Lompat ke isi

Al-Mustazhir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aday (bicara | kontrib)
al-mustazhir
 
Dani kurya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(29 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox royalty
'''Al-Mustazhir''' ([[1078]]-[[1118]]) ([[Bahasa Arab|Arab]]: المستظهر بالله) bergelar ''Abu al-'Abbas'' dan nama aslinya adalah ''Ahmad bin [[al-Muqtadi|al-Muqtadi Billah]]'' adalah [[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]] di [[Baghdad]] dari tahun [[1094]] sampai [[1118]]. Dia menggantikan ayahnya [[al-Muqtadi]].
| name = Al-Mustazhir <br /> المستظهر
| title = [[Daftar khalifah|Khalīfah]] <br />[[Amirul Mukminin|Amir al-Mu'minin]]
| succession = [[Khalifah]] ke-47 <br /> [[Daftar khalifah#Wangsa Abbasiyah (750-1258, 1261–1517)|Khalifah Abbasiyah]] di [[Baghdad]]
| reign = 3 Februari 1094 – 6 Agustus 1118
| predecessor = [[Al-Muqtadi]]
| successor = [[Al-Mustarsyid]]
| birth_date = April/Mei 1078
| birth_place = Baghdad, Kekhalifahan Abbasiyah
| death_date = 6 Agustus 1118 <br> (umur 40)
| death_place = [[Baghdad]], Kekhalifahan Abbasiyah
| burial_place = Baghdad
| spouse = {{plainlist|
* [[Ismah Khatun]]
* Khatun
* Lubanah
* Ashin}}
| issue = {{plainlist|
*[[Al-Mustarsyid]]
*[[Al-Muqtafi]]
*Ibrahim
}}
| house = [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]]
| house-type = Dinasti
| father = [[Al-Muqtadi]]
| mother = Taif Al-Afwah
| religion = [[Sunni Islam]]
}}
'''Abu'l-Abbas Ahmad bin Abdullah al-Muqtadi''' ({{lang-ar|أبو العباس أحمد بن عبد الله المقتدي}}) lebih dikenal dengan [[Lakab|nama pemerintahan]] sebagai '''Al-Mustazhir Billah''' ({{lang-ar|المستظهر بالله}}) (April/Mei 1078 – 6 Agustus 1118) adalah [[Kekhalifahan Abbasiyah|Khalifah Abbasiyah]] di [[Baghdad]] dari 1094 hingga 1118. Ia menggantikan ayahnya [[al-Muqtadi]] sebagai Khalifah. Peristiwa utama dan penting pada masa pemerintahannya adalah; dimulainya [[Perang Salib Pertama]] di [[Suriah]] [[Barat]], Protes Muslim di Bagdad melawan Tentara Salib, memaksa dirinya untuk membantu Maudud untuk mengatur beberapa ekspedisi untuk merebut kembali tanah suci dari Tentara Salib.

== Biografi ==
Ayah Al-Mustazhir adalah khalifah [[Al-Muqtadi]]. Al-Muqtadi memiliki satu selir, Taif Al-Afwah. Dia adalah orang Mesir, dan merupakan ibu dari putranya, calon Khalifah Al-Mustazhir.<ref>{{cite book | last=الدكتور | first=عبد القادر بوباية ،الأستاذ | title=الاكتفاء في اخبار الخلفاء 1-2 ج2 | publisher=Dar Al Kotob Al Ilmiyah دار الكتب العلمية | series=الاكتفاء في اخبار الخلفاء 1-2 | year=2009 | pages=485}}</ref> He Ia lahir pada 1078 M (abad ke- 5 Islam ). Nama lengkap Al-Mustazhir adalah Ahmad bin Abdullah al-Muqtadi dan [[kunya]] adalah ''Abu'l-Abbas''.

Ketika ayahnya meninggal pada 3 Februari 1094 pada usia sekitar 37-38 tahun. Al-Mustazhir menggantikannya. Pada saat naik takhta, ia baru berusia enam belas tahun.

Amid ad-Dawla<ref name="Hanne 2008">{{cite journal |last1=Hanne |first1=Eric |title=The Banu Jahir and Their Role in the Abbasid and Saljuq Administrations |journal=Al-Masaq |date=2008 |volume=20 |issue=1 |pages=29-45 |url=https://www.academia.edu/10968481/The_Banu_Jahir_and_their_role_in_the_Abbasid_and_Saljuq_Administrations |access-date=2022-03-22}}</ref><ref name="Cahen 1991">{{cite book |last1=Cahen |first1=Claude |editor1-last=Lewis |editor1-first=B. |editor2-last=Pellat |editor2-first=Ch. |editor3-last=Schacht |editor3-first=J. |title=The Encyclopaedia of Islam, Volume II (C-G) |date=1991 |publisher=E.J. Brill |location=Leiden |isbn=90 04 07026 5 |pages=384-5 |url=https://archive.org/details/volume-5/Volume%202/page/383 |access-date=22 March 2022 |chapter=DJAHĪR}}</ref> akan tetap menjadi wazir Abbasiyah sampai tahun 1099<ref name="Hanne 2008"/> atau 1100,<ref name="Cahen 1991"/> ketika ia dicopot dari jabatannya dan dipenjarakan oleh sultan Seljuk Berkyaruq.<ref name="Hanne 2008"/><ref name="Cahen 1991"/> Ada perbedaan catatan mengenai jatuhnya Amid ad-Dawla's – yang pertama, Mu'ayyad al-Mulk, yang telah menggantikan ayahnya Nizam al-Mulk sebagai wazir Seljuk, telah menawarkan wazir Abbasiyah kepada, al-A'azz, dan keduanya bekerja sama untuk mencopotnya dari jabatannya tanpa masukan dari Barkyaruq.<ref name="Hanne 2008"/> Dalam kasus lain, Barkyaruq sendiri memecat Amid ad-Dawla dan mendendanya "sejumlah besar" karena menyalahgunakan dana pemerintah sebelum memenjarakannya.<ref name="Cahen 1991"/> Bagaimanapun, Amid ad-Dawla meninggal di penjara tak lama setelah itu, pada tahun 1100.<ref name="Hanne 2008"/><ref name="Cahen 1991"/>

Setelah kejatuhan ad-Dawla, saudaranya al-Kafi menjabat sebagai wazir khalifah Abbasiyah al-Mustazhir dari 1102/3 sampai 1106/7 dan menjabat lagi dari 1108/9 sampai 1113/4.<ref name="Cahen 1991"/>

Selama 24 tahun masa jabatan Al-Mustazhir, dia secara politik tidak relevan, terlepas dari perselisihan sipil di dalam negeri dan munculnya [[Perang Salib Pertama]] di [[Suriah]]. Sebuah upaya bahkan dilakukan oleh [[tentara salib]] [[Raymond IV dari Toulouse]] untuk menyerang Baghdad, tetapi ia dikalahkan di dekat [[Mersivan]] during the selama [[Perang Salib 1101]]. Populasi Muslim global telah naik menjadi sekitar 5 persen dibandingkan dengan populasi Kristen sebesar 11 persen pada tahun 1100.

[[File:MuhammadITaparSeljuqCoin.jpg|300px|thumb|right|Dinar Emas dicetak dengan nama ''Khalifah Al-Mustazhir'' dan [[Muhammad I Tapar]] dengan nama Kalima (492-511 H/1105-1118 M). (Mengutip Al-Mustazhir sebagai penguasa atas Kesultanan Seljuk)]]

Pada tahun 492 H (1099 M), [[Yerusalem]] direbut oleh tentara salib dan penduduknya dibantai. Para pengkhotbah melakukan perjalanan di seluruh kekhalifahan memproklamirkan tragedi itu dan membangkitkan orang-orang untuk pulih dari tangan orang-orang kafir [[Masjidilaqsa|Masjidil Aqsa]], tempat penerbangan surgawi [[Muhanmad|Nabi]]. Namun apapun keberhasilannya di tempat lain, misi tersebut gagal di provinsi-provinsi timur, yang disibukkan dengan masalah mereka sendiri, dan terlebih lagi tidak terlalu peduli dengan Tanah Suci, yang didominasi oleh kepercayaan [[Kekhalifahan Fathimiyah|Fatimiyah]]. Kerumunan orang buangan, mencari perlindungan di Bagdad, bergabung di sana dengan penduduk berteriak untuk perang melawan orang-orang [[Franka|Frank]] (nama yang digunakan oleh Muslim untuk tentara salib). Selama dua hari Jumat di tahun 1111 para pemberontak, dihasut oleh [[:en:Ibn al-Khashshab (died 1125)|Ibnu Khashshab]], seorang ''[[qadi]]'' [[Aleppo]], menyerbu [[Masjid Agung Aleppo]], menghancurkan mimbar dan singgasana khalifah, dan meneriakkan kebaktian, tetapi baik sultan maupun khalifah tidak tertarik untuk mengirim pasukan ke barat.
== Keluarga ==
Salah satu istri Al-Mustazhir adalah Ismah Khatun. Dia adalah putri Sultan Sejuk [[Malik Syah I]]. Al-Mustazhir menikahinya di Isfahan pada tahun 1108–9. Dia kemudian datang ke Baghdad dan tinggal di Istana Khalifah. Pada 3 Februari 1112, ia melahirkan Pangeran Abu Ishaq Ibrahim, yang meninggal karena cacar pada Oktober 1114, dan dimakamkan di makam al-Muqtadir di Pemakaman Rusafah, di samping pamannya Ja'far, putra khalifah al-Muqtadi. Setelah kematian Al-Mustazhir, Ismah kembali ke Isfahan, di mana dia meninggal, dan dimakamkan di dalam perguruan tinggi hukum yang dia dirikan di sana di Jalan Pasar Barak.<ref name="al-sai">{{cite book | last1=al-Sāʿī | first1=Ibn | last2=Toorawa | first2=Shawkat M. | last3=Bray | first3=Julia | title=كتاب جهات الأئمة الخلفاء من الحرائر والإماء المسمى نساء الخلفاء: Women and the Court of Baghdad | publisher=NYU Press | series=Library of Arabic Literature | year=2017 | pages=62, 65 | isbn=978-1-4798-6679-3 }}</ref> Istri lainnya adalah Khatun. Dia adalah salah satu istri favorit al-Mustazhir. Dia meninggal pada tahun 1141–42.<ref name="al-sai"/> Salah satu selirnya adalah Lubanah. Dia berasal dari Baghdad, dan merupakan ibu dari calon Khalifah [[Al-Mustarsyid]].<ref name="الدكتور 2009">{{cite book | last=الدكتور | first=عبد القادر بوباية ،الأستاذ | title=الاكتفاء في اخبار الخلفاء 1-2 ج2 | publisher=Dar Al Kotob Al Ilmiyah دار الكتب العلمية | series=الاكتفاء في اخبار الخلفاء 1-2 | year=2009 | pages=487, 492}}</ref> Selir lainnya adalah Ashin. Dia berasal dari Suriah, dan merupakan ibu dari calon Khalifah [[Al-Muqtafi]].<ref name="الدكتور 2009"/>

{{AbbasiyahFamilyTree}}

== Wafat ==
Al-Mustazhir meninggal pada tahun 1118 pada usia 40 tahun. Ia digantikan oleh putranya [[Al-Mustarsyid]].
== Lihat pula ==
* [[Al-Ghazali]] filosof Muslim terkemuka dan berpengaruh, teolog, ahli hukum Islam Sunni.
== Referensi ==
{{reflist}}


{{start box}}
{{start box}}
{{succession box|title=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]|before=[[al-Muqtadi]]|after=[[al-Mustarsyid]]|years=([[1094]]&ndash;[[1118]])}}
{{succession box|title=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]|before=[[al-Muqtadi]]|after=[[al-Mustarsyid]]|years=([[1094]][[1118]])}}
{{end box}}
{{end box}}

{{islam-bio-stub}}
{{lifetime|1078|1118|}}
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort = Al-Mustazhir
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m =
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m =
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1078
|tempat_lahir =
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m =
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m =
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 1118
|tempat_makam =
}}
{{Authority control}}

{{DEFAULTSORT:Mustazhir}}
[[Kategori:Tokoh Perang Salib Pertama]]
[[Kategori:Kelahiran 1078]]
[[Kategori:Kelahiran 1078]]
[[Kategori:Kematian 1118]]
[[Kategori:Kematian 1118]]
[[Kategori:Khalifah Abbasiyah]]

[[Kategori:Penyair Arab]]
[[en:Al-Mustazhir]]
[[de:Al-Mustazhir]]
[[fr:Al-Mustazhir]]

Revisi terkini sejak 28 Maret 2023 09.16

Al-Mustazhir
المستظهر
Khalīfah
Amir al-Mu'minin
Khalifah ke-47
Khalifah Abbasiyah di Baghdad
Berkuasa3 Februari 1094 – 6 Agustus 1118
PendahuluAl-Muqtadi
PenerusAl-Mustarsyid
Informasi pribadi
KelahiranApril/Mei 1078
Baghdad, Kekhalifahan Abbasiyah
Kematian6 Agustus 1118
(umur 40)
Baghdad, Kekhalifahan Abbasiyah
Pemakaman
Baghdad
DinastiAbbasiyah
AyahAl-Muqtadi
IbuTaif Al-Afwah
Pasangan
Anak
AgamaSunni Islam

Abu'l-Abbas Ahmad bin Abdullah al-Muqtadi (bahasa Arab: أبو العباس أحمد بن عبد الله المقتدي) lebih dikenal dengan nama pemerintahan sebagai Al-Mustazhir Billah (bahasa Arab: المستظهر بالله) (April/Mei 1078 – 6 Agustus 1118) adalah Khalifah Abbasiyah di Baghdad dari 1094 hingga 1118. Ia menggantikan ayahnya al-Muqtadi sebagai Khalifah. Peristiwa utama dan penting pada masa pemerintahannya adalah; dimulainya Perang Salib Pertama di Suriah Barat, Protes Muslim di Bagdad melawan Tentara Salib, memaksa dirinya untuk membantu Maudud untuk mengatur beberapa ekspedisi untuk merebut kembali tanah suci dari Tentara Salib.

Ayah Al-Mustazhir adalah khalifah Al-Muqtadi. Al-Muqtadi memiliki satu selir, Taif Al-Afwah. Dia adalah orang Mesir, dan merupakan ibu dari putranya, calon Khalifah Al-Mustazhir.[1] He Ia lahir pada 1078 M (abad ke- 5 Islam ). Nama lengkap Al-Mustazhir adalah Ahmad bin Abdullah al-Muqtadi dan kunya adalah Abu'l-Abbas.

Ketika ayahnya meninggal pada 3 Februari 1094 pada usia sekitar 37-38 tahun. Al-Mustazhir menggantikannya. Pada saat naik takhta, ia baru berusia enam belas tahun.

Amid ad-Dawla[2][3] akan tetap menjadi wazir Abbasiyah sampai tahun 1099[2] atau 1100,[3] ketika ia dicopot dari jabatannya dan dipenjarakan oleh sultan Seljuk Berkyaruq.[2][3] Ada perbedaan catatan mengenai jatuhnya Amid ad-Dawla's – yang pertama, Mu'ayyad al-Mulk, yang telah menggantikan ayahnya Nizam al-Mulk sebagai wazir Seljuk, telah menawarkan wazir Abbasiyah kepada, al-A'azz, dan keduanya bekerja sama untuk mencopotnya dari jabatannya tanpa masukan dari Barkyaruq.[2] Dalam kasus lain, Barkyaruq sendiri memecat Amid ad-Dawla dan mendendanya "sejumlah besar" karena menyalahgunakan dana pemerintah sebelum memenjarakannya.[3] Bagaimanapun, Amid ad-Dawla meninggal di penjara tak lama setelah itu, pada tahun 1100.[2][3]

Setelah kejatuhan ad-Dawla, saudaranya al-Kafi menjabat sebagai wazir khalifah Abbasiyah al-Mustazhir dari 1102/3 sampai 1106/7 dan menjabat lagi dari 1108/9 sampai 1113/4.[3]

Selama 24 tahun masa jabatan Al-Mustazhir, dia secara politik tidak relevan, terlepas dari perselisihan sipil di dalam negeri dan munculnya Perang Salib Pertama di Suriah. Sebuah upaya bahkan dilakukan oleh tentara salib Raymond IV dari Toulouse untuk menyerang Baghdad, tetapi ia dikalahkan di dekat Mersivan during the selama Perang Salib 1101. Populasi Muslim global telah naik menjadi sekitar 5 persen dibandingkan dengan populasi Kristen sebesar 11 persen pada tahun 1100.

Dinar Emas dicetak dengan nama Khalifah Al-Mustazhir dan Muhammad I Tapar dengan nama Kalima (492-511 H/1105-1118 M). (Mengutip Al-Mustazhir sebagai penguasa atas Kesultanan Seljuk)

Pada tahun 492 H (1099 M), Yerusalem direbut oleh tentara salib dan penduduknya dibantai. Para pengkhotbah melakukan perjalanan di seluruh kekhalifahan memproklamirkan tragedi itu dan membangkitkan orang-orang untuk pulih dari tangan orang-orang kafir Masjidil Aqsa, tempat penerbangan surgawi Nabi. Namun apapun keberhasilannya di tempat lain, misi tersebut gagal di provinsi-provinsi timur, yang disibukkan dengan masalah mereka sendiri, dan terlebih lagi tidak terlalu peduli dengan Tanah Suci, yang didominasi oleh kepercayaan Fatimiyah. Kerumunan orang buangan, mencari perlindungan di Bagdad, bergabung di sana dengan penduduk berteriak untuk perang melawan orang-orang Frank (nama yang digunakan oleh Muslim untuk tentara salib). Selama dua hari Jumat di tahun 1111 para pemberontak, dihasut oleh Ibnu Khashshab, seorang qadi Aleppo, menyerbu Masjid Agung Aleppo, menghancurkan mimbar dan singgasana khalifah, dan meneriakkan kebaktian, tetapi baik sultan maupun khalifah tidak tertarik untuk mengirim pasukan ke barat.

Salah satu istri Al-Mustazhir adalah Ismah Khatun. Dia adalah putri Sultan Sejuk Malik Syah I. Al-Mustazhir menikahinya di Isfahan pada tahun 1108–9. Dia kemudian datang ke Baghdad dan tinggal di Istana Khalifah. Pada 3 Februari 1112, ia melahirkan Pangeran Abu Ishaq Ibrahim, yang meninggal karena cacar pada Oktober 1114, dan dimakamkan di makam al-Muqtadir di Pemakaman Rusafah, di samping pamannya Ja'far, putra khalifah al-Muqtadi. Setelah kematian Al-Mustazhir, Ismah kembali ke Isfahan, di mana dia meninggal, dan dimakamkan di dalam perguruan tinggi hukum yang dia dirikan di sana di Jalan Pasar Barak.[4] Istri lainnya adalah Khatun. Dia adalah salah satu istri favorit al-Mustazhir. Dia meninggal pada tahun 1141–42.[4] Salah satu selirnya adalah Lubanah. Dia berasal dari Baghdad, dan merupakan ibu dari calon Khalifah Al-Mustarsyid.[5] Selir lainnya adalah Ashin. Dia berasal dari Suriah, dan merupakan ibu dari calon Khalifah Al-Muqtafi.[5]

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Abbas
pendiri Bani Abbasiyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ibnu Abbas
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ali
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Muhammad
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ibrahim
 
1. AS-SAFFAH
(k. 750-754)
 
 
 
 
 
2. AL-MANSUR
(k. 754-775
 
Musa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
3. AL-MAHDI
(k. 775-785)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
5. AR-RASYID
(k. 786-809)
 
4. AL-HADI
(k. 785-786
 
Ibrahim al-Mubarak
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
6. AL-AMIN
(k. 809-813)
 
7. AL-MA'MUN
(k. 813-833)
 
8. AL-MU'TASIM
(k. 833-842
 
al-Qasim
 
al-Mu'taman
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
9. AL-WATSIQ
(k. 842-847)
 
 
 
 
 
10. AL-MUTAWAKKIL
(k. 847-861)
 
 
 
 
 
12. AL-MUSTA'IN
(k. 862-866)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
14. AL-MUHTADI
(k. 869-870)
 
13. AL-MU'TAZZ
(k. 866-869)
 
11. AL-MUNTASHIR
(k. 861-862)
 
al-Muwaffaq
 
15. AL-MU'TAMID
(k. 870-892)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
16. AL-MU'TADHID
(k. 892-902)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
17. AL-MUKTAFI
(k. 902-908)
 
 
 
 
 
18. AL-MUQTADIR
(k. 908-935)
 
 
 
 
 
19. AL-QAHIR
(k. 932-934)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
22. AL-MUSTAKFI
(k. 944-946)
 
20. AR-RADHI
(k. 934-940)
 
Ishaq
 
21. AL-MUTTAQI
(k. 940-944)
 
23. AL-MUTHI'
(k. 946-974)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
25. AL-QADIR
(k. 991-1031)
 
 
 
 
 
24. ATH-THA'I
(k. 974-991)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
26. AL-QA'IM
(k. 1031-1075)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
27. AL-MUQTADI
(k. 1075-1094)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
28. AL-MUSTAZHIR
(k. 1094-1118)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
29. AL-MUSTARSYID
(k. 1118-1135)
 
 
 
 
 
30. AL-MUQTAFI
(k. 1136-1160)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
30. AR-RASYID
(k. 1135-1136)
 
 
 
 
 
32. AL-MUSTANJID
(k. 1160-1170)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
33. AL-MUSTADHI'
(k. 1170-1180)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
34. AN-NASHIR
(k. 1180-1225)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
35. AZH-ZHAHIR
(k. 1225-1226)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1. AL-MUSTANSHIR II
Berkuasa di Kairo
 
 
 
 
 
36. AL-MUSTANSHIR
(k. 1226-1242)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
37. AL-MUSTA'SHIM
(k. 1242-1258)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

[6] Catatan:

  • k. merupakan tahun kekuasaan
  • Angka, merupakan nomor urut seseorang menjadi khalifah.
  • Nama dengan huruf kapital merupakan khalifah yang berkuasa.


Al-Mustazhir meninggal pada tahun 1118 pada usia 40 tahun. Ia digantikan oleh putranya Al-Mustarsyid.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Al-Ghazali filosof Muslim terkemuka dan berpengaruh, teolog, ahli hukum Islam Sunni.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ الدكتور, عبد القادر بوباية ،الأستاذ (2009). الاكتفاء في اخبار الخلفاء 1-2 ج2. الاكتفاء في اخبار الخلفاء 1-2. Dar Al Kotob Al Ilmiyah دار الكتب العلمية. hlm. 485. 
  2. ^ a b c d e Hanne, Eric (2008). "The Banu Jahir and Their Role in the Abbasid and Saljuq Administrations". Al-Masaq. 20 (1): 29–45. Diakses tanggal 2022-03-22. 
  3. ^ a b c d e f Cahen, Claude (1991). "DJAHĪR". Dalam Lewis, B.; Pellat, Ch.; Schacht, J. The Encyclopaedia of Islam, Volume II (C-G). Leiden: E.J. Brill. hlm. 384–5. ISBN 90 04 07026 5. Diakses tanggal 22 March 2022. 
  4. ^ a b al-Sāʿī, Ibn; Toorawa, Shawkat M.; Bray, Julia (2017). كتاب جهات الأئمة الخلفاء من الحرائر والإماء المسمى نساء الخلفاء: Women and the Court of Baghdad. Library of Arabic Literature. NYU Press. hlm. 62, 65. ISBN 978-1-4798-6679-3. 
  5. ^ a b الدكتور, عبد القادر بوباية ،الأستاذ (2009). الاكتفاء في اخبار الخلفاء 1-2 ج2. الاكتفاء في اخبار الخلفاء 1-2. Dar Al Kotob Al Ilmiyah دار الكتب العلمية. hlm. 487, 492. 
  6. ^ Imam As-Suyuthi (2006). Tarikh Khulafa' [Sejarah Para Penguasa Islam]. Jakarta: Al-Kautsar. ISBN 979-592-175-4. 
Didahului oleh:
al-Muqtadi
Khalifah Bani Abbasiyah
(10941118)
Diteruskan oleh:
al-Mustarsyid