Lompat ke isi

Di-: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Taylor 49 (bicara | kontrib)
fix
k →‎Lihat pula: pembersihan kosmetika dasar
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21: Baris 21:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://blog.bahtera.org/2010/01/awalan/ Blog Bahtera: Awalan]
* [http://blog.bahtera.org/2010/01/awalan/ Blog Bahtera: Awalan]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [[Billboard Music]] - Ayudhia DR


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 27: Baris 28:


{{Data awalan}}
{{Data awalan}}
{{bahasa-stub}}


[[Kategori:Prefiks]]
[[Kategori:Prefiks]]


{{bahasa-stub}}

Revisi terkini sejak 4 Februari 2023 10.56

Awalan di- di dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) pasif dan berkaitan dengan bentuk aktifnya yang dibentuk dengan awalan me-, misalnya "dipukul" dan "memukul". Awalan di- tidak pernah mengalami perubahan bentuk.

Kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan penulisan di- sebagai awalan yang harus ditulis serangkai dan penulisan di sebagai kata depan (preposisi) penunjuk tempat yang harus ditulis terpisah. Contoh:

  • kata kerja dalam bentuk pasif: "dijual" (benar), bukan "di jual", dibawa
  • preposisi: "di mana" (benar), bukan "dimana", di bawah

Cara mudah untuk memisahkan fungsi keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah.

Makna awalan

[sunting | sunting sumber]

Awalan di- memiliki makna:

  1. dikenai tindakan: dibeli; dipukul; dites
  2. dikenai dengan: diparang; digunting; digergaji
  3. dibuat atau dijadikan: digulai; disambal; dipepes
  4. diberi atau dilengkapi dengan: dicat; ditugasi; dipagari

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Hasan Alwi, dkk. (2002). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3.
  • Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia IV.
  • Zaenal Arifin dan Junaiyah H. Matanggui (2007). Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]