|2013|pp=35-36}} Sumber lain mengatakan bahwa lojinya didirkan pada tahun 1651.{{Sfn|Abbas|1997|p=16}}
Pada 1615, [[Sultan Agung dari Mataram]] memberikan izin kepada VOC untuk mendirikan [[loji]] sebagai kantor pewakilan dagang di Jepara. Loji itu selesai dibangun pada tahun 1618.{{Sfn|Supriyono|2013|pp=35-36}} Sumber lain mengatakan bahwa lojinya didirkan pada tahun 1651.{{Sfn|Abbas|1997|p=16}}


Ketika [[Pemberontakan Trunajaya]] meletus, Letnan VOC Martinus van Ingen membuat peta daerah Jepara dan merencanakan penempatan 100 [[infanteri]] di Benteng VOC Jepara. Penguasa Jepara saat itu, Ngabehi Wangsadipa, memberi VOC lima pucuk meriam, yang salah satunya dipasang di benteng itu.{{Sfn|Abbas|1994|p=17}} Konon, pasukan Trunajaya berkali-kali menyerang benteng, yang selalu berakhir gagal.{{Sfn|Abbas|1994|p=17}}
Ketika [[Pemberontakan Trunajaya]] meletus, Letnan VOC Martinus van Ingen membuat peta daerah Jepara dan merencanakan penempatan 100 [[infanteri]] di Benteng VOC Jepara. Pemimpin Jepara saat itu, Ngabehi Wangsadipa, memberi VOC berupa lima pucuk meriam yang salah satunya dipasang di benteng itu.{{Sfn|Abbas|1994|p=17}} Konon, pasukan Trunajaya berkali-kali menyerang benteng, tetapi selalu berakhir gagal.{{Sfn|Abbas|1994|p=17}}


Sumber lainnya mengatakan bahwa sebuah konsesi dalam bentuk sewa diberikan [[Hamengkurat II|Amangkurat II]] kepada VOC untuk mendirikan benteng disana pada tahun 1680-an sebagai imbalan atas usaha VOC dalam menumpas Pemberontakan Trunajaya. Benteng ini menjadi pusat perdagangannya VOC di pantai utara Jawa.{{Sfn|Supriyono|2013|p=36}}
Sumber lainnya mengatakan bahwa benteng didirikan pada tahun 1680-an sebagai konsesi dalam bentuk sewa yang diberikan [[Hamengkurat II|Amangkurat II]] kepada VOC atas usahanya dalam menumpas Pemberontakan Trunajaya. Benteng ini menjadi pusat perdagangannya VOC di pantai utara Jawa.{{Sfn|Supriyono|2013|p=36}}


Benteng ini kemudian ditinggalkan pada 1697, saat [[Kota Semarang|Semarang]] mulai menggantikan Jepara sebagai pusat perdangangan. Alasannya adalah karena pelabuhan Jepara mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh sedimentasi lumpur yang dibawa oleh arus sungai dan binatang-binatang karang yang semakin berkembang. VOC juga mempertimbangkan keunggulan pelabuhan Semarang yang memiliki akses ke pedalaman [[Kesultanan Mataram|Mataram]]. Pada 1707, VOC secara resmi memindahkan pusat kekuasaannya dari Jepara ke Semarang. Hal itu didasarkan pada perjanjian tanggal 31 Oktober 1707 antara VOC dengan [[Pangeran Puger|Pakubuwana I]] selaku raja Kesultanan Mataram.{{Sfn|Supriyono|2013|p=37}}
Benteng ini kemudian ditinggalkan perlahan pada 1697, ketika [[Kota Semarang|Semarang]] mulai menggantikan fungsi Jepara sebagai pusat perdangangan. Alasannya adalah karena pelabuhan Jepara mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh sedimentasi lumpur yang dibawa oleh arus sungai dan binatang-binatang karang yang semakin berkembang. VOC juga mempertimbangkan keunggulan pelabuhan Semarang yang memiliki akses ke pedalaman [[Kesultanan Mataram|Mataram]]. Pada 1707, VOC secara resmi memindahkan pusat kekuasaannya dari Jepara ke Semarang. Hal itu didasarkan pada perjanjian tanggal 31 Oktober 1707 antara VOC dengan [[Pangeran Puger|Pakubuwana I]] selaku raja Kesultanan Mataram.{{Sfn|Supriyono|2013|p=37}}

Pada pertengahan abad ke-20, tepatnya pada 1960-an, benteng tersebut masih terlihat kuat dan agak jauh dari pemukiman penduduk. Pada 1960, ditemukan tiga buah [[menara]] dalam benteng dengan bentuk seperti segitiga. Sekitar 1964, saat terjadi [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia]], [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]] pernah memasang [[radar]] di ujung benteng untuk aktivitasnya.{{Sfn|Indrahti|Rochwulaningsih|2011|p=47}}


== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:AMH-4667-NA Map of the fort and mountain at Japara.jpg|Peta objek benteng dan bukit Jepara pada tahun 1719
Berkas:AMH-5474-NA Map of the fort at Japara.jpg|Denah benteng pada tahun 1709
Berkas:AMH-5474-NA Map of the fort at Japara.jpg|Denah benteng pada tahun 1709
Berkas:AMH-4667-NA Map of the fort and mountain at Japara.jpg|Peta lokasi benteng dan bukit Jepara pada tahun 1719
</gallery><!--
</gallery><!--
== Keberadaan Tack ==
== Keberadaan Tack ==
Baris 53: Baris 68:
== Daftar pustaka ==
== Daftar pustaka ==


* {{Cite journal|last=Abbas|first=N.|date=1994|title=Kajian Tentang Rancang Bangun Benteng Kompeni di Jepara|url=https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/626|journal=Berkala Arkeologi|volume=14|issue=1|doi=10.30883/jba.v14i1.626|issn=2548-7132|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Abbas|first=Novita|date=1994|title=Kajian Tentang Rancang Bangun Benteng Kompeni di Jepara|url=https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/626|journal=Berkala Arkeologi|volume=14|issue=1|doi=10.30883/jba.v14i1.626|issn=2548-7132|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Indrahti|first=S.|date=2010|title=Potensi Kebaharian Jepara Sebagai Satu Landasan Mewujudkan Model Revitalisasi Kota Pelabuhan|url=http://eprints.undip.ac.id/3263/|journal=Citra Leka dan Sabda|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Indrahti|first=Sri|last2=Rochwulaningsih|first2=Yety|date=2011|title=Potensi Budaya Bahari Sebagai Landasan Untuk Revitalisasi Kota Pelabuhan Di Kabupaten Jepara
* {{Cite journal|last=Supriyono|first=A.|date=2013|title=Tinjauan Historis Jepara Sebagai Kerajaan Maritim Dan Kota Pelabuhan|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/2494|journal=Paramita: Historical Studies Journal|language=en|volume=23|issue=1|doi=10.15294/paramita.v23i1.2494|issn=2407-5825|ref=harv}}
|url=https://ejournal.undip.ac.id/index.php/cilekha/article/view/3414|journal=Citra Lekha|volume=XV|issue=1|issn=1410-4538|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Supriyono|first=Agustinus|date=2013|title=Tinjauan Historis Jepara Sebagai Kerajaan Maritim Dan Kota Pelabuhan|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/2494|journal=Paramita: Historical Studies Journal|language=en|volume=23|issue=1|doi=10.15294/paramita.v23i1.2494|issn=2407-5825|ref=harv}}
{{Commonscat|Jepara VOC Fort}}
{{Commonscat|Jepara VOC Fort}}
{{Wisata Jepara}}
{{Wisata Jepara}}

Revisi terkini sejak 6 November 2022 01.58

Benteng VOC Jepara
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Pintu masuk benteng yang bertuliskan "Fort Japara XVI"
Cagar budaya Indonesia
KategoriBangunan
No. RegnasBelum ada
(Verifikasi 7 September 2017)
Lokasi
keberadaan
Bukit Danareja, Dusun Ujungbatu, Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
PemilikPemerintah Kabupaten Jepara
Pengelola
  • Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah
  • Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Jepara
Koordinat6°35′10″S 110°40′00″E / 6.586004°S 110.666597°E / -6.586004; 110.666597Koordinat: 6°35′10″S 110°40′00″E / 6.586004°S 110.666597°E / -6.586004; 110.666597
Benteng VOC (Jepara) di Jawa Tengah
Benteng VOC (Jepara)
Lokasi di Jawa dan Indonesia
Benteng VOC (Jepara) di Jawa
Benteng VOC (Jepara)
Lokasi di Jawa dan Indonesia
Benteng VOC (Jepara) di Indonesia
Benteng VOC (Jepara)
Lokasi di Jawa dan Indonesia

Benteng VOC Jepara, juga dikenal sebagai Fort Japara (XVI) dan Loji Gunung,[1][2] adalah sebuah benteng peninggalan VOC yang berdiri di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Benteng ini merupakan bagian dari kawasan yang terdiri dari benteng itu sendiri, kompleks permakaman (yang diantaranya adalah Taman Makam Pahlawan Giri Dharma), dan stebuah hutan buah.[3] Benteng ini diperkirakan berdiri pada abad ke-17 dan ditinggalkan pada awal abad ke-18 karena faktor keamanan.[3]

Pada September 2013, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta melakukan pemugaran dan perawatan terhadap benteng ini.[4] Penataan terhadap benteng ini dilakukan setiap tahunnya oleh Pemerintah Kabupaten Jepara sejak tahun 2014, yang setidaknya masih dilakukan pada 2019.[3][5]

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Secara administratif, benteng ini terletak di Dusun Ujungbatu, Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Letaknya di atas sebuah bukit yang dinamakan Bukit Danareja atau Bukit Jepara, dengan ketinggian 35,05 mdpl. Jaraknya hanya sekitar 0,5 km ke arah utara dari pusat Jepara.[6]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sebuah gambar yang dibuat pada abad ke-18 yang menampilkan pemandangan Jepara saat itu. Benteng dapat dilihat di atas bukit dengan Bendera Belanda.

Tidak diketahui dengan pasti kapan benteng ini didirikan. Menurut Indrahti & Rochwulaningsih (2011), adanya batu karang dalam konstruksi benteng ini adalah ciri-ciri benteng yang dibangun oleh Portugal.[7]

Catatan sejarah selanjutnya hanya menunjukkan aktivitas penggunaan benteng pada abad ke-17, ketika kantor dagang VOC didirikan di sana pada 1613. VOC mendirikannya di Jepara karena kantornya yang ada di Gresik selalu mendapat gangguan dari para pedagang Islam yang tinggal disana yang menentang sistem monopoli VOC.[8]

Pada 1615, Sultan Agung dari Mataram memberikan izin kepada VOC untuk mendirikan loji sebagai kantor pewakilan dagang di Jepara. Loji itu selesai dibangun pada tahun 1618.[8] Sumber lain mengatakan bahwa lojinya didirkan pada tahun 1651.[9]

Ketika Pemberontakan Trunajaya meletus, Letnan VOC Martinus van Ingen membuat peta daerah Jepara dan merencanakan penempatan 100 infanteri di Benteng VOC Jepara. Pemimpin Jepara saat itu, Ngabehi Wangsadipa, memberi VOC berupa lima pucuk meriam yang salah satunya dipasang di benteng itu.[10] Konon, pasukan Trunajaya berkali-kali menyerang benteng, tetapi selalu berakhir gagal.[10]

Sumber lainnya mengatakan bahwa benteng didirikan pada tahun 1680-an sebagai konsesi dalam bentuk sewa yang diberikan Amangkurat II kepada VOC atas usahanya dalam menumpas Pemberontakan Trunajaya. Benteng ini menjadi pusat perdagangannya VOC di pantai utara Jawa.[11]

Benteng ini kemudian ditinggalkan perlahan pada 1697, ketika Semarang mulai menggantikan fungsi Jepara sebagai pusat perdangangan. Alasannya adalah karena pelabuhan Jepara mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh sedimentasi lumpur yang dibawa oleh arus sungai dan binatang-binatang karang yang semakin berkembang. VOC juga mempertimbangkan keunggulan pelabuhan Semarang yang memiliki akses ke pedalaman Mataram. Pada 1707, VOC secara resmi memindahkan pusat kekuasaannya dari Jepara ke Semarang. Hal itu didasarkan pada perjanjian tanggal 31 Oktober 1707 antara VOC dengan Pakubuwana I selaku raja Kesultanan Mataram.[12]

Pada pertengahan abad ke-20, tepatnya pada 1960-an, benteng tersebut masih terlihat kuat dan agak jauh dari pemukiman penduduk. Pada 1960, ditemukan tiga buah menara dalam benteng dengan bentuk seperti segitiga. Sekitar 1964, saat terjadi Konfrontasi Indonesia–Malaysia, TNI AL pernah memasang radar di ujung benteng untuk aktivitasnya.[7]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Benteng VOC - Fort Japara". Tourism Information Center (TIC) Jepara. Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Jepara. 
  2. ^ Data Objek Daya Tarik Wisata[pranala nonaktif permanen]. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jepara
  3. ^ a b c Mustofa, Ali, ed. (2018-02-06). "Lokasi Penyerahan Pantai Utara Jawa kepada VOC". JawaPos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-16. Diakses tanggal 2021-05-16. 
  4. ^ Oliez, Muhammad (2013-09-17). "Pemugaran Benteng VOC libatkan ahli arkeologi". Sindonews.com. Diakses tanggal 2021-05-16. 
  5. ^ Mustofa, Ali, ed. (2019-09-16). "Usai Penataan Gardu Pandang Benteng VOC, Lanjut Penataan Taman". JawaPos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-16. Diakses tanggal 2021-05-16. 
  6. ^ "Benteng VOC Jepara". Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. 
  7. ^ a b Indrahti & Rochwulaningsih 2011, hlm. 47.
  8. ^ a b Supriyono 2013, hlm. 35-36.
  9. ^ Abbas 1997, hlm. 16.
  10. ^ a b Abbas 1994, hlm. 17.
  11. ^ Supriyono 2013, hlm. 36.
  12. ^ Supriyono 2013, hlm. 37.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]