Lompat ke isi

Anton Pieter Franz van Velsen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(21 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Christian leader
{{Infobox Christian leader
|type = bishop
|type = bishop
|honorific-prefix = Mgr.
|honorific-prefix = [[Monsinyur|Mgr.]]
|name = Anton Pieter Franz van Velsen
|name = Anton Pieter Franz van Velsen
|honorific-suffix = [[Yesuit|S.J.]]
|honorific-suffix = [[Yesuit|S.J.]]
Baris 14: Baris 14:
|see = Aezani
|see = Aezani
|elected =|appointed = [[21 Januari]] [[1924]]
|elected =|appointed = [[21 Januari]] [[1924]]
|term=|term_start = |quashed =|term_end = [[Maret]] [[1933]]
|term=|term_start = |quashed =|term_end = [[Maret]] [[1933]] <br/> (9 tahun, 39–69 hari)
|predecessor = [[Edmundus Luypen]], [[Yesuit|S.J.]]|opposed =|successor = [[Pieter Jan Willekens]], [[Yesuit|S.J.]]
|predecessor = [[Edmundus Luypen]], [[Yesuit|S.J.]]|opposed =|successor = [[Petrus Johannes Willekens]], [[Yesuit|S.J.]]
|other_post =
|other_post =
<!---------- Orders ---------->
<!---------- Orders ---------->
Baris 31: Baris 31:
|religion = [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]
|religion = [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]
|residence = |parents = |occupation =|profession =
|residence = |parents = |occupation =|profession =
|previous_post = |alma_mater = |motto = |signature = |coat_of_arms =
|previous_post = |alma_mater = |motto = ''Accipite et manducate''|signature = |coat_of_arms =
|feast_day =|venerated=|saint_title =|beatified_date =|beatified_place =|beatified_by =
|feast_day =|venerated=|saint_title =|beatified_date =|beatified_place =|beatified_by =
|canonized_date =|canonized_place =|canonized_by =
|canonized_date =|canonized_place =|canonized_by =
|attributes =|patronage =|shrine =|suppressed_date =|other =
|attributes =|patronage =|shrine =|suppressed_date =|other =
}}
}}
'''Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen, [[Yesuit|S.J.]]''' ({{lahirmati|[[Overveen]], [[Bloemendaal]], [[Holland Utara]], [[Belanda]]|8|2|1865||6|5|1936}}) adalah [[Vikaris Apostolik]] [[Keuskupan Agung Jakarta|Batavia]] sejak ditunjuk pada [[21 Januari]] [[1924]] hingga mengundurkan diri pada [[Maret]] [[1933]].
'''Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen, {{post-nominals|post-noms=[[Yesuit|S.J.]]}}''' ({{lahirmati|[[Overveen]], [[Bloemendaal]], [[Holland Utara]], [[Belanda]]|8|2|1865||6|5|1936}}) adalah [[Vikaris Apostolik]] [[Keuskupan Agung Jakarta|Batavia]] sejak ditunjuk pada [[21 Januari]] [[1924]] hingga mengundurkan diri pada [[Maret]] [[1933]].


== Karya ==
== Karya ==
Ia ditahbiskan menjadi Imam [[Yesuit]] pada tahun 1895. Pada awal karyanya, ia bertugas di Sulawesi Utara, yang ia jalani selana 23 tahun. Ia tiba di sana pada tahun 1900 di daerah Woloan.<ref>http://jmentang.blogspot.co.id/2011_02_01_archive.html</ref> Salah satu hal yang dilakukannya adalah mempelajari bahasa Tombulu untuk mempermudah dalam berkomunikasi dalam pelayanan. Ia berusaha menerjemahkan katekismus, doa-doa, dan juga lagu-lagu Katolik ke dalam bahasa Tombulu, agar umat setempat mudah untuk mengerti. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyatuan umat. Tantangan lainnya saat itu adalah adanya kepercayaan alifuru yang telah dianut dan dipercayai oleh masyarakat setempat. Sejak masuknya Gereja Katolik, hal itu mulai tergeser.<ref>http://zeptiano79.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-keuskupan-manado.html</ref> Pada tanggal 15 Januari 1912, ia diangkat sebagai Kepala Misi di Minahasa dan berkedudukan di Woloan.<ref>https://books.google.co.id/books?id=4KLos3mZemUC&pg=PA128&lpg=PA128&dq=velsen+%22sulawesi+utara%22&source=bl&ots=nK0sgVRVED&sig=Uk2eG6RE5B7wspSESljRo5z_DKE&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZ6aeHo67OAhWJvI8KHW6sDfIQ6AEIKDAD#v=onepage&q=velsen%20%22sulawesi%20utara%22&f=false</ref>
Ia ditahbiskan menjadi Imam [[Yesuit]] pada tahun [[1895]]. Pada awal karyanya, ia bertugas di [[Sulawesi Utara]], yang ia jalani selana 23 tahun. Ia tiba di sana pada tahun [[1900]] di daerah Woloan.<ref>http://jmentang.blogspot.co.id/2011_02_01_archive.html</ref> Salah satu hal yang dilakukannya adalah mempelajari [[bahasa Tombulu]] untuk mempermudah dalam berkomunikasi dalam pelayanan. Ia berusaha menerjemahkan katekismus, doa-doa, dan juga lagu-lagu Katolik ke dalam bahasa Tombulu, agar umat setempat mudah untuk mengerti. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyatuan umat. Tantangan lainnya saat itu adalah adanya [[Suku Alifuru|kepercayaan alifuru]] yang telah dianut dan dipercayai oleh masyarakat setempat. Sejak masuknya Gereja Katolik, hal itu mulai tergeser.<ref>http://zeptiano79.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-keuskupan-manado.html</ref> Pada tanggal 15 Januari 1912, ia diangkat sebagai Kepala Misi di Minahasa dan berkedudukan di [[Woloan]].<ref>https://books.google.co.id/books?id=4KLos3mZemUC&pg=PA128&lpg=PA128&dq=velsen+%22sulawesi+utara%22&source=bl&ots=nK0sgVRVED&sig=Uk2eG6RE5B7wspSESljRo5z_DKE&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZ6aeHo67OAhWJvI8KHW6sDfIQ6AEIKDAD#v=onepage&q=velsen%20%22sulawesi%20utara%22&f=false</ref>


Sejak 1907 ia menjadi pastor stasi misi tetap [[Gereja Katedral Bogor|Bogor]], menggantikan Pastor M.Y.D. Claessens, seorang imam diosesan asal Belanda yang sebelumnya menjabat selama 30 tahun. Ia turut berkarya di [[panti asuhan]] di Bogor sejak 1912. Pada 21 Januari 1924, ia ditunjuk sebagai [[Keuskupan Agung Jakarta|Vikaris Apostolik Batavia]] dengan gelar Uskup Tituler Aezani. Sebagai seorang [[uskup]] terpilih, ia memberkati Gereja Santo Yoseph, Matraman pada 6 April 1924.
Sejak 1907 ia menjadi pastor stasi misi tetap [[Gereja Katedral Bogor|Bogor]], menggantikan Pastor M.Y.D. Claessens, seorang imam diosesan asal Belanda yang sebelumnya menjabat selama 30 tahun. Ia turut berkarya di [[panti asuhan]] di Bogor sejak 1912. Pada 21 Januari 1924, ia ditunjuk sebagai [[Keuskupan Agung Jakarta|Vikaris Apostolik Batavia]] dengan gelar Uskup Tituler Aezani, meneruskan kepemimpinan Mgr. [[Edmundus Luypen]] yang meninggal dunia pada 1 Mei 1923. Sebagai seorang [[uskup]] terpilih, ia memberkati Gereja Santo Yoseph, Matraman pada 6 April 1924.


Pada [[13 Mei]] [[1924]], van Velsen ditahbiskan menjadi uskup di [[Gereja Katedral Jakarta|Gereja Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga]], [[Jakarta]], yang menjadi kali pertama seorang uskup ditahbiskan di dalam gereja Katedral. [[Keuskupan Agung Pontianak|Vikaris Apostolik Borneo Belanda]] bergelar Uskup Tituler [[Capitolias]] [[Jan Pacificus Bos]], [[Kapusin|O.F.M. Cap.]] menjadi Penahbis Utama, dengan didampingi oleh Mgr. [[Arnoldus Johannes Hubertus Aerts]], M.S.C., [[Keuskupan Amboina|Vikaris Apostolik Guinea Baru]] bergelar Uskup Tituler Apollonia dan oleh Mgr. [[Arnold Verstraelen]], S.V.D., [[Keuskupan Agung Ende|Vikaris Apostolik Kepulauan Sunda Kecil]] bergelar Uskup Tituler Myriophytos.
Pada 13 Mei 1924 dalam usia 59 tahun, van Velsen ditahbiskan menjadi uskup di [[Gereja Katedral Jakarta|Gereja Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga]], [[Jakarta]], yang menjadi kali pertama seorang uskup ditahbiskan di dalam gereja Katedral. [[Keuskupan Agung Pontianak|Vikaris Apostolik Borneo Belanda]] bergelar Uskup Tituler [[Capitolias]] [[Jan Pacificus Bos]], [[Kapusin|O.F.M. Cap.]] menjadi Penahbis Utama, dengan didampingi oleh Mgr. [[Arnoldus Johannes Hubertus Aerts]], M.S.C., [[Keuskupan Amboina|Vikaris Apostolik Guinea Baru]] bergelar Uskup Tituler Apollonia dan oleh Mgr. [[Arnold Verstraelen]], S.V.D., [[Keuskupan Agung Ende|Vikaris Apostolik Kepulauan Sunda Kecil]] bergelar Uskup Tituler Myriophytos.


{1924} Cita-cita itu baru terwujud beberapa tahun kemudian dengan memanfaatkan momentum penahbisan Uskup Mgr. A. van Velsen SJ, yang oleh Paus diangkat menjadi Vikaris Apostolik Jakarta menggantikan Mgr. Luypen yang meninggal 1 Mei 1923. Peristiwa penahbisan pada tanggal 13 Mei 1924 digunakan oleh para Waligereja waktu itu untuk berkumpul dan meneruskannya dengan sidang pertama yang diselenggarakan tanggal 15-16 Mei 1924 di pastoran Katedral Jakarta. Sidang pertama ini diketuai oleh Mgr. A. van Velsen SJ. Itulah cikal bakal tanggal dan tahun yang hingga sekarang dijadikan rujukan untuk berdirinya MAWI-KWI.<ref>http://www.mirifica.net/2014/11/01/perjalanan-sejarah-konferensi-waligereja-indonesia/</ref><ref>http://www.hidupkatolik.com/index.php/2012/12/18/sejarah-berdirinya-kwi</ref>
Bersamaan dengan momentum penahbisan Mgr. van Velsen, para waligereja waktu itu berkumpul dan melaksanakan sidang pertama pada tanggal 15–16 Mei 1924, di pastoran Katedral Jakarta. Sidang pertama ini diketuai olehnya. Hal ini menjadi cikal pendirian [[Konferensi Waligereja Indonesia]].<ref>{{Cite web |url=http://www.mirifica.net/2014/11/01/perjalanan-sejarah-konferensi-waligereja-indonesia/ |title=Salinan arsip |access-date=2016-08-07 |archive-date=2016-08-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160818214008/http://www.mirifica.net/2014/11/01/perjalanan-sejarah-konferensi-waligereja-indonesia/ |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.hidupkatolik.com/index.php/2012/12/18/sejarah-berdirinya-kwi |title=Salinan arsip |access-date=2016-08-07 |archive-date=2016-08-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160820174845/http://www.hidupkatolik.com/index.php/2012/12/18/sejarah-berdirinya-kwi |dead-url=yes }}</ref>


Pada masa kepemimpinan van Velsen, Perkumpulan Strada didirikan pada 24 Mei 1924. Ia kemudian juga memberkati [[altar]] [[Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran]], [[Bantul]], [[Yogyakarta]] pada 20 Agustus 1924. Pembangunan gereja ini telah selesai sejak 16 April 1924. Pada [[26 September]] [[1926]], ia juga memberkati [[Paroki Santo Antonius, Kotabaru|Gereja Santo Antonius, Kotabaru]] pada 26 September 1926. Pada 27 April 1927, Kongregasi Suster-Suster Gembala Baik mulai membuka rumah pertama di Molenvliet (kini Jalan Hayam Wuruk). Hal ini sebagai tanggapan atas undangan Mgr. van Velsen.<ref>
{1924} Pada masa Mgr Velsen SJ menjadi Vikaris Apostolik, berdiri Perkumpulan Strada (24 Mei 1924).
{{Cite web |url=http://www.buonpastoreint.org/gembalabaik/sejarah_2148 |title=Salinan arsip |access-date=2016-08-07 |archive-date=2016-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160821052140/http://www.buonpastoreint.org/gembalabaik/sejarah_2148 |dead-url=yes }}

{1924} Memberkati Altar Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Bantul, Yogyakarta pada 20 Agustus 1924, beberapa bulan pasca pembangunan gereja yang selesai dibangun pada 16 April 1924.

{1926} Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru selesai dibangun dan diberkati pada hari Minggu, tanggal 26 September 1926, oleh Mgr. A. van Velsen SJ, Uskup Jakarta.

{1927} Menanggapi undangan Mgr Van Velsen, 27 April 1927, Vikaris Apostolik Batavia ( sekarang Jakarta ), mereka [KONGREGASI SUSTER - SUSTER GEMBALA BAIK] membuka rumah pertama di Jl. Hayam Wuruk ( dulu disebut Molenvliet ).<Ref>http://www.buonpastoreint.org/gembalabaik/sejarah_2148</ref>

{1927} Bertepatan dengan pesta St. Lucas
sebagai pelindung profesi kedokteran tanggal 18 Oktober 1927, RS St. Elisabeth resmi dibuka oleh Mgr. Van Velsen, Sj didampingi Rm. P. Hoeberechts, SJ dan Residen Semarang Van Gulk.<ref>https://prezi.com/a_3ytg_bqbju/laporan-hasil-pengkajian-manajemen-keperawatan/
Melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Santa Elizabeth Semarang, Jawa Tengah, pada 9 Maret 1926, sekaligus memberkatinya bertepatan dengan pesta Santo Lukas, pelindung para dokter, 18 Oktober 1927, didampingi oleh Pater P. Hoeberechts SJ.
</ref>
</ref>


Mgr. van Velsen juga memberkati pembukaan [[Rumah Sakit Santa Elisabeth]] di Semarang pada 18 Oktober 1927 yang bertepatan dengan peringatan [[Santo Lukas]], pelindung para dokter. Ia didampingi oleh Pater P. Hoeberechts, S.J. dan juga Residen Semarang Van Gulk.<ref>https://prezi.com/a_3ytg_bqbju/laporan-hasil-pengkajian-manajemen-keperawatan/</ref> Sebelumnya, ia telah meletakkan batu pendirian pertama pada 9 Maret 1926. Pada 19 Desember 1927, ia memberkati Seminari Kecil Santo Petrus Kanisius Yogyakarta, yang terletak di sebelah barat Kolese Santo Ignatius (Kolsani), Yogyakarta. Seminari ini lulusan [[Hollandsch-Inlandsche School]] (HIS) dan [[Europeesche Lagere School]] (ELS), sebelum akhirnya dipindahkan ke Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, tahun 1941. Saat ini gedung tersebut menjadi kampus pendidikan guru agama Katolik [[Universitas Sanata Dharma]] (IPPAK). Pada 26 Desember 1947, ia meletakkan batu pertama pendirian Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Candi ini kemudian diberkati pada 11 Februari 1930, bertepatan dengan penampakan Bunda Maria di Lourdes, Prancis oleh Mgr. van Velsen. Pada 25 Agustus 1929, gedung [[Rumah Sakit Panti Rapih]] diberkati oleh Mgr. van Velsen.
{1927} Gedung seminari kedua Kolsani dibangun di Barat Kolsani dan saat ini berfungsi sebagai kampus pendidikan guru agama Katolik Universitas Sanata Dharma (IPPAK). Gedung ini diberkati Mgr van Velsen SJ pada 1927.
Memberkati Seminari Kecil Santo Petrus Kanisius Yogyakarta (1925-1941), yang gedungnya terletak di sebelah Barat Kolese Santo Ignatius (Kolsani) Yogyakarta pada 19 Desember 1927 (kini gedung ini digunakan sebagai Kampus Pendidikan Guru Agama Katolik Universitas Sanata Dharma, IPPAK). Seminari ini menerima anak-anak lulusan Hollands Inlandse School (HIS) dan Europesche Lagere School (ELS), sebelum akhirny pindah ke Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, tahun 1941; yang pelajaran pertama di Mertoyudan mulai pada 13 Januari 1941.


Imam-imam dari [[Misionaris Keluarga Kudus]] (MSF) kemudian mulai membantu secara resmi ordo Yesuit pada 12 April 1930. Sebelumnya, Pater A. Kouwenhoven, M.S.F. telah bertemu dengan Mgr. van Velsen sejak 1929. Sebelumnya ordo MSF telah memulai karya misi di [[Kalimantan Timur]], namun sempat membawa kekecewaan. Dewan Jenderal MSF kemudian mensurati Mgr. van Velsen yang setuju membantu ordo Yesuit di Jawa.<ref>https://msfmusafir.wordpress.com/2007/11/30/tuhan-memberi-tumbuhan/</ref>
{1927} Peletakan batu pertama pembangunan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Bantul, Yogyakarta, pada 26 Desember 1927. Ketika sudah selesai dibangun, candi ini juga diberkati oleh Mgr Anton Pieter Franz van Velsen SJ pada 11 Februari 1930, yang bertepatan dengan penampakan Bunda Maria di Lourdes, Perancis.


Pada 5 Februari 1933, Mgr. van Velsen menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. [[Mathias Leonardus Trudon Brans]], [[Kapusin|O.F.M. Cap.]] sebagai [[Keuskupan Agung Medan|Vikaris Apostolik Padang]] dengan gelar Uskup Tituler [[Corna]]. Dalam penahbisan tersebut, Prefek [[Keuskupan Pangkalpinang|Bangka dan Belitung]], [[Vitus Bouma]], [[SS.CC.]] menjadi Penahbis Pembantu.<ref>http://www.catholic-hierarchy.org/bishop/bbrans.html</ref>
{1929} Gedung rumah sakit baru selesai dibangun secara keseluruhan tanggal 25 Agustus 1929. Hal ini ditandai dengan pemberkatan gedung oleh uskup Katolik Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen, S.J


Setelah menjabat selama 9 tahun, ia mengundurkan diri sebagai Vikaris Apostolik pada Maret 1933 karena kesehatannya yang sangat menurun sehingga dianggap terlalu berat, sementara penglihatannya sudah sangat buruk. Setelah mundur, Pastor A Th. Van Hoof memimpin untuk sementara waktu dengan jabatan sebagai Pro-Vikaris. Mgr. [[Petrus Johannes Willekens]], [[S.J.]] kemudian memimpin sejak ditunjuk pada 23 Juli 1934. Ia meninggal dunia pada 6 Mei 1936 dalam usia 71 tahun. Ia dimakamkan di Pemakaman Belanda Peneleh, Surabaya.<ref>https://www.facebook.com/SJ.Provindo/photos/?tab=album&album_id=444557310896</ref>
{1930} Pada tanggal 12 April 1930 Dewan Jenderal MSF memutuskan untuk membantu Ordo SJ di Jawa. Keputusan ini ditulis dalam surat Pater Trampe kepada Mgr.van Velsen di Batavia.<ref>https://msfmusafir.wordpress.com/2007/11/30/tuhan-memberi-tumbuhan/</ref>

{1933} Selama menjadi Uskup, Mgr Anton Pieter Franz van Velsen SJ menjadi Uskup Pentahbis Pendamping bagi:
Mgr Mathias Leonardus Trudon Brans OFMCap (kelak menjadi Vikaris Apostolik Medan setelah Vikariat Apostolik Padang berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Medan pada 23 Desember 1941) sebagai Uskup Tituler Corna ketika diangkat menjadi Vikaris Apostolik Padang (kini Keuskupan Agung Medan) (5 Februari 1933).

{Resign} Ketika diangkat menjadi Vikaris Apostolik usia Mgr Velsen sudah 59 tahun. Setelah menjabat selama 9 tahun, ia mengundurkan diri dari jabatan Vikaris Apostolik karena dianggap terlalu berat dan penglihatannya sudah buruk sekali.

Sesudah ia mundur pada Maret 1933, Vikariat dipimpin sementara oleh Pastor A Th. Van Hoof SJ selaku Pro-Vikaris.
Mengundurkan diri sebagai Vikaris Apostolik Batavia pada usia 68 tahun: Maret 1933.
Wafat sebagai Vikaris Apostolik Emeritus Batavia pada usia 71 tahun: 6 Mei 1936

<!--







-->


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 92: Baris 63:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{PL Uskup|vve}}
{{PL Uskup|15865}}
{{s-start}}
{{s-start}}
{{s-rel|ca}}
{{s-rel|ca}}
<!--{{Succession box|after={{nowrap|[[Antonio Pietro Francesco van Velsen]], [[Yesuit|S.J.]]}}|before=[[Gualterius Staal]], [[Yesuit|S.J.]]
{{Succession box|after={{nowrap|[[Petrus Johannes Willekens]], [[Yesuit|S.J.]]}}|before=[[Edmundus Luypen]], [[Yesuit|S.J.]]
|years=[[21 Mei]] [[1898]]–[[1 Mei]] [[1923]]|title=[[Vikaris Apostolik]] [[Keuskupan Agung Jakarta|Batavia]]}}
|years=[[21 Januari]] [[1924]]–[[Maret]] [[1933]]|title=[[Vikaris Apostolik]] [[Keuskupan Agung Jakarta|Batavia]]}}
{{s-pre}}
{{s-pre}}
{{s-bef|before=[[Donato Velluti Zati di San Clemente]]}}
{{s-bef|before=[[Pierre-André Viganò]], [[Yesuit|S.J.]]}}
{{s-tul|title=[[Uskup]] [[Mauricastrum]]|years=[[21 Mei]] [[1898]]–[[1 Mei]] [[1923]]}}
{{s-tul|title=[[Uskup]] [[Aezani]]|years=[[21 Mei]] [[1898]]–[[1 Mei]] [[1923]]}}
{{s-aft|after=[[Lorenzo Del Ponte]]}}-->
{{s-aft|after=[[Gregorio Modrego y Casaus]]}}
{{s-end}}
{{s-end}}
{{lifetime|1855|1923|van Velsen, Anton Pieter Franz}}
{{lifetime|1855|1923|van Velsen, Anton Pieter Franz}}
{{Keuskupan Agung Jakarta}}
{{Katolik-stub}}

{{Authority control}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Uskup Indonesia]]
[[Kategori:Misionaris di Indonesia]]
[[Kategori:Uskup Katolik Roma]]
[[Kategori:Uskup Belanda]]

Revisi terkini sejak 10 Januari 2023 01.48


Anton Pieter Franz van Velsen

Vikaris Apostolik Emeritus Batavia
GerejaGereja Katolik Roma
KeuskupanVikariat Apostolik Batavia
TakhtaAezani
Penunjukan21 Januari 1924
Masa jabatan berakhir
Maret 1933
(9 tahun, 39–69 hari)
PendahuluEdmundus Luypen, S.J.
PenerusPetrus Johannes Willekens, S.J.
Imamat
Tahbisan imam
1895
Tahbisan uskup
13 Mei 1924
oleh Jan Pacificus Bos, O.F.M. Cap.
Informasi pribadi
Nama lahirAnton Pieter Franz van Velsen
Lahir(1865-02-08)8 Februari 1865
Belanda Overveen, Bloemendaal, Holland Utara, Belanda
Meninggal6 Mei 1936(1936-05-06) (umur 71)
Kewarganegaraan Belanda
DenominasiKatolik Roma
SemboyanAccipite et manducate

Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen, S.J. (8 Februari 1865 – 6 Mei 1936) adalah Vikaris Apostolik Batavia sejak ditunjuk pada 21 Januari 1924 hingga mengundurkan diri pada Maret 1933.

Ia ditahbiskan menjadi Imam Yesuit pada tahun 1895. Pada awal karyanya, ia bertugas di Sulawesi Utara, yang ia jalani selana 23 tahun. Ia tiba di sana pada tahun 1900 di daerah Woloan.[1] Salah satu hal yang dilakukannya adalah mempelajari bahasa Tombulu untuk mempermudah dalam berkomunikasi dalam pelayanan. Ia berusaha menerjemahkan katekismus, doa-doa, dan juga lagu-lagu Katolik ke dalam bahasa Tombulu, agar umat setempat mudah untuk mengerti. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyatuan umat. Tantangan lainnya saat itu adalah adanya kepercayaan alifuru yang telah dianut dan dipercayai oleh masyarakat setempat. Sejak masuknya Gereja Katolik, hal itu mulai tergeser.[2] Pada tanggal 15 Januari 1912, ia diangkat sebagai Kepala Misi di Minahasa dan berkedudukan di Woloan.[3]

Sejak 1907 ia menjadi pastor stasi misi tetap Bogor, menggantikan Pastor M.Y.D. Claessens, seorang imam diosesan asal Belanda yang sebelumnya menjabat selama 30 tahun. Ia turut berkarya di panti asuhan di Bogor sejak 1912. Pada 21 Januari 1924, ia ditunjuk sebagai Vikaris Apostolik Batavia dengan gelar Uskup Tituler Aezani, meneruskan kepemimpinan Mgr. Edmundus Luypen yang meninggal dunia pada 1 Mei 1923. Sebagai seorang uskup terpilih, ia memberkati Gereja Santo Yoseph, Matraman pada 6 April 1924.

Pada 13 Mei 1924 dalam usia 59 tahun, van Velsen ditahbiskan menjadi uskup di Gereja Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, yang menjadi kali pertama seorang uskup ditahbiskan di dalam gereja Katedral. Vikaris Apostolik Borneo Belanda bergelar Uskup Tituler Capitolias Jan Pacificus Bos, O.F.M. Cap. menjadi Penahbis Utama, dengan didampingi oleh Mgr. Arnoldus Johannes Hubertus Aerts, M.S.C., Vikaris Apostolik Guinea Baru bergelar Uskup Tituler Apollonia dan oleh Mgr. Arnold Verstraelen, S.V.D., Vikaris Apostolik Kepulauan Sunda Kecil bergelar Uskup Tituler Myriophytos.

Bersamaan dengan momentum penahbisan Mgr. van Velsen, para waligereja waktu itu berkumpul dan melaksanakan sidang pertama pada tanggal 15–16 Mei 1924, di pastoran Katedral Jakarta. Sidang pertama ini diketuai olehnya. Hal ini menjadi cikal pendirian Konferensi Waligereja Indonesia.[4][5]

Pada masa kepemimpinan van Velsen, Perkumpulan Strada didirikan pada 24 Mei 1924. Ia kemudian juga memberkati altar Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran, Bantul, Yogyakarta pada 20 Agustus 1924. Pembangunan gereja ini telah selesai sejak 16 April 1924. Pada 26 September 1926, ia juga memberkati Gereja Santo Antonius, Kotabaru pada 26 September 1926. Pada 27 April 1927, Kongregasi Suster-Suster Gembala Baik mulai membuka rumah pertama di Molenvliet (kini Jalan Hayam Wuruk). Hal ini sebagai tanggapan atas undangan Mgr. van Velsen.[6]

Mgr. van Velsen juga memberkati pembukaan Rumah Sakit Santa Elisabeth di Semarang pada 18 Oktober 1927 yang bertepatan dengan peringatan Santo Lukas, pelindung para dokter. Ia didampingi oleh Pater P. Hoeberechts, S.J. dan juga Residen Semarang Van Gulk.[7] Sebelumnya, ia telah meletakkan batu pendirian pertama pada 9 Maret 1926. Pada 19 Desember 1927, ia memberkati Seminari Kecil Santo Petrus Kanisius Yogyakarta, yang terletak di sebelah barat Kolese Santo Ignatius (Kolsani), Yogyakarta. Seminari ini lulusan Hollandsch-Inlandsche School (HIS) dan Europeesche Lagere School (ELS), sebelum akhirnya dipindahkan ke Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, tahun 1941. Saat ini gedung tersebut menjadi kampus pendidikan guru agama Katolik Universitas Sanata Dharma (IPPAK). Pada 26 Desember 1947, ia meletakkan batu pertama pendirian Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Candi ini kemudian diberkati pada 11 Februari 1930, bertepatan dengan penampakan Bunda Maria di Lourdes, Prancis oleh Mgr. van Velsen. Pada 25 Agustus 1929, gedung Rumah Sakit Panti Rapih diberkati oleh Mgr. van Velsen.

Imam-imam dari Misionaris Keluarga Kudus (MSF) kemudian mulai membantu secara resmi ordo Yesuit pada 12 April 1930. Sebelumnya, Pater A. Kouwenhoven, M.S.F. telah bertemu dengan Mgr. van Velsen sejak 1929. Sebelumnya ordo MSF telah memulai karya misi di Kalimantan Timur, namun sempat membawa kekecewaan. Dewan Jenderal MSF kemudian mensurati Mgr. van Velsen yang setuju membantu ordo Yesuit di Jawa.[8]

Pada 5 Februari 1933, Mgr. van Velsen menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Mathias Leonardus Trudon Brans, O.F.M. Cap. sebagai Vikaris Apostolik Padang dengan gelar Uskup Tituler Corna. Dalam penahbisan tersebut, Prefek Bangka dan Belitung, Vitus Bouma, SS.CC. menjadi Penahbis Pembantu.[9]

Setelah menjabat selama 9 tahun, ia mengundurkan diri sebagai Vikaris Apostolik pada Maret 1933 karena kesehatannya yang sangat menurun sehingga dianggap terlalu berat, sementara penglihatannya sudah sangat buruk. Setelah mundur, Pastor A Th. Van Hoof memimpin untuk sementara waktu dengan jabatan sebagai Pro-Vikaris. Mgr. Petrus Johannes Willekens, S.J. kemudian memimpin sejak ditunjuk pada 23 Juli 1934. Ia meninggal dunia pada 6 Mei 1936 dalam usia 71 tahun. Ia dimakamkan di Pemakaman Belanda Peneleh, Surabaya.[10]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Edmundus Luypen, S.J.
Vikaris Apostolik Batavia
21 Januari 1924Maret 1933
Diteruskan oleh:
Petrus Johannes Willekens, S.J.
Hanya gelar saja
Didahului oleh:
Pierre-André Viganò, S.J.
— TITULER —
Uskup Aezani
21 Mei 18981 Mei 1923
Diteruskan oleh:
Gregorio Modrego y Casaus