Lompat ke isi

Di-: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
k →‎Lihat pula: pembersihan kosmetika dasar
 
(20 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{about|kata dalam Bahasa Indonesia|konsep kosmologi China (Taoisme)|Di (Konsep China)}}
'''[[Awalan]] di-''' di dalam [[bahasa Indonesia]] berfungsi sebagai pembentuk kata kerja ([[verba]]) pasif dan berkaitan dengan bentuk aktifnya yang dibentuk dengan awalan [[meng-]], misalnya "dipukul" dan "memukul". Awalan '''di-''' tidak pernah mengalami perubahan bentuk.


'''[[Awalan]] di-''' di dalam [[bahasa Indonesia]] berfungsi sebagai pembentuk kata kerja ([[verba]]) pasif dan berkaitan dengan bentuk aktifnya yang dibentuk dengan awalan [[me-]], misalnya "dipukul" dan "memukul". Awalan '''di-''' tidak pernah mengalami perubahan bentuk.
Kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan penulisan di- sebagai awalan yang harus ditulis serangkai dan penulisan di sebagai kata depan ([[preposisi]]) penunjuk tempat yang harus ditulis terpisah. Contohnya "dijual" bukan "di jual" dan "di mana" bukan "dimana". Cara mudah untuk memisahkan fungsi keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah.

Kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan penulisan di- sebagai awalan yang harus ditulis serangkai dan penulisan di sebagai kata depan ([[preposisi]]) penunjuk tempat yang harus ditulis terpisah. Contoh:
* ''kata kerja dalam bentuk pasif'': "'''dijual'''" (benar), bukan "{{not a typo|d|i jual}}", '''dibawa'''
* ''preposisi'': "'''di mana'''" (benar), bukan "{{not a typo|dim|ana}}", '''di bawah'''
Cara mudah untuk memisahkan fungsi keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah.


== Makna awalan ==
== Makna awalan ==
Baris 14: Baris 19:
* Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia IV.
* Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia IV.
* Zaenal Arifin dan Junaiyah H. Matanggui (2007). Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi.
* Zaenal Arifin dan Junaiyah H. Matanggui (2007). Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi.

== Pranala luar ==
* [http://blog.bahtera.org/2010/01/awalan/ Blog Bahtera: Awalan]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [[Billboard Music]] - Ayudhia DR


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Preposisi#Dimana, di mana]]
* [[Preposisi#Di mana, yang mana]]


{{Data awalan}}
== Pranala luar ==
* [http://blog.bahtera.org/2010/01/awalan/ Blog Bahtera: Awalan]


[[Kategori:Prefiks]]
{{Awalan Indonesia}}
{{bahasa-stub}}



[[Kategori:Awalan]]
{{bahasa-stub}}

Revisi terkini sejak 4 Februari 2023 10.56

Awalan di- di dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai pembentuk kata kerja (verba) pasif dan berkaitan dengan bentuk aktifnya yang dibentuk dengan awalan me-, misalnya "dipukul" dan "memukul". Awalan di- tidak pernah mengalami perubahan bentuk.

Kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan penulisan di- sebagai awalan yang harus ditulis serangkai dan penulisan di sebagai kata depan (preposisi) penunjuk tempat yang harus ditulis terpisah. Contoh:

  • kata kerja dalam bentuk pasif: "dijual" (benar), bukan "di jual", dibawa
  • preposisi: "di mana" (benar), bukan "dimana", di bawah

Cara mudah untuk memisahkan fungsi keduanya adalah dengan melihat jenis kata yang terbentuk: Jika menjadi kata kerja pasif, itu berarti harus ditulis serangkai dan jika menjadi penunjuk tempat atau lokasi, itu berarti harus ditulis terpisah.

Makna awalan

[sunting | sunting sumber]

Awalan di- memiliki makna:

  1. dikenai tindakan: dibeli; dipukul; dites
  2. dikenai dengan: diparang; digunting; digergaji
  3. dibuat atau dijadikan: digulai; disambal; dipepes
  4. diberi atau dilengkapi dengan: dicat; ditugasi; dipagari

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Hasan Alwi, dkk. (2002). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3.
  • Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia IV.
  • Zaenal Arifin dan Junaiyah H. Matanggui (2007). Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]